Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 371
- Joined: Thu Oct 03, 2002 2:55
Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Btw sharing terjemahan Artikel dari milis sebelah nih, thx to Kang Ubay:
Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Lil' bit Re-phrase and modified text are for our kinda bike (scooter) purposes - Bayu
Menggunakan rem pada motor jauh lebih "menantang" dibanding pada mobil. Pengendara motor kadang-kadang harus menggunakan kedua tangan secara bersamaan untuk menghentikan laju motornya.
Rem depan lebih penting jika dibandingkan dengan rem belakang. Rata-rata sepeda motor mengandalkan rem depan 70-80 persen dari kemampuan perhentian (stopping power) kendaraan. Jenis motor dengan jarak sumbu roda (wheelbase) yang panjang (misalnya cruisers) lebih mengandalkan rem belakang dari kebayakan motor lainnya, namun tetap saja rem depan bekerja lebih keras daripada rem belakang.
Bertentangan dengan mitos yang beredar selama ini, sepeda motor tidak akan terjungkir balik ke depan jika pengendara mempergunakan rem depan dengan kuat. Pada sepeda motor modern, kita bisa saja "mengangkat" roda belakang saat ngerem roda depan (stunts/free style menyebutnya sebagai "stoppie"), tapi untuk itu perlu skill tersendiri. Jadi bukan hal yang gampang dan lazim, bukan? Perlu upaya sungguh-sungguh dan akan menghabiskan waktumu mencobanya.
Kita perlu melatih feeling terhadap kinerja rem motor, sehingga kita bisa menerapkan gaya pengereman yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Kita tentunya tidak mau mengerem terlalu keras sehingga membuat ban motor terkunci dan merosot. Ini terutama untuk ban belakang, yang lebih mudah terkunci daripada roda depan. Apalagi jika roda belakang dilengkapi dengan paket rem cakram.
Roda yang terkunci berbahaya. Ketika roda kita slidding, traksi dan efisiensi pengeraman akan menurun drastis, sementara kemungkinan kita menabrak akan naik secara drastis pula.
Roda Terkunci
Jika roda belakang kita mulai mengunci, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi: Pertama adalah low side, jatuh dan slidding di jalan (terus menabrak). Atau kemungkinan kedua high side, yaitu sliding ke satu arah, kemudian jungkir balik ke arah yang lain. High side ini merupakan kejadian terburuk dalam sebuah kecelakaan sepeda motor. Terutama akan terjadi jika kita melepas rem (kembali) ketika terjadi slidding untuk mendapatkan kembali traksi roda terhadap jalan. Sebab akibatnya akan melemparkan motor dan pengendara ke arah yang berlawanan.
Teknik terbaik untuk roda terkunci (dan skidding) adalah : jangan sampai roda kita slip. Tapi, jika itu terjadi, yakni roda belakang slip, maka biarkan roda yang terlanjur terkunci sampai kita berhenti. Jaga pandangan ke depan, jangan ke bawah. Perkecualian: jika terjadi skid (slip) di permukaan yang kasar (misalnya gravel), mungkin kita bisa mendapatkan kembali traksi dengan secara bertahap melepas rem. Kata kuncinya adalah bertahap. Jika roda depan skid, lepaskan rem depan, kemudian rem lagi segera.
Roda Dua vs Roda Empat
Mengendarai roda dua akan melibatkan beberapa dinamika sasi (chassis dynamics), yang tidak kita alami pada kendaraan beroda empat. Daerah kontak yang kecil antara roda dengan permukaan jalan menyebabkan sepeda motor memiliki traksi yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mobil.
