ATPM2 idealnya menawarkan mesin efisien utk mobil kls ekonom

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

ATPM2 idealnya menawarkan mesin efisien utk mobil kls ekonom

Post by Turboman »

Dear all :


Sehubungan dengan maraknya pemberitaan tentang akan masuknya MPV / SUV dng harga terjangkau, menurut hemat saya alangkah baiknya jika ATPM jangan hanya memikirkan model serta kelengkapannya saja, kalau bisa mesinnya pun harus ada terobosan berarti utk menawarkan mesin2 yg efisien, apalagi di situasi harga crude oil spt ini.

Pendekatan yg dilakukan dengan sekedar downsizing, menawarkan mesin dng ukuran yg lebih kecil memang sekilas cukup menarik, tetapi alangkah baiknya jangan hanya menawarkan mesin yg lebih kecil dng disain yg itu itu saja, idealnya harus ada suatu terobosan baru.

Utk mesin Diesel, Common Rail Turbo ber cc menengah (1800 - 2200 cc) hendaknya juga menjadi option wajib bagi semua MPV / SUV generasi baru yg hendak dipasarkan.

Utk mesin gasoline, idealnya para produsen saat ini sudah melangkah ke mesin GDI / Gasoline Direct Injection - Spray guided (Injectornya di posisi busi, di tengah2) yg dikombinasikan dengan teknik sequential ignition.

Teknik GDI bukanlah hal baru, pertama kali diaplikasikan sejak tahun 1930, lalu kalau kita ingat Mitsubishi Chariot 2400 cc yg masuk lewat IU bbrp tahun yg lalu semuanya sudah menerapkan teknik GDI.

Mesin GDI dapat menggunakan basic mesin yg sama dng conventional gasoline yg skg ada, hanya berbeda di Cyl head, disain piston (crown-nya), Injector, dan ada tambahan high pressure fuel pump & fuel rail spt mesin Diesel, tetapi disain intake manifoldnya lebih simpel, karena tidak ada lubang utk injector. Dengan semakin massalnya produksi Injector high pressure dan Piezo Injector, high pressure fuel pump, "ceng-li" nya biaya produksi mesin GDI bisa ditekan.

Lalu agar harga2 spare parts semakin terjangkau, mesin2 gasoline GDI itu dimanufaktur di negara2 di luar Jepang, spt Thailand, Indonesia, China, India, etc. So customer nggak perlu takut menghadapi sesuatu yg baru, arena harga partsnyapun juga terjangkau.


Dan utk lebih jauh ke depannya (rencana program 5 tahun ke depan), idealnya para produsen / ATPM juga sudah bisa memulai utk mencanangkan penerapan teknik hybrid pada mobil2 kelas ekonomi, bisa dimulai dng teknik mild hybrid yg lebih terjangkau, ditambah dng feature "plug in". Apalagi pemerintah sedang berencana utk meng-encourage investor asing membangun pabrik pemrosesan tembaga ga jauh dr Freeport, tinggal undang persh.2 asing spesialis pembuat copper wire & electro motor utk memproduksi electro motor high capacity / high performance di Indonesia, karena bahan bakunya nanti sudah bisa disediakan dari Indonesia Timur......heheheheheh


So kalau ATPM / Podusen mobil benar2 ingin memberi solusi kpd masyarakat, lakukanlah suatu terobosan yg benar2 memberi manfaat nyata, kalau alasannya penerapan GDI akan membuat mobil menjadi mahal, bisa ditanyakan balik : memang costnya benar2 besar ataukah profit margin perusahaan yg akan berkurang ?


Sekedar opini & analisa pribadi, koreksi kalau salah, mohon maap bila ada yg kurang berkenan.
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Peleburan konsentrat layak ditambah'

Post by Turboman »

JAKARTA: Pemerintah merekomendasikan pembangunan pabrik peleburan konsentrat emas, perak, dan tembaga yang dihasilkan PT Freeport Indonesia dari tambang di Papua untuk meningkatkan pendapatan negara.


"Ada peluang untuk mengubah ekspor konsentrat dengan mengolah di dalam negeri menjadi bahan jadi, caranya membangun pabrik smelting di dalam negeri sehingga tidak perlu lagi ekspor konsentrat." Menurut dia, sejumlah perusahaan nasional, di antaranya Aneka Tambang, sudah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik peleburan tersebut termasuk sejumlah pengusaha kabel yang siap menampung bahan jadi dari pabrik itu.

"Aneka Tambang sudah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik smelting konsentrat milik PT Freeport Indonesia, jadi nanti 100% konsentrat dari perusahaan tersebut akan diolah di dalam negeri."

Selama ini, tutur sumber tadi, industri kabel selalu mengimpor bahan tembaga karena produksi dalam negeri yang minim padahal bahan baku tembaga dari Jepang, Korea Selatan, Filipina dihasilkan dari tambang PT Freeport Indonesia.


