Update wabah Coronavirus

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

kendibocor
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3908
Joined: Mon Aug 10, 2015 13:13
Location: Jakarta

Re: Update wabah Coronavirus

Post by kendibocor »

mpvlover wrote: Mon Mar 16, 2020 2:24
kendibocor wrote: Sun Mar 15, 2020 15:50
Indo masi dikit yg positif covid karena yg di tes jg sedikit, realnya berapa ada di indo ga ada yg tau, soalnya dari sejawat saya beberapa ada yg dapat pasien covid 19 tidak jelas sumbernya. Sebenernya kalo saya menyimpulkan sendiri di masyarakat umum uda cukup banyak yg kena covid tapi dianggap flu biasa jd tidak berobat dan tidak di test.
Pak dokter,

Mari kita mulai diskusi yg lebih ilmiah dan objektif,

Karena sy sangat berharap indo tidak separah eropa atau amerika.

Nah, ga bs disangkal di indo sudah banyak local transmission , tdk jelas tertular dr kontak mana dan ga gampang ditracing

Dan banyak yg ga bisa dites di negara bodoh ini yg semua pejabat cuma gampang cari muka umumkan ini itu, seratusan rumahsakit siap padahal kit untuk testing aja ga ada

Nah,

Tapi apakah kita bisa coba mengukur dari jumlah kasus kematian yg ada ?

Dr januari, semua yg meninggal dibilang negatip oleh litbangkes yg sampai skrg pun cuma andalkan tes protein padahal banyak negara sudah punya testing kit instan dlm hitungan jam

Skrg pegawai telkom yg mati di cianjur akhirnya diumumkan positip

Nah untungnya skrg sdh heboh, jadi tiap ada yg mati di rumahsakit krn pernapasan mungkin akan dites. Utk satu hal ini sy support gapapa tes mayat diprioritaskan demi kepentingan utk tracing

Apakah bisa kita simpulkan bahwa kita akan lebih bs mengukur dari jumlah kasus yg meninggal ?

Karena fatality rate walaupun banyak variabel akan bkisar antara 1% sd katakanlah 10%, tdk akan 0,1% ataupun 30%

Tp yg sy tdk paham itu brp banyak pasien meninggal di seluruh rumahsakit indonesia yg katanya bukan kaleng kaleng tapi sebenernya mungkin per hari ada ribuan kasus meninggal kan ? Indo punya 270jt penduduk ditambah yg gak tersensus jd sekitar 300 juta di 30 lebih propinsi.

Maksud sy apakah bisa terfilter yg mana saja yg korban covid 19 supaya lalu keluarganya bs segera dites, tetangga ditracing dst

Negara negara asia kurang lebih berhasil menghambat outbreak padahal penduduk density rata rata tinggi ,

Semnetara eropa dan amerika malah gagal menghambat

Indo akan masuk yg mana ?
Hallo om mpvlover. Untuk menjawab ini sebenarnya lebih tepat orang epidemiologi. Tapi Saya coba sekedar sharing aja dari pengalaman saya dan teman2 sejawat saya di WAG.

Kematian karena sesak nafas itu banyak sekali om penyebabnya, hampir semua organ ujung2nya kalo sakitnya terminal ya bisa sesak nafas. Nah sialnya si covid ini ga ada gejala patognomonis (gejala patognomonis adalah gejala yg khas untuk suatu penyakit tertentu). Si covid ini gejalanya umum banget cuma demam batuk pilek yg dimana ini gejala yg benar2 sama seperti gejala pneumonia lainnya. Waktu awal2 ada yg positif di indo mungkin riwayat berpergian ke negara yg terkena corona atau kontak dengan pasien corona masih relevan digunakan sebagai salah satu dasar kita curiga seseorang menderita corona atau tidak. Tapi dengan semakin besarnya penderita dan beberapa ga jelas asalnya, saya kira riwayat berpergian atau kontak udah sulit digunakan. Nah Untuk memfilter mana yg kira2 corona dari klinis saya rasa sulit, tetap harus dengan test kit. Nah sialnya sampai sekarang sepengetahuan saya test kitnya masih terbatas jumlahnya.

Kalo untuk di backtracing dari semua orang yg meninggal karena sesak nafas di test corona rasanya sulit juga. Saya ga punya data pastinya berapa tiap hari orang meninggal karena sesak tp saya rasa jumlahnya sangat banyak. Saya rasa ga feasible jg orng meninggal di test sedangkan untuk keperluan yg masih hidup saja blm bisa dipenuhi.

Singapore lumayan berhasil meredam si corona, well memang harus diakui salah satunya wilayah mereka dan penduduknya juga sedikit jadi sistem pencatatannya saya kira jauh lebih mudah daripada di indo, kemudian sistem kesehatannya jg harus diakui jauh lebih maju dari kita.

China berhasil meredam juga karena pemerintah sana sigap menangani, dan negaranya juga punya semua resources dan kemampuan untuk menangani ini (contohnya: mereka bisa bangun rs untuk corona dlm jangka waktu 10 hari, seluruh kota wuhan disemprot disinfectan 2x/hari).

Bukan saya mengagung2kan negara lain tapi ya itulah kenyataannya. Gimana ke depannya nih penyakit ga ada gambaran juga saya. Kalo boleh berandai-andai paling ujung2nya akan dianggap sebagai pneumonia lainnya yg wajar saja orang2 tua meninggal karena nih penyakit.
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12540
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: Update wabah Coronavirus

Post by Suryaputra »

kendibocor wrote: Mon Mar 16, 2020 4:28
mpvlover wrote: Mon Mar 16, 2020 2:24
kendibocor wrote: Sun Mar 15, 2020 15:50
Indo masi dikit yg positif covid karena yg di tes jg sedikit, realnya berapa ada di indo ga ada yg tau, soalnya dari sejawat saya beberapa ada yg dapat pasien covid 19 tidak jelas sumbernya. Sebenernya kalo saya menyimpulkan sendiri di masyarakat umum uda cukup banyak yg kena covid tapi dianggap flu biasa jd tidak berobat dan tidak di test.
Pak dokter,

Mari kita mulai diskusi yg lebih ilmiah dan objektif,

Karena sy sangat berharap indo tidak separah eropa atau amerika.

