dimasapri wrote:Yg berfungsi untuk memecah kerak biar bisa larut itu bukan detergent, tapi dispersant.sucahyo wrote: Tue Nov 30, 2021 4:22 ... Mungkin tahu ada aditif yang namanya detergen. fungsinya adalah untuk memecah kerak biar bisa larut.
Suka ngawur bapak ini....
Saya pernah baca tulisannya ttg migor lebih bagus daripada PAO karena lebih kuat menempel di logam.
Padahal justru itu kelemahannya.
e.
Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
* Bukan ajakan Beli *
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Test test 1 2 3 testdimasapri wrote:Test gimana?ac235287 wrote: Fri Dec 03, 2021 1:12Ane open minded sama "practice" seperti ini, udah untung ada org2 seperti Om Sucahyo yg mau test jadi kita bisa lihat 2-3 tahun kedepan impact nya gimana ke engine. Cuma Om sucahyo mesti ingat kalau minyak goreng itu gampang jd gel/mengeras disuhu dingin ya. Ngga perlu sampe 0 celcius. Di kampung ane d sumatra aja pagi2 minyak goreng itu jd gel/mengeras di pagi hari. Suhu paling 20-21 derajat aja. Dataran tinggi soalnya.sucahyo wrote: Tue Nov 30, 2021 4:22 minyak goreng dan mesran bisa membantu hal ini, seperti contohnya tersimoni berikut:
CATATAN: saya tidak memaksa yang lain untuk pakai minyak goreng. Nggak ada untungnya untuk saya. Coba dipikir deh.
1 lagi, engine oil is not just abt solvent dan pelicinannya. Viskositas dan kestabilan viskositas ini amat sangat penting. Engine yg minta thickness buntut 20 jgn coba2 d kasi buntut 40 macam engine honda, orchestra semua itu ntar. Malah yg honda turbo skrg kalo dikasi buntut 16 justru menghilangkan fuel dilution problem. Thickness yg tidak cocok bakal bikin kesalahan dlm hidrolik pressure d komponen2 halusnya, bikin engine missfire. Belum lagi masalah timing chainnya. Kira2 bimoli kekentalannya berapa Om? Trus viskosity indexxnya berapa? Musti tahu dulu angka2 ini sebelum bisa dipakai di mobil/motor, karena tiap engine punya requirement oli yg beda2.
Just my 2 cent.
Mobil nya saja sdh bertahun2 masih 17rb km...masak itu yg mau dijadikan rujukan? Wkwkwkwkwkwk
Kijang 1......kijang 1
* Bukan ajakan Beli *
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 418
- Joined: Fri Dec 28, 2012 22:59
- Location: CID +6221
- Daily Vehicle: Kawa EX650E
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
bacanya nggak gitu.... ada kata2 'hydrotreated' itu gak berarti grup 2. grup 3 pun dibuat dari proses hydrotreatment dkk dll dsb. yang membedakan itu hasilnya: persen saturasi dan viscosity index. dan di MSDS itu nggak ada kewajiban mencantumkan detil proses apa yang dah dilakukan, cukup garis besarnya aja. kalo didetilin nanti dicontek doong...sucahyo wrote: Tue Nov 30, 2021 4:09 Memang mesran itu adalah grup 1. Sekarang ini pabrikan ada kok yang mulai melirik bahan oli grup 1 lagi.Contohnya adalah delvac 1. lihat attachment. itu versi oktober 2021. menurut saya sudah paling mutakhir. Perhatikan kata katan solvent dewaxed. Itu kalau nggak salah sebutan untuk oli mineral grup 1.
Dan jangan dipikir bahwa pabrikan sudah move on ke full sintetik. Karena beberapa pabrikan "besar" itu BALIK KUCING ke bahan grup 2. Bisa dilihat keberadaan HYDROTREATED di sds oli mereka. contoh fastron gold, total quartz 9000, motul 300v, ipone stroke 4.
