ikutan ngomong ya.. kebetulan gw punya sedikit pengalaman dengan aki/battery walaupun bukan untuk mobil tapi untuk back up catu daya perangkat elektronik yang besarnya total 48V dengan kapasitas sampai ribuan Ampere Hour
pada battery, ada 2 besaran yang umum dipakai yaitu tegangan dan kapasitas.
kalo tegangan jelas ya, bisa diukur dengan multimeter/avometer, satuan Volt. di mobil umumnya dipakai 12 volt, dan dalam kondisi yang bagus harusnya di battery terukur lebih dari itu, antara 14-14,5 Volt DC. kalo di power system 48V maka nominal yang terukur pada kondisi bagus kira2 54,5Volt yang satu Battery Bank biasanya terdiri dari 4 battery 12V atau 8 battery 6V yang dipasang secara seri.
sedangkan untuk kapasitas memakai satuan Ampere Hour, misalnya battery dengan kapasitas 70 Ampere Hour artinya battery tersebut dalam kondisi bagus dapat memberikan catuan pada load/beban yang memerlukan arus sebesar 7 ampere selama 10 jam, atau arus 14 ampere selama 5 jam, atau arus 10 ampere selama 7 jam dan seterusnya.
Bisakah arus battery diukur dengan Avometer yang ada amperemeternya? jawabannya bisa tapi tidak mewakili apakah battery tersebut masih bagus apa ngga, dan untuk mengukur arus dengan amperemeter juga ada caranya yang sangat berbeda dengan mengukur tegangan, karena mengukur tegangan dengan voltmeter dilakukan dengan cara voltmeter dipasang paralel dengan beban sedangkan mengukur arus maka amperemeter dipasang secara seri dengan beban.
kita ingat rumus dasar I = V/R dengan I = Arus, V = tegangan, R = hambatan beban,
pada rangkaian elektrik paralel 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2, anggap R2 adalah hambatan Voltmeter maka R pada voltmeter harus sangat besar sehingga arus yang melalui voltmeter sangat kecil dan tidak signifikan terhadap beban, jadi voltmeter bisa dianggap tidak ada dan pengukuran menjadi valid.
pada rangkaian elektrik seri Rtotal = R1 + R2, anggap R2 adalah hambatan amperemeter, maka R2 harus sangat kecil agar tegangan yang dimakan oleh amperemeter juga sangat kecil sehingga tidak signifikan terhadap beban dan pengukuran menjadi valid.
dengan R amperemeter yang sangat kecil, dengan rumus I = V/R, bayangkan bila kita mengukur battery HANYA dengan amperemeter tanpa di-seri dengan beban, maka arus yang mengalir akan SANGAT BESAR SEKALI. saya punya avometer yang cukup bagus product dari sebuah produsen test and measurement instrument yang cukup terkenal di dunia elektronik, rating yang dibolehkan hanya 4 ampere maksimum. bayangkan bila dipakai untuk mengukur battery dengan cara seperti kita mengukur tegangan battery dengan voltmeter, sama aja dengan bikin konslet, maka avometer itu bisa2
meledak!
bagaimana mengukur arus tanpa mengubah rangkaian battery dengan beban dan dapat mengukur sampai arus yang besar? ada alat namanya tang ampere
yang biasa saya lakukan untuk mengukur kondisi battery apakah masih bagus atau tidak saat maintenance, atau saat uji terima battery baru adalah dengan load test. misal ada 8 battery bank masing2 dengan kapasitas 100 Ah, antar bank dipasang paralel sehingga total kapasitas adalah 800Ah 48VDC, misal dengan adanya beban yang memerlukan supply sebesar 100A, maka seharusnya rangkaian battery tersebut harus dapat mensupply selama 8 jam, kemudian main source dari PLN diputus agar beban disupply oleh battery. tiap 15 menit tegangan battery diukur dan dicatat, lalu dibuat grafik. pada saat awal grafik itu akan cepat turun kemudian penurunannya akan cenderung menjadi lebih sedikit, misal pengukuran awal 54,5VDC, 15 menit pertama 50 VDC, 15 menit berikut 48 VDC, 15 menit berikut 48,5 VDC, 15 menit berikut 48,25 VDC dan seterusnya.
untuk pengisian battery, yang pada mobil dilakukan oleh dinamo ampere, prinsipnya mirip dengan air, yang bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan tempat rendah tersebut lama2 airnya akan makin banyak. misal pada mobil, saat mobil kondisi mati di pagi hari belum dinyalakan, diukur tegangan battery 12,5V, hidupkan mesin terukur 14,2V yang artinya itu datangnya dari dinamo ampere karena tegangan battery sebelum dinyalakan. battery akan menyimpan muatan yang diberikan oleh dinamo ampere namun tegangan battery tidak akan dapat menyamai tegangan dinamo ampere, setelah beberapa lama matikan mesin dan ukur tegangan battery 13,5V. kalo tegangan battery pagi2 cuma 9V, setelah mobil dipanasin tegangannya cuma 11V, terus dipake starter sekali drop lagi jadi 9 volt, artinya battery udah ngga nyimpen muatan lagi, kondisi udah ngga bagus
alat ukur battery yang dimiliki oleh tukang reparasi aki, ini gw belum pernah pegang, belum pernah tau gimana cara kerjanya.. mungkin di dalam alat ukur tersebut ada rangkaian elektrik yang mempunyai hambatan cukup besar sehingga berfungsi sebagai simulasi beban rangkaian seperti umumnya pemakaian battery pada mobil
pasti ngantuk dan bingung bacanya... CMIIW dan semoga bermanfaat..