Ditambah lagi, motor akan berada pada posisi miring pada saat membelok. Posisi ini membuat traksi lebih mengecil lagi. Banyak pembalap motor yang jatuh karena mereka mengerem pada saat posisi sepeda motor mereka miring di tikungan.Yang lebih rumit, ketika kita berakselerasi (nge-gas), deselerasi (nge-rem), kita sebenarnya memberi tekanan pada sasis sepeda motor dengan membuatnya bergerak-gerak, yang berarti memberi tekanan yang bervariasi ke roda. Pada akhirnya hal ini akan membuat traksi yang kita miliki juga berubah-ubah:
• Karena hukum-hukum fisika yang berlaku pada saat kita berkendara, ada baiknya jika seorang pemula atau pengendara biasa menyelesaikan proses pengereman sebelum membelok. Lakukan pengereman ketika posisi sepeda motor masih tegak, sebelum memiringkannya untuk membelok. Jika pengereman dilakukan saat posisi motor sudah dalam keadaan miring, kemungkinan untuk skid (slip) jauh lebih banyak, dibandingkan posisi tegak. Perlu diingat kembali, pada saat posisi miring, traksi yang kita miliki berkurang jauh.
• Jika kita berkendara terlalu cepat dan perlu mengurangi kecepatan di tikungan, teknik yang paling baik adalah "menegakkan" motor sesaat, melakukan pengereman, lalu balik lagi miring untuk berbelok. Tapi, ini perlu dialukan dengan cepat. Sebab, jika terlalu lama akibat kurang terlatih, kemungkinan besar kita akan "nyusruk" keluar jalan. Jadi, sebaiknya hindari gaya menikung dengan kecepatan tinggi.
Latihan Pengereman
Roda yang terkunci karena pengereman mendadak adalah situasi yang sangat berbahaya. Untuk membantu mengatasi situasi ini, berlatihlah berhenti mendadak di suatu area di mana tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, misalnya di pelataran parkir (yang kosong tentu saja).
Hati-hatilah untuk tidak sampai roda terkunci. Ketika kita berkendara dengan posisi lurus, berlatihlah pengereman sampai sesaat sebelum roda terkunci. Pastikan bahwa kita masih punya banyak ruang di depan sehingga kita bisa mengurangi tekanan pada rem jika terjadi locking. Demikian pula kita masih punya ruang untuk berhenti dengan aman.
Ingat, mengerem sampai titik sesaat sebelum roda terkunci adalah untuk mengatasi jika terjadi kondisi darurat, bukan untuk menciptakan kondisi darurat itu sendiri.
Selama latihan ini, kemungkinan besar kita akan mengalami skid (slip), tapi jika kita bergerak lurus dan tidak panik, mestinya bisa diatasi. Jika panic dan jatuh, mestinya kita juga tidak akan terluka serius, dengan catatan kita mempergunakan safety wear yang baik dan dipergunakan dengan benar.
Latihan ini akan memberikan kepekaan pada kita mengenai batas-batas dalam pengereman pada kondisi darurat, yang akan membuat motor kita berhenti dengan cara yang paling efektif. Hanya jika kita sudah yakin dengan kemampuan kita membaca apa yang sedang terjadi pada roda-roda motor kita, kita dapat mencoba teknik pengereman ini di jalan umum.
Latihan Lanjutan
Meskipun sudah menjadi "jago" pengereman, kita tetap memerlukan latihan emergency stop secara konstan. Cari tempat yang tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, dan coba untuk berhenti secepat mungkin.
Latihan pertama, berhenti hanya dengan menggunakan rem depan. Sesaat begitu kita merasakan roda depan terkunci, lepaskan rem. Begitu kita sudah mengetahui batas-batas rem depan kita, dan dapat secara insting menerapkan pengereman ini dengan cepat, mulailah untuk mencoba menambahkan sedikit pengereman pada roda belakang pada saat yang bersamaan dengan rem roda depan.
Harus diingat bahwa rem depan paling banyak berpengaruh dalam pengereman, sedangkan roda belakang lebih mudah terkunci. Jadi kita seharusnya memberikan tekanan yang berbeda antara rem belakang dibandingkan dengan rem depan.
