Alternative Transportasi
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1881
- Joined: Tue Feb 20, 2007 16:43
- Location: Sunter
Re: Alternative Transportasi
wah enaknya pak ELJEPE dah dapet transport alternatif nih..
saya ga bisa gitu.. hahaha.. soalnya kalo itung2 lebihmurah naik kendaraan pribadi dibanding naik kendaraan umum..
Soalnya motor.. hahahaha..
saya ga bisa gitu.. hahaha.. soalnya kalo itung2 lebihmurah naik kendaraan pribadi dibanding naik kendaraan umum..
Soalnya motor.. hahahaha..
The quick brown fox jumps over the lazy dog...
Bisnis? Sini donk..
Bisnis? Sini donk..
-
- SM Moderator
- Posts: 4486
- Joined: Tue May 29, 2007 12:23
- Location: Ke mana pun tugas negara membawaku
Re: Alternative Transportasi
Sebelum BBM naik:
- Kalo naik angkot ke kampus butuh Rp 6.000,00. Sekali jalan bisa 1 - 1,5 jam.
- Kalo naik motor Rp 5.000,00 buat dua hari. Sekali jalan butuh 20 menit.
- Kalo naik angkot ke kampus butuh Rp 6.000,00. Sekali jalan bisa 1 - 1,5 jam.
- Kalo naik motor Rp 5.000,00 buat dua hari. Sekali jalan butuh 20 menit.
no signature
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2610
- Joined: Sat Apr 14, 2007 15:01
- Location: Kemanggisan, Jakarta Barat
Re: Alternative Transportasi
Kesimpulan : Tidak bisa semua orang dipaksa naik Trans Jakarta.Sehingga akan diusulkan dibuat koridor sebanyak mungkin. Sedangkan setiap orang berbeda asal dan tujuan, waktu tempuh dan perhitungan biaya. Dan yang paling utama adalah tingkat kenyamanan. Jadi tidak perlu lah dibuat Electronic Road Pricing untuk semua mobil yang bersinggungan dgn jalur Trans Jakarta. Karena pada waktu kita membayar pajak, disitu sudah ada pajak penggunaan jalan. Betul / tidak ya....
Dari Solo ke Oslo


-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14333
- Joined: Fri Apr 11, 2008 3:18
- Location: jakarta
Re: Alternative Transportasi
transportasi altenatif? buat gw sepeda pak uwo.. 
yg belum kesampaian, naik sepeda ke kampus.. pak uwo pernah coba?

yg belum kesampaian, naik sepeda ke kampus.. pak uwo pernah coba?
Permisii
............................. 


-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 378
- Joined: Thu Jun 12, 2008 10:46
Re: Alternative Transportasi
ERP di Jkt ?? Di negara lain ERP dipakai utk memaksa orang pakai kendaraan umum, lha di Jkt kendaraan umum yang representatif emangnya ada, mau bikin monorail aja sekarang berenti, cuma bikin tiangnya aja yang bikin macet itu. Ada juga ERP nantinya cuma dipake utk menambah pendapatan daerah tapi pengeluarannya gak jelas, apa untuk perbaikan sarana transportasi umum, ato utk bekal dana kampanye kalo nanti nyalon lagi...
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: Alternative Transportasi
ini adalah inti alur berpikir mendasar yg gw sangat sepakati.Prive wrote:ERP di Jkt ?? Di negara lain ERP dipakai utk memaksa orang pakai kendaraan umum,
lha di Jkt kendaraan umum yang representatif emangnya ada ?
mau ERP, 3 in 1, pajak mobil melonjak drastis, ongkos parkir tinggi, .....
daaan segala macam Sistem Pemaksa lainnya..... gw sssangat2 rela itu semua diterapkan, ketika public transportation udah ditangani dgn tanpa dagelan.
well,... itu bisa kita bahas belakangan, pd waktu pematangan program2 sehubungan dg kampanye gw nanti.
now, here, kita bicarakan alternatif transportasi, dlm kerangka kondisi yg sudah lucu seperti ini.. dan bagaimana kemungkinan men-siasatinya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2135
- Joined: Sat Nov 26, 2005 23:47
- Location: Purwokerto
Re: Alternative Transportasi
Imposible untuk di terapkan di Indonesia...Birokrat di sini hobi bikin peraturan tapi nggak konsekwensi dengan kelanjutanya.
Bikin albumnya tiap lima tahun sekali..he..he..he.
Bikin albumnya tiap lima tahun sekali..he..he..he.

