Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
kandlcorp wrote: Mon Mar 16, 2020 7:07
nah iya bener om..
gampangnya gini aja, sama aja kyk usaha, equity/capital is everything kan.
nah sama kyk +62, brp banyak capital kita untk dapat menjamin roda perekonomian berputar tanpa ada dorongan dari semua golongan..
yang jelas ga sebanyak negara2 maju kan..
terus pada nyalahin suatu oknum which is the ruler, karena ga lockdown..
gw si bukan pemujaa siapa2, tapi be rational aja sih..
ga segampang itu lockdown, dan efeknya pasti kacau sih..
Setoedjoe Um
Jangankan dgn negara2 maju wong di regional asean aza capital power +62 termasuk yg paling bontot. Kan ga pernah dengar perusahaan +62 mengakuisisi perusahaan negara tetangga
Mayoritas jago kandang dgn bertumpu pada populasi +62 yg mereka anggap udah menggiurkan
Walopun sebenarna ga bisa disalahkan jg sih mengingat capital power mereka memang kalah besar dari kompetitor dari negara jiran
Capital power memang everything
Kembali ke lockdown ane jg sama kok Um hanya be rational dan jg bukan pemuja siapa2
Lockdown sangat ga masuk akal utk +62 palage dgn ekonomi mayoritas bertumpu pada konsumsi populasi doank
Saat sektor konsumsi itu hilang berarti tumpuan ekonomi ga ada lagi tentu kacau yg bisa membuat chaos ekonomi
Pengen lockdown seperti negara lain, tapi lupa tabiat rakyatnya yang jauh berbeda dg negara lain .
Wong nyuri hand sanitizer di tpt umum buat direfill aja biasa kok.
Ngeri! Ini Sederet Dampak Ekonomi Jika Jakarta Lockdown
Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jakarta - Usulan melakukan lockdown untuk wilayah Jakarta menjadi perbincangan di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah mempertimbangkan opsi tersebut.
Namun, dampak melakukan lockdown di Jakarta ternyata cukup besar ke perekonomian nasional. Peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bisa terkena krisis ekonomi apabila Jakarta diisolasi.
"Indonesia bisa krisis karena lockdown di Jakarta," tegas Bhima kala dihubungi detikcom, Minggu (15/3/2020).
Dia menjelaskan sejauh ini 70% pergerakan uang dalam perkonomian nasional berada di Jakarta. Akan sangat beresiko bila aktivitas perekonomian di Jakarta lumpuh karena melakukan lockdown di Jakarta.
"70% uang juga berputar di Jakarta, ada bursa efek, ada bank sentral. Terlalu beresiko kalau kita mengambil langkah lockdown," kata Bhima.
Belum lagi pasokan bahan baku pokok bagi masyarakat Jakarta akan terhambat, utamanya pangan. Sejauh ini Jakarta mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.
"Arus barang yang masuk juga terganggu. Jakarta mengandalkan sebagian besar bahan pangan dari luar daerah," papar Bhima.
Sementara itu Jakarta juga menyumbang 20% angka inflasi nasional. Kalau barang langka di Jakarta dan berujung pada kenaikan harga secara lokal, maka angka inflasi nasional bisa saja terkerek hingga 6%.
"Sementara Jakarta menyumbang 20% total inflasi nasional, kalau barang susah masuk, terjadi kelangkaan pastinya inflasi nasional akan tembus di atas 4-6%. Yang rugi adalah masyarakat sendiri," kata Bhima.
Sebetulnya, tanpa lockdown pun pencegahan penularan corona bisa dilakukan di Jakarta, bagaimana caranya?
Bhima mencontohkan yang dilakukan pemerintah Singapura, salah satunya adalah memberikan pembatasan aktivitas di ruang publik. Utamanya, untuk warga lanjut usia alias lansia, karena warga lansia paling rentan tertular.
"Langkah yang lebih bijak adalah Singapura, bukan dengan lockdown tapi membatasi aktivitas warga lansia karena ini yang paling rentan karena corona," ungkap Bhima.
Acara yang melibatkan orang banyak di ruang publik pun harus dilarang sementara, bahkan meskipun itu adalah acara keagamaan.
"Lalu, acara yang melibatkan orang banyak ditunda dulu meskipun acara keagamaan. Jadi clear tidak perlu lockdown, dan penyebaran corona bisa dicegah dengan strategi yang tepat sasaran," kata Bhima.
Kemudian dia mengatakan, China sebagai negara episentrum wabah corona memang melakukan lockdown. Namun, hal itu dilakukan bukan untuk kota Shanghai dan Beijing yang notabenenya adalah pusat bisnis.
