Wah maaf nih tdk liat ada bahasan baru di sini...
Moga2 jawaban berikut ini bisa membantu.
@Belphegor, 225/60R16 merk Continental hanya ada tipe ContiComfortContact 5 (
http://anwaninternational.com/contiptccc5.html), harganya dibawah Michelin, Bridgestone & Yoko Advan DB. Ban ini adalah ban satu2nya yang khusus diproduksi untuk jalanan asia dengan teknologi Jerman. Keistimewaan ban ini secara singkat: memiliki pemecah suara yg terletak di alur ban sehingga suara angin dipecah 3 pada tiap alur, jadi gelombang menjadi lebih kecil. Juga mirip seperti polisi tidur, jadi anginnya melambat. Teknologi ini hanya ada pada ban Continental. Kesenyapan dan kenyamanan melebihi Yokohama DB.
Kalau dibandingkan dengan Michelin, keunggulan utama Michelin yaitu mileage, jadi secara teori mungkin bisa dipakai lebih lama, tapi keunggulan lainnya Continental lebih tinggi.
Untuk masalah ban Conti di Kompas, kami tidak tau ban yg dipakai jenis atau ukuran apa, jadi sulit untuk memberi komentar secara pasti. Tapi pada intinya ban melendung itu karena 2 hal yg berbeda, yaitu kesalahan pemakai (menabrak lubang atau terkena benturan dengan trotoar atau benda keras/tumpul) dan kesalahan pabrik (99% diketahui saat ban dipasang kalau ban tersebut cacat).
Soal komentar ban Eropa tdk cocok buat jalanan Asia, itu tidak tepat, karena permasalahannya bukan jenis jalanan atau suhu udara yg berbeda, tetapi kondisi jalan yaitu jalan mulus atau jalan rusak/berlubang. Kalau jalan berlubang, semua ban, merk apapun akan rusak, cuma tergantung faktor keuntungan.
Semua merk ban, baik impor ataupun lokal mengalami masalah yg sama di Indonesia, yaitu melendung. Jadi bukan karena ban import atau lokal. Cuma kalau dari segi berita, pasti ban impor melendung lebih mengundang perhatian dibanding ban lokal melendung (yang mungkin secara angka lebih tinggi dari kasus ban impor).
Kalau memang ban merk Continental kurang baik, kenapa hampir semua produsen mobil Eropa(Mercedes, BMW, Volvo, Volkswagen, Porsche, Range Rover, Audi, Fiat, Peugeot, dll) memakai ban Continental? Tentunya dikarenakan oleh kualitasnya yang cenderung lebih baik dari merk lainnya. Faktanya adalah 1 dari 3 mobil baru di Eropa memakai ban Continental (33% pangsa pasar ban di Eropa). Di Eropa sendiri Continental adalah produsen nomor 1 dibanding Michelin (nomor 2).
@DOHC: Continental dan semua ban import lainnya dijamin 10thn dari pabrik. Di Indonesia ban lokal hanya dijamin 3thn.
@imsus2c: Soal saran montir membeli ban buatan Thailand atau Asia, sebenarnya intinya begini: Di jaman globalisasi produsen ban memproduksi ban tergantung dengan pasaran ban di daerah setempat. Jadi untuk Asia, ban yang paling poluler adalah ring 13 sampai 17, jadi hampir semua pabrik membuat ukuran tersebut di Asia. Dan kalau ukuran tersebut dibutuhkan di Eropa atau negara lain, ban tersebut di export ke negara Eropa yg bersangkutan.
Ring 18 sampai 24 lebih populer di Eropa atau Amerika, jadi ban tersebut lebih banyak dibuat di negara tersebut. Penjualan ring 18 s/d 24 di Asia masih sangat kecil, jadi kalau dibuat di Asia, ongkos kirim ke Eropa cukup tinggi.
Bannya sendiri semua memiliki kualitas yg sama & karet yg sama, mesin yg sama, teknik produksi yg sama.