Selengkapnya :

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pag ... _id=454000


Kalau semua berjalan mulus maka diharapkan investor akan lebih ter encourage utk membuat produk2 electro motor di Indonesia yg mana electro motor merupakan "The heart of hybrid system".
the-mantal
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 526
Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
Location: jakarta

Post by the-mantal »

wah, abang Turboman rupanya sealiran sama saya..... lebih mengagungkan efisiensi dalam dunia otomotif. saya pun bermimpi hal yg sama, kapaaannn ya, ada mobil bisa 1 liter 200 km.....
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
User avatar
ahbeng
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Wed Jun 29, 2005 0:12
Location: Jakarta Utara

Post by ahbeng »

kalo wa pribadi ada kepribadian ganda
kalo lagi kalem, pengen deh punya mobil kecil imut yg ccnya kecil, kayak "K"carnya japun yg 660 cc doank

kalo lagi stress ato ngambek, pengen deh punya mobil cc segede bagong yg suaranya bisa buat mobil sebelah geter terus ngebut libas tol dalam kota~ (pengennya sih luar kota tapi ga tau jalan wakakaka)

tapi kalo dilihat dari era sekarang, usul bos turboman sangat bagus sekali!, mengingat ga hanya efesiensi bahan bakar, tapi juga polusi yg di hasilkan mobil cc kecil umumnya pun lebih kecil alias bersih :)
the-mantal
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 526
Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
Location: jakarta

Post by the-mantal »

oh ya bung turboman,
setau saya teknologi GDI masih memiliki masalah dengan kondisi bensin Indonesia, terutama premium. karena GDI memerlukan oktan yg lebih tinggi utk bisa menghasilkan pembakaran bagus. Bahkan, kabarnya sih, klo dikasih premium malah cepet rusak karena ngelitik terus (pembakaran ngga sempurna).

itu yg terjadi pada mitsu chariot....

jd saya lebih berpendapat bahwa GDI lebih diarahkan utk konsumen kelas atas, berhubung biaya maintainnya tinggi karena membutuhkan bensin dg oktan tinggi.
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Setuju sekali, Mt. Turboman.

Please allow me to participate in the discussion, if only to add a tablespoon of 'realism'..
Utk mesin Diesel, Common Rail Turbo ber cc menengah (1800 - 2200 cc) hendaknya juga menjadi option wajib bagi semua MPV / SUV generasi baru yg hendak dipasarkan.
SETUJU SEKALI.

Hyundai patut diacungi jempol karena mereka akan segera meluncurkan new Santa Fe dengan pilihan mesin modern commonrail diesel 2200cc yang memiliki maximum torque = 335 Nm (!) dan sudah dilengkapi transmisi tiptronic (Hyundai menyebut milik mereka Shiftronic).

Bahkan, versi diesel Santa Fe ini tidak terkena pajak sebesar versi bensinnya yang 2700cc (di atas limit 2500 cc).

Apalagi, new Santa Fe ini memiliki tiga baris tempat duduk, dengan baris ketiga bisa dilipat rata lantai (Hyundai menyebutnya Magic Folding)

Ngapain beli CRV atau X-Trail yang meminum bensin 1 : 8 (kondisi paling irit)? Apalagi Fortuner (1 : 6-7 at best), karena Santa Fe juga memiliki baris ketiga yang tidak seperti Fortuner, bisa dilipat rata lantai (Fortuner masih sistem kuno seperti Innova, karena belum monocoque, masih ladder-chassis jadi jok baris ketiga dilipat kiri-kanan, masih memakan tempat yang seharusnya bisa full untuk barang kalau dilipat rata lantai seperti new Odyssey).

New Santa Fe diesel dengan mudah bisa lebih irit minimal juga 50%. Apalagi jika pengemudinya memahami betul karakteristik mesin diesel dan bisa memanfaatkan transmisi tiptronic secara optimum, bisa sangat, sangat irit sekali..! Dibawa di Cipularang mungkin bisa mendekati 1 : 20 (kecepatan stabil para RPM yg menghasilkan torsi maksimum, dengan fuel pertaDEX/BioSolar).
Utk mesin gasoline, idealnya para produsen saat ini sudah melangkah ke mesin GDI / Gasoline Direct Injection - Spray guided (Injectornya di posisi busi, di tengah2) yg dikombinasikan dengan teknik sequential ignition.
Setuju, tapi tampaknya masih cukup lama sebelum semua mesin bensin bisa menerapkan direct injection. Yang kini sudah memberikan mesin bensin direct injection di Indonesia adalah Audi, pada A3, A4 dan A6 dengan mesin FSI, baik yg turbo dan naturally aspirated. Dan Toyota pada all-new Camry versi mesin 3000cc (Dual VVTi = direct injection).

Dalam satu dekade ke depan, direct injection mungkin sudah seumum VTEC/VVTi.
Dan utk lebih jauh ke depannya (rencana program 5 tahun ke depan), idealnya para produsen / ATPM juga sudah bisa memulai utk mencanangkan penerapan teknik hybrid pada mobil2 kelas ekonomi, bisa dimulai dng teknik mild hybrid yg lebih terjangkau, ditambah dng feature "plug in"
Setuju, dan memang akan terjadi ke arah ini.

