y_anjasrana wrote:Sori mas heri, setau Daku (hasil baca mplus), busi iridium itu memang tahan panas. Penyebabnya tidak cocok utk harian justru karena sifatnya itu. Bahan iridium memang tahan panas, tetapi juga sulit utk panas. Sehingga pada pemakaian sehari-hari dimana panas yg dibutuhkan tidak terlalu tinggi, maka suhu pada busi iridium tidak bisa mencapai suhu idealnya. Efeknya api yg dihasilkan tidak sesuai dgn yg diinginkan.
Lain dgn mesin motor balap yg memang dibuat utk kondisi yg ekstrem. Jadi panasnya pun jauh dibanding mesin harian. Otomatis bahan yg dipakai jg harus tahan panas. Kalu mesin motor balap menggunakan busi biasa, mungkin busi biasa itu akan meleleh.
Setahuku, yang dimaksud busi panas atau dingin bukan pada suhu mesin beroperasi, tetapi pada daya hambat dari material busi tsb.
Kalo busi standar, bahan dasarnya adalah tembaga, dimana daya hantar listriknya baik, jadi untuk pemakaian normal busi ini cocok,
sedangkan untuk busi dingin daya hantar listriknya makin besar (tergantung kode nomer pada busi) makin dingin makin besar tahanannya.
Begitu pula pada busi iridium, adalah material yg daya hambat (resistansi) thd listrik paling besar, sehingga pada pemakaian normal listrik yg mengalir akan sedikit kecil (mesin akibatnya jadi "brebet") cuma sebaliknya pada rpm tinggi api yg keluar malah makin baik, dan sesuai dengan waktu pembakaran, dibanding dengan busi standar yg pada rpm tinggi, api yg dihasilkan malah terlalu besar (busi meleleh) dan tidak teratur shg pembakaran akan sedikit terganggu (putaran mesin tertahan)
Jadi, menurut saya, kalo kita punya kebiasaan "maen" diputaran tinggi, bagus pake busi yg daya hambat listriknya makin besar, sehingga mesin diputaran tinggi makin baik.
pis 4eper