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2610
- Joined: Sat Apr 14, 2007 15:01
- Location: Kemanggisan, Jakarta Barat
Re: Alternative Transportasi
Kalau ana sih cerita pengalaman saja.... :
Hari Rabu yll, ada 1 bis umum mogok di jalan layang Daan Mogot... karena jalan layang itu hanya 2 jalur (untuk 2 arah), jadinya kalau ada yang mogok satu, semua dibelakangnya harus berhenti juga. Termasuk Bus Trans Jakarta yang ana naikin.
Setelah berhasil diatasi, untungnya masih bisa mengejar kereta ke Depok di St. Juanda.. jadi tidak ada masalah..
Tapi hari ini kabarnya Trans Jakarta Koridor II dan III supirnya mogok kerja. Wah ini sih termasuk Koridor yang ana pakai yaiatu Pasar Baru - Kali Deres.... kalau begini repot deh..... terpaksa besok pakai XL_7 dulu dan berangkat dari Kemanggisan. Kebetulan anak-2 masih libur... biar kumpul sama neneknya dulu aja deh...
Kesimpulan... kendaraan pribadi tetap harus ada, tetapi dikurangi penggunaannya....
Hari Rabu yll, ada 1 bis umum mogok di jalan layang Daan Mogot... karena jalan layang itu hanya 2 jalur (untuk 2 arah), jadinya kalau ada yang mogok satu, semua dibelakangnya harus berhenti juga. Termasuk Bus Trans Jakarta yang ana naikin.
Setelah berhasil diatasi, untungnya masih bisa mengejar kereta ke Depok di St. Juanda.. jadi tidak ada masalah..
Tapi hari ini kabarnya Trans Jakarta Koridor II dan III supirnya mogok kerja. Wah ini sih termasuk Koridor yang ana pakai yaiatu Pasar Baru - Kali Deres.... kalau begini repot deh..... terpaksa besok pakai XL_7 dulu dan berangkat dari Kemanggisan. Kebetulan anak-2 masih libur... biar kumpul sama neneknya dulu aja deh...
Kesimpulan... kendaraan pribadi tetap harus ada, tetapi dikurangi penggunaannya....
Dari Solo ke Oslo


