No, no, Mr. Conan. Kenaikan bbm memang berasa sekali (apalagi setelah 'hitung menghitung', tapi saya yakin 90% orang yang lain juga sibuk menghitung, ya gak?), tapi saya tetap SETUJU dengan kebijakan tersebut.conan wrote:Bung Szli dan bung Observer, daripada Anda sibuk menghitung pengeluaran extra untuk membeli bensin, yang sebenarnya hanya beberapa ratus ribu dari income Anda yang belasan juta sebulan, pernahkah Anda terpikir, bukankah lebih baik jika subsidi BBM itu dialihkan ke minyak tanah, agar JUTAAN rakyat miskin yang masih menggunakan minyak tanah untuk memasak (betul, mereka tidak mengenal kompor elpiji atau unleaded gasoline seperti kita), tidak terbebani lebih berat lagi?
BTW, kebijakan ini memang tepat, dan kalau dilakukan pemerintahan yang lalu secara bertahap, maka tidak akan kaget begini.
Dan ingat. Tidak selalu harga minyak dunia naik, kan sewaktu waktu bisa saja turun, dan harapan saya pemerintah saat itu juga konsekuen untuk menurunkan harga bbmnya.
Tertarik, siapa bilang tidak tertarik?? I sih mau aja mebeng mobil tetangga, apalagi kalau sekali kali kasih aku setir!conan wrote:OK, mungkin kalau dari sisi penghematan energi, kawan2 kurang tertarik ("Bagaimanapun juga, kan lebih praktis bawa mobil sendiri, bagaimana kalau sepulang sekolah mau ke mall dulu??"), mari kita lihat dari sisi penghematan uangnya. Over the days, over the weeks, over the months and over the years, bukan tidak mungkin Mr. Observer bisa lebih sering jalan2 ke luar negri, dan Mr. Szli bisa membeli a brand new Mercedes Benz Van, with the most advanced CC available?![]()

Selain aman, jadwalnya juga sering dan relatif tepat waktu. I capek dikit ngak apa apa, asal jangan suruh buang buang waktu nungguin sesuatu yang tidak jelas kapan datangnya.szli wrote:Actually saya bukan sudah lama di manja pakai mobil pribadi. Dulu waktu kerja dan belajar di Singapura banyak tahun, tiap hari saya naik bis dan MRT. Memang lebih capek, tapi its OK. Ada AC dan aman.
Mungkin dengan adanya sarana angkutan massal, orang Indonesia bisa belajar untuk lebih disiplin??