Audio Toyota Ist

Suka desain interior atau aksesori kendaraan? Silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

Equalizer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 570
Joined: Mon Aug 19, 2002 6:44
Location: 600km away

Audio Toyota Ist

Post by Equalizer »

Sepertiinya warga SM ada yang punya Ist, makanya saya coba masukin ini supaya ybs berminat 8)
Processor Profesional Di Mobil
Banyak orang Jakarta berkunjung ke Bandung berlibur akhir pekan. Mereka datang umumnya untuk berbelanja di Factory Outlet yang tersebar di jalan-jalan utama ataupun merasakan jajanan khas Bandung, seperti batagor serta jagung bakar beraneka rasa. Bagi penggemar audio mobil, kota yang super sibuk pada setiap akhir pekan itu ternyata punya banyak cerita. Dan, tahun ini kota Kembang Bandung boleh dijuluki dengan kota SPL, karena keberhasilan barudak Bandung di berbagai kontes SPL.

Tapi lain dengan pria yang satu ini. Walaupun dulunya berdomisili di Jakarta, tapi sekarang ia telah hijrah ke Bandung. Saat di Jakarta ia memang menggeluti audio mobil, dan ketika itulah ia berhasil mempergunakan Digital to Analog Converter rumah di mobil. Sekarang ia kembali dengan karya terbarunya, processor BSS atau disebut juga dengan Loudspeaker Management-yang biasa dipergunakan di dunia pro audio tampil di mobil. Lantas bagaimana hasil dari karya Rusli Chandra yang akrab dipanggil Ationg ini?

Faktor Delay
Tiong punya prinsip, bahwa suara bisa bagus apabila 85% dari akustik atau ruangannya telah benar, dan sisanya baru tergantung pada perangkat yang digunakan. Apakah hal itu mungkin dilakukan di mobil? Jelas tidak, untuk itulah perlu sebuah perangkat yang mampu mengendalikan semua spiker agar suara yang dikeluarkan punya frekuensi yang pas. Tentunya dengan waktu yang pas pula saat suara itu sampai ke pendengarnya. Kembali ke interior mobil, peletakan spiker-spikernya saja sudah salah. Tidak mungkin menempatkan spiker sesuai ketentuan dengan arah yang benar. Demikian pula jaraknya, pendengar memiliki jarak yang berbeda ke posisi spiker antara kuping kiri dan kanannya. Itu pun masalah besar. Untuk menanggulanginya diperlukan jeda waktu antara satu spiker yang satu dengan lainnya. Agar suara yang dihasilkan sejernih suara aslinya, maka perlu pula sebuah processor andal. Dan semua itu bisa ditangani oleh sebuah BSS, dimana bisa mengatur delay hingga berfungsi sebagai equalizer.

Untuk memperoleh suara yang jernih, BSS memiliki beberapa pilihan sistem ekualisasi agar pemotongan frekuensi oleh X-over tidak menyebabkan suara bolong. Ada tiga pilihan ekualisasi yang bisa dilakukan standar dan bisa dilakukan untuk mengurangi kesalahan penggunaan X-over yang merupakan masalah besar bagi pendengarnya. Tiga pilihan standar ini umumnya dipergunakan oleh orang-orang yang bergelut di dunia audio profesional, yaitu berupa kompensasi fase menurut Bessel, Butterworth, dan Linkwitz-Riley. Tujuan ketiganya sama, agar fokus suara diperoleh di posisi pendengarnya secara sempurna.

Perangkat
Toyota Ist, mobil mungil yang banyak digemari ini merupakan mobil pertama dan juga karya pertama yang mencangkokkan perangkat pro dengan perangkat mobil. Seperti telah disebut di atas, perangkat pro adalah BSS Minidrive yang bertugas sebagai Loudspeaker Management System. Kemudian perangkat audio mobilnya berupa amplifier Audison HR100, Audison VRX1-500EX, head unit Nakamichi CD700 MK-2, CD Changer Nakamichi MB70, Venture 6', Ventur V-50, Infinity Zenit sebagai super tweeter, dan Eton Hexablack 9' sebagai subwoofer. Untuk menghubungkan antara amplifier dengan spiker dipergunakan kabel QED Silver Anniversary. Khusus untuk tweeter dipakai QED mono. Dan untuk menyalurkan sinyal audio dari head unit ke BSS dipakai RCA Balance Cable. Memang tidak semua sistem dihubungkan secara balance, jadi dari dan ke BSS harus ada perubahan balance-unbalance.