-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1643
- Joined: Thu Apr 19, 2007 6:15
Re: Alternative Transportasi
Onta makanannya apa ya?
Kalo onta vs. jazz, lbh hemat mana? Kalo Onta 1: brp ya?
Kalo onta vs. jazz, lbh hemat mana? Kalo Onta 1: brp ya?
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Re: Alternative Transportasi
Ikutan nimbrung ahh...
Well, menurut saya saat ini untuk menerapkan berbagai kebijakan baru yg membuat orang beralih ke kendaraan umum di negeri kita Indonesia ini masih sangat tidak masuk akal. Ambil contoh di Jakarta, ketika Pemda DKI berencana menerapkan sistem ERP di jalan2 yg dilalui jalur Transjakarta, menaikkan biaya parkir, Pemerintah menaikkan tarif tol, pajak kendaraan bermotor dsb yg intinya memaksa pengguna kendaraan bermotor beralih ke transportasi umum, itu bener2 belum merupakan tindakan yang pintar dari pemerintah.
Semestinya pemerintah menbangun terlebih dahulu berbagai sarana transportasi yang berhubungan dan terkoneksi satu sama lain untuk warganya. Saat ini moda transportasi massal di Jakarta yang sudah benar2 jalan hanya 2: Transjakarta dan KRL Ekspres. Itupun masih terkesan setengah2. Mulai dari jAdwal berangkat yang tidak sesuai dengan semestinya hingga kenyamanan yang benar2 sulit dicari masih ditemui pada 2 alat transportasi tsb. PEmerintah seharusnya meningkatkan dahulu kualitas pelayanan publik di sistem transportasi sebelum membuat kebijakan yang intinya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bisa dimulai dari menjamin ketepatan waktu berangkat dan tiba (tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat untuk KRL dan Transjakarta), kenyamanan dan keamanan. Baru setelah itu pemerintah menyediakan transportasi lain. Bus kota harus dibenahi dahulu. Walaupun tidak memiliki jalur sendiri dan masih rawan macet, tetapi jika keamanan dan kebersihan (serta kenyamanan) ditingkatkan otomatis makin banyak digemari warga. LAlu dapat dibangun sistem transportasi massal yang lain. Kereta bawah tanah seperti MRT misalnya. Jika melihat negara2 Eropa, pembangunan rel bawah tanah mungkin terlambat, tapi negara tetangga Singapura pun baru 2 dekade mengoperasikan dan terbukti sukses. Monorail juga merupakan pilihan bagus, karena tidak mengganggu jalan raya. Semua transportasi massal yang dibangun seperti bus, transjakarta, KRL, MRT, maupun monorail, haruslah saling terkoneksi satu sama lain. Misalnya, ketika kita keluar stasiun kereta kita tinggal naik eskalator ke basement untuk menunggu MRT, atau naik ke lantai atas dimana ada stasiun monorail, atau keluar gedung stasiun di mana terdapat halte bus. JAdi tdak hanya taksi yang menunggu di depan stasiun. Begitu juga dengan bandara. Alangkah baiknya jika untuk menuju dan dari bandara terdapat jaringan kereta atau MRT atau monorail, tidak hanya bus DAMRI atau taksi. Jika semua moda transportasi sudah terbangun dengan baik dan terhubung semua, bisa dipastikan makin banyak yang beralih menggunakannya daripada kendaraan pribadi. Tetapi pelayanan yg mencakup ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan tetap saja dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan fungsi dari sarana transportasi tersebut.
Alangkah nyamannya bila kita ingin berangkat kerja, atau pergi ke sekolah hanya jalan kaki di trotoar yg bersih dan aman bahkan di malam hari pun, menuju stasiun MRT, monorail, atau Transjakarta. Sesampai di stasiun terdapat layar LCD yang dengan jelas mencantumkan waktu berangkat alat transportasi tsb, lalu ketika kita telah naik kita akan sampai tepat pada waktunya, maka kita bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke suatu tempat, tidak menebak2 dan berharap2 cemas tidak akan terlambat.
LEbih baik lagi jika untuk semua transportasi massal, digunakan sistem berlangganan dengan prepaid card seperti di luar negeri. Kita tinggal membeli kartu prabayar di stasiun2, untuk masuk peron atau ruang tunggu tinggal menempelkan kartu tsb (tap) lalu pintu terbuka dan begitu juga jika ingin keluar dari area tsb di tempat tujuan. Kartu tsb juga harus bisa digunakan di bus, dan bahkan, jika memungkinkan taksi.
Saya kira dengan tersedianya sarana transportasi yang memuaskan kebutuhan sebagian besar warga Jakarta, maka pengguna kendaraan pribadi akan berkurang dengan sendirinya, dan pemerintah berhak
menaikkan pajak atau membuat kebijakan apapun untuk mereduksi penggunaan kendaraan pribadi.
Well, menurut saya saat ini untuk menerapkan berbagai kebijakan baru yg membuat orang beralih ke kendaraan umum di negeri kita Indonesia ini masih sangat tidak masuk akal. Ambil contoh di Jakarta, ketika Pemda DKI berencana menerapkan sistem ERP di jalan2 yg dilalui jalur Transjakarta, menaikkan biaya parkir, Pemerintah menaikkan tarif tol, pajak kendaraan bermotor dsb yg intinya memaksa pengguna kendaraan bermotor beralih ke transportasi umum, itu bener2 belum merupakan tindakan yang pintar dari pemerintah.