Itu di SDS sih. Tapi kebanyakan orang menganggap yang lebih valid itu yang ditulis dibungkus. Nggak nyalahkan karena semua grup oli atau media otomotif lebih percaya tulisan di bungkus oli daripada di MSDS.
kalo oli2 lowspec macem mesran sae 40 itu grup 2, lha VI-nya aja gak tembus cepek. kalo fastron gold, ipone itu grup 3 yang VI-nya 160+.
grup 3 itu juga sah dibilang sintetis menurut majalah favorit njenengan. dibilang sintetis karena udah melewati proses yang kelewat banyak.
majalahnya coba dibaca lagi ayo...
https://www.machinerylubrication.com/Re ... oil-groups
https://www.api.org/~/media/files/certi ... -25-15.pdf
https://www.sciencedirect.com/topics/ch ... rotreating
https://www.pertaminalubricants.com/fil ... SERIES.pdf
The Government wants Power! They rob it from our engines.
EX650E '12 | NA4W '08 | CBA-RJ1 '08 | CBA-YA5 '09
EX650E '12 | NA4W '08 | CBA-RJ1 '08 | CBA-YA5 '09
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
wkwkwkwkwkw
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
* Bukan ajakan Beli *
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 523
- Joined: Wed Nov 20, 2013 5:53
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Menurut saya gk begitu perlu pakai oli high mileage,cukup baca buku manual grade tertinggi oli yg direkomendasikan SAE brp dan kalo sdh menempuh 100rb km/60000 miles cukup turunkan satu step gradenyasucahyo wrote:Solusi pabrikan besar mengatasi seal bukan dengan produk aditif, tapi produk oli yang namanya oli high mileage. Simak jawaban ke om marmut juga.r1409 wrote: Fri Dec 03, 2021 3:41 maaf hanya menimpali, kasus serupa saya temukan di panther 2008 saya. oli menetes dari celah mesin, sepertinya seal sudah aus.
lalu saya googling produk "engine oil stop leak". semua produknya bekerja dgn cara membuat seal karet yg sudah getas dan gepeng karena usia, jadi "mengembang" lagi. bahasa aslinya, "swells old gaskets". swell itu kan "mengembang/membengkak". tipuan? tidak lho, produsennya adalah nama2 besar di dunia aditif otomotif. silakan googling sendiri.
gasket yg di-press dan sudah mengeras, dibuat melunak dan mengembang lagi untuk mengisi celah-celah yg ditimbulkan karena kisutnya karet seal. dengan terisinya celah oleh karet, berarti lubang kebocoran tertutup bukan? saya sudah coba sendiri dan buktikan, tetesan oli jauh berkurang, which means this logic works.
Apa om om semua di sini nggak pernah dengar istilah "high mileage lubricants"? Karena kalau di luar negeri, banyak yang rekomendasi. Cuma di Indonesia saja nggak ada. Dan karena nggak ada maka solusi orang Indonesia yang kayak om marmut, ganti semua seal di mesin.marmut wrote: Fri Dec 03, 2021 6:27dasarnya apa odometer 100rb KM lebih pakai SAE 40 dan single grade?
bisa dijelaskan?
ini sekedar pamer saja, ngga ada maksud lainnya :
Kalau orang luar negeri, mereka direkomendasikan pakai oli high mileage. Mereknya banyak, kebanyakan oli terkenal di sini punya versi high mileage. Contoh:
https://www.autoweek.com/gear/g35650201 ... h-mileage/
Keunggulan oli high mileage itu adalah untuk bikin seal nggak getas, nggak kisut, dst. Kalau dianggap itu cuma tipu tipu dan lebih memilih merek yang nggak punya versi high mileage ya terserah. Yang jelas, abrikan produsen oli high mileage klaim bahwa kalau pakai oli high mileage, nggak perlu ganti seal.
Mau tiru langkahnya om marmut dengan ganti semua seal silahkan. Mau coba oli high mileage ya silahkan (selamat berjuang mencari).
Saya rekomendasikan mesran karena di Indonesia tidak saya temukan yang jualan oli high mileage dan mesran itu saya curigai adalah satu satunya oli grup 1 yang tersisa. Lainnya sudah grup 2. singkatnya:
- grup 1 bikin seal sedikit mengembang
- grup 2 netral cenderung mengerutkan seal
- grup 3 dan grup 4 (PAO) lumayan mengerutkan seal
- grup 5 ester, membuat seal mengembang
Silahkan baca juga attachment. ada referensi lain kalau memang butuh.