Honda Jazz generasi berikut akan memiliki versi hybrid yang akan menjadi model hybrid termurah di dunia, dan harganya bisa terjangkau oleh pasar Indonesia. Anggap Rp 190-200 jutaan dengan konsumsi BBM 1 : 35 di dalam kota (khusus mobil hybrid, di luar kota/tol malah lebih boros sedikit. Paling irit dalam keadaan macet / stop-and-go).

Kedua, dalam beberapa tahun mendatang BMW dan Mercedes sudah memiliki versi mild hybrid dari mobil2 mereka seperti S-class dan X3, dan karena mild hybrid tidak serumit full hybrid (seperti Prius), model2 ini bisa langsung dijual di Indo dengan persiapan aftersales yang minimal. Selain itu, setelah Lexus mengibarkan bendera di Indo, mobil2 hybrid mereka akan meramaikan jalanan ibukota.

Sedangkan untuk plug-in hybrid, hal ini masih cukup jauh di horizon. Akan dimulai oleh Prius generasi ketiga (2008). Jangan beli dulu Prius yang sekarang, generasi ketiga akan jauh lebih irit lagi.

Untuk Mr. Ahbeng;
kalo wa pribadi ada kepribadian ganda
kalo lagi kalem, pengen deh punya mobil kecil imut yg ccnya kecil, kayak "K"carnya japun yg 660 cc doank

kalo lagi stress ato ngambek, pengen deh punya mobil cc segede bagong yg suaranya bisa buat mobil sebelah geter terus ngebut libas tol dalam kota~ (pengennya sih luar kota tapi ga tau jalan wakakaka)
You can always have both, Mr. Ahbeng. Untuk sehari2 melewati kemacetan, Anda naik Jazz Hybrid (tentunya dengan fitur safety memadai), dan untuk weekends, Anda naik next generation Mazda 6 MPS turbocharged 3.0 litre direct injection, kekekeke 8)
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

Luncurkan Bus Berbahan Bakar Hidrogen

DEARBORN - Perusahaan mobil asal AS Ford, menjadi produsen mobil pertama yang meluncurkan kendaraan dengan mesin berbahan bakar hidrogen secara komersial. Bahan bakar itu diklaim tidak akan menimbulkan polusi, justru sebaliknya mengeluarkan udara bersih.

Menurut jubir Ford Motor Co., Nick Twork, mesin dengan bahan bakar hidrogen akan digunakan pada bus umum. Itu terkait dengan penyediaan stasiun pengisi bahan bakar yang tidak bisa sembarangan.

Bus umum dipilih karena biasanya sudah memiliki jalur tersendiri hingga memudahkan penentuan lokasi stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. "Mesin ini siap kita gunakan tahun ini," cetus Twork.

Nanti, yang pertama kali merasakan bus dengan mesin berbahan bakar hidrogen itu adalah Florida. Menyusul kemudian beberapa wilayah lain di Amerika Utara.

Dalam tahap pertama, Ford sudah menghasilkan 20 mesin. "Kita adalah perusahaan pertama yang menghasilkan mesin dengan bahan bakar hidrogen," tegasnya.

Sebelumnya, produsen mobil lain seperti General Motors dan BMW mengembangkan teknologi baterai (fuel cell) dengan bahan bakar hidrogen. Tapi teknologi itu dianggap mahal dan membutuhkan ruang luas.

Sedangkan mesin Ford kali ini, sebagian besar menggunakan komponen seperti mesin biasa. Karena itu, biaya yang diperlukan hampir sama dengan mesin yang menggunakan bahan bakar gas.

Banyak keuntungan yang diperoleh dengan mesin berbahan bakar hidrogen itu. Di antaranya lebih efisien, bisa bertahan di segala cuaca, dan hampir tidak mengeluarkan gas yang berbahaya.

"Mesin itu juga bisa dikombinasikan dengan motor elektrik agar lebih efisien," jelas Twork. Dia juga menandaskan keberhasilan Ford kali ini sangat penting demi mendukung penelitian lanjutan. (ap/any)
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Berarti Ford ketinggalan ama Daewoo donk......heheheheh

Mereka baru ancang2 utk mengeluarkan bus BBG, di Jkt bus "Kacang Garuda" Daewoo CNG udah berkeliaran dimana mana.

Pada umumnya mesin utk BBG mau BBG nya CNG / LPG / Hydrogen / CBM (Coal Bed Methane) / biogas mesinnya tetap sama yaitu Spark Ignition engine spt mesin gasoline.

Contoh :

http://www.ge-energy.com/prod_serv/prod ... /index.htm


Cuman kalau BBG nya pake H2 emisinya benar2 bersih karena yg keluar hanyalah upa air, sedang Methane / Propane yg keluar uap air dan CO2. Utk H2 mungkin beda di infrastruktur SPBG nya, tangki BBG di bus tsb. & fuel inductionnya.

