(09/01/2008) - Konon kabarnya konsumen di Indonesia lebih suka mobil yang bisa memuat banyak orang. Padahal bila diperhatikan di jalanan Jakarta, mobil semacam itu hanya baris pertama saja yang terisi. Paling banter baris kedua. Baris ketiga di terisi hanya di akhir pekan atau bahkan hanya saat mudik. Padahal dimensinya yang besar yang kadangkala kurang cocok dengan lalulintas 'super duper crowded' seperti di Jakarta.
Karena itu, segmen mobil hatchback berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kombinasi dimensi ekterior kompak dan interior lapang jadi pilihan paling masuk akal saat ini. Hyundai Getz jadi pionir, tapi Honda Jazz rajanya. Segmen ini sangat gemuk, seperti diungkapkan Gunadi Sindhuwinata, Presdir Indomobil Group, sehingga mengundang pemain lain.
Hari ini, Selasa (8/1) Nissan Motor Indonesia meluncurkan hatchback Livina XR, varian terbaru dari global car mereka. Lebih pendek dari Grand Livina dengan mesin 1.5 liter dan pilihan transmisi manual dan matik. Norio Ota, President Direktur PT NMI menggambarkan sebagai mobil irit, nyaman, harga terjangkau, modern, lega. Dia yakin Livina akan memperkuat brand image Nissan di Indonesia.
Ota berharap lewat Livina, Nissan bisa meningkatkan penjualannya. Livina merupakan bagian dari global car Nissan. Varian pertama adalah MPV 7-seater Grand Livina yang diperkenalkan awal tahun lalu. Grand Livina cukup sukses, dan hingga akhir tahun, yang sudah di kirim ke pembelinya sebanyak 13,000-an unit. Grand Livina menyumbang lebih dari 50% penjualan Nissan di Indonesia yang mencapai level 18,000 unit.
"Target penjualan Livina tahun ini adalah 7000 unit, dari total target penjualan Nissan 2008 sebesar 35,000 unit. Livina diharapkan memberi kontribusi sekitar 20% dari total penjualan," kata Ota.
4 ups
Anda mau membantu Nissan mencapai targetnya? Jika iya, informasi Teddy Irawan Irawan, Deputy Director Sales & Marketing NMI tentang 4 unique selling point (ups) Livina pasti menarik.
"Menurut survei kami, masalah utama pada hatchback adalah ruang yang terbatas. Livina adalah hatchback terluas di kelasnya, baik untuk ruang penumpang maupun barang," katanya. Dibandingkan dua pemain lama sesama merek Jepang, Nissan Livina memiliki panjang total dan wheel base lebih panjang. Wheelbase lebih panjang diterjemahkan menjadi ruang interior lebih lapang. Headroom dan legroom juga diklaim paling luas. Ini selling point pertama.
Faktor kedua adalah ruang bagasi paling luas dikelasnya, yaitu 0.9m3. Pemain
lain dikisaran 0.7m3.Memuat lebih banyak barang, apalagi bila sandaran kursi baris kedua dilipat. Manajemen kargo juga dipermudah dengan adanya rak.
Selling point ketiga adalah racikan suspensi untuk jalanan Indonesia,
kombinasi dari MacPherson di depan dan torsion beam dibelakang yang menghasilkan pengendaraan yang nyaman dan aman melibas aneka permukaan jalan.
Last but not least, yang ke empat; performance. Menggunakan mesin 1.5 liter seperti pada Grand Livina 1.5. Mesin HR15DE ini memproduksi daya maksimal 109hp/6000rpm dan torsi puncak 15.1kg.m/4400rpm. Pilihan transmisinya 5-speed manual dan 4-speed automatic. "Uji internal kami, konsumsi bensin Livina adalah 17.4km/liter, sedangkan Grand Livina 15.1 km/liter," kata Teddy. Pengujian dilakukan dengan kecepatan 80km/jam - 120km/jam dengan jarak tempuh 200km. Akselerasi juga lebih cepat dari Grand Livina karena bobotnya lebih ringan.