Tips: Siaga Pengereman
Ketika berkendara di segala macam area berisiko tinggi (yang berarti hampir di semua tempat kita berkendara.), selalu pastikan menjaga rem depan dengan paling tidak dua buah jari tangan menempel di tuasnya. Artinya biasakan untuk selalu berkendara dengan dua jari tangan kanan dan kiri pada tuas rem.
Dengan tangan pada posisi siap menghentikan kendaraan, kita akan memiliki sepersekian detik ekstra untuk berhenti dengan lebih cepat. Ini bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati.
Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Lil' bit Re-phrase and modified text are for our kinda bike (scooter) purposes - Bayu
Menggunakan rem pada motor jauh lebih "menantang" dibanding pada mobil. Pengendara motor kadang-kadang harus menggunakan kedua tangan secara bersamaan untuk menghentikan laju motornya.
Rem depan lebih penting jika dibandingkan dengan rem belakang. Rata-rata sepeda motor mengandalkan rem depan 70-80 persen dari kemampuan perhentian (stopping power) kendaraan. Jenis motor dengan jarak sumbu roda (wheelbase) yang panjang (misalnya cruisers) lebih mengandalkan rem belakang dari kebayakan motor lainnya, namun tetap saja rem depan bekerja lebih keras daripada rem belakang.
Bertentangan dengan mitos yang beredar selama ini, sepeda motor tidak akan terjungkir balik ke depan jika pengendara mempergunakan rem depan dengan kuat. Pada sepeda motor modern, kita bisa saja "mengangkat" roda belakang saat ngerem roda depan (stunts/free style menyebutnya sebagai "stoppie"), tapi untuk itu perlu skill tersendiri. Jadi bukan hal yang gampang dan lazim, bukan? Perlu upaya sungguh-sungguh dan akan menghabiskan waktumu mencobanya.
Kita perlu melatih feeling terhadap kinerja rem motor, sehingga kita bisa menerapkan gaya pengereman yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Kita tentunya tidak mau mengerem terlalu keras sehingga membuat ban motor terkunci dan merosot. Ini terutama untuk ban belakang, yang lebih mudah terkunci daripada roda depan. Apalagi jika roda belakang dilengkapi dengan paket rem cakram.
Roda yang terkunci berbahaya. Ketika roda kita slidding, traksi dan efisiensi pengeraman akan menurun drastis, sementara kemungkinan kita menabrak akan naik secara drastis pula.
Roda Terkunci
Jika roda belakang kita mulai mengunci, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi: Pertama adalah low side, jatuh dan slidding di jalan (terus menabrak). Atau kemungkinan kedua high side, yaitu sliding ke satu arah, kemudian jungkir balik ke arah yang lain. High side ini merupakan kejadian terburuk dalam sebuah kecelakaan sepeda motor. Terutama akan terjadi jika kita melepas rem (kembali) ketika terjadi slidding untuk mendapatkan kembali traksi roda terhadap jalan. Sebab akibatnya akan melemparkan motor dan pengendara ke arah yang berlawanan.
Teknik terbaik untuk roda terkunci (dan skidding) adalah : jangan sampai roda kita slip. Tapi, jika itu terjadi, yakni roda belakang slip, maka biarkan roda yang terlanjur terkunci sampai kita berhenti. Jaga pandangan ke depan, jangan ke bawah. Perkecualian: jika terjadi skid (slip) di permukaan yang kasar (misalnya gravel), mungkin kita bisa mendapatkan kembali traksi dengan secara bertahap melepas rem. Kata kuncinya adalah bertahap. Jika roda depan skid, lepaskan rem depan, kemudian rem lagi segera.
Roda Dua vs Roda Empat
Mengendarai roda dua akan melibatkan beberapa dinamika sasi (chassis dynamics), yang tidak kita alami pada kendaraan beroda empat. Daerah kontak yang kecil antara roda dengan permukaan jalan menyebabkan sepeda motor memiliki traksi yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mobil.