Mungkin rekan2 yg lebih expert bisa koreksi / menambahkan.
* Bukan ajakan Beli *
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

Nompang nanya,

Apa beda nya Multi Port Fuel Injection/Sequiental Injection dgn Gasoline Direct Injection...? Gw liat MPFI di blazer mirip2 yg diceritakan. Di atas busi ada pipa sejajar dgn barisan busi dan dari pipa tsb setiap satu busi dapat 1 injector dan 1 sensor.
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Gasoline Direct Injection / GDI adalah dimana bahan bakar diinjeksikan lagsnung masuk ke dalam ruang bakar, jadi ujung Injector langsung menghadap ruang bakar :

http://www.greencarcongress.com/2006/02 ... nz_pr.html

http://www.greencarcongress.com/2005/12 ... est_h.html


Kalau system EFI yg banyak diterapkan, whatever the name, posisi Injector berada di belakang katup masuk, menyemprotkan BBM ke daerah intake manifold persis sebelum inlet valve.
* Bukan ajakan Beli *
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

Thanks buat linknya. Menurut gambar ini, bentuk nya sih mirip. Cuma yg ini kayaknya V6 ya..? (2 x3). Sedangkan yg gw liat 4 segaris aja.


Image


Tapi emang bener nggak langsung ke ruang bakar. Nah, apa kelebihannya kalo langsung ke ruang bakar...?

Kalo central injection dgn multi port injection sih rada jelas bagi gw. Hitungan2 sensor ttg kebutuhan BBM versi MPFI akan lebih akurat dibanding yg central injection.

Ini hanya curious aja. Soalnya kayaknya rada aneh jg kalo emang benar GDI itu cukup significant menghemat BBM, kenapa MPFI itu nggak langsung GDI aja..?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

uch wrote: Tapi emang bener nggak langsung ke ruang bakar. Nah, apa kelebihannya kalo langsung ke ruang bakar...?

Kalo central injection dgn multi port injection sih rada jelas bagi gw. Hitungan2 sensor ttg kebutuhan BBM versi MPFI akan lebih akurat dibanding yg central injection.

Ini hanya curious aja. Soalnya kayaknya rada aneh jg kalo emang benar GDI itu cukup significant menghemat BBM, kenapa MPFI itu nggak langsung GDI aja..?
GDI itu merupakan salah satu cabang dari LEAN BURN TECHNOLOGY. Walaupun Toyota adalah yang permulaan menguasai Lean Burn Technology, akan tetapi dari Segi applikasinya MITSUBISHI yang terdepan.

Lalu apa itu LEAN BURN ?

Pembakaran BBM dalam ruang bakar dapat dibedakan menjadi 3 jenis, bergantung dari perbandingan jumlah Udara dan BBM ... AIR-FUEL RATIO.

1. Jika Perbandingan udara dan BBM lebih kecil dari 14.7 : 1 ... (10 : 1 misalnya)... disebut dengan RICH BURN dalam arti kata ada sebagian BBM yang nggak bisa terbakar karena kurang oksigen ... BBM jadi Mubazir alias BOROS.

2. Jika perbandingan udara dan BBM adalah 14.7 : 1, ini disebut dengan kondisi STOICHIOMETRIC (bahasa kimia) ... yang mana jumlah BBM dan oksigen aka bereaksi secara sempurna, BBM habis dan demikian juga oksigennya.

3. Jika perbandingan Udara dan BBM adalah lebih besar dari 14.7 : 1 ... (17 : 1 misalnya), ini disebut dengan LEAN BURN. Dalam kondisi semacam ini BBM habis dan masih tersisa Oksigen. Ditandai dengan iritnya pemakaian BBM.

Yang menjadi kendala adalah :

1. LEAN BURN (untuk GDI perbandingan udara dan BBM adalah 40 : 1) akan mengakibatkan temperature pembakaran sangat tinggi. Jika temperature sangat tinggi maka akan terbentuk gas NOx ... inilah kendalanya. Kemudian dikomentari ... kan udah ada Three Way Catalytic Converter yang bisa ngubah NOx menjadi N2, H2O dan CO2.

Well ... memang udah tersedia three way CAT. ....... BUT ....

2. KUALITAS BBM dari satu negara ke negara lain adalah berbeda, khususnya kandungan SULPHUR-nya. Di jepang, kandungan sulphur dalam BBM adalah anatara 10 s/d 15 ppm. Di Eropa antara 150 s/d 260 ppm, bahkan di Canada sampai mencapai 460 ppm. Jika kandungan sulphurnya tinggi, maka sulphur ini akan menempel/menumpuk di catalytic converter ... walhasil dalam waktu singkat CAT nggak fungsi ... artinya NOx akan keluar melalui bibir knalpot tanpa halangan catalytic converter. Nah ... di Indonesia .... berapa kandungan sulphurnya dalam BBM ?.

