Jadi mau ngak mau saya sendiri mulai cari info gimana cara aman turun dari Pertamax ke Premium. Meskipun Premium nanti juga pasti naik, feeling saya selisih Pertamax ama Premium ngak mungkin cuma 500 rp lebih tapi mungkin 1000 lebih ! Kalau Premium naik ke 3500, tamatlah riwayat kita !!

Oh, pertama saya mau jawab Bung Obs dulu. Saya tidak akan jual saham Astra saya, kecuali:
1. Toyota mobilnya mulai jelek, atau keuanggan Toyota / Astra mulai tidak sehat.
2. Kendaraan public Indonesia mulai seperti Singapura, canggih, aman dan bersih.
3. Ada saham perusahaan yang lebih prospect dari Astra.
4. BU
Jika tidak, orang sini pasti tetap beli mobil, meskipun bensin naik terus. Mending sakit di kantong dari pada naik bis / omprengan Indo yang terkenal tidak nyaman, bahaya, dan banyak penodong lagi. Kecuali benar ngak sanggup beli mobil murah pun. Betulkan ? Jadi saya yakin penjualan mobil ngak terganggu.
Mau tau kapan jual Astra ? Gampang. Imagine anda adalah pemegang saham Astra mayoritas, say 55%. Nah saat itu anda mau jual ? Jika tidak, kenapa pemegang saham minoritas yang cuman 0.0001% harus jual ? Kecuali alasan di atas atau dia suka spekulasi.
Jika tujuannya invest jangka panjang di Perusahaan yang top ini, selama barangnya masih bagus dan makin bagus, yang mau jual itu otaknya harus di periksa dong ? Saya yakin saham Astra dalam berapa tahun ke depan akan naik minimal 10-15% per tahun.
Kecuali penjualannya anjlok. Asal orang sini tetap mania ama Innova / Fortuner / Avanza dan produk baru Toyota nantinya, Astra akan terus kecipratan hoki Toyota. Kita tinggal sabar dan menikmati hasilnya.
Toh jual Astra sekarang kalau ngak ada alternatif saham lain / investasi lebih menarik lain, masuk ke tabunggan / deposito sama aja bohong, cuman dapat 4-5% per tahun ! As Philip Fisher said, yr investment now is either better than cash or not !
Back to bensin. Bung Obs. Serena anda selama ini minum apa yah ? Saya punya minum Pertamax. Kepenggin pindah ke Premium. Cuman takut RONnya 88 di bawah RON Serena yang minta 91. Tapi saya binggung. Kenapa mesin Honda Accord / CRV yang sama canggihnya ama mesin Serena kok bisa minum Premium ?
Cuman bensin Serena harus tanpa timbal. Soalnya kata Nissan, kecuali Terrano, semua produk Nissan saat ini ada Catalytic Converter (CC). Pakai bensin timbal jebol nanti CCnya. Nanti Indonesia pasti menuju ke arah low emission vehicle juga. Jadi mending jangan buang CCnya. Pasti perlu di masa depan.
Nah, teman 2 apakah Premium di Jakarta ada timbal atau tidak ? Ada yang bilang iya, ada yang bilang tidak. So.. Timbal or not ? Jika tidak, mungkin saya benar mau coba ke Premium.
Tapi jika ada pemilik X-Trail / Serena yang pernah coba pakai Premium tapi mesinnya knocking, tolong lapor dong. Mending beli bensin mahal dari pada mesinnya jebol !
Saya juga baca, kalau ngak salah, mesin tanpa CC kalau minum bensin tanpa timbal (TT), malah emisinya lebih beracun ! Entah benar atau tidak.
Artinya saat ini Jalur Nissan ama Honda / Toyota di Indonesia berbeda. Nissan perhatikan lingkunggan udara, jadinya kentut mobil Nissan lebih ngak bau / racun, meskipun ownernya sekarang mungkin harus beli bensin lebih mahal.
Toyota / Honda pemiliknya model CKD enak sekarang. Pakai Premium terus. Tapi artinya kentut mereka lebih bau dan beracun ! Tapi saya tidak salahkan mereka juga. Wong konsumenya jadi irit biaya. Cuman jangka panjangnya mending ikut Nissan deh. Kalau ngak, udara kita makin toxic !
Kan udara racun tidak milih mau masuk ke hidung orang kaya / miskin / tua / muda / baik / jahat etc. Untuk masa depan kita dan anak / cucu kita, mudah mudahan emisi ATPM nanti semuanya makin baik. Kan biaya rawat penyakit ganas akibat udara racun JAUH lebih MAHAL banding beli bensin mahal loh !
Memang pakai Pertamax masih ngak bikin saya bangkrut, dan banyak pemilik mobil lainnya saya yakin. Toh kalau bayar extra Rp65,000 per isi tangki saja ngak mampu artinya ownernya seharusnya jangan beli mobil. Cuman di harga 4000 sudah mulai " Pain in the Ass ".
PUSING.....Premium bisa atau tidak....