"China juga melakukan lockdown hanya di episentrum wabah corona yakni di provinsi Hubei. Apakah Shanghai dan Beijing di lockdown juga? Setahu saya tidak," jelas Bhima.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, untuk membicarakan opsi melakukan lockdown di Jakarta
"Dalam kesimpulan tadi, kami memang memandang Jakarta sudah perlu menutup kegiatan-kegiatan, baik kegiatan di dalam maupun kegiatan orang ke Jakarta dan orang luar ke Jakarta. Akan tetapi, kami tidak bisa putuskan sendiri, ini harus dikonsultasikan dengan Kepala BNPB selaku pimpinan pengendalian terkait Corona," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan.
ini yg kmaren jadi perbincangan ane dan keluarga jg dgn hopeng dan langganan2 ane dan ga ada yg setuju lockdown
Nah kalo semisal ibu kota +62 dgn perputaran uang 70% dilockdown, asli ga bisa bayangin utk efek2 burukna ke perekonomian nasional kan konsumsi jadi berhenti jg.
Jangan bandingkan dgn negara2 yg udah lockdown lha wong ekonomi +62 skrg ini praktis mayoritas hanya bertumpu pada sektor konsumsi 270 juta jiwa rakyatna aza
Jelas ketahanan ekonomi mereka tetap lebih kuat dari +62 wong tiongkok, italia, korea selatan sektor manufakturna jg kuat banget
Wong kondisi sekarang aza hanya kepanikan terhadap Covid19 byk yg ngeluh drop omzet penjualan juga restoran sepi semua karena pada takut makan di luar. Konsumsi drop akibatna mall2 Jkt rencana buka siangan per minggu ini wkwkwkwk
Bener ini, ekonomi masyarakat kita utamanya di ibukota kan emg ditopang dari sektor informal yg dijalankan masyarakat kecil. I'm wondering apakah pemerintah pusat ataupun daerah yg terdampak mau menjamin kesejahteraan dan kesehatan mereka bila seandainya pendapatan mereka hilang akibat dipaksa lockdown
Chester Bennington 1976-2017, gone but not forgotten "I've become so numb, I can't feel you there. Become so tired, so much more aware"
fabreguz wrote: Thu Mar 12, 2020 17:30
thansk for sharing info nya, bung one one seven
sy juga penasaran pd situasi bali skrg ini sperti bung omnibus
dan malah pengen ke bali saat ndak rame sperti saat ini :
cuman istri pasti takut ndak mau palage sedang berbadan dua
baca crita nya pasti war byasa berat utk bisnis biaya tinggi sperti hotlel tapi kurang ato malah ndak ada pemasukan sama skali
dari mana uang utk membayar listrik, maintenance bangunan , kebun , air dan tentu karyawan2 nya2
semoga badai sgera berlalu dan jalan terbaik dibuka oleh Nya
Anytime om fabre...
Bali is still a good place to have a holiday. Masih tetap dengan aktivitas dan budaya kental yang sama. Hotel banyak yang banting harga, diskon berhamburan di mana2. Yang penting jaga kesehatan dan tetap bersemangat. Who doesn't like a holiday anyway?
Selamat om, sebentar lagi dapat baby...
Yeap, the struggle for survival..., I can feel it in the air... But there is still a sense of hope and surrender in Bali's people to Mighty Lord's will that this too shall pass.
thanks a lot bung jon one one seven
weekend kmaren dapet info kalo di bali lagi banyak hotel yg pay 1 day for 3 day bahkan ada yg bayar administrasi nya sahaja
smoga mreka semua bisa bertahan dalam situasi ini dan pariwisata di sana jadi normal lagi
jaga kesehatan dan keluarga juga plus semangat selalu dalam hidup ini, bung john
keep posting dan semoga smakin sering aktif trus di forum ini
https://dunia.tempo.co/read/1320435/mal ... nic-buying
2 tetannga endo udah lokdaun berurutan
malesia lokdaun dan sukses membuat warga singgadapur ikutan panic buying nyerbu perbatasan malesia
saat panik smua manusia dunia emank sama sahaja
Malaysia Lockdown Membuat Warga Negeri Jiran Panic Buying
Sementara itu, Check-in Asia, sebuah perusahaan perjalanan dan perhotelan, berbagi foto orang-orang yang membeli bahan makanan di sebuah supermarket dan mengatakan bahwa bisnis terpanas saat ini di Malaysia adalah bahan makanan.