Yang terjadi ... Mitsubishi Carrisma 1.8GDI ... di Eropa nggak lebih irit dari kompetitor sekelasnya, karena perbandingan udara dan BBM yang dapat terealisasi hanya 20 : 1 ... ini pun CAT cepat rusak, akan tetapi Carrisma 1.8GDI di Jepang memang lebih irit.

Melihat gelagat yang semacam ini, RENAULT memunculkan IDE (Injection Directe Essence) ... GDI (Gasoline DIrect Injection) juga ... hanya menggunakan EGR (Exhaust Gas Recirculation) sampai lebih dari 25%. Dalam arti kata sebagian gas buang yang memang dah nggak terbakar diambil lagi dan dimasukkan ke dalam ruang bakar bersama-sama udara segar dan BBM. Hasilnya memang temperature pembakaran berkurang yang mengurangkan jumlah pembentukan gas NOx secara berarti. Demikian juga dengan Volvo S40 yang menggunakan engine mitsu 1.8GDI ... belakangan ini S40 diganti engin-nya.

Untuk MPFI, desain ruang bakarnya ... yaitu kombinasi antara kepala silinder dengan Block head sederhana saja ... gampang bikinnya dan tekanan fuel systemnya nggak besar-besar amat ... paling tinggi dikisaran 5 bar. Sedang untuk DGI ini lebih rumit lagi ... karena harus dibuat sedemikian rupa ruang bakarnya sehingga konsentrasi BBM mesti deket-deket dengan busi, dan tekanan fuel system-nya sekurang-kurangnya 100 bar. Dari segi engineering rumitnya bentuk ruang bakar sebenarnya nggak jadi masalah ..... yang jadi masalah adalah .... THE GIANT OIL COMPANY .... kagak mau ngeluarin ongkos untuk memperbaiki kualitas BBM khususnya pengurangan kandungan SULPHUR. Teknologinya sih udah ada ... hanya untuk mengurangi kandungan sulphur dari 460 ppm ke 30 ppm diperlukan biaya USD 1.8 billion ... siapa yang mau nanggung ... mana mau dia-nya ... itu baru dari segi biaya ... masalah lain adalah jika bensin berkurang kandungan sulphurnya maka solar bertambah kandungan sulphurnya .... paling banter konsumen yang mesti dikorbanin untuk naggung semua itu .... yang kaya tambah kaya (oil and car companies) yang miskin jadi melarat alias nggak bisa beli mobil baru :

1. Dari BBM dengan TIMBAL ... jadi BBM tanpa TIMBAL.
2. Kualitas jelek BBM maksa konsumen mbayar Catalytic Converter.
3. Sekarang ini lagi pada demam Hybrid Cars dan GDI
4. Pakai Hydrogen aja ... kan bersih ... hahahahaha ... teorinya sih gampang ... yang susahnya sewaktu memasukkan ke dalam ruang bakar ... kapan masukinya sebelum busi menyala ... macam-macam masih jadi kendala ... detonasi kah ... karena kecepatan bakar hydrogen ini 10 kali lipat dari BBM.

Sebenarnya sih semua kembali kepada KUALITAS BBM, ... kalau mau bersih betul dan awet sih mesti pakai PROPANE. Walaupun berat jenis propane lebih kecil dari BBM akan tetapi kandungan nilai heatingnya lebih besar ... hasil akhirnya Rp/km propane lebih irit ketimbang BBM. Itu satu, yang keduanya propane tidak meninggalkan deposit karbon, mesin lebih awet dan tahan lama. Yang ketiga, jika propane tidak meninggalkan deposit karbon maka interval pergantian oli jadi lebih panjang. Yang keempatnya hasil pembakarannya berupa CO2 dan H2O ... kagak ada gas beracun.

Hanya saja PROPANE ini nggak disukai oleh oil company dan car manufacturer :

1. Income oil company jadi berkurang buaanyak buaanget. Belum lagi kalau interval ganti olinya lebih panjang .... makin nggak rela aja mereka.

2. Dari sisi car manufacturer, mobil jadi awet dan tahan lama ... kapan mau ngeluarin model baru-nya ... dalam jangka setahun pun model-model baru dah berjibun keluar.

Hehehehe itu semua bukan sentimen ... kalau tahu sejarahnya ... hemmm.

Adakah para ibu rumah tangga atau restoran2 fast food (baik yang ditepi pantai yang cukup oksigen maupun yang di puncak gunung yang kurang oksigennya) yang mengeluh dengan gas CO, NOx, UHC dari hasil pembakaran LPG mereka ? Rasanya kagak ada. LPG yang ini adalah campuran Propane dengan Butane. Nah jika hanya digunakan propane-nya saja plus 5% propylene .... ini yang suitable untuk engine ... disebut HD-5 ... Heavy Duty 5 ... biasa digunakan untuk INDOORS FORKLIFTS, BUS BUS dan TRUK-TRUK BESAR ... kata-kata INDOORS dalam Indoors Froklifts ini tersirat bahwa hasil pembakarannya bueeerrrsih buaaanget ... kagak ada gas beracun. Kalau pakai BBM kan nggak boleh beroperasi INDOORS.