Ditambah lagi, motor akan berada pada posisi miring pada saat membelok. Posisi ini membuat traksi lebih mengecil lagi. Banyak pembalap motor yang jatuh karena mereka mengerem pada saat posisi sepeda motor mereka miring di tikungan.Yang lebih rumit, ketika kita berakselerasi (nge-gas), deselerasi (nge-rem), kita sebenarnya memberi tekanan pada sasis sepeda motor dengan membuatnya bergerak-gerak, yang berarti memberi tekanan yang bervariasi ke roda. Pada akhirnya hal ini akan membuat traksi yang kita miliki juga berubah-ubah:
• Karena hukum-hukum fisika yang berlaku pada saat kita berkendara, ada baiknya jika seorang pemula atau pengendara biasa menyelesaikan proses pengereman sebelum membelok. Lakukan pengereman ketika posisi sepeda motor masih tegak, sebelum memiringkannya untuk membelok. Jika pengereman dilakukan saat posisi motor sudah dalam keadaan miring, kemungkinan untuk skid (slip) jauh lebih banyak, dibandingkan posisi tegak. Perlu diingat kembali, pada saat posisi miring, traksi yang kita miliki berkurang jauh.
• Jika kita berkendara terlalu cepat dan perlu mengurangi kecepatan di tikungan, teknik yang paling baik adalah "menegakkan" motor sesaat, melakukan pengereman, lalu balik lagi miring untuk berbelok. Tapi, ini perlu dialukan dengan cepat. Sebab, jika terlalu lama akibat kurang terlatih, kemungkinan besar kita akan "nyusruk" keluar jalan. Jadi, sebaiknya hindari gaya menikung dengan kecepatan tinggi.
Latihan Pengereman
Roda yang terkunci karena pengereman mendadak adalah situasi yang sangat berbahaya. Untuk membantu mengatasi situasi ini, berlatihlah berhenti mendadak di suatu area di mana tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, misalnya di pelataran parkir (yang kosong tentu saja).
Hati-hatilah untuk tidak sampai roda terkunci. Ketika kita berkendara dengan posisi lurus, berlatihlah pengereman sampai sesaat sebelum roda terkunci. Pastikan bahwa kita masih punya banyak ruang di depan sehingga kita bisa mengurangi tekanan pada rem jika terjadi locking. Demikian pula kita masih punya ruang untuk berhenti dengan aman.
Ingat, mengerem sampai titik sesaat sebelum roda terkunci adalah untuk mengatasi jika terjadi kondisi darurat, bukan untuk menciptakan kondisi darurat itu sendiri.
Selama latihan ini, kemungkinan besar kita akan mengalami skid (slip), tapi jika kita bergerak lurus dan tidak panik, mestinya bisa diatasi. Jika panic dan jatuh, mestinya kita juga tidak akan terluka serius, dengan catatan kita mempergunakan safety wear yang baik dan dipergunakan dengan benar.
Latihan ini akan memberikan kepekaan pada kita mengenai batas-batas dalam pengereman pada kondisi darurat, yang akan membuat motor kita berhenti dengan cara yang paling efektif. Hanya jika kita sudah yakin dengan kemampuan kita membaca apa yang sedang terjadi pada roda-roda motor kita, kita dapat mencoba teknik pengereman ini di jalan umum.
Latihan Lanjutan
Meskipun sudah menjadi "jago" pengereman, kita tetap memerlukan latihan emergency stop secara konstan. Cari tempat yang tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, dan coba untuk berhenti secepat mungkin.
Latihan pertama, berhenti hanya dengan menggunakan rem depan. Sesaat begitu kita merasakan roda depan terkunci, lepaskan rem. Begitu kita sudah mengetahui batas-batas rem depan kita, dan dapat secara insting menerapkan pengereman ini dengan cepat, mulailah untuk mencoba menambahkan sedikit pengereman pada roda belakang pada saat yang bersamaan dengan rem roda depan.