Semestinya pemerintah menbangun terlebih dahulu berbagai sarana transportasi yang berhubungan dan terkoneksi satu sama lain untuk warganya. Saat ini moda transportasi massal di Jakarta yang sudah benar2 jalan hanya 2: Transjakarta dan KRL Ekspres. Itupun masih terkesan setengah2. Mulai dari jAdwal berangkat yang tidak sesuai dengan semestinya hingga kenyamanan yang benar2 sulit dicari masih ditemui pada 2 alat transportasi tsb. PEmerintah seharusnya meningkatkan dahulu kualitas pelayanan publik di sistem transportasi sebelum membuat kebijakan yang intinya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bisa dimulai dari menjamin ketepatan waktu berangkat dan tiba (tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat untuk KRL dan Transjakarta), kenyamanan dan keamanan. Baru setelah itu pemerintah menyediakan transportasi lain. Bus kota harus dibenahi dahulu. Walaupun tidak memiliki jalur sendiri dan masih rawan macet, tetapi jika keamanan dan kebersihan (serta kenyamanan) ditingkatkan otomatis makin banyak digemari warga. LAlu dapat dibangun sistem transportasi massal yang lain. Kereta bawah tanah seperti MRT misalnya. Jika melihat negara2 Eropa, pembangunan rel bawah tanah mungkin terlambat, tapi negara tetangga Singapura pun baru 2 dekade mengoperasikan dan terbukti sukses. Monorail juga merupakan pilihan bagus, karena tidak mengganggu jalan raya. Semua transportasi massal yang dibangun seperti bus, transjakarta, KRL, MRT, maupun monorail, haruslah saling terkoneksi satu sama lain. Misalnya, ketika kita keluar stasiun kereta kita tinggal naik eskalator ke basement untuk menunggu MRT, atau naik ke lantai atas dimana ada stasiun monorail, atau keluar gedung stasiun di mana terdapat halte bus. JAdi tdak hanya taksi yang menunggu di depan stasiun. Begitu juga dengan bandara. Alangkah baiknya jika untuk menuju dan dari bandara terdapat jaringan kereta atau MRT atau monorail, tidak hanya bus DAMRI atau taksi. Jika semua moda transportasi sudah terbangun dengan baik dan terhubung semua, bisa dipastikan makin banyak yang beralih menggunakannya daripada kendaraan pribadi. Tetapi pelayanan yg mencakup ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan tetap saja dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan fungsi dari sarana transportasi tersebut.
Alangkah nyamannya bila kita ingin berangkat kerja, atau pergi ke sekolah hanya jalan kaki di trotoar yg bersih dan aman bahkan di malam hari pun, menuju stasiun MRT, monorail, atau Transjakarta. Sesampai di stasiun terdapat layar LCD yang dengan jelas mencantumkan waktu berangkat alat transportasi tsb, lalu ketika kita telah naik kita akan sampai tepat pada waktunya, maka kita bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke suatu tempat, tidak menebak2 dan berharap2 cemas tidak akan terlambat.
LEbih baik lagi jika untuk semua transportasi massal, digunakan sistem berlangganan dengan prepaid card seperti di luar negeri. Kita tinggal membeli kartu prabayar di stasiun2, untuk masuk peron atau ruang tunggu tinggal menempelkan kartu tsb (tap) lalu pintu terbuka dan begitu juga jika ingin keluar dari area tsb di tempat tujuan. Kartu tsb juga harus bisa digunakan di bus, dan bahkan, jika memungkinkan taksi.
Saya kira dengan tersedianya sarana transportasi yang memuaskan kebutuhan sebagian besar warga Jakarta, maka pengguna kendaraan pribadi akan berkurang dengan sendirinya, dan pemerintah berhak
menaikkan pajak atau membuat kebijakan apapun untuk mereduksi penggunaan kendaraan pribadi.
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 278
- Joined: Thu Sep 04, 2008 1:43
Re: Alternative Transportasi
saya (sehari2) pengguna kendaraan umum
rumah di daerah Karet, kantor di Cakung
berangkat jam 6.10, jalan kaki 8 menit (masih oke lah) ke halte transjakarta.
nunggu 2 menit, berangkat arah harmoni (kalau yg dukuh atas-pulogadung agak lama)
tuker bis arah pulogadung (setelah 15-20 menit)
turun di pulogadung (40 menit lagi), ganti KWK (10 menit), trus disambung ojek (5 menit).
coba tuh, itung brapa kali ganti kendaraan :
1. transjakarta koridor 1
2. transjakarta koridor 2
3. KWK
4. ojek
pasti nggak nyaman kan?
waktu tempuh minimal 1 jam 20 menit
sore lebih lama, bisa 2 setengah jam
mikir nggak tuh "ahli2" tansportasi soal ketersambungan antarmoda?
mikir nggak tuh waktu tempuh kalau naik angkutan umum (jgn satu moda & jalur, tp ganti2 kyk gw)?
kalau si xeni saya bawa ngantor (bukan dibawa istri) waktu tempuh 45 menit (berangkat).
pulang 1 jam 20 menit-an.
praktis... (tapi tekor di bensin
)
mana mau pada pindah dari mobil pribadi?
paling jadinya beli motor, nggak pake DP jg bisa beli
rumah di daerah Karet, kantor di Cakung
berangkat jam 6.10, jalan kaki 8 menit (masih oke lah) ke halte transjakarta.
nunggu 2 menit, berangkat arah harmoni (kalau yg dukuh atas-pulogadung agak lama)
tuker bis arah pulogadung (setelah 15-20 menit)
turun di pulogadung (40 menit lagi), ganti KWK (10 menit), trus disambung ojek (5 menit).
coba tuh, itung brapa kali ganti kendaraan :
1. transjakarta koridor 1
2. transjakarta koridor 2
3. KWK
4. ojek
pasti nggak nyaman kan?
waktu tempuh minimal 1 jam 20 menit
sore lebih lama, bisa 2 setengah jam
mikir nggak tuh "ahli2" tansportasi soal ketersambungan antarmoda?