Nah, ga bs disangkal di indo sudah banyak local transmission , tdk jelas tertular dr kontak mana dan ga gampang ditracing

Dan banyak yg ga bisa dites di negara bodoh ini yg semua pejabat cuma gampang cari muka umumkan ini itu, seratusan rumahsakit siap padahal kit untuk testing aja ga ada

Nah,

Tapi apakah kita bisa coba mengukur dari jumlah kasus kematian yg ada ?

Dr januari, semua yg meninggal dibilang negatip oleh litbangkes yg sampai skrg pun cuma andalkan tes protein padahal banyak negara sudah punya testing kit instan dlm hitungan jam

Skrg pegawai telkom yg mati di cianjur akhirnya diumumkan positip

Nah untungnya skrg sdh heboh, jadi tiap ada yg mati di rumahsakit krn pernapasan mungkin akan dites. Utk satu hal ini sy support gapapa tes mayat diprioritaskan demi kepentingan utk tracing

Apakah bisa kita simpulkan bahwa kita akan lebih bs mengukur dari jumlah kasus yg meninggal ?

Karena fatality rate walaupun banyak variabel akan bkisar antara 1% sd katakanlah 10%, tdk akan 0,1% ataupun 30%

Tp yg sy tdk paham itu brp banyak pasien meninggal di seluruh rumahsakit indonesia yg katanya bukan kaleng kaleng tapi sebenernya mungkin per hari ada ribuan kasus meninggal kan ? Indo punya 270jt penduduk ditambah yg gak tersensus jd sekitar 300 juta di 30 lebih propinsi.

Maksud sy apakah bisa terfilter yg mana saja yg korban covid 19 supaya lalu keluarganya bs segera dites, tetangga ditracing dst

Negara negara asia kurang lebih berhasil menghambat outbreak padahal penduduk density rata rata tinggi ,

Semnetara eropa dan amerika malah gagal menghambat

Indo akan masuk yg mana ?
Hallo om mpvlover. Untuk menjawab ini sebenarnya lebih tepat orang epidemiologi. Tapi Saya coba sekedar sharing aja dari pengalaman saya dan teman2 sejawat saya di WAG.

Kematian karena sesak nafas itu banyak sekali om penyebabnya, hampir semua organ ujung2nya kalo sakitnya terminal ya bisa sesak nafas. Nah sialnya si covid ini ga ada gejala patognomonis (gejala patognomonis adalah gejala yg khas untuk suatu penyakit tertentu). Si covid ini gejalanya umum banget cuma demam batuk pilek yg dimana ini gejala yg benar2 sama seperti gejala pneumonia lainnya. Waktu awal2 ada yg positif di indo mungkin riwayat berpergian ke negara yg terkena corona atau kontak dengan pasien corona masih relevan digunakan sebagai salah satu dasar kita curiga seseorang menderita corona atau tidak. Tapi dengan semakin besarnya penderita dan beberapa ga jelas asalnya, saya kira riwayat berpergian atau kontak udah sulit digunakan. Nah Untuk memfilter mana yg kira2 corona dari klinis saya rasa sulit, tetap harus dengan test kit. Nah sialnya sampai sekarang sepengetahuan saya test kitnya masih terbatas jumlahnya.

Kalo untuk di backtracing dari semua orang yg meninggal karena sesak nafas di test corona rasanya sulit juga. Saya ga punya data pastinya berapa tiap hari orang meninggal karena sesak tp saya rasa jumlahnya sangat banyak. Saya rasa ga feasible jg orng meninggal di test sedangkan untuk keperluan yg masih hidup saja blm bisa dipenuhi.

Singapore lumayan berhasil meredam si corona, well memang harus diakui salah satunya wilayah mereka dan penduduknya juga sedikit jadi sistem pencatatannya saya kira jauh lebih mudah daripada di indo, kemudian sistem kesehatannya jg harus diakui jauh lebih maju dari kita.

China berhasil meredam juga karena pemerintah sana sigap menangani, dan negaranya juga punya semua resources dan kemampuan untuk menangani ini (contohnya: mereka bisa bangun rs untuk corona dlm jangka waktu 10 hari, seluruh kota wuhan disemprot disinfectan 2x/hari).

Bukan saya mengagung2kan negara lain tapi ya itulah kenyataannya. Gimana ke depannya nih penyakit ga ada gambaran juga saya. Kalo boleh berandai-andai paling ujung2nya akan dianggap sebagai pneumonia lainnya yg wajar saja orang2 tua meninggal karena nih penyakit.
yah emang kita harus terima kenyataan spt ini om dok.

jadi mulai dari diri sendiri dan gak perlu berharap ke pemerintah, menkes, dan menteri2 lain nya.

"berharap" akan menimbulkan kekecewaan, jadi kita aja yg usaha sambil doa yang terbaik untuk keluarga dulu.

lakukan tindakan preventif.