Harus diingat bahwa rem depan paling banyak berpengaruh dalam pengereman, sedangkan roda belakang lebih mudah terkunci. Jadi kita seharusnya memberikan tekanan yang berbeda antara rem belakang dibandingkan dengan rem depan.
Tips: Siaga Pengereman
Ketika berkendara di segala macam area berisiko tinggi (yang berarti hampir di semua tempat kita berkendara.), selalu pastikan menjaga rem depan dengan paling tidak dua buah jari tangan menempel di tuasnya. Artinya biasakan untuk selalu berkendara dengan dua jari tangan kanan dan kiri pada tuas rem.
Dengan tangan pada posisi siap menghentikan kendaraan, kita akan memiliki sepersekian detik ekstra untuk berhenti dengan lebih cepat. Ini bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati.
Warte nur Balde
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 26
- Joined: Fri Jul 28, 2006 7:46
- Location: bandung
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 443
- Joined: Sat May 20, 2006 8:47
- Location: Sondy Raya, But now Jakarta barat
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 83
- Joined: Fri Jul 21, 2006 0:58
- Location: jakarta the polution city
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1746
- Joined: Tue May 30, 2006 7:02
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 333
- Joined: Wed Mar 23, 2005 6:16
hmm.....
COPAS.. masukin ke word... SAVE n_n
tar lagi ah baru baca, kepanjangan, perlu konsentrasi ekstra buat baca artikelnya, maklum, buat safety soalnya.. hihihi
bytheway busway
THANKS yah TS buat artikelnya..
ADMINNYA mana nih?? diSTICKY dong nih.. buat safety biker semuanya di SM, sementara bantu up dulu aja deh
COPAS.. masukin ke word... SAVE n_n
tar lagi ah baru baca, kepanjangan, perlu konsentrasi ekstra buat baca artikelnya, maklum, buat safety soalnya.. hihihi
bytheway busway
THANKS yah TS buat artikelnya..
ADMINNYA mana nih?? diSTICKY dong nih.. buat safety biker semuanya di SM, sementara bantu up dulu aja deh
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 914
- Joined: Sun Mar 21, 2004 18:15
- Location: Jakarta
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 333
- Joined: Wed Mar 23, 2005 6:16
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 78
- Joined: Tue Nov 29, 2005 9:14
- Location: Pasar Rebo, Jak-Tim
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 20
- Joined: Thu Dec 28, 2006 15:02
wahh boleh juga ni tips triknya..
tp ada yg ngeganjel, setau gw, dan menurut beberapa tmn gw yg desainer motor pabrikan, rem depan tuh ga bakal ngunci. krn kl kita pake rem depan dengan maksimal, beban motor akan ditransfer kedepan(load transfer) dan menambah gaya reaksi pada ban depan, artinya semakin keras rem depan, seemakin bsesar load transfer, maka semakin besar gaya reaksi ban, sehingga tdk mungkin ngunci.
justru karena load transfer ini, maka ketika terlalu keras rem depan, kemungkinan "diving" lebih besar. tp utk motor2 bebek, agak susah, krn berat yg minim, kecuali motor2 gede. jadi kalo mau diving pake bebek, emang harus dibantu ngangkat p*nt*t.
mgk ada pendapat lain??
btw darwin ini siapa ya??
tp ada yg ngeganjel, setau gw, dan menurut beberapa tmn gw yg desainer motor pabrikan, rem depan tuh ga bakal ngunci. krn kl kita pake rem depan dengan maksimal, beban motor akan ditransfer kedepan(load transfer) dan menambah gaya reaksi pada ban depan, artinya semakin keras rem depan, seemakin bsesar load transfer, maka semakin besar gaya reaksi ban, sehingga tdk mungkin ngunci.
justru karena load transfer ini, maka ketika terlalu keras rem depan, kemungkinan "diving" lebih besar. tp utk motor2 bebek, agak susah, krn berat yg minim, kecuali motor2 gede. jadi kalo mau diving pake bebek, emang harus dibantu ngangkat p*nt*t.
mgk ada pendapat lain??
btw darwin ini siapa ya??
