Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Dulu bus matik di Jakarta cuma Ikarus bekas KTT yg akhirnya dipakai PPD, tapi kayanya ga buat bus kota deh... matik, transmisinya cuma dipencet, jok supirnya ada pernya, jadi kalo jalan bergelombang, jok supir juga turun naik... hehehehe...
Kalo di Eropa, ada juga bus manual tapi dasbornya keren, tuas transmisinya pendek di dasbor kaya MPV modern, cuma manual... dan dasbornya moderen ga kaya bus karoseri sini...hehe..
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
16 speed itu kan pake 2 tuas. Satu tuas untuk transfer case yg bisa diset ke Hi or Low, baru tuas ke 2 sama dengan persnelling biasa dengan 6-8 posisi. Misalnya kalo lagi muatan berat or rute berat, tuas pertama digeser ke low, setelah itu supir tinggal mainin tuas persnelling biasa. Sama kayak sebagian besar mobil 4x4 lah.
Baca2, Subaru manual AWD yg baru keluar juga kayak gitu. Dihitung2 dia punya 12 posisi persnelling. Kalo buat "olahraga" geser ke High, jadi close ratio gear. Kalo lagi harian, geser ke low.
Nambahin bro, sama kaya jip2 yang punya transfer case high-low. 5 speed dikali 2, jadinya 10 speed.
Kalo Hino sama Fuso masih masuk kategori medium duty, jadi persenelingnya masih 7-8 tanpa selector high-low. Tapi beberapa truk besar heavy duty di Indonesia, merek2 Scania, Volvo, atau Renault udah punya transfer case high-low kaya gini kok.
uch wrote:16 speed itu kan pake 2 tuas. Satu tuas untuk transfer case yg bisa diset ke Hi or Low, baru tuas ke 2 sama dengan persnelling biasa dengan 6-8 posisi. Misalnya kalo lagi muatan berat or rute berat, tuas pertama digeser ke low, setelah itu supir tinggal mainin tuas persnelling biasa. Sama kayak sebagian besar mobil 4x4 lah.
Baca2, Subaru manual AWD yg baru keluar juga kayak gitu. Dihitung2 dia punya 12 posisi persnelling. Kalo buat "olahraga" geser ke High, jadi close ratio gear. Kalo lagi harian, geser ke low.
flexiblebil wrote:Nambahin bro, sama kaya jip2 yang punya transfer case high-low. 5 speed dikali 2, jadinya 10 speed.
Kalo Hino sama Fuso masih masuk kategori medium duty, jadi persenelingnya masih 7-8 tanpa selector high-low. Tapi beberapa truk besar heavy duty di Indonesia, merek2 Scania, Volvo, atau Renault udah punya transfer case high-low kaya gini kok.
oh gitu yah..
jadinya ga 1 s/d 18 oper2an terus yah? klo gitukan bs pegel tuh kaki-tangan..ehehe..