May God protect us from any dangerous virus.. aamiin
Last edited by Suryaputra on Mon Mar 16, 2020 4:48, edited 2 times in total.
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
User avatar
bensinsolar
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 735
Joined: Tue Sep 27, 2016 8:34

Re: Update wabah Coronavirus

Post by bensinsolar »

Prihatin saya liat ribuan org Jkt hari ini kesulitan berangkat kerja & menjadi rentan terkena Covid karena berdekat2an. Always the low income yg jadi korban. Initial saya liat mrk, kenapa ga naik kendaraan pribadi, gojek dsb? tp terkadang kita selalu melihat keatas.
mpvlover
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1147
Joined: Fri Feb 23, 2007 13:26

Re: Update wabah Coronavirus

Post by mpvlover »

kendibocor wrote: Mon Mar 16, 2020 4:28
mpvlover wrote: Mon Mar 16, 2020 2:24
kendibocor wrote: Sun Mar 15, 2020 15:50
Indo masi dikit yg positif covid karena yg di tes jg sedikit, realnya berapa ada di indo ga ada yg tau, soalnya dari sejawat saya beberapa ada yg dapat pasien covid 19 tidak jelas sumbernya. Sebenernya kalo saya menyimpulkan sendiri di masyarakat umum uda cukup banyak yg kena covid tapi dianggap flu biasa jd tidak berobat dan tidak di test.
Pak dokter,

Mari kita mulai diskusi yg lebih ilmiah dan objektif,

Karena sy sangat berharap indo tidak separah eropa atau amerika.

Nah, ga bs disangkal di indo sudah banyak local transmission , tdk jelas tertular dr kontak mana dan ga gampang ditracing

Dan banyak yg ga bisa dites di negara bodoh ini yg semua pejabat cuma gampang cari muka umumkan ini itu, seratusan rumahsakit siap padahal kit untuk testing aja ga ada

Nah,

Tapi apakah kita bisa coba mengukur dari jumlah kasus kematian yg ada ?

Dr januari, semua yg meninggal dibilang negatip oleh litbangkes yg sampai skrg pun cuma andalkan tes protein padahal banyak negara sudah punya testing kit instan dlm hitungan jam

Skrg pegawai telkom yg mati di cianjur akhirnya diumumkan positip

Nah untungnya skrg sdh heboh, jadi tiap ada yg mati di rumahsakit krn pernapasan mungkin akan dites. Utk satu hal ini sy support gapapa tes mayat diprioritaskan demi kepentingan utk tracing

Apakah bisa kita simpulkan bahwa kita akan lebih bs mengukur dari jumlah kasus yg meninggal ?

Karena fatality rate walaupun banyak variabel akan bkisar antara 1% sd katakanlah 10%, tdk akan 0,1% ataupun 30%

Tp yg sy tdk paham itu brp banyak pasien meninggal di seluruh rumahsakit indonesia yg katanya bukan kaleng kaleng tapi sebenernya mungkin per hari ada ribuan kasus meninggal kan ? Indo punya 270jt penduduk ditambah yg gak tersensus jd sekitar 300 juta di 30 lebih propinsi.

Maksud sy apakah bisa terfilter yg mana saja yg korban covid 19 supaya lalu keluarganya bs segera dites, tetangga ditracing dst

Negara negara asia kurang lebih berhasil menghambat outbreak padahal penduduk density rata rata tinggi ,

Semnetara eropa dan amerika malah gagal menghambat

Indo akan masuk yg mana ?
Hallo om mpvlover. Untuk menjawab ini sebenarnya lebih tepat orang epidemiologi. Tapi Saya coba sekedar sharing aja dari pengalaman saya dan teman2 sejawat saya di WAG.

Kematian karena sesak nafas itu banyak sekali om penyebabnya, hampir semua organ ujung2nya kalo sakitnya terminal ya bisa sesak nafas. Nah sialnya si covid ini ga ada gejala patognomonis (gejala patognomonis adalah gejala yg khas untuk suatu penyakit tertentu). Si covid ini gejalanya umum banget cuma demam batuk pilek yg dimana ini gejala yg benar2 sama seperti gejala pneumonia lainnya. Waktu awal2 ada yg positif di indo mungkin riwayat berpergian ke negara yg terkena corona atau kontak dengan pasien corona masih relevan digunakan sebagai salah satu dasar kita curiga seseorang menderita corona atau tidak. Tapi dengan semakin besarnya penderita dan beberapa ga jelas asalnya, saya kira riwayat berpergian atau kontak udah sulit digunakan. Nah Untuk memfilter mana yg kira2 corona dari klinis saya rasa sulit, tetap harus dengan test kit. Nah sialnya sampai sekarang sepengetahuan saya test kitnya masih terbatas jumlahnya.

Kalo untuk di backtracing dari semua orang yg meninggal karena sesak nafas di test corona rasanya sulit juga. Saya ga punya data pastinya berapa tiap hari orang meninggal karena sesak tp saya rasa jumlahnya sangat banyak. Saya rasa ga feasible jg orng meninggal di test sedangkan untuk keperluan yg masih hidup saja blm bisa dipenuhi.

Singapore lumayan berhasil meredam si corona, well memang harus diakui salah satunya wilayah mereka dan penduduknya juga sedikit jadi sistem pencatatannya saya kira jauh lebih mudah daripada di indo, kemudian sistem kesehatannya jg harus diakui jauh lebih maju dari kita.

China berhasil meredam juga karena pemerintah sana sigap menangani, dan negaranya juga punya semua resources dan kemampuan untuk menangani ini (contohnya: mereka bisa bangun rs untuk corona dlm jangka waktu 10 hari, seluruh kota wuhan disemprot disinfectan 2x/hari).

