lemonadelovers wrote: Sat Nov 27, 2021 17:17Klo migor yg dikejar encernya mending beli dan campur oli 0w20 aja. Udah murah jg 80rb seliter akan lbh aman dr naiknya oxidation dan sulphation
Yang dikejar adalah karena dari teori, mesran sebagai oli teknologi kuno grup 1 itu punya keunggulan di lubricity (film strength) dan solvency (pelarutan). Ada link dari machinary lubrication.com, tapi di sini tentunya nggak percaya dengan website begituan kan? Sementara itu minyak goreng mempunyai sifat solvency yang setingkat dengan ester sehingga dulu pernah dijadikan campuran untuk PAO untuk memperbaiki sifat pelarutan PAO. Ada link tapi itu cuma dari majalah industri pelumas eropa, dan tentunya di sini nggak percaya dengan majalan begituan kan?
Kalau film strength susah ditunjukkan. Yang gampang di tunjukkan itu dari pelarutan. Mungkin tahu ada aditif yang namanya detergen. fungsinya adalah untuk memecah kerak biar bisa larut. Yang jadi catatan adalah kemampuan pelarutan itu tergantung sama bahan oli. Kalau kemampuan pelarutan payah ya nggak bisa. Justru bahan full sintetik grup 4 dan grup 3 yang pelarutannya payah. Jadi kalau ada penggemar oli full sintetis itu maniak engine flush itu sangat amat wajar sekali. Karena kalau nggak begitu, memang mesin mereka jadi berkerak.
minyak goreng dan mesran bisa membantu hal ini, seperti contohnya tersimoni berikut:
ario nugroho: mobil grand civic 90 kilometer 200.000 mesin masi asli
Beberapa bulan lalu flushing total menggunakan bimoli 3.5 liter mesin nyala 15 menit
Dan setelah itu, pakai oli mesran mix bimoli 15 -20 persen maksimal.
Relatif bersih untuk mesin tua,, ini orang bengkel sampai heran bertanya, bersihh sekali head nya pakai oli apa
Halo saya pemakai mobilnya, betul sekali, pakai bimoli baru beberapa bulan lalu setelah baca web PakSucahyo. Sekitar bulan 8, saya putuskan buang oli lama. Intip rocker valve dr balik lubang pengisian oli kok hitam – kuning, saya masukkan bimoli sekitar 3,5 liter.
Start mesin, tahan di rpm 1500 sekitar 15 menit
Buka baut tap oli, bimoli menjadi hitam legam.
Masukkan oli mesin mesran mix bimoli maksimal 20 persen.
Lalu kemarin buka tutup head karena keperluan ganti waterpump, sekalian jg ganti oli lagi mix bimoli, orang bengkel sampai terheran. Mesin nya relatif bersih, pakaii oli apaa mereka bertanya. Saya senyum2 aja, lalu pas saya tuang oli dan ukur bimoli, mereka baru ngerti ada campuran rahasia nya. Hehe
Yang saya suka, di bagian noken as,, metal yang mengkilat itu, ada lapisan film kuat nempel, mungkin itu sifat bonding dari bimoli ke logam.
Tp itu hanya asumsi saya sendiri. Saya jg tidak pelajari mendalam
edit: lupa, satu lagi keunggulan mesran adalah mesran itu tidak buat seal kisut, tapi malah sedikit mengembang. Grup 2 yang bikin kisut, grup 3 dan 4 lebih parah lagi. Pabrikan sip bakal mencampurkan dengan misal ester untuk bikin lebih netral terhadap seal. Masalahnya kayaknya banyak pabrikan nggak usaha. Oleh karena itu banyak mobil tua yang pakai oli sintetik terus rembes. Karena seal jadi kisut. Harusnya sih pakai oli yang ada tulisannya "high mileage" di bungkusnya. Tapi entah mengapa di Indonesia nggak ada. Bahkan di media dan grup oli pun tak terdengar. Jadi pakai mesran SAE 40 itu solusi yang cukup baik untuk mobil / motor yang sudah lebih dari 100 ribu km.
Minyak goreng bikin seal kisut juga. Jadi kalau mau aman, 50% hanya dipakai kalau campur mesran SAE 40 saja. Oli lain bisa 20%. Toh kebanyakan oli itu dari bahan hydrotreated / grup 2.
CATATAN: saya tidak memaksa yang lain untuk pakai minyak goreng. Nggak ada untungnya untuk saya. Coba dipikir deh.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.