mikir nggak tuh waktu tempuh kalau naik angkutan umum (jgn satu moda & jalur, tp ganti2 kyk gw)?

kalau si xeni saya bawa ngantor (bukan dibawa istri) waktu tempuh 45 menit (berangkat).
pulang 1 jam 20 menit-an.
praktis... (tapi tekor di bensin

mana mau pada pindah dari mobil pribadi?
paling jadinya beli motor, nggak pake DP jg bisa beli
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: Alternative Transportasi
nah, jurkam saya (yg merupakan salah satu calon manager transportasi publik pd pemerintahan saya nantinya) sudah angkat bicara dan menjelaskannya dengan sistematis....WP wrote:Ikutan nimbrung ahh...
Well, menurut saya saat ini ..........
Saya kira dengan tersedianya sarana transportasi yang memuaskan kebutuhan sebagian besar warga Jakarta, maka pengguna kendaraan pribadi akan berkurang dengan sendirinya,....
jadi, bro-bro sudah pada bisa menilai dan mendapatkan gambaran besar..., bagaimana nantinya negara ini diurus.

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5870
- Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21
Re: Alternative Transportasi
kayaknya bro WP neh yg lebih pantes jadi presidennya, lebih cerdas ngejelasin masalahnya. Mau ngasi bro Andy jadi mentri transportasi udah ada bro Inoz yg gelarnya PhD, mungkin bro Andy cocoknya jadi kepala seksi pemeliharaan halte2 dan terminal2 di dept transportasi aja kali ya?
kekekekek......
tapi tenang....entar gw bantuin, kan gw wakil kepala seksinya