"Lupakan pariwisata atau minyak. Bisnis terpanas di Malaysia saat ini adalah bahan makanan. Rumor tentang penguncian yang akan datang memicu kepanikan membeli di supermarket," tulis perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur itu.
bisnis food lagi hot di singgaapur dan malesia
kalo ada koneksi bisnis pasti makmur dapet cuan di masa krisis kalo bisa eksport makanan dari endo ke malesia karna pasti diserbu juga oleh warga singgapur
palage endo gudang nya makanan2 prosesing gituan
fabreguz wrote: Tue Mar 17, 2020 17:19https://dunia.tempo.co/read/1320435/mal ... nic-buying
2 tetannga endo udah lokdaun berurutan
malesia lokdaun dan sukses membuat warga singgadapur ikutan panic buying nyerbu perbatasan malesia
saat panik smua manusia dunia emank sama sahaja
jadi inget the dark knight
in the despair, chaos is the new order
sebetulnya ga usah panic buying sembako gitu, malah akan bikin harga melejit. kl mau jg nyetok utk jaga2 cukup sarden kaleng, mie instan sm kentang beku itu pun secukupnya aja.
Sy tinggal di salah satu kota kecil di jatim, belum lockdown aja udah kerasa banget omset dagangan turun. Orang-orang juga pada ngebatesin diri buat keluar. Warkop yang biasanya bejibun tiap malem, ini cuman segelintir aja yang nongkrong. Lah kalau lockdown beneran gimana nasibnya pedege2 kecil yang jumlahnya ribuan ini yak..
bensinsolar wrote: Wed Mar 18, 2020 2:36
Kalau saham kapan waktunya masuk ni. Ud lama ga pegang saham, mkgn saatnya masuk ni..
Pelajari elliot wave om.
Masuk saat mulai keliatan wave 3.
telat dikit gpp yg penting aman.
tp keliatannya wave 3 ini masih lama. bisa berbulan2 lagi baru kelihatan.
Thanks Om utk sarannya, harus saya pelajari dulu ni kalau feeling around mid April ud kelihatan gambarannya. Saya jg rencana bakal ambil yg blue chip aja
fabreguz wrote: Tue Mar 17, 2020 17:19https://dunia.tempo.co/read/1320435/mal ... nic-buying
2 tetannga endo udah lokdaun berurutan
malesia lokdaun dan sukses membuat warga singgadapur ikutan panic buying nyerbu perbatasan malesia
saat panik smua manusia dunia emank sama sahaja
Malay lockdown saja sudah terhitung panik warganya yg notabene lebih "beradab" dibanding warga +62, makanya saya ngeri ngeri sedap kalo indo ikut ikutan lockdown apa ngga lebih parah paniknya nanti?
As simple as possible to make it easier for you and everyone else
pcx wrote:Padahal The Fed potong suku bunga hingga 0% seharusna terjadi penguatan rupiah secara signifikan
Sementara sikon saat ini semua hancur lebur: saham, obligasi, reksadana bahkan emas pun rontok dianggap ga safe haven saat ini
Cash is king lagi semua was2 and itu harus diakui suka ga suka masih IN GOD WE TRUST yg mendominasi planet ini
Market kena gonjang ganjing corona om ( sy trade di valas ) XAU / gold yg notabene sbg safe haven seharusnya jd primadona saat terjadi ketidakpastian investasi global apalagi ada interest rate cut by the fed secara logika harusnya meroket ini malah drop drastis, besar kemungkinan krn bank2 central lepas cadangan gold mereka u/ program stimulus antisipasi efek corona.
Efek jangka pendek buat trader2 valas udah banyak yg MC krn yakinnya gold bakal meroket ( nyesel jg gw buy USDJPY di low tahun ini keburu diambil )
pcx wrote:Padahal The Fed potong suku bunga hingga 0% seharusna terjadi penguatan rupiah secara signifikan
Sementara sikon saat ini semua hancur lebur: saham, obligasi, reksadana bahkan emas pun rontok dianggap ga safe haven saat ini
Cash is king lagi semua was2 and itu harus diakui suka ga suka masih IN GOD WE TRUST yg mendominasi planet ini
Market kena gonjang ganjing corona om ( sy trade di valas ) XAU / gold yg notabene sbg safe haven seharusnya jd primadona saat terjadi ketidakpastian investasi global apalagi ada interest rate cut by the fed secara logika harusnya meroket ini malah drop drastis, besar kemungkinan krn bank2 central lepas cadangan gold mereka u/ program stimulus antisipasi efek corona.
Efek jangka pendek buat trader2 valas udah banyak yg MC krn yakinnya gold bakal meroket ( nyesel jg gw buy USDJPY di low tahun ini keburu diambil )
Nah makana ini udah anomali Um
The Fed kan potong suku bunga jg untuk stimulus antisipasi efek Covid19 ini
Sayang banget buy Usd/Yen Jepun low wong skarang yen Jepun malah termasuk safe haven lho
Gold baru akan meroket lagi jika pandemik ini berhasil diatasi.