Secara keseluruhan sistemnya cukup sederhana, sinyal dari CD700 atau dari MB70 langsung diumpankan ke BSS. Sinyal yang telah diproses baik frekuensi maupun delay-nya langsung diumpankan ke amplifier dan terakhir bermuara di spiker-spiker. Oh ya, sebelum masuk ke Venture 6' dan tweeter Venture V-50 serta super tweeter, sinyal terlebih dulu diolah oleh X-over pasif 3-way dari Artronics.

Hasil suaranya? Apa yang diidam-idamkan oleh maniak audio mobil untuk bisa memperoleh kesan suara di depan, seperti di atas dasbor dan di tengah plus efek stereo secara pasti dapat diperoleh. Tak terkecuali nada bas, yang walau terkadang terdengar di depan tapi pada lagu tertentu kembali ke belakang, ternyata di sini tidak terjadi. Itu dari staging. Efek dari pengaturan delay yang pas, Venture 6' sebagai mid-bass yang berada di pintu depan bawah hampir berkesan tak bersuara. Hanya getaran yang terasa di sana. Sekali lagi itu keberhasilan dari delay yang dilakukan oleh BSS. Delay pun bisa disesuaikan, di bagian mana pendengarnya berada. Yang mengagetkan, tanggap frekuensi dari spiker yang dipergunakan sangat baik. Ini salah satu yang patut mendapat pujian. BSS dengan fungsi equalizer-nya bekerja baik, tidak terdengar frekuensi yang bolong. Terbukti pula saat dilihat di RTA (Real Time Analizer). Suara pun sangat merdu didengar dengan vokal sedikit tebal dan nuansa yang baik. Tapi, pembaca pasti bertanya kenapa sistem ini mempergunakan dua buah tweeter, Venture V-50 dan super tweeter?

Harus diingat suatu komponen selalu memiliki plus dan minus. Bila Anda mendengar tweeter Venture V-50 terus terang saja pada frekuensi tinggi sekitar 17kHz ke atas terdengar terlalu lemah. Di sinilah perlu bantuan super tweeter, suara pun mulus tak terdengar buntung. Namun untuk vokal jangan ditanya, tweeter Venture V-50 jagoannya. Satu hal yang luar biasa dari tweeter ini, kalau tweeter lain sudah dapat dipastikan jebol bila kemasukan frekuensi di bawah 1kHz. Tapi Venture mampu bekerja pada frekuensi sekitar 600Hz, walau terkesan mengerikan. Kesannya tweeter tersebut mau jebol, tapi setelah dicoba cukup lama, tweeter masih bekerja dengan baik.

Tak ada perubahan saat volume dibesarkan maupun dikecilkan, suara tetap baik demikian pula staging-nya. Seperti disebut di atas, BSS memiliki kemampuan memori cukup besar, banyak yang bisa dilakukan melalui perangkat ini. Tidak seperti halnya akustik aula yang sulit dikendalikan, ternyata akustik mobil bisa pula dikendalikan. Apakah hanya BSS pilihannya, tentunya tidak banyak perangkat lain yang sejenis. Adapun pemilihan BSS lebih kepada harga dan ukurannya yang pas di mobil. Kenapa perlu perangkat pro?

Sebetulnya untuk mengatur delay suara di spiker dalam mobil pun telah tersedia head unit dengan kemampuan seperti ini. Tapi adanya keterbatasan suara cenderung keluar sebagai suara surround.

Sebagai tambahan, mobil telah pula dilengkapi tombol pengatur kekuatan suara bas. Tombol putar ini ditempatkan di dasbor agar lebih mudah dijangkau pengendaranya. Tombol tersebut diperlukan bila pendengarnya merasakan suara bas yang didengarnya terasa kurang atau berlebih. Walau keluaran bas berubah, tapi tak perlu khawatir staging tak akan berubah. Suara tetap enak didengar.

Peralatan pro tentunya memakai catu daya 220Volt, untuk itu diperlukan inverter untuk catu daya BSS. Ini bukan masalah. Khusus untuk perangkat yang satu ini, apakah cukup tahan dipakai di mobil dengan lingkungan yang ekstrem? 'Karena merupakan perangkat profesional yang biasa dibawa berpindah, jelas tahan terhadap guncangan dan suhu udara di dalam mobil,' tegas Ationg.

Bila Anda ingin mencoba, tentu harus janjian dengan si pemilik mobil yang berada di Bandung. Dan ini adalah gebrakan kedua dari Rusli setelah pemakaian perangkat audio merek Wadia di mobil.
Sumber :MobilMotor.co.id

Gimana, tertarik? ;)