tapi tenang....entar gw bantuin, kan gw wakil kepala seksinya

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: Alternative Transportasi
oh, tidak begitu bro...
presiden, adalah CEO...
adalah individu yg mempunyai kecakapan utk me-manage dan mengambil keputusan pd level sistem besarnya, termasuk memanage hal2 politisnya.
sedangkan utk konsep dan sistem pelaksanaannya.. itu adalah domain dari staf2 ahli presiden, termasuk menteri.
bahkan kalau utk melakukan penjelasan kepada umum, itu bisa dilakukan oleh juru bicara (spokesperson), tidak harus oleh konseptornya sendiri.
nah, bro WP ini... meskipun sebenarnya jika ditilik dr namanya sih, lbh cocok sbg Wakil Presiden.
tp ditilik dari kemampuan sistem detailnya, dia lbh tepat duduk sbg menteri, atau lebih pas nya lagi, sebagai kepala biro strategic khusus...!
nah, dia nanti bs dipadukan dg bro inoz PhD.
gitu bro.....
sedangkan bro Risol... tenang aja....elu tetep sbg wakil kepala seksi koq...
kekekkkkkkekekee...
presiden, adalah CEO...
adalah individu yg mempunyai kecakapan utk me-manage dan mengambil keputusan pd level sistem besarnya, termasuk memanage hal2 politisnya.
sedangkan utk konsep dan sistem pelaksanaannya.. itu adalah domain dari staf2 ahli presiden, termasuk menteri.
bahkan kalau utk melakukan penjelasan kepada umum, itu bisa dilakukan oleh juru bicara (spokesperson), tidak harus oleh konseptornya sendiri.
nah, bro WP ini... meskipun sebenarnya jika ditilik dr namanya sih, lbh cocok sbg Wakil Presiden.
tp ditilik dari kemampuan sistem detailnya, dia lbh tepat duduk sbg menteri, atau lebih pas nya lagi, sebagai kepala biro strategic khusus...!
nah, dia nanti bs dipadukan dg bro inoz PhD.
gitu bro.....
sedangkan bro Risol... tenang aja....elu tetep sbg wakil kepala seksi koq...


kekekkkkkkekekee...
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14333
- Joined: Fri Apr 11, 2008 3:18
- Location: jakarta
Re: Alternative Transportasi
ane jd tkang sapu aja deh.. momod asisten yg dilupaken.. hiks.. 

Permisii
............................. 