Wah ... wah ... wah jadi ngelantur ... kemana mana .... sorry Bro's semua.
Image
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

Wuiih.. Sip banget bro Penyu. Thanks buat sharing ngelmunya.

Again and again, biang keroknya ternyata oil company... opss..
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Sangat sangat menarik pak Penyu

Pak Penyu mungkin dapat menceritakan sedikit mengenai HD-5 ini, berapa biaya produksi utk menghasilkan HD-5, International market price utk HD-5, spesifikasi HD-5 dr segi vapor pressure, juga heating value HD-5 vs. gasoline RON 95, dan supaya lebih mudah mungkin ada linknya ?

Apakah HD-5 ini dalam suhu kamar berwujud seperti spt CNG ? Memerlukan tangki khusus high pressure spt. CNG atau agak agak cair sehingga bisa menggunakan tangki biasa ?

Kalau bicara tentang gas sbg bahan bakar, sangat sangat menarik sebab selain cadangan gas Indonesia yg luar biasa besar, yaitu 170 - 190 TCF (CMIIW), gas juga dapat dihasilkan dari batubara (Coal gasification) dan biomassa, nah biomassa inilah yang disebut green gas karena dapat diproduksi terus menerus / sumbernya selalu terbaharui. Penggunaan gas dari biomassa sekaligus juga akan turut membantu memecahkan masalah sampah di kota kota besar.
* Bukan ajakan Beli *
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Bung Turboman,

Sebenarnya standard HD-5 ini udah diperkenalkan kurang lebih 30 tahun yang lalu.

Just enter to the following :

http://cars.rasoenterprises.com/Propane.htm

Macam-macam bisa diperoleh dari situ.


Bicara tentang Cost Saving ... Propane
Bicara tentang Reduced Maintenance ... Propane
Bicara tentang Life Cycle ... Propane
Bicara tentang Environmetal Benefit ... Propane

Adalah Indonesia diberi kelebihan pada cadangan gas-gas alam ... Bontang pun per hari bisa mengapalkan gas nya senilai USD 1 million, kalau setahun udah bisa mbayar utang IMF.

Semoga kelebihan ini dapat menyadarkan kita semua untuk memanfaat secara optimum ...

1. Harga kendaraan Murah.
2. Harga BBG (Propane) Murah.
3. Ongkos Perawatan kendaraan menurun (hemat).
4. Lingkungan Udara Bersih ... untuk kita dan anak cucu.
5. Umur kendaraan cukup panjang ... khususnya public transport.
6. ........
7. ........

Banyak sekali benefitnya ... hanya saja semua ini tergantung pada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para politikus.

Ataukah kita mau make bensin dan diesel terus menerus (... akan ada habisnya ...) yang notabene harganya dimainkan oleh para spekulan dan western oil companies. Selama tidak menerapkan kebijakan dan terobosan baru pada konsumsi sumber energi alternative (BBG a.k.a Propane) untuk kendaraan bermotor ... selama itu pula kita akan mengeluarkan biaya yang lebih untuk membayar teknologi yang sifatnya seperti obat sementara pada penyakit borosnya konsumsi BBM dan pencemaran lingkungan ... apakah itu Lean Burn Technology ataupun Hybrid Cars ataupun hydrogen fuel ataupun apa saja yang akan diperkenalkan oleh para engineer ... padahal BBG tersedia dalam jumlah yang melimpah.

Lobi Indonesia cukup kuat dengan cadangan BBG-nya ...
Image
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Thx guys, atas sharing ilmunya..... :e-clap:
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
teckteck
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 74
Joined: Sun Sep 26, 2004 15:40

Post by teckteck »

Pemerintah Akan Turunkan PPnBM Sedan Kecil
Sabtu, 22 Juli 2006 | 03:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah akan menurunkan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 20 persen bagi mobil sedan berkapasitas di bawah 1.800 cc. Penurunan pajak ini merupakan stimulus untuk memacu ekspor sedan kecil dan mendorong percepatan pemulihan industri otomotif nasional.

Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian, Budi Dharmadi, mengatakan pajak itu diturunkan, Departemen Perindustrian akan memperluas definisi kategori sedan kecil, yakni dari 1.000 cc menjadi di bawah 1.800 cc.

“Saat ini tarif PPnBM mobil sedan kecil, di bawah 1.500 cc mencapai 30 persen,” kata Budi usai pembukaan Indonesia International Motor Show ke-14 di Jakarta Jum'at (21/7).

Pangsa pasar sedan kecil di Tanah Air memang sedang bergairah terutama, sejak kehadiran Honda Jazz. Penjualannya mencapai 16.719 unit atau meraih pangsa pasar 53,7 persen pada semester satu 2005. Berikutnya Honda City dengan 5.330 unit (17,1 persen), Toyota Limo 3.216 unit (10,3 persen), dan Toyota Vios 2.483 unit (8 persen).
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

teckteck wrote:Pemerintah Akan Turunkan PPnBM Sedan Kecil
Sabtu, 22 Juli 2006 | 03:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah akan menurunkan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 20 persen bagi mobil sedan berkapasitas di bawah 1.800 cc. Penurunan pajak ini merupakan stimulus untuk memacu ekspor sedan kecil dan mendorong percepatan pemulihan industri otomotif nasional.

Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian, Budi Dharmadi, mengatakan pajak itu diturunkan, Departemen Perindustrian akan memperluas definisi kategori sedan kecil, yakni dari 1.000 cc menjadi di bawah 1.800 cc.

“Saat ini tarif PPnBM mobil sedan kecil, di bawah 1.500 cc mencapai 30 persen,” kata Budi usai pembukaan Indonesia International Motor Show ke-14 di Jakarta Jum'at (21/7).

Pangsa pasar sedan kecil di Tanah Air memang sedang bergairah terutama, sejak kehadiran Honda Jazz. Penjualannya mencapai 16.719 unit atau meraih pangsa pasar 53,7 persen pada semester satu 2005. Berikutnya Honda City dengan 5.330 unit (17,1 persen), Toyota Limo 3.216 unit (10,3 persen), dan Toyota Vios 2.483 unit (8 persen).

good news, kita tunggu implementasinya....
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

mudah2 an ngak plin plan pemerintah kita.
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Thanks pak penyu atas sharingnya

Selain URL dr pak penyu juga sempat lihat http://www.propanepower.com/

Memang dr segi emisi dan heating value propane menarik, tetapi storagenya harus menggunakan tabung bertekanan spt CNG, infrastruktur pengisian spt SPBG, mobil gasoline harus dipasangi conversion kit dan melihat dr MSDS nya spt nya propane ini sgt flammable (mohon koreksi kalau salah).


IMHO :

Bicara pengambangan gas sebagai bahan bakar teknik yang dapat dikembangkan utk dapat digunakan tanpa harus melakukan modifikasi berat pada kendaraan, tidak perlu tangki bertekanan tinggi, infrastruktur pengisian BBM dapat menggunakan spt yg skg ada yaitu dengan teknik GTL (Gas to Liquid - Fischer Tropsch)

GTL menghasilkan Diesel Fuel straight paraffinic ber cetane tinggi (70 an), bebas sulphur, heating value mendekati diesel fuel dr minyak bumi.

http://www.sasolchevron.com


Proses GTL pun dapat menghasilkan Methanol, juga Ethanol :

http://www.greencarcongress.com/2006/07 ... ring_.html

dan kalau sudah ke Ethanol berarti idealnya juga dapat dihasilkan Butanol, yg mana konon karakteristik Butanol ini sgt mirip dengan gasoline, dimana dapat didistribusikan dng infrastruktur DPBU yg skg ada, mobil tidak perlu tangki khusus & conversion kit khusus, paling2 modifikasi kecil.


Proses GTL dapat menggunakan gas alam, gas dari batubara (Coal gasification), gas dr Coal Bed Methane, biogas, dan mungkin di masa datang bila sudah diketemukan teknik & metoda yg ekonomis, dapat menggunakan gas dr Methane hydrates yg terkubur di dasar laut, yg konon....ehem.....meminjam istilah umum : "7 turunan pun ga akan habis dimakan" :D


Sekedar analisa pribadi, koreksi kalau salah

Salam alternative fuel
* Bukan ajakan Beli *
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

uch wrote: Again and again, biang keroknya ternyata oil company... opss..
Betulkah debu BBM ber TIMBAL ini berbahaya bagi makhluk hidup dan tumbuhan ?

Pertama - Internal combustion Engine (ICE) yang diciptakan pertama kali menggunakan pasokan "Motor Spirit" sebagai bahan bakarnya. Motor Spirit ini adalah produk pengilangan minyak yang bersih ... gas buangnya berupa CO2 dan uap H2O dan partikel-partikel karbon dalam kuantitas yang kecil. Problem yang dihadapi oil companies adalah bahwa untuk memproses bahan Motor Spirit ini memerlukan biaya yang tinggi yang mana oil companies enggan untuk mengeluarkan biaya yang besar, kecuali jika car manufacturer tinggal landas secara besar-besaran, yang pada waktu itu belumlah memungkinkan, namun ada kerjasama dalam pengembangan teknologi mesin dan kwalitas bahan bakarnya, dengan pengeluaran biaya pemrosesan apa adanya.

Kedua - ICE yang mula-mula mempunyai CR yang kecil. Tahap demi tahap produsen mobil meningkatkan efficiensi mesinnya dengan menaikkan CR agar dapat memperoleh tenaga yang lebih besar dan laju kendaraan yang lebih kencang. Dalam satu periode tertentu kerjasama peningkatan unjuk kerja mesin dan peningkatan kwalitas bahan bakar berjalan seiring, sampai pada suatu ketika terjadi benturan oleh adanya pengembangan mesin V-8. Pada satu sisi, kwalitas BBM yang dibuat semakin buruk (kandungan Sulphur dan Nitrogen oxide nya tinggi).