Misal rekomendasi tertinggi SAE 30 cukup turunkan ke SAE 40...
Alternatif lain kalo ingin tetap di SAE 30 dipercepat ganti olinya standard pabrikan 10rb km,cukup ganti per 5rb km.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 234
- Joined: Sat Jul 23, 2016 8:58
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: G4EE MT 2011 + Hi Grade 1995 C223
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
hmmmbangrosi wrote: Mon Dec 06, 2021 2:40Menurut saya gk begitu perlu pakai oli high mileage,cukup baca buku manual grade tertinggi oli yg direkomendasikan SAE brp dan kalo sdh menempuh 100rb km/60000 miles cukup turunkan satu step gradenyasucahyo wrote:Solusi pabrikan besar mengatasi seal bukan dengan produk aditif, tapi produk oli yang namanya oli high mileage. Simak jawaban ke om marmut juga.r1409 wrote: Fri Dec 03, 2021 3:41 maaf hanya menimpali, kasus serupa saya temukan di panther 2008 saya. oli menetes dari celah mesin, sepertinya seal sudah aus.
lalu saya googling produk "engine oil stop leak". semua produknya bekerja dgn cara membuat seal karet yg sudah getas dan gepeng karena usia, jadi "mengembang" lagi. bahasa aslinya, "swells old gaskets". swell itu kan "mengembang/membengkak". tipuan? tidak lho, produsennya adalah nama2 besar di dunia aditif otomotif. silakan googling sendiri.
gasket yg di-press dan sudah mengeras, dibuat melunak dan mengembang lagi untuk mengisi celah-celah yg ditimbulkan karena kisutnya karet seal. dengan terisinya celah oleh karet, berarti lubang kebocoran tertutup bukan? saya sudah coba sendiri dan buktikan, tetesan oli jauh berkurang, which means this logic works.
Apa om om semua di sini nggak pernah dengar istilah "high mileage lubricants"? Karena kalau di luar negeri, banyak yang rekomendasi. Cuma di Indonesia saja nggak ada. Dan karena nggak ada maka solusi orang Indonesia yang kayak om marmut, ganti semua seal di mesin.marmut wrote: Fri Dec 03, 2021 6:27dasarnya apa odometer 100rb KM lebih pakai SAE 40 dan single grade?
bisa dijelaskan?
ini sekedar pamer saja, ngga ada maksud lainnya :
Kalau orang luar negeri, mereka direkomendasikan pakai oli high mileage. Mereknya banyak, kebanyakan oli terkenal di sini punya versi high mileage. Contoh:
https://www.autoweek.com/gear/g35650201 ... h-mileage/
Keunggulan oli high mileage itu adalah untuk bikin seal nggak getas, nggak kisut, dst. Kalau dianggap itu cuma tipu tipu dan lebih memilih merek yang nggak punya versi high mileage ya terserah. Yang jelas, abrikan produsen oli high mileage klaim bahwa kalau pakai oli high mileage, nggak perlu ganti seal.
Mau tiru langkahnya om marmut dengan ganti semua seal silahkan. Mau coba oli high mileage ya silahkan (selamat berjuang mencari).
Saya rekomendasikan mesran karena di Indonesia tidak saya temukan yang jualan oli high mileage dan mesran itu saya curigai adalah satu satunya oli grup 1 yang tersisa. Lainnya sudah grup 2. singkatnya:
- grup 1 bikin seal sedikit mengembang
- grup 2 netral cenderung mengerutkan seal
- grup 3 dan grup 4 (PAO) lumayan mengerutkan seal
- grup 5 ester, membuat seal mengembang
Silahkan baca juga attachment. ada referensi lain kalau memang butuh.
Misal rekomendasi tertinggi SAE 30 cukup turunkan ke SAE 40...