-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 966
- Joined: Fri Jan 12, 2007 11:17
- Location: Purwakarta
Re: Alternative Transportasi
wah subyek yang enak dibahasnya neh
ane sih setuju aja siapa yg jadi presdien/ CEO, ane dukung deh kebijakannya silahkan pada berebut, ntar klo semua dah pada babak belur,
ane turun gunung haaaaa.....
betul sekali klo transportasi kota itu mesti terintegrasi antar moda baik MRT, monorail, bis, angkot, pwsat serta harus bisa menghubungkan lokasi temp tinggal dan temp kerja, klo bisa emang dikurangi jumlah ganti modanya spt bro diatas, bisa ganti moda sampe 4 kali, klo di indo jadi tambah ongkos sebab tidak ada sistem langganan dan masing2 moda mesti bayar sendiri2, jadi makin banyak ganti moda makin mahal. ini juga mesti dipikirin dalam penentuan tarifnya dan manajemen operasional masing2 persh angkutan. wajar klo pemilik bis umum angkot disubsidi spare partnya agar tidak kejar2 penumpang dan ngetem di tengah jalan spt skarang sb kejar setoran. sopir digaji tetap
pemerintah klo hanya narikin dan naikin pajak doang tapi transportasi umum gak dibenahi secara revolusioner, sama aja dengan preman atuh.
bangun dulu yg bagus dan terintegrasi, baru paksa pengendara mbl pribadi ganti moda ke angkutan umum
perencanaan transportasi massal perlu waktu 1 generasi dan bertahap direalisasikan serta penataan ruangnya juga mesti dijaga dengan ketat agar perencanaan daerah layanan MRT/monorail bisa tetap valid, dan pertumbuhan kota tidak sporadis.
pemerintah juga harus intervensi di sektor perumahan dan menempatkannya pada jalur2 yg dilalui MRT/monorail/KRL agar biaya OP nya tidak tekor dan harus disubsidi
skarang koridor2 yg dibangun tdk nyambung sampe pinggir JKT dan penumpang dipaksa ganti moda
pusat2 kegiatan kantor dan perdagangan sangat jauh dari stasion dan koridor Trans dan KRL
ayoooo siapa ;agi yg mau nyumbang saran, emang ruwet tapi dari pengalaman para bro diatas bisa jadi renungan juga
ane sih setuju aja siapa yg jadi presdien/ CEO, ane dukung deh kebijakannya silahkan pada berebut, ntar klo semua dah pada babak belur,
ane turun gunung haaaaa.....
betul sekali klo transportasi kota itu mesti terintegrasi antar moda baik MRT, monorail, bis, angkot, pwsat serta harus bisa menghubungkan lokasi temp tinggal dan temp kerja, klo bisa emang dikurangi jumlah ganti modanya spt bro diatas, bisa ganti moda sampe 4 kali, klo di indo jadi tambah ongkos sebab tidak ada sistem langganan dan masing2 moda mesti bayar sendiri2, jadi makin banyak ganti moda makin mahal. ini juga mesti dipikirin dalam penentuan tarifnya dan manajemen operasional masing2 persh angkutan. wajar klo pemilik bis umum angkot disubsidi spare partnya agar tidak kejar2 penumpang dan ngetem di tengah jalan spt skarang sb kejar setoran. sopir digaji tetap
pemerintah klo hanya narikin dan naikin pajak doang tapi transportasi umum gak dibenahi secara revolusioner, sama aja dengan preman atuh.
bangun dulu yg bagus dan terintegrasi, baru paksa pengendara mbl pribadi ganti moda ke angkutan umum
perencanaan transportasi massal perlu waktu 1 generasi dan bertahap direalisasikan serta penataan ruangnya juga mesti dijaga dengan ketat agar perencanaan daerah layanan MRT/monorail bisa tetap valid, dan pertumbuhan kota tidak sporadis.
pemerintah juga harus intervensi di sektor perumahan dan menempatkannya pada jalur2 yg dilalui MRT/monorail/KRL agar biaya OP nya tidak tekor dan harus disubsidi
skarang koridor2 yg dibangun tdk nyambung sampe pinggir JKT dan penumpang dipaksa ganti moda
pusat2 kegiatan kantor dan perdagangan sangat jauh dari stasion dan koridor Trans dan KRL
ayoooo siapa ;agi yg mau nyumbang saran, emang ruwet tapi dari pengalaman para bro diatas bisa jadi renungan juga
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Alternative Transportasi
kalo saya sih seperti pak eljepe, termasuk penggemar setia Kereta Api (jarak menengah-jauh), pemakaian 1 x PP dalam seminggu, diluar itu....jarang kemana - mana, soalnya tinggal di"dalam" sih. Jadi bersyukurlah saya karena tidak harus "mengalami penderitaan" tiap hari di rimba jalan raya, hehehe....
si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5870
- Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21
Re: Alternative Transportasi
bener jg sih teori bro Andy, tapi kan kalo ditilik tulisannya bro WP sebenernya masih informasi secara general bagaimana memecahkan persoalan transportasi dan belum terlalu ke teknisnya.
Sebenernya presiden/ceo walaupun tugasnya cuma me-manage, tapi kadangkala harus ngerti juga ttg proyek yg lagi dikerjain mentrinya sehingga kalo tiba2 ditanya media kaga kagok.
tulisan bro Inoz jg berbobot neh, jadi bingung siapa yg musti jadi menteri transportasi neh, tapi kalo diliat dari gelar, kayanya bro Inoz aja deh jadi menteri biar agak gengsi kabinetnya bro Andy, bro WP jadi dirjen aja deh.
Tapi yg pasti bro Imsus2c musti diangkat tuh jadi kepala PJKA, kalo Om eljepe kasi aja Mendikbud jadi ke kantor engga perlu naik KRL lagi.
Nescafe kan orangnya ramah, ngomong sama siapapun juga masuk, mendingan taro aja di pos Menlu biar lancar kalo nego2 dengan negara2 asing.
Nah yg susah neh bro Ahbeng, kalo bisa tempat kerjanya jangan ada lawan jenis soalnya entar pasti ada skandal di kabinet loe ndi......atau elo bikin lembaga independen kaya KPK gitu tapi khusus pemberantasan prostitusi, [cencored], panti pijet, panlok, panda beneran, sukhoi, spanyol, yg lokal, dan sekalian lembaga sensor film elo jadiin satu, nah taro bos Ahbeng jadi ketuanya......kekekeke.....bisa kleper2 dia, liat boleh, megang jangan
Sedangkan gw engga papa deh wakil kepala seksi tapi setingkat mentri ya ndi......huehuehuehuehu, jadi kebagian camry juga gitu lho......
Sebenernya presiden/ceo walaupun tugasnya cuma me-manage, tapi kadangkala harus ngerti juga ttg proyek yg lagi dikerjain mentrinya sehingga kalo tiba2 ditanya media kaga kagok.