Masalahna pandemik ini bener2 udah menghantam ekonomi Tiongkok telak2 melebihi efek perang dagang dgn Trump
Karena mata rantai sektor manufakturTiongkok ternyata hancur lebur secara masif sehingga recovery time ga akan berjalan secepat dan semulus yg diberitakan media2 Tiongkok yg jelas2 corong pemerintah
Akibatna dikhawatirkan efek ke ekonomi +62 tentu lebih lama jg berakirna
pcx wrote:Padahal The Fed potong suku bunga hingga 0% seharusna terjadi penguatan rupiah secara signifikan
Sementara sikon saat ini semua hancur lebur: saham, obligasi, reksadana bahkan emas pun rontok dianggap ga safe haven saat ini
Cash is king lagi semua was2 and itu harus diakui suka ga suka masih IN GOD WE TRUST yg mendominasi planet ini
Market kena gonjang ganjing corona om ( sy trade di valas ) XAU / gold yg notabene sbg safe haven seharusnya jd primadona saat terjadi ketidakpastian investasi global apalagi ada interest rate cut by the fed secara logika harusnya meroket ini malah drop drastis, besar kemungkinan krn bank2 central lepas cadangan gold mereka u/ program stimulus antisipasi efek corona.
Efek jangka pendek buat trader2 valas udah banyak yg MC krn yakinnya gold bakal meroket ( nyesel jg gw buy USDJPY di low tahun ini keburu diambil )
Nah makana ini udah anomali Um
The Fed kan potong suku bunga jg untuk stimulus antisipasi efek Covid19 ini
Sayang banget buy Usd/Yen Jepun low wong skarang yen Jepun malah termasuk safe haven lho
Gold baru akan meroket lagi jika pandemik ini berhasil diatasi.
Masalahna pandemik ini bener2 udah menghantam ekonomi Tiongkok telak2 melebihi efek perang dagang dgn Trump
Karena mata rantai sektor manufakturTiongkok ternyata hancur lebur secara masif sehingga recovery time ga akan berjalan secepat dan semulus yg diberitakan media2 Tiongkok yg jelas2 corong pemerintah
Akibatna dikhawatirkan efek ke ekonomi +62 tentu lebih lama jg berakirna
Iya pandemik ini kl boleh dibilang melengkapi efek trade war yg kalo boleh dibilang br cease fire, blm betulan reda, dan memang recovery manufaktur RRC bakal makan wkt yg lumayan lama, jadi jelas partner2 china di asia yg bakal kena "tabok" 2x lipat.
Efek ekonomi ke +62 memang semakin buruk, GDP 2 kuartal sebelum corona aja udah ngos ngosan gitu...
Kemarin dapat memo dari HQ di Malaysia. They are shutting down all operations for 14 days. Fipper Indonesia tetap operasional seperti biasa meski banyak safety protocol yang harus dipatuhi mulai dari SPG/SPB hingga top management dan sudah diterapkan seperti personal hygiene, hand sanitizer utk setiap personel dan toko, penghentian sementara dinas luar, dll.
Pabrik di Thailand dan Mainland China tetap operasional untuk memenuhi permintaan Fipper Indonesia.
Country Manager kmrn sudah briefing ane: Fipper akan mengikuti semua anjuran pemerintah. When they invoke a lockdown, we will comply as well.
So far, penjualan partner masih cukup stabil. YoY bulan Feb naik 6% jadi 37% melebihi YoY Januari. Penjualan Fipper sendiri masih naik 4% YoY Februari. Ane expect bulan maret ini akan terkoreksi cukup dalam. Divisi E-Commerce masih membukukan kenaikan terus menerus.
Ekspansi tetap dilakukan. Salah satu kompetitor sudah mengontak Fipper, menyatakan mereka give up di satu daerah dan menanyakan apakah kami siap take over kontrak 2 toko mereka. Of course we are more than ready, skr proses nego utk take over 1 ruko dulu. Peluang masuk ke 3 mall yang sudah di incar dari tahun kemarin juga sepertinya makin besar karena dengar kabar banyak tenant yang sudah mulai ga kuat, an opportunity that we deemed it too lucrative to pass on.
Overall, Bali tetap berjuang. Turis asia sudah sangat jarang terlihat dan turis bule masih banyak. Bisnis sewa mobil slumping makin dalam, banyak mobil yang dijual murah.
Satu hal yang ane perhatikan, udara dan langit Bali makin bersih. When we reduce our annoying exploitation and pollution, the Earth will heal itself.
Indek IHSG skrg belum menyantuh bottom nya karena Pandemik corona ini belum berakhir sih. Saya pribadi menilai Indeksnya bisa jeblok lebih dalam kayaknya.
Herman7103 wrote: Thu Mar 19, 2020 4:19
Indek IHSG skrg belum menyantuh bottom nya karena Pandemik corona ini belum berakhir sih. Saya pribadi menilai Indeksnya bisa jeblok lebih dalam kayaknya.