Alternatif lain kalo ingin tetap di SAE 30 dipercepat ganti olinya standard pabrikan 10rb km,cukup ganti per 5rb km.
mobil ane keluaran 2010, mesin G4ee itu keluaran desain 2005.
sekarang masih pakai oli 0-20 / 5-30 oke2 aja
cek kompresi masih bagus semua di 4 silinder
km dah 160K
i am, a sleeper
G4EE MT 2011 + Hi Grade 1995 C223
G4EE MT 2011 + Hi Grade 1995 C223
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Oli sekarang pakai apa om? Dalaman mesin diintip dari tutup oli bersihkah om?Turboman wrote: Thu Dec 02, 2021 23:12Simple aja
Bawa ramuan oli + Minyak goreng utk uji SNI oli ke LSPro
saya mau lihat kira2 bisa dapat SNI gak "Ramuan Oli" tsb
heheheh
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Bengkel mobil saya nggak tahu, tapi kalau motor, jelas bahwa rekomendasi kekentalan dan periodenya pada ngawur. Untuk di Jepang Utara dan Surabaya, kekentalan disuruh pakai sama.evanbngdor wrote: Fri Dec 03, 2021 8:21Kalau memang ternyata mobil dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa di bengkel resmi atau bahkan dari pabrikan itu ngga menyesuaikan ya? Padahal di buku servis aja rata-rata sampe 100rb KM kolom nya.
Sejauh ini sih Innova 2kd saya dr baru sampe skg odometer udah 180rb lebih ya selalu pake viskositas yang sesuai dengan spek yg dibutuhkan, Ngga pernah ganti ke SAE 40.
Great corolla 1995 saya jg masih pake 10w-30 kadang 10w-40. So far ngga pernah ada masalah dengan seal2 sih
Contoh, AHM MPX 2 disuruh dipakai sampai 6 ribu km kalau di buku manual.
Soal aman aman saja, kan kebanyakan oli memang grup 2, relatif aman untuk seal. Harus bersyukur bahwa full sintetiknya palsu.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2982
- Joined: Sun Sep 13, 2015 3:08
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Nah iya itu yg saya tanya, kalau memang secara praktiknya mesin dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa ngga dibakukan saja secara permanen? Kan sudah terbukti secara ilmiah menurut Om Sucahyo bahwa dengan perlakuan seperti ini harus ada penyesuaian olisucahyo wrote: Mon Dec 06, 2021 9:34Bengkel mobil saya nggak tahu, tapi kalau motor, jelas bahwa rekomendasi kekentalan dan periodenya pada ngawur. Untuk di Jepang Utara dan Surabaya, kekentalan disuruh pakai sama.evanbngdor wrote: Fri Dec 03, 2021 8:21Kalau memang ternyata mobil dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa di bengkel resmi atau bahkan dari pabrikan itu ngga menyesuaikan ya? Padahal di buku servis aja rata-rata sampe 100rb KM kolom nya.
Sejauh ini sih Innova 2kd saya dr baru sampe skg odometer udah 180rb lebih ya selalu pake viskositas yang sesuai dengan spek yg dibutuhkan, Ngga pernah ganti ke SAE 40.
Great corolla 1995 saya jg masih pake 10w-30 kadang 10w-40. So far ngga pernah ada masalah dengan seal2 sih
Contoh, AHM MPX 2 disuruh dipakai sampai 6 ribu km kalau di buku manual.
Soal aman aman saja, kan kebanyakan oli memang grup 2, relatif aman untuk seal. Harus bersyukur bahwa full sintetiknya palsu.
Saya udah tau kalo baik di motor maupun mobil di Indonesia ini sebagian besar tipe dan periode oli yg dicantumkan itu ngawur. Tp kan bukan itu yg saya tanya

Jadi untuk mengantisipasi oli-oli yang full sintetiknya palsu gimana nih Om? Cekokin bimoli aja?
Last edited by evanbngdor on Mon Dec 06, 2021 10:00, edited 1 time in total.
1995 - Toyota Great Corolla SEG 1.6 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Sebenarnya nggak relevan kita bicara PAO karena oli mana yang sekarang PAO? kan sangat jarang.dimasapri wrote: Sun Dec 05, 2021 11:14 Yg berfungsi untuk memecah kerak biar bisa larut itu bukan detergent, tapi dispersant.