Bukan saya mengagung2kan negara lain tapi ya itulah kenyataannya. Gimana ke depannya nih penyakit ga ada gambaran juga saya. Kalo boleh berandai-andai paling ujung2nya akan dianggap sebagai pneumonia lainnya yg wajar saja orang2 tua meninggal karena nih penyakit.
Trims dok,

Kalau begitu indo apa boleh buat akan kaya eropa dan amerika

Karena sikon kita mirip amerika (menkes juga ngotot berkiblat ke amrik krn latar blkg militernya) yg sampai skrg ga cukup testing kitnya

Corona akan menyebar dalam satu tahun sampai 70% populasi (forecast jerman dan amerika) berarti sekitar 200 juta org

Krn piramid penduduk kita banyak usia muda, anggaplah fatality rate 1% saja berarti sekitar 2 juta org akan perlu dikremasi (ga sekaligus, dalam satu dua tahun)

BPJS akan berkurang beban org yg sakit sakitan yg selama ini membebani bpjs
Last edited by mpvlover on Mon Mar 16, 2020 4:59, edited 2 times in total.
Pramulia
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 20
Joined: Mon Nov 04, 2019 1:53

Re: Update wabah Coronavirus

Post by Pramulia »

Belum lagi soal pemakaman yg tidak bisa sembarangan
Gak tau mau mengadu ke pemerintah yg mana :big_cry:
mpvlover
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1147
Joined: Fri Feb 23, 2007 13:26

Re: Update wabah Coronavirus

Post by mpvlover »

Pramulia wrote: Mon Mar 16, 2020 4:45 Belum lagi soal pemakaman yg tidak bisa sembarangan
Gak tau mau mengadu ke pemerintah yg mana :big_cry:
Yang bukan kaleng kaleng atau cuman bisa doa
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12540
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: Update wabah Coronavirus

Post by Suryaputra »

Image
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
mpvlover
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1147
Joined: Fri Feb 23, 2007 13:26

Re: Update wabah Coronavirus

Post by mpvlover »

Ini contoh blunder :

https://m.detik.com/news/berita/d-49408 ... ua-sehat/2

Padahal udah tau covid 19 bisa tanpa gejala, tetep aja ga dites dan cuman dipantau

Knp ga dites ?

GA PUNYA TESTING KIT NYA
User avatar
solar_kerosen
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3072
Joined: Mon Apr 02, 2007 1:45
Location: Indonesia

Re: Update wabah Coronavirus

Post by solar_kerosen »

Org kena sakit, ujung ujungnya DUIT
Performa mesin berlipat ganda setiap 30 tahun
ddmt
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 101
Joined: Sat Dec 15, 2007 15:59

Re: Update wabah Coronavirus

Post by ddmt »

kendibocor wrote: Mon Mar 16, 2020 4:28
mpvlover wrote: Mon Mar 16, 2020 2:24
kendibocor wrote: Sun Mar 15, 2020 15:50
Indo masi dikit yg positif covid karena yg di tes jg sedikit, realnya berapa ada di indo ga ada yg tau, soalnya dari sejawat saya beberapa ada yg dapat pasien covid 19 tidak jelas sumbernya. Sebenernya kalo saya menyimpulkan sendiri di masyarakat umum uda cukup banyak yg kena covid tapi dianggap flu biasa jd tidak berobat dan tidak di test.
Pak dokter,

Mari kita mulai diskusi yg lebih ilmiah dan objektif,

Karena sy sangat berharap indo tidak separah eropa atau amerika.

Nah, ga bs disangkal di indo sudah banyak local transmission , tdk jelas tertular dr kontak mana dan ga gampang ditracing

Dan banyak yg ga bisa dites di negara bodoh ini yg semua pejabat cuma gampang cari muka umumkan ini itu, seratusan rumahsakit siap padahal kit untuk testing aja ga ada

Nah,

Tapi apakah kita bisa coba mengukur dari jumlah kasus kematian yg ada ?

Dr januari, semua yg meninggal dibilang negatip oleh litbangkes yg sampai skrg pun cuma andalkan tes protein padahal banyak negara sudah punya testing kit instan dlm hitungan jam

Skrg pegawai telkom yg mati di cianjur akhirnya diumumkan positip

Nah untungnya skrg sdh heboh, jadi tiap ada yg mati di rumahsakit krn pernapasan mungkin akan dites. Utk satu hal ini sy support gapapa tes mayat diprioritaskan demi kepentingan utk tracing

Apakah bisa kita simpulkan bahwa kita akan lebih bs mengukur dari jumlah kasus yg meninggal ?

Karena fatality rate walaupun banyak variabel akan bkisar antara 1% sd katakanlah 10%, tdk akan 0,1% ataupun 30%

Tp yg sy tdk paham itu brp banyak pasien meninggal di seluruh rumahsakit indonesia yg katanya bukan kaleng kaleng tapi sebenernya mungkin per hari ada ribuan kasus meninggal kan ? Indo punya 270jt penduduk ditambah yg gak tersensus jd sekitar 300 juta di 30 lebih propinsi.

Maksud sy apakah bisa terfilter yg mana saja yg korban covid 19 supaya lalu keluarganya bs segera dites, tetangga ditracing dst

Negara negara asia kurang lebih berhasil menghambat outbreak padahal penduduk density rata rata tinggi ,

Semnetara eropa dan amerika malah gagal menghambat

Indo akan masuk yg mana ?
Hallo om mpvlover. Untuk menjawab ini sebenarnya lebih tepat orang epidemiologi. Tapi Saya coba sekedar sharing aja dari pengalaman saya dan teman2 sejawat saya di WAG.

Kematian karena sesak nafas itu banyak sekali om penyebabnya, hampir semua organ ujung2nya kalo sakitnya terminal ya bisa sesak nafas. Nah sialnya si covid ini ga ada gejala patognomonis (gejala patognomonis adalah gejala yg khas untuk suatu penyakit tertentu). Si covid ini gejalanya umum banget cuma demam batuk pilek yg dimana ini gejala yg benar2 sama seperti gejala pneumonia lainnya. Waktu awal2 ada yg positif di indo mungkin riwayat berpergian ke negara yg terkena corona atau kontak dengan pasien corona masih relevan digunakan sebagai salah satu dasar kita curiga seseorang menderita corona atau tidak. Tapi dengan semakin besarnya penderita dan beberapa ga jelas asalnya, saya kira riwayat berpergian atau kontak udah sulit digunakan. Nah Untuk memfilter mana yg kira2 corona dari klinis saya rasa sulit, tetap harus dengan test kit. Nah sialnya sampai sekarang sepengetahuan saya test kitnya masih terbatas jumlahnya.

