pns ataupun cpns / honorer nambah terus biar angka unemployed gak tinggi, biarpun gajinya 500 ribu per 3 bulan kan dihitungnya orang kerja bukan unemployedhotoriii wrote: Fri Feb 02, 2024 13:59saya punya pikiranBean06 wrote: Thu Feb 01, 2024 5:09 Pemda luar Jabodetabek tsb jujur aja belum mampu secara budget & manajerial utk kebijakan transum terintegrasi. Intinya pemda harus mau turun lsg atau kerja sama pihak ketiga itupun pasti dgn layanan Subsidi.. belum mampu.
kenapa pns2 yang gabut itu tidak diefisiensikan saja, tidak perlu dirumahkan, tapi distop rekrutmen nya dan dipaksa skill up
yang bagian ngurus transum, daripada duduk2, dipaksa jadi kenek, teknisi, dan lain lain
bagian administrasi urus ktp, sisakan saja satu orang per kecamatan, lainnya dipindah kerja apa lah
sambil perlahan2 mengintegrasikan teknologi dalam administrasi negara supaya bisa lebih maju lagi
toh kan dimana2 progresinya itu memang :
kerja manual -> manual diganti mesin/program komputer, lalu manusia nya menjalankan/maintenance mesin/program komputer -> manusia nya bisa pegang banyak mesin/program komputer -> dibantu technology (bisa AI/software/apalah), manusia nya jadi lebih produktif lagi dan bisa menjalankan/maintenance lebih banyak lagi mesin/program komputer -> manusianya research design dan konsep mesin/program komputer yg scalable untuk menjalankan dan maintenance lebih banyak mesin/program komputer lg dst
ini 2024 lhoh, setau saya even head r&d multinational yg bule2 gitu bisa 1 orang untuk puluhan negara, timnya mungkin hanya beberapa orang, padahal ini pekerjaan yg jauh lebih menguras otak daripada (katakanlah) urus ktp/kk/surat domisili/perbaikan jalan rusak dsb
manusia2 negara2 maju berlomba2 untuk mau jadi manusia yang lebih valuable dari mesin/technology dan berusaha sangat menghargai tenaga kerja manusia, kenapa orang Indonesia tidak ada semangat seperti itu heran saya



terus 10 tahun berlalu dan bom waktu meledak mereka semua demo minta diangkat