(14/10/2008) - sumber: mobilku.com
Honda City sudah tiga generasi dan kini menjelma menjadi world car dan tidak lagi ASEAN car seperti leluhurnya. Konsumen di Thailand, Singapura dan India sudah menikmati model terbaru ini dan dalam beberapa bulan juga akan diluncurkan di Indonesia. Model ini juga akan diluncurkan di Eropa.
Rangkaian perubahan menjadikan Honda City sedan kompak sempurna dibawah Civic. Generasi pertama yang diluncurkan di akhir dekade 90-an, diposisikan sebagai ASEAN car dengan mesin SOHC VTEC. Banyak yang menganggap ini versi murah dari Civic.
Generasi kedua mengalami ubahan signifikan. Pengendaraan, efisiensi bahan bakar, dan kinerja-nya di acungi jempol. Lebih-lebih bagi yang memilih mesin i-DSI yang sangat irit. Juga tawaran teknologi CVT yang nyaman. Tapi tampilannya bagi sebagian orang tidak seperti sedan sejati. Lebih seperti hatchback yang diberi bagasi. Maklum, City menggunakan platform yang sama dengan Jazz.
Keluhan itu yang dikoreksi di generasi ketiga ini. Geenerasi ketiga ini sama sekali beda dari Jazz, meskipun masih berbagi platform. Dibagian dalamnya, City lebih mirip versi sedan dari Civic hatchback versi Eropa. Perubahan juga terjadi di sisi engine dan transmisi. Mesin i-DSI dan transmisi CVT absent, khususnya utnuk konsumen ASEAN.
Honda menyebut disain City baru ‘arrowshot’. Mobil ini seperti mengkonsentrasikan semua energinya di satu titik didepan, sementara bagian belakang agak terangkat. Ini terlihat seakan-akan new City siap melepas seluruh energinya, meskipun dalam kondisi diam.
Honda merancang mobil ini 45mm lebih rendah untuk mengubah kesan yang melekat di City generasi dua. Disain seperti ini beresiko memangkas ruang kepala penumpang. Honda mensiasati lewat ubahan pada seat rail dan menipiskan bantalan kursi. Terobosan ini menghasilkan garis atap lebih rendah sekaligus lebih langsing tapi tetap menyediakan ruang kepala yang memadai.
Ada dua pilihan warna untuk interior, hitam atau beige. Mana yang masuk ke Indonesia belum jelas, bisa jadi keduanya. Honda mengubah pilar lebih kurus sehingga memperbaiki visibilitas. AC k tersedia manual dan automatic. Desis blower diredam (-4dB) meskipun kapasitas aliran udara naik 10%. Honda mengaplikasikan filter yang lebih baik untuk menahan bau-bau tidak menyenangkan menerobos interior. Honda juga mendisain aliran udara dingin ke penumpang belakang lewat blower yang dipasang di bawah.
Panel instrument dilengkapi dengan computer trip yang menampilkan konsumsi bahan bakar secara real time, sekaligus rata-rata dan jarak tempuh. Ini membantu pengemudi untuk belajar mengemudi secara efisien.
Bangku belakang bisa pisah-lipat 40:60 dengan armrest ditengah-tengah. Fitur Ultraseat tampaknya juga absen. Ada fitur yang jarang ada di segmenya yaitu roda kemudi bisa ditarik maju-mundur (rake-and-reach) selain dinaik-turunkan (tilt). Tapi fitur ini tergantung spek masing-masing negara.
Dengan menambah panjang wheelbase (dari 2450 jadi2550mm) manfaatnya, ruang kaki semakin lega. Ubahan lain adalah lantai lebih rendah 20mm
Mesin baru yang di pakai, SOHC i-VTEC memproduksi 120ps/6,600rpm dan 145Nm/4800rpm, jadi salah satu mesin paling kuat di kelasnya. Dibandingkan generasi lama terjadi kenaikan produksi daya maksimal sebesar 10hp. Dan dibandingkan kompetitornya seperti Toyota Vios, atau Mazda3, mesin ini lebih kuat.
Apa yang membedakan? Pada SOHC VTEC mesin terdahulu, hanya membuka atau menutup satu daru dua katup masuk /silinder pada rpm tertentu. Jadi pada saat rpm rendah, hanya satu katup yang beroperasi sehingga mesin irit, tapi mulai rpm tertentu katup kedua ikut kerja sehingga peforma meningkat. Pada mesin i-VTEC baru waktu bukaan dan seberapa lebar bukaan di variasi sejak awal. Namun tidak continuously tapi pada titik-titik rpm tertentu yang sudah diset sebelumnya.