tulisan bro Inoz jg berbobot neh, jadi bingung siapa yg musti jadi menteri transportasi neh, tapi kalo diliat dari gelar, kayanya bro Inoz aja deh jadi menteri biar agak gengsi kabinetnya bro Andy, bro WP jadi dirjen aja deh.
Tapi yg pasti bro Imsus2c musti diangkat tuh jadi kepala PJKA, kalo Om eljepe kasi aja Mendikbud jadi ke kantor engga perlu naik KRL lagi.

Nescafe kan orangnya ramah, ngomong sama siapapun juga masuk, mendingan taro aja di pos Menlu biar lancar kalo nego2 dengan negara2 asing.
Nah yg susah neh bro Ahbeng, kalo bisa tempat kerjanya jangan ada lawan jenis soalnya entar pasti ada skandal di kabinet loe ndi......atau elo bikin lembaga independen kaya KPK gitu tapi khusus pemberantasan prostitusi, [cencored], panti pijet, panlok, panda beneran, sukhoi, spanyol, yg lokal, dan sekalian lembaga sensor film elo jadiin satu, nah taro bos Ahbeng jadi ketuanya......kekekeke.....bisa kleper2 dia, liat boleh, megang jangan

Sedangkan gw engga papa deh wakil kepala seksi tapi setingkat mentri ya ndi......huehuehuehuehu, jadi kebagian camry juga gitu lho......
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: Alternative Transportasi
Risol1 wrote:Nah yg susah neh bro Ahbeng, ...........

wakakkaka...
LOL
.....

P.S
iya, loe cocok banget buat wakil kepala seksi setingkat menteri, utk mengurusi bidang Pendayagunaan Aparatur Negara ...
jd, ttg bro juragan abeng... itu jd tgg jwb & kewenangan loe ris.... terserah loe, mau tempatin dia dimana....

siiiip sip.... kabinet & staff udah mulai kelihatan lengkap niiih....
camry ?.... bereeess...

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 966
- Joined: Fri Jan 12, 2007 11:17
- Location: Purwakarta
Re: Alternative Transportasi
kapan pemilu presidennya dan dari partai apa ?
sebab para pendukungnya sdh pada siap berjuang termasuk posisi para menteri dan KASI haaaaaaa.......haaaaaa!!!!
asal jangan BBM aja baru bisa mimpi hiiikkkkk
sebab para pendukungnya sdh pada siap berjuang termasuk posisi para menteri dan KASI haaaaaaa.......haaaaaa!!!!
asal jangan BBM aja baru bisa mimpi hiiikkkkk
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9498
- Joined: Sat May 10, 2008 12:09
- Location: jkt-bdg-jkt-bdg definitely
Re: Alternative Transportasi
partainya?......partai democrazy........bwakakakakaka 

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1643
- Joined: Thu Apr 19, 2007 6:15
Re: Alternative Transportasi
Wah, apa ga takut Indonesia akan gw buat menjadi penuh dgn kemaksiatan?
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14333
- Joined: Fri Apr 11, 2008 3:18
- Location: jakarta
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 966
- Joined: Fri Jan 12, 2007 11:17
- Location: Purwakarta
Re: Alternative Transportasi
YAAAA itulah belum sepakat mau pake kendaraan partai apa ???
biarlah itu urusan para politisi, kita mah ikut di democrazy aja haaaaaa .....
biarlah itu urusan para politisi, kita mah ikut di democrazy aja haaaaaa .....
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1643
- Joined: Thu Apr 19, 2007 6:15
Re: Alternative Transportasi
I know what you mean, bro nesnescafe wrote:nanti banyak "putih2" nongol..