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
nah tread berguna lagi nih, ayo pelajari lagi cara pengereman yang safe, tp ngemeng2 kalo buat motor bebek gimana ya? sama kali ya?
...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 631
- Joined: Sat May 17, 2008 16:29
- Location: Lippo Cikarang
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
sip.. penting bwt dipelajari nih..
Never tell me the sky's the limit when there are footprints on the moon.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 449
- Joined: Sun Mar 05, 2006 16:49
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
gw pernah lagi jalan 70-80 tiba2 ada livina [cencored] tiba2 mao nyebrang,padahl masi ada space buat gw nyelip karna kliatannya masi baru bisa nyetir gw takut kalo gw masuk dia juga masuk,klo gitu kan bisa aja motor gw ketabrak samping ama moncong livina,akhirnya gw setelah liat kondisi gw rem depan kuat2 ampe motor nyerosot tapi ga skid n ga berenti
,abis itu gw diteriakin ama biker laen
abis itu langsung
trus berenti cek ban
btw gw dah hampir staun bawa motor hampir ga pernah or jarang banget pake rem blakang,bawaannya kagok gitu



btw gw dah hampir staun bawa motor hampir ga pernah or jarang banget pake rem blakang,bawaannya kagok gitu

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
sama bro, aku juga jarang pake rem belakang, kecuali kalau emang terpaksa banget. kayak kemarin, udah 100kpj(kebut2an bareng vega) tiba2 ada kereta kelinci nongol...
penjet rem depan, belakang, turunin gigi, alhamdulilah gak nubruk. ngemeng2 soal ngerem depan, yg bener yg bagaimana?
langsung rem secara halus, atau berkala(tekan lepas tekan lepas) yg endut2an?
penjet rem depan, belakang, turunin gigi, alhamdulilah gak nubruk. ngemeng2 soal ngerem depan, yg bener yg bagaimana?
langsung rem secara halus, atau berkala(tekan lepas tekan lepas) yg endut2an?
...
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 449
- Joined: Sun Mar 05, 2006 16:49
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
stau gw klo diayun tuh bikin ban ga ngunci 

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Jadi inget ma ponakan gw, kelas satu sd udah bisa stopie pake BMX. Adiknya, belom sekolah, udah bisa sliding pake BMX juga...
Eduunn...
Eduunn...
Accurate V5 Accounting System Consultant
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
diayun gimana maksudnya? yg lepas tekan itu ya?
...
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 449
- Joined: Sun Mar 05, 2006 16:49
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
hooh di lepas tekan,soalnya stau gw cara kerja abs di mobil juga sama makanya ban ga ngunci,mestinya sih di motor juga sama...
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3512
- Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
- Daily Vehicle: Ipin - Ipah
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Bukannya teknik ngerem itu justru untuk mencegah supaya ban ngunci?
AFAIK, teknologi ABS pada ban mobil beda ama rem pada motor. ABS itu kalo gak salah menyebarkan tekanan rem secara merata ke semua ban. Sedangkan motor cuma pada kaliper ban itu aja.
Jadi masalah teknik ayun itu gak terjadi pada motor.
Sorry, aku newbie dalam hal pengereman untuk mobil, jadi CMIIW.
AFAIK, teknologi ABS pada ban mobil beda ama rem pada motor. ABS itu kalo gak salah menyebarkan tekanan rem secara merata ke semua ban. Sedangkan motor cuma pada kaliper ban itu aja.
Jadi masalah teknik ayun itu gak terjadi pada motor.
Sorry, aku newbie dalam hal pengereman untuk mobil, jadi CMIIW.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
tambah ilmu lagi, soalnya kemarin aku ama pamanku ngeyel2an(bhs indonesianya apa ya?), dy ngotot kalo yg bener ntu lepas tekan, nah menurutku yg benar tekan terus tp bertahap, sebab aku liat di motoGP, roadrace juga menekan doang
...