Kalo untuk di backtracing dari semua orang yg meninggal karena sesak nafas di test corona rasanya sulit juga. Saya ga punya data pastinya berapa tiap hari orang meninggal karena sesak tp saya rasa jumlahnya sangat banyak. Saya rasa ga feasible jg orng meninggal di test sedangkan untuk keperluan yg masih hidup saja blm bisa dipenuhi.

Singapore lumayan berhasil meredam si corona, well memang harus diakui salah satunya wilayah mereka dan penduduknya juga sedikit jadi sistem pencatatannya saya kira jauh lebih mudah daripada di indo, kemudian sistem kesehatannya jg harus diakui jauh lebih maju dari kita.

China berhasil meredam juga karena pemerintah sana sigap menangani, dan negaranya juga punya semua resources dan kemampuan untuk menangani ini (contohnya: mereka bisa bangun rs untuk corona dlm jangka waktu 10 hari, seluruh kota wuhan disemprot disinfectan 2x/hari).

Bukan saya mengagung2kan negara lain tapi ya itulah kenyataannya. Gimana ke depannya nih penyakit ga ada gambaran juga saya. Kalo boleh berandai-andai paling ujung2nya akan dianggap sebagai pneumonia lainnya yg wajar saja orang2 tua meninggal karena nih penyakit.
Om, apakah ada perusahan farmasi di Indonesia yg mampu produksi test kit utk covid19?
Vietnam sdh mulai produksi sendiri. https://e.vnexpress.net/news/news/vietn ... 64819.html
Dekyarov
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 445
Joined: Thu Nov 24, 2016 4:11

Re: Update wabah Coronavirus

Post by Dekyarov »

Banyak yg minta lock down kota tapi penduduknya kebanyakan kerja informal yg harus keluar biar dapet duit.
mpvlover
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1147
Joined: Fri Feb 23, 2007 13:26

Re: Update wabah Coronavirus

Post by mpvlover »

Dekyarov wrote: Mon Mar 16, 2020 6:16 Banyak yg minta lock down kota tapi penduduknya kebanyakan kerja informal yg harus keluar biar dapet duit.
Haha bener, tolol ya ?

Mrk yg koar koar jg ga ngerti artinay lockdown
User avatar
setsuka09
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 559
Joined: Fri Jun 26, 2015 9:04

Re: Update wabah Coronavirus

Post by setsuka09 »

mpvlover wrote:Ini contoh blunder :

https://m.detik.com/news/berita/d-49408 ... ua-sehat/2

Padahal udah tau covid 19 bisa tanpa gejala, tetep aja ga dites dan cuman dipantau

Knp ga dites ?

GA PUNYA TESTING KIT NYA
Sebetulnya punya om, masalahnya testing kit tsb terbatas unitnya, kl keluarin dana u/ pengadaan testing kit yg ga murah tsb ehh tau2 corona nya menurun rugi toh?
Mana penerimaan pajak & pariwisata dah pasti drop ini mo ngikis lagi devisa yg udah major bleeding berkat efek trade war kemarin..

Jadi mending yg ada u/ yg prioritas aja seperti u/ men.....& pejab....
ddmt
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 101
Joined: Sat Dec 15, 2007 15:59

Re: Update wabah Coronavirus

Post by ddmt »

bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 2:31 To put into perspective:

https://www.inews.id/news/megapolitan/w ... dbd-di-dki

DBD penyakit lama yg uda penangkalnya aja masih 971 kasus & ini barangnya kelihatan "nyamuk". Tmn saya Ibunya kena, memang mrk kemungkinan besar di daerah rawan DBD, karena kmrn Jan-Feb banjir 3x masuk banjir seleher di dalam rumah.

CMIIW, Corona ini dibuat heboh kemasannya seperti kasus BREXIT. Dimana "Remainer" launch fear mongering campaign. Juga kalau dilihat lagi ini Corona gaungya besar karena menginfeksi majority golongan yg dikategorikan Mid-Upper class. Yg sering air traveling, jalan2 ke mall, ngafe dsb. Lockdown is not the solution, tp self isolate kelompok Mid Upper/"HAVE" yg perlu dilakukan karena kasian orang2 yg low income kalau sampai itu terjadi. Jangan create panic tp tetap waaspada. Contoh UK tdk ada lock down from PM BoJo, sekolah tetap jalan.
UK bukan contoh yg bagus, UK sudah give up dgn containment. https://www.theguardian.com/world/2020/ ... ategy-work

UK juga sudah stop testing suspected case, mereka menyarankan utk self isolate kalo ada mild symptom.
https://www.kentlive.news/news/kent-new ... nd-3952730
mpvlover
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1147
Joined: Fri Feb 23, 2007 13:26

Re: Update wabah Coronavirus

Post by mpvlover »

ddmt wrote: Mon Mar 16, 2020 6:21
bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 2:31 To put into perspective:

https://www.inews.id/news/megapolitan/w ... dbd-di-dki

DBD penyakit lama yg uda penangkalnya aja masih 971 kasus & ini barangnya kelihatan "nyamuk". Tmn saya Ibunya kena, memang mrk kemungkinan besar di daerah rawan DBD, karena kmrn Jan-Feb banjir 3x masuk banjir seleher di dalam rumah.