Suka ngawur bapak ini....
Saya pernah baca tulisannya ttg migor yg menurutnya lebih bagus daripada PAO karena lebih kuat menempel di logam.
Padahal justru itu kelemahannya.
Karena kalau terlalu polar seperti itu, akan rebutan dgn additive antiwear menempel di permukaan logam untuk memberikan perlindungan dari gaya gesek antar logam.
di akademis, pelumasan dibagi 3:
1.friction modifier
2.anti wear
3.EP additive
Dari sisi terjadinya gesekan langsung logam dengan logam dibagi 2:
1. logam tidak bersentuhan
2. logam bersentuhan.
Saat masih ada oli di antara logam, aditif anti wear (zddp/boron) ataupun EP (moly/titanium) masih belum kerja. Di tahap ini, film strength / lubricity yang berpengaruh.
Kalau logam bergesekannya ringan, maka zddp / boron yang bisa kerja. Karena tekanan dan suhu belum cukup tinggi untuk EP bisa aktif.
Kalao logam sudah bergesekan ekstrem, baru molynya kerja.
Soal kerak, iya memang yang bagian memecah kerak itu detergent. Tapi detergent bukan yang mempengaruhi kemampuan pelarutan oli (solvency). Yang terutama mempengaruhi adalah bahan oli sehingga muncul cerita diester (bukan esternya castor oil) dijadikan sebagai aditif
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Bila selama ini pakai oli full sintetis (yang aslinya grup 2) nggak masalah, mengapa harus pindah ke full sintetis betulan?evanbngdor wrote: Mon Dec 06, 2021 9:50
Nah iya itu yg saya tanya, kalau memang secara praktiknya mesin dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa ngga dibakukan saja secara permanen.
Saya udah tau kalo baik di motor maupun mobil di Indonesia ini sebagian besar tipe dan periode oli yg dicantumkan itu ngawur. Tp kan bukan itu yg saya tanya
![]()
Jadi untuk mengantisipasi oli-oli yang full sintetiknya palsu gimana nih Om? Cekokin bimoli aja?
Antisipasi cuma perlu dilakukan kalau pakai oli yang katanya bisa membersihkan mesin tapi sama bengkel masih disuruh pakai engine flush.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2982
- Joined: Sun Sep 13, 2015 3:08
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Lebih baik pake 'full sintetis' atau memang full sintetis betulan? Karena menurut awam saya makin kesini makin banyak pabrikan yang klaim produknya full sintetis apalagi dengan viskositas yang semakin encer. CMIIWsucahyo wrote: Mon Dec 06, 2021 10:01Bila selama ini pakai oli full sintetis (yang aslinya grup 2) nggak masalah, mengapa harus pindah ke full sintetis betulan?evanbngdor wrote: Mon Dec 06, 2021 9:50
Nah iya itu yg saya tanya, kalau memang secara praktiknya mesin dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa ngga dibakukan saja secara permanen.
Saya udah tau kalo baik di motor maupun mobil di Indonesia ini sebagian besar tipe dan periode oli yg dicantumkan itu ngawur. Tp kan bukan itu yg saya tanya
![]()
Jadi untuk mengantisipasi oli-oli yang full sintetiknya palsu gimana nih Om? Cekokin bimoli aja?
Antisipasi cuma perlu dilakukan kalau pakai oli yang katanya bisa membersihkan mesin tapi sama bengkel masih disuruh pakai engine flush.
Nah gimana tuh antisipasinya buat yg awam otomotif, skg kan hampir semua bengkel resmi di setiap periode servis berkala pasti nawarin pake engine flush yg base nya kerosene. Kalo udah terlanjur dipakein setelah sekian ribu km, gimana solusinya?
1995 - Toyota Great Corolla SEG 1.6 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11854
- Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
- Location: tangerang selatan
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
sucahyo wrote: Mon Dec 06, 2021 10:01 Bila selama ini pakai oli full sintetis (yang aslinya grup 2) nggak masalah, mengapa harus pindah ke full sintetis betulan?