Apa yang membedakan Gand Livina dan Livina? NMI memposisikan Grand Livina
sebagai mobil keluarga. Target customet Livina 5-seater adalah kalangan
lebih muda, aktif, dinamis dan senang mengekpresikan diri. Bagi awam, nyaris tidak ada perbedaan keduanya, kecuali bentuk kaca samping belakangnya.
Inden lama/tidak?
Pada awal-awal peluncuran Grand Livina, animo konsumen begitu tinggi, tidak selaras dengan produksinya. Akibatnya calon pembeli harus menunggu cukup lama. Untuk Livina, Teddy berharap mobil dikirim paling lambat dua bulan sejak pemesanan. Tergantung seberapa banyak pemesanan dan berapa banyak produksi. Teddy tutup informasi berapa banyak produksi Livina di pabriknya di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Dia hanya menyebutlan lebih banyak dari 700 unit/bulan. Sedangkan kapasitas produksi pabrik itu saat ini 3300 unit/bulan.
Persoalannya, hingga peluncuran Livina, NMI tidak memiliki data resmi berapa pemesan Livina. "Data itu mungkin ada, tapi masih dikantong para salesman. Karena secara resmi kami baru mulai hari ini," papar Teddy. Karena tidak memiliki data itu, NMI tidak bisa memperkirakan berapa lama masa inden Livina.
Kondisi ini persis sama saat Nissan meluncurkan Grand Livina. Data pemesan ada di kantong konsumen. Begitu masuk NMI, membludak. Akibatnya masa inden pernah begitu lama hingga sembilan bulan. NMI lalu melakukan sejumlah perbaikan, termasuk menambah jumlah shift produksi. Sejak itu masa inden Grand Livina bisa di pangkas hingga saat ini berkisar satu -dua bulan. Pasti NMI belajar banyak dari pengalaman itu dan tak terulang di Livina.
Selayang pandang
Dimensi Livina (p x l x t) 4175 x 1690 x 1600 mm dengan wheel base 2600 mm danground clearance 185mm. Grille berbalur chrome dengan bumper sewarna body. Nissan menjawab harapan konsumennya dengan melengkapi Livina dengan spion elektris. Spion elektris ini selain sebagai fitur kenyamanan/kemudahan juga sebagai fitur keselamatan. Bukan rahasia, membuka kaca di sembarang tempat bisa mengundang aksi kriminal. Dilengkapi juga dengan rear wiper dan rear defoger. Ban yang dipakai 185/65 R15.
Sistem kemudi dilengkapi electronic power steering yang tidak jadi benalu bagi produksi daya mesin. Roda kemudinya bisa di -adjust, plus power door lock, power window (anti jepit, hanya di posisi pengemudi). Sistem audio, 2DIN AM/FM/CD player, empat speaker. Central console absen, digantikan tuas rem tangan dan cup holder.
Livina memiliki daftar panjang untuk fitur safety. Mulai dari seatbelt tiga titik (dua di depan, dua dibelakang) dan satu lap belt (dibelakang). Struktur bodynya dilengkapi dengan side impact beam dan zone body concept. Juga collapsible steering column yang otomatis jatuh untuk mengurangi resiko cidera dada pengemudi saat benturan. Ada juga keyless entry, anti-theft system dan high-mount stop lamp agar pengemudi dibelakang lebih cepat melihat lampu rem menyala sehingga lebih cepat respon. Rem depan menggunakan ventilated disc sedangkan yang belakang drum. No ABS, No EBD, No airbags.
Harga on the road Jakarta Rp 140.5 juta (5MT)dan Rp 148.5 (4 AT). Ada lima warna yang disiapkan yaitu, burning red, pacific blue, black sapphire, diamond silver metallic dan grey metallic.
detail dg foto
http://www.mobilku.com/cgi-bin/index.cgi?p=6008&id=648