CMIIW, Corona ini dibuat heboh kemasannya seperti kasus BREXIT. Dimana "Remainer" launch fear mongering campaign. Juga kalau dilihat lagi ini Corona gaungya besar karena menginfeksi majority golongan yg dikategorikan Mid-Upper class. Yg sering air traveling, jalan2 ke mall, ngafe dsb. Lockdown is not the solution, tp self isolate kelompok Mid Upper/"HAVE" yg perlu dilakukan karena kasian orang2 yg low income kalau sampai itu terjadi. Jangan create panic tp tetap waaspada. Contoh UK tdk ada lock down from PM BoJo, sekolah tetap jalan.
UK bukan contoh yg bagus, UK sudah give up dgn containment. https://www.theguardian.com/world/2020/ ... ategy-work

UK juga sudah stop testing suspected case, mereka menyarankan utk self isolate kalo ada mild symptom.
https://www.kentlive.news/news/kent-new ... nd-3952730
Hush jangan sampe kedengeran pejabat kita

Langsung deh mau ngirit duit

Ga usah beli testing kit
ndro
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 110
Joined: Sat Feb 25, 2017 22:01

Re: Update wabah Coronavirus

Post by ndro »

setsuka09 wrote: Mon Mar 16, 2020 6:18
mpvlover wrote:Ini contoh blunder :

https://m.detik.com/news/berita/d-49408 ... ua-sehat/2

Padahal udah tau covid 19 bisa tanpa gejala, tetep aja ga dites dan cuman dipantau

Knp ga dites ?

GA PUNYA TESTING KIT NYA
Sebetulnya punya om, masalahnya testing kit tsb terbatas unitnya, kl keluarin dana u/ pengadaan testing kit yg ga murah tsb ehh tau2 corona nya menurun rugi toh?
Mana penerimaan pajak & pariwisata dah pasti drop ini mo ngikis lagi devisa yg udah major bleeding berkat efek trade war kemarin..

Jadi mending yg ada u/ yg prioritas aja seperti u/ men.....& pejab....
Buat rakyat gausah itung untung rugi om, lah kita yg gaji mereka kok. Knp cuman mentri / pejabat yg di test??

Klo itung proyek yg rugi coba liat proyek asian games brapa banyak venue yg mangkrak abis acara.. brapa triliun duit pajak melayang gitu doang

Itu pas mentri di test parkiran rspad udeh kayak showroom mobil mewah, sungguh makmur kehidupan mereka ya..ckckkck...
walid_007
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3209
Joined: Sat Mar 30, 2013 0:52
Location: idn, 18 mdpl
Daily Vehicle: b48 1gd 4a9

Re: Update wabah Coronavirus

Post by walid_007 »

https://travel.detik.com/fototravel/d-4 ... ail__photo

hmmm menarik

jadi untuk pelayaran apa juga d lockdownn.. pusing juga nih klo gn ceritanya
engine roaring!
heiituaku
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 123
Joined: Thu Mar 28, 2013 4:53

Re: Update wabah Coronavirus

Post by heiituaku »

kendibocor
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3908
Joined: Mon Aug 10, 2015 13:13
Location: Jakarta

Re: Update wabah Coronavirus

Post by kendibocor »

@ om suryaputra: betul om harus terima kenyataan. Prevention is a must. Rutin minum vitamin, istirahat cukup, cuci tangan, social distancing sangat dianjurkan. Kalo ga perlu keluar rumah gawsa keluar, dimana saja Jika batuk pilek pakai masker, kurangin merokok, dll

@om mpvlover: selama ini kalau lihat laporan mortality ratenya grup yg meningkat tajam adalah yg usia diatas 70. Jadi yg punya kakek nenek, ibu ayah yg usia lanjut harus benar2 diperhatikan. Usia produktif jika kena corona sepertinya hanya flu-like om.

@om ddmt: wah saya ga punya info om apakah perusahaan farmasi bisa produksi test kit sendiri.

Saya setuju sih kalo mau ngomong jujur ya kaya UK aja. Terima aja bahwa ni penyakit akan tidak bisa dikendalikan. Daripada pusing ketakutan rame2 nyerbu rs rujukan yg terbatas. Mending diem aja dirumah, jika benar2 sesak nafas berat baru cari pertolongan. Jika cuman demam batuk pilek ya diam saja dirumah. Sebenernya ga perlu cemas2 banget, yg bikin heboh ya karena tingkat penularannya tinggi saja, tapi jika dilihat mortality ratenya cukup rendah, dan kebanyakan sebarannya juga di usia lanjut. Jadi yg masih usia produkti 20-50tahun ga perlu cemas2 sekali sih.
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12540
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: Update wabah Coronavirus

Post by Suryaputra »

https://kumparan.com/kumparannews/penga ... sxUDNwntNz

Sementara itu, dalam akun Twitternya, BPJS Kesehatan menyebut pihaknya tidak mejamin biaya terkait kasus virus corona.

"Penyakit corona tidak dijamin BPJS Kesehatan karena masuk ke penyakit yang dapat menimbulkan wabah. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020," tulisnya.

"Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan ditanggung Kemenkes, Pemda, dan atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," lanjut BPJS Kesehatan.

:ungg:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
User avatar
josomba
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3044
Joined: Sat Aug 05, 2017 12:00
Location: Tangerang Selatan
Daily Vehicle: Delman

Re: Update wabah Coronavirus

Post by josomba »

kendibocor wrote: Mon Mar 16, 2020 7:00 @ om suryaputra: betul om harus terima kenyataan. Prevention is a must. Rutin minum vitamin, istirahat cukup, cuci tangan, social distancing sangat dianjurkan. Kalo ga perlu keluar rumah gawsa keluar, dimana saja Jika batuk pilek pakai masker, kurangin merokok, dll

@om mpvlover: selama ini kalau lihat laporan mortality ratenya grup yg meningkat tajam adalah yg usia diatas 70. Jadi yg punya kakek nenek, ibu ayah yg usia lanjut harus benar2 diperhatikan. Usia produktif jika kena corona sepertinya hanya flu-like om.