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 449
- Joined: Sun Mar 05, 2006 16:49
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
gw juga newbie bro,gw kirain di motor sama aja soalnya katanya klo di mobil yang ga ABS biar ban ga ngunci diayun remnya,gw kirain sama
btw setau gw sistem ABS di mobil itu pas rem kita teken,biar kita teken pol juga ga bakal ngunci soalnya kalipernya ga langsung neken pol tapi diayun dengan cepat,makanya ga ngunci,bener ga?
CMIIW
klo mnurut gw sih klo lagi nyantai pake rem depan alus aj btw klo emergency kek gw yang hampir nubruk livina ntu mesti teken langsung,klo nyantai malah nubruk,tpi waktu itu gw rem keras,roda blakng ngunci tpi untung motor nyerosot tegak lurus ke depan,ga skid,waktu abis ngunci langsung gw lepas soalnya motor hampir berenti...

btw setau gw sistem ABS di mobil itu pas rem kita teken,biar kita teken pol juga ga bakal ngunci soalnya kalipernya ga langsung neken pol tapi diayun dengan cepat,makanya ga ngunci,bener ga?

klo mnurut gw sih klo lagi nyantai pake rem depan alus aj btw klo emergency kek gw yang hampir nubruk livina ntu mesti teken langsung,klo nyantai malah nubruk,tpi waktu itu gw rem keras,roda blakng ngunci tpi untung motor nyerosot tegak lurus ke depan,ga skid,waktu abis ngunci langsung gw lepas soalnya motor hampir berenti...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
mau 'nyium' livina ya??
aku sering pake rem depan:EB:belakang 50:30:20
maybe,
aku sering pake rem depan:EB:belakang 50:30:20
maybe,
...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
nih ada tips pengereman yg benar http://zalfaa.blogspot.com/2008/01/cara ... -asal.html
thanks buat bro zalfa
thanks buat bro zalfa
...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 707
- Joined: Wed Mar 21, 2007 9:49
Re:
Pada motor saya.. pernah ngunci rem depannya bro (cakram).. Roda depan skid (ngesot), tapi cuma bentar sih.. dan untungnya ga sampe jatuh..guesss wrote:wahh boleh juga ni tips triknya..
tp ada yg ngeganjel, setau gw, dan menurut beberapa tmn gw yg desainer motor pabrikan, rem depan tuh ga bakal ngunci. krn kl kita pake rem depan dengan maksimal, beban motor akan ditransfer kedepan(load transfer) dan menambah gaya reaksi pada ban depan, artinya semakin keras rem depan, seemakin bsesar load transfer, maka semakin besar gaya reaksi ban, sehingga tdk mungkin ngunci.
Gara2 ada Pulsar Merah nylonong lampu merah di pertigaan gunung sahari-wahidin..
Itu malem2 sih.. dan kondisi jalan emang agak licin.. habis hujan..

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1266
- Joined: Fri Dec 26, 2008 7:55
- Location: 64112
Re: Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
mungkin ya faktor jalannya itu yg menyebabkan roda depan kita serasa mengunci, kondisi jalan juga pengaruh besar trhadap kesuksesan pengereman kita, contohnya saya sendiri. pada jalur aspal yg baik pengereman justru lebih pendek, sedangkan pada jalur tanah pengereman bisa lebih panjang. selain kondisi jalan, faktor kelelahan pada pengendara juga pengaruh, juga faktor keausan ban, jika udah botak(sori kalo ada yg tersinggung. xe xe xe) akan mudah untuk slip pas pengereman belakang ataupun depan.
tp pada umumnya untuk para pemula disarankan untuk memakai rem belakang, dan rem depan sebagai pendukung. namun bila udah mahir bisa menggunakan rem depan sebagai rem utama.
tp pada umumnya untuk para pemula disarankan untuk memakai rem belakang, dan rem depan sebagai pendukung. namun bila udah mahir bisa menggunakan rem depan sebagai rem utama.
...