Antisipasi cuma perlu dilakukan kalau pakai oli yang katanya bisa membersihkan mesin tapi sama bengkel masih disuruh pakai engine flush.
kalimate pean ki mbingungi su.
maksute, oli sintetik kui berasal dari grup 2, ngono...? opo piye?
yak opo karepe su?

-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Bersihhhh duoongggsucahyo wrote:Oli sekarang pakai apa om? Dalaman mesin diintip dari tutup oli bersihkah om?Turboman wrote: Thu Dec 02, 2021 23:12Simple aja
Bawa ramuan oli + Minyak goreng utk uji SNI oli ke LSPro
saya mau lihat kira2 bisa dapat SNI gak "Ramuan Oli" tsb
heheheh
wkwkwkwk
* Bukan ajakan Beli *
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11854
- Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
- Location: tangerang selatan
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
mbah, kasi liat aja mbah daripada entar doski ngambek.....

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1835
- Joined: Sun Jan 06, 2019 2:51
- Location: INA
- Daily Vehicle: Diesel
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
wah di motor Honda tipe apa yg rekomen mpx2 dipake 6rb km om?sucahyo wrote: Mon Dec 06, 2021 9:34Bengkel mobil saya nggak tahu, tapi kalau motor, jelas bahwa rekomendasi kekentalan dan periodenya pada ngawur. Untuk di Jepang Utara dan Surabaya, kekentalan disuruh pakai sama.evanbngdor wrote: Fri Dec 03, 2021 8:21Kalau memang ternyata mobil dengan odometer tinggi perlu penyesuaian oli, kenapa di bengkel resmi atau bahkan dari pabrikan itu ngga menyesuaikan ya? Padahal di buku servis aja rata-rata sampe 100rb KM kolom nya.
Sejauh ini sih Innova 2kd saya dr baru sampe skg odometer udah 180rb lebih ya selalu pake viskositas yang sesuai dengan spek yg dibutuhkan, Ngga pernah ganti ke SAE 40.
Great corolla 1995 saya jg masih pake 10w-30 kadang 10w-40. So far ngga pernah ada masalah dengan seal2 sih
Contoh, AHM MPX 2 disuruh dipakai sampai 6 ribu km kalau di buku manual.
Soal aman aman saja, kan kebanyakan oli memang grup 2, relatif aman untuk seal. Harus bersyukur bahwa full sintetiknya palsu.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
PCX 160
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Di bungkus ditulis full sintetik, di MSDS ditulis hydrotreated yang kalau kata gambar di machinarylubrication adalah grup 2. Pabriknya bohong om.marmut wrote: Mon Dec 06, 2021 10:11 kalimate pean ki mbingungi su.
maksute, oli sintetik kui berasal dari grup 2, ngono...? opo piye?
yak opo karepe su?
![]()
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Kalau kendaraan sudah tua, baiknya pakai yang bahannya grup 2, jangan grup 3 atau PAO (asumsi pabrikan murahan), kecuali kalau pingin niru om marmut, ganti seal semua dulu.evanbngdor wrote: Mon Dec 06, 2021 10:10 Lebih baik pake 'full sintetis' atau memang full sintetis betulan? Karena menurut awam saya makin kesini makin banyak pabrikan yang klaim produknya full sintetis apalagi dengan viskositas yang semakin encer. CMIIW
Nah gimana tuh antisipasinya buat yg awam otomotif, skg kan hampir semua bengkel resmi di setiap periode servis berkala pasti nawarin pake engine flush yg base nya kerosene. Kalo udah terlanjur dipakein setelah sekian ribu km, gimana solusinya?