@om ddmt: wah saya ga punya info om apakah perusahaan farmasi bisa produksi test kit sendiri.

Saya setuju sih kalo mau ngomong jujur ya kaya UK aja. Terima aja bahwa ni penyakit akan tidak bisa dikendalikan. Daripada pusing ketakutan rame2 nyerbu rs rujukan yg terbatas. Mending diem aja dirumah, jika benar2 sesak nafas berat baru cari pertolongan. Jika cuman demam batuk pilek ya diam saja dirumah. Sebenernya ga perlu cemas2 banget, yg bikin heboh ya karena tingkat penularannya tinggi saja, tapi jika dilihat mortality ratenya cukup rendah, dan kebanyakan sebarannya juga di usia lanjut. Jadi yg masih usia produkti 20-50tahun ga perlu cemas2 sekali sih.
Kemarin saya streaming radio BBC London, memang benar ya mereka seperti yasudah "pasrah" saja asalkan gejalanya hanya ringan saja. si penyiarnya menegaskan kalau cuman demam/cough/mild fever diminta di rumah saja, kalau mulai susah napas atau fevernya parah banget baru telepon NHS di 111 (ampe hafal karena tiap 15-30 menit selalu diulang kalimat2 gini). Malah ada iklan, kalau mau tambah speed internet akan ada diskon sekitar 30% kalau ga salah denger, kompensasi harus di rumah lebih lama.....
Image
User avatar
bensinsolar
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 735
Joined: Tue Sep 27, 2016 8:34

Re: Update wabah Coronavirus

Post by bensinsolar »

ddmt wrote: Mon Mar 16, 2020 6:21
bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 2:31 To put into perspective:

https://www.inews.id/news/megapolitan/w ... dbd-di-dki

DBD penyakit lama yg uda penangkalnya aja masih 971 kasus & ini barangnya kelihatan "nyamuk". Tmn saya Ibunya kena, memang mrk kemungkinan besar di daerah rawan DBD, karena kmrn Jan-Feb banjir 3x masuk banjir seleher di dalam rumah.

CMIIW, Corona ini dibuat heboh kemasannya seperti kasus BREXIT. Dimana "Remainer" launch fear mongering campaign. Juga kalau dilihat lagi ini Corona gaungya besar karena menginfeksi majority golongan yg dikategorikan Mid-Upper class. Yg sering air traveling, jalan2 ke mall, ngafe dsb. Lockdown is not the solution, tp self isolate kelompok Mid Upper/"HAVE" yg perlu dilakukan karena kasian orang2 yg low income kalau sampai itu terjadi. Jangan create panic tp tetap waaspada. Contoh UK tdk ada lock down from PM BoJo, sekolah tetap jalan.
UK bukan contoh yg bagus, UK sudah give up dgn containment. https://www.theguardian.com/world/2020/ ... ategy-work

UK juga sudah stop testing suspected case, mereka menyarankan utk self isolate kalo ada mild symptom.
https://www.kentlive.news/news/kent-new ... nd-3952730
Bukannya ga bagus Om, tp yg terbaik dari option lain yg lebih buruk bwt negara mrk.
Sistem kesehatan mereka salah satu yg terbaik (1st tier) dibanding Italy (2nd tier) even France. Makanya mrk mau keluar dari Zona Euro karena mau duit UK tp gamau dikontrol UK. Yg sejajar di EU paling cuma Germany, tp itu negara juga ngeri bakal dipalakin begitu UK ud keluar dari Euro. Semua immigrant maunya ke UK (1st option) baru Germany (2nd option). Sama spt Singapore mkgn secara kasat mata semua bagus tp saya bilang health system mrk masih kalah dari Australia. Tp org Indo ke Singapore karena cheaper options aja. Australia juga no Lockdown & school still open. Ini Aussie system healthcare & welfare one of the best in the world juga. Semua orang (Refugee) rela mati dilaut bwt kesana. Kalau China, memang mrk negara yg lmyn otoriter & socialist system jd lockdown effective. CMIIW
User avatar
setsuka09
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 559
Joined: Fri Jun 26, 2015 9:04

Re: Update wabah Coronavirus

Post by setsuka09 »

bensinsolar wrote:
ddmt wrote: Mon Mar 16, 2020 6:21
bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 2:31 To put into perspective:

https://www.inews.id/news/megapolitan/w ... dbd-di-dki

DBD penyakit lama yg uda penangkalnya aja masih 971 kasus & ini barangnya kelihatan "nyamuk". Tmn saya Ibunya kena, memang mrk kemungkinan besar di daerah rawan DBD, karena kmrn Jan-Feb banjir 3x masuk banjir seleher di dalam rumah.

