Gio wrote:o.. aku pikir direbahin setengah. tul kalau odyssey harus dua2nya . thanks bung obs atas koreksinya.
Kekekeke, Gio, kini Anda mengerti darimana asal namanya Mr. Observer. Nothing escapes his observation!!
Mengenai Mitubishi, bung Gandalf benar sekali.
Masalahnya, KTB hanya kuat di sektor commercial cars dan bukan passenger cars. Kalau di luar negri, passenger cars masih lebih besar persentasenya dari commercial cars.
Divisi commercial cars KTB sangat sukses, tapi aku kuatir poor performance pada sektor passenger cars akan membuat KTB menarik diri dari pasar ini dan berkonsentrasi pada sektor commercial.
Karena kalau tidak salah, Mitsubishi tidak memiliki saham pada KTB sebesar Nissan pada NMI, misalnya.
Juga karena produk KTB seperti Kuda sebenarnya diproduksi di sini dan tidak dikenal di Jepang.
Yang aku kuatir, satu saat KTB akan berdiri sendiri tanpa Mitsubishi dan passenger carsnya.
Yah, moga2 tidak terjadi but things are not looking good right now..
Szli wrote:292 juta for a CBU modern MPV 2400cc ! Wow ! Matematikanya saya tidak tangkap. How did KTB come out with such a price ?
Dengan melihat harga Galant CKD yang Rp 320 jutaan, aku berpendapat Grandis ini dijual murah untuk promosi 'saving the company' karena stok berlebih dari Jepang, di mana untuk penjualan tahun 2004 ini omzetnya turun sekitar 40%. Dan dengan melihat angka penjualan Grandis di Jepang, as pointed by Mr. Observer, memperkuat dugaanku bahwa stok Grandis di Jepang sangat berlebih.
Bagi yang mengincar Grandis atau merasa Odyssey terlalu mahal, sikat saja sekarang! Go Gio!