Ignore klaim pabrikan, cek MSDSnya. Kalau di msds nggak disebut (ditotal nggak 100%), ya jangan pakai oli tersebut.
soal engine flush, kalau sudah terlanjur ya relakan. Untuk selanjutnya jangan. Toh saya lihat demo pembersihan engine flush versi Indonesia, diintip dalaman mesin dari tutupnya masih saja coklat. Artinya pakai minyak tanah, solar atau bensin itu nggak bisa bersihin tuntas. Tapi tentu juga nggak baik bila oli mesinnya diganti solar terus dipakai sampai 5 ribu km.
bersihkan mesin itu kan harusnya tugasnya oli. Masa dari ribuan merek oli nggak ada yang bisa bikin mesin bersih? Pastinya kan ada. Cuma sayang memang selama ini orang pada takut nyebut merek oli yang bisa bikin mesin bersih. Kalau nyebut merek engine flush, berani mereka. Padahal mandul EFnya.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2982
- Joined: Sun Sep 13, 2015 3:08
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Kalau kendaraan muda gimana nih? Langsung ambil sample aja deh misal CRV RM 2016 saya. Odometer udah mendekati 120rb, dr awal selalu pake 0w-20 'full sintetik' kalo kata Om Sucahyo. Apa perlu saya ganti pake yg grup 2 jg? Kan Om Sucahyo pernah bilang juga harusnya ada penyesuaian jenis oli seiring bertambahnya odometer apalagi yang udah 75rb lebih.sucahyo wrote: Tue Dec 07, 2021 4:22Kalau kendaraan sudah tua, baiknya pakai yang bahannya grup 2, jangan grup 3 atau PAO (asumsi pabrikan murahan), kecuali kalau pingin niru om marmut, ganti seal semua dulu.evanbngdor wrote: Mon Dec 06, 2021 10:10 Lebih baik pake 'full sintetis' atau memang full sintetis betulan? Karena menurut awam saya makin kesini makin banyak pabrikan yang klaim produknya full sintetis apalagi dengan viskositas yang semakin encer. CMIIW
Nah gimana tuh antisipasinya buat yg awam otomotif, skg kan hampir semua bengkel resmi di setiap periode servis berkala pasti nawarin pake engine flush yg base nya kerosene. Kalo udah terlanjur dipakein setelah sekian ribu km, gimana solusinya?
Ignore klaim pabrikan, cek MSDSnya. Kalau di msds nggak disebut (ditotal nggak 100%), ya jangan pakai oli tersebut.
soal engine flush, kalau sudah terlanjur ya relakan. Untuk selanjutnya jangan. Toh saya lihat demo pembersihan engine flush versi Indonesia, diintip dalaman mesin dari tutupnya masih saja coklat. Artinya pakai minyak tanah, solar atau bensin itu nggak bisa bersihin tuntas. Tapi tentu juga nggak baik bila oli mesinnya diganti solar terus dipakai sampai 5 ribu km.
bersihkan mesin itu kan harusnya tugasnya oli. Masa dari ribuan merek oli nggak ada yang bisa bikin mesin bersih? Pastinya kan ada. Cuma sayang memang selama ini orang pada takut nyebut merek oli yang bisa bikin mesin bersih. Kalau nyebut merek engine flush, berani mereka. Padahal mandul EFnya.
Bukan ngga baik lg itu kalo oli diganti solar Om. Ngga sampe semenit aja bubar itu mesin. Nah coba Om Sucahyo sebut dong merek oli apa yang bisa bikin mesin bersih?
1995 - Toyota Great Corolla SEG 1.6 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
2013 - Toyota Grand New Kijang Innova G 2.5 M/T
2016 - Honda CRV 2.0 M/T
-
- SM Specialist
- Posts: 16667
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
masih idup ya ini trit... wkwkwkwkw... ada lagi teori seal - seal mesin ngembang/kisut...
duh apa kabar itu mobil mobil rental ama taksi yang odonya udah jalan bolak balik bumi-bulan....
klo terbukti menghancurkan seal dan selama ini kita "dibohongi" pabrikan oli terus tuh mobil-mobil rental isi kalter olinya apa ? pake migor semua?
ini tuh ingetin ane sama dokter yang bilang klo orang covid yang bikin tambah parah obatnya... ya ampun iya deh yang pinter sendiri se jagat raya
gak usah deh pabrikan mobil ama pabrikan oli invest lab ama pabrik mahal mahal...
duh apa kabar itu mobil mobil rental ama taksi yang odonya udah jalan bolak balik bumi-bulan....
klo terbukti menghancurkan seal dan selama ini kita "dibohongi" pabrikan oli terus tuh mobil-mobil rental isi kalter olinya apa ? pake migor semua?

ini tuh ingetin ane sama dokter yang bilang klo orang covid yang bikin tambah parah obatnya... ya ampun iya deh yang pinter sendiri se jagat raya

1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27640
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
lah kl gt makin mumet ai nehhh
smua mobil di ruma oli nya gonta ganti merek mulu, kekentelan nya jg gonta ganti mulu , boro2 bsa tau golonga apa
siapa yg ngasi harga paling miring aj
ma'lum, mobil nguli, odometer muter nya secepet angka kovit pas awal taon ini
mo jenis apapun jg tiap 3-4 bulan pasti ud harus d tap
smua mobil di ruma oli nya gonta ganti merek mulu, kekentelan nya jg gonta ganti mulu , boro2 bsa tau golonga apa
siapa yg ngasi harga paling miring aj
ma'lum, mobil nguli, odometer muter nya secepet angka kovit pas awal taon ini
mo jenis apapun jg tiap 3-4 bulan pasti ud harus d tap
numpang lewat aja....


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3044
- Joined: Sat Aug 05, 2017 12:00
- Location: Tangerang Selatan
- Daily Vehicle: Delman
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Sama mbah, ini belakangan rate kenaikan kilometer tiap bulan lagi nurun, yaudin ane ganti pake oli kelas eco aja. Toh tiap 6 bulan pasti kita orang ganti.DOHC wrote: Tue Dec 07, 2021 8:03 lah kl gt makin mumet ai nehhh
smua mobil di ruma oli nya gonta ganti merek mulu, kekentelan nya jg gonta ganti mulu , boro2 bsa tau golonga apa
siapa yg ngasi harga paling miring aj
ma'lum, mobil nguli, odometer muter nya secepet angka kovit pas awal taon ini
mo jenis apapun jg tiap 3-4 bulan pasti ud harus d tap
Btw OOT, sesuai sabda om klep mengenai aisin 0-20. Ini kok pake aisin 0w-20 beneran enak ya. Baru jalan 3k KM / 3-4 bulan seh.
Kalau kickdown di tol, wuenak tenan entengnya.

-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27640
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
Bener kannjosomba wrote: Wed Dec 08, 2021 7:44Sama mbah, ini belakangan rate kenaikan kilometer tiap bulan lagi nurun, yaudin ane ganti pake oli kelas eco aja. Toh tiap 6 bulan pasti kita orang ganti.DOHC wrote: Tue Dec 07, 2021 8:03 lah kl gt makin mumet ai nehhh
smua mobil di ruma oli nya gonta ganti merek mulu, kekentelan nya jg gonta ganti mulu , boro2 bsa tau golonga apa
siapa yg ngasi harga paling miring aj
ma'lum, mobil nguli, odometer muter nya secepet angka kovit pas awal taon ini
mo jenis apapun jg tiap 3-4 bulan pasti ud harus d tap
Btw OOT, sesuai sabda om klep mengenai aisin 0-20. Ini kok pake aisin 0w-20 beneran enak ya. Baru jalan 3k KM / 3-4 bulan seh.
Kalau kickdown di tol, wuenak tenan entengnya.
Si asinan not bad koq
Cuman penguapan nya aj agak tinggi dbanding oli kelas eko2 laennya
numpang lewat aja....


-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11854
- Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
- Location: tangerang selatan
Re: Report Test Lab Minyak Goreng sebagai additive oli mesin
DOHC wrote: Wed Dec 08, 2021 11:38
Cuman penguapan nya aj agak tinggi dbanding oli kelas eko2 laennya
berapa banyak mbah penguapannya? saya baru saja duduk di kloset sambil bongkar muatan mendadak ada wangsit yang mengatakan kalau 4 liter oli mesin dicampur minyak bulus 100 ml bisa membuat ring piston melar seperti baru.
lalu kalau ada masalah dengan seal atau gasket yang terbuat dari karet, cukup masukkan 4 butir tablet rapet wangi ke dalam oli mesin selama 3 hari berturut-turut.