CMIIW, Corona ini dibuat heboh kemasannya seperti kasus BREXIT. Dimana "Remainer" launch fear mongering campaign. Juga kalau dilihat lagi ini Corona gaungya besar karena menginfeksi majority golongan yg dikategorikan Mid-Upper class. Yg sering air traveling, jalan2 ke mall, ngafe dsb. Lockdown is not the solution, tp self isolate kelompok Mid Upper/"HAVE" yg perlu dilakukan karena kasian orang2 yg low income kalau sampai itu terjadi. Jangan create panic tp tetap waaspada. Contoh UK tdk ada lock down from PM BoJo, sekolah tetap jalan.
UK bukan contoh yg bagus, UK sudah give up dgn containment. https://www.theguardian.com/world/2020/ ... ategy-work

UK juga sudah stop testing suspected case, mereka menyarankan utk self isolate kalo ada mild symptom.
https://www.kentlive.news/news/kent-new ... nd-3952730
Bukannya ga bagus Om, tp yg terbaik dari option lain yg lebih buruk bwt negara mrk.
Sistem kesehatan mereka salah satu yg terbaik (1st tier) dibanding Italy (2nd tier) even France. Makanya mrk mau keluar dari Zona Euro karena mau duit UK tp gamau dikontrol UK. Yg sejajar di EU paling cuma Germany, tp itu negara juga ngeri bakal dipalakin begitu UK ud keluar dari Euro. Semua immigrant maunya ke UK (1st option) baru Germany (2nd option). Sama spt Singapore mkgn secara kasat mata semua bagus tp saya bilang health system mrk masih kalah dari Australia. Tp org Indo ke Singapore karena cheaper options aja. Australia juga no Lockdown & school still open. Ini Aussie system healthcare & welfare one of the best in the world juga. Semua orang (Refugee) rela mati dilaut bwt kesana. Kalau China, memang mrk negara yg lmyn otoriter & socialist system jd lockdown effective. CMIIW
Kesimpulannya : self quarantine aja, jaga kesehatan diri & keluarga sebaik2nya, karena health care system di +62 yaa dah tau sendirilah...mo complaint jg ke siapa.....just focus & take care our inner circle 1st.
ddmt
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 101
Joined: Sat Dec 15, 2007 15:59

Re: Update wabah Coronavirus

Post by ddmt »

bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 7:15
ddmt wrote: Mon Mar 16, 2020 6:21
bensinsolar wrote: Mon Mar 16, 2020 2:31 To put into perspective:

https://www.inews.id/news/megapolitan/w ... dbd-di-dki

DBD penyakit lama yg uda penangkalnya aja masih 971 kasus & ini barangnya kelihatan "nyamuk". Tmn saya Ibunya kena, memang mrk kemungkinan besar di daerah rawan DBD, karena kmrn Jan-Feb banjir 3x masuk banjir seleher di dalam rumah.

CMIIW, Corona ini dibuat heboh kemasannya seperti kasus BREXIT. Dimana "Remainer" launch fear mongering campaign. Juga kalau dilihat lagi ini Corona gaungya besar karena menginfeksi majority golongan yg dikategorikan Mid-Upper class. Yg sering air traveling, jalan2 ke mall, ngafe dsb. Lockdown is not the solution, tp self isolate kelompok Mid Upper/"HAVE" yg perlu dilakukan karena kasian orang2 yg low income kalau sampai itu terjadi. Jangan create panic tp tetap waaspada. Contoh UK tdk ada lock down from PM BoJo, sekolah tetap jalan.
UK bukan contoh yg bagus, UK sudah give up dgn containment. https://www.theguardian.com/world/2020/ ... ategy-work

UK juga sudah stop testing suspected case, mereka menyarankan utk self isolate kalo ada mild symptom.
https://www.kentlive.news/news/kent-new ... nd-3952730
Bukannya ga bagus Om, tp yg terbaik dari option lain yg lebih buruk bwt negara mrk.
Sistem kesehatan mereka salah satu yg terbaik (1st tier) dibanding Italy (2nd tier) even France. Makanya mrk mau keluar dari Zona Euro karena mau duit UK tp gamau dikontrol UK. Yg sejajar di EU paling cuma Germany, tp itu negara juga ngeri bakal dipalakin begitu UK ud keluar dari Euro. Semua immigrant maunya ke UK (1st option) baru Germany (2nd option). Sama spt Singapore mkgn secara kasat mata semua bagus tp saya bilang health system mrk masih kalah dari Australia. Tp org Indo ke Singapore karena cheaper options aja. Australia juga no Lockdown & school still open. Ini Aussie system healthcare & welfare one of the best in the world juga. Semua orang (Refugee) rela mati dilaut bwt kesana. Kalau China, memang mrk negara yg lmyn otoriter & socialist system jd lockdown effective. CMIIW
Yah, di australia sekolah tidak diliburkan, cuma events, activities spt school camp ditiadakan. Baru saja kawan yg tinggal di Sydney bilang begitu.

Cara UK, IMHO nggak bakalan bisa diterapkan di Indonesia. Para karyawan kalau ada minor symptom, kalau tidak datang pasti ada aja komponen gaji yg bakalan di potong oleh employer mereka. Selama ada ketetapan payung hukum (ttg gaji dll) & enforcement, nggak bakalan terjadi. Yang terjadi yg sakit tetap masuk, mass spreading, rumah sakit kewalahan, dll.

Cara South Korea, menurut saya model yg paling bagus. Tidak ada lockdown (tapi sekolah2 ditutup). Mereka bisa meredam dgn mass testing.

Saya pribadi sih sudah pasrah, cuma khawatir ke nenek yg sudah 90 tahun and orang tua terutama bokap yg kapasitas paru2 sudah terbatas.

Soal Healthcare Australia saya kurang mengerti padahal sempet tinggal 9 tahun di sana :) Dulu waktu lahiran anak saya di tahun 2004 kena 8k AUD karena saya pilih private hospital (bini nggak bisa lahiran normal karena ada cidera tulang belakang). Maaf jadi OOT begini :)
ddmt
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 101
Joined: Sat Dec 15, 2007 15:59

Re: Update wabah Coronavirus

Post by ddmt »

setsuka09 wrote: Mon Mar 16, 2020 7:37
Kesimpulannya : self quarantine aja, jaga kesehatan diri & keluarga sebaik2nya, karena health care system di +62 yaa dah tau sendirilah...mo complaint jg ke siapa.....just focus & take care our inner circle 1st.
Sangat setuju om :big_okay: