BALAI KOTA, RABU - Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan mengatur lokasi parkir mobil bertransmisi otomatis (matik) di lantai dasar gedung. Cara ini untuk mengurangi kecelakaan mobil matik yang cenderung meningkat saat parkir di gedung bertingkat.
"Ini sebagai antisipasi, karena empat mobil yang terjun dari gedung parkir semuanya bertransmisi matik. Kita akan atur untuk mobil matik hanya boleh parkir di lantai 1 atau 2," ujar Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta, Hari Sasongko, kepada wartawan seusai rapat paripurna pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2007-2012, di Gedung DPRD DKI, Selasa (19/2).
Bagi sebagian orang, mengemudi di jalanan Ibu Kota yang kini kian macet lebih nyaman menggunakan mobil berpersneling otomatis. Kaki tidak pegal menginjak pedal kopling. Namun, sebagian orang lainnya malah takut atau justru terlena memakai mobil matik.
Hampir semua merek mobil keluaran baru menawarkan dua pilihan persneling atau transmisi, yakni manual dan otomatis (automatic transmission, sering disingkat matic atau matik). Dengan transmisi manual, pengemudi harus menginjak pedal kopling sebelum memindah gigi persneling. Sementara dengan transmisi matik, mereka hanya menginjak pedal gas dan gigi persneling berpindah secara otomatis.
Menurut Hari, mekanisme pengamanan gedung parkir di DKI melalui penguatan struktur dinding tetap akan dilakukan. Tetapi, tak bisa dipungkiri dalam setiap kecelakaan itu selalu ada faktor kelalaian manusia yang juga harus diantisipasi. Ia belum bersedia menjelaskan bagaimana mekanisme pengaturan parkir mobil matik di gedung parkir.
"Kalau setiap kelalaian harus diantisipasi, akan membuat biaya pembangunan gedung menjadi sangat mahal. Untuk itu, beberapa penyesuaian dilakukan lewat pengaturan lokasi parkir saja," ujar Hari singkat.
Dinas P2B DKI masih akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna membahas kemungkinan pengaturan lokasi parkir khusus bagi mobil matik tersebut. (Warta Kota/dra)
====
Emang nyawa manusia lebih murah ....
sumber :
http://www.kompas.co.id