Ketiga - Pada sisi lain (produsen mobil), berkembang cukup pesat untuk menghasilkan mesin-mesin yang berkompresi (CR - Compression Ratio) tinggi. Hal ini memerlukan kwalitas BBM yang tinggi, yang mana oil companies tidak dapat mensupply persyaratan mesin-mesin yang CR nya tinggi. Kwalitas buruk BBM ini mengakibatkan knocking/pinging/ngelitik hingga unjuk kerja mesin jadi buruk dan cepat mengalami kegagalan fungsi.

Lalu bagaimana solusinya ? ... Ada beberapa alternatives :

1. Produsen mobil kembali lagi menggunakan CR yang rendah yang performance nya rendah. Solusi ini tentu saja ditolak oleh produsen mobil.

2. Oil companies kembali memproses Motor Spirit yang berkwalitas tinggi untuk memenuhi persyaratan high performance engines. Solusi ini tentunya ditolak oleh oil companies, karena mereka sudah menyempurnakan pengilangan BBM dengan grade yang minimum dan udah menjadi perusahaan yang terkaya di atas bumi ini. Ngapain mesti ngeluarin biaya besar sedang BBM yang ada toh bisa digunakan pada mesin-mesin mobil.

3. Sebagai solusi kompromi, maka dicarilah satu bahan yang cukup MURAH yang dapat mencegah terjadinya knocking/pinging/ngelitik pada mesin-mesin berkompresi tinggi. Maka ditemukanlah TIMBAL dan lahirlah era BBM dengan TIMBAL (TEL - Tetra Ethyl Lead).

Walaupun problem knocking/pinging/ngelitik dapat diatas dengan TIMBAL, namun masalah lain masih ada karena rendahnya mutu BBM, yaitu masih mengandung banyak sulphur dan nitrate (nitrogen oxide). Untuk mengurangi jumlah kandungan sulphur dan nitrate dalam BBM, perlu biaya yang cukup besar. Ketimbang biaya dikeluarkan untuk hal ini, mereka lebih baik membelanjakan biaya itu untuk mencari sumber minyak baru dan meningkatkan kapasitas produksi ... dan tetap masih menggunakan teknologi prosesing yang lama ... ini berarti kandungan sulphur dan nitrate nya tetap tinggi ... berakibat gas buang yang dikeluarkan kendaraan sangat berbahaya, mengandung Sulphur Dioxide dan Nitrogen Dioxide.

Lalu timbul complain tentang gas buang yang mencemari lingkungan ... lagi lagi oil companies dihadapkan pada dilemma untuk membersihkan pencemaran ini atau mencari solusi lain dengan tanpa ngutik-utik profit yang telah mereka kantongi.

Ringkasnya, muncul Catalytic Converter yang secara kimia dapat mengubah gas-gas buang beracun itu menjadi gas-gas alami yanitu CO2 dan H2O. Yang jadi permasalahan, CAT ini mahal (bahan dasarnya PLATINA) ... yang tentu saja bebannya dipikul oleh KONSUMEN, dan pada masa itu, dari segi cost-effective, penggunaan CAT dilupakan.

Karena asap sulphur oxide dan nitrogen oxide (dikenali dengan SMOG) semakin menebal dan semakin kritis, maka timbullah opini publik yang dipicu oleh US legislator untuk mencari penyelesaian. Maka mulailah oil companies bersuara lantang ... "problemnya adalah karena terlalu banyak kendaraan". Mereka bilang ... ada dua solusi ... Yang pertama adalah mengurangi jumlah kendaraan atau kedua memasang sesuatu pada kendaraan untuk mengubah dan atau membatasi emisi gas buang beracun. Lalu tanya Legislator ... Mungkinkah itu dilakukan ? ... jawab oil companies ... BISA ... dengan memasang Catalytic Converter pada saluran knalpot, gas-gas buang yang beracun dikonversi terlebih dahulu menjadi gas-gas alami sebelum dikeluarkan melalui bibir knalpot.

Bagi para legisator yang tahu bahwa problemnya adalah buruknya kwalitas BBM yang dibuat, mereka tetap diam seribu bahasa .... takut nggak dipilih kembali menjadi legislator .... kekayaan oil companies sudah menjadi kuasa ... uang menjadi segalanya ... untuk menutup mulut. Akhirnya Catalytic Converter dijadikan standard untuk dipasang di kendaraan ... yang mesti dibayar MAHAL oleh KONSUMEN.

Dus ... tinggal satu permasalahan yang mesti dihadapi oleh oil companies, yaitu ... "Walaupun PLATINUM dalam CAT tidak bereaksi dengan hasil gas buang (hanya sebagai katalisator reaksi), akan tetapi PLATINUM ini dengan cepat beraksi dengan TIMBAL (TEL) yang ada dalam kandungan BBM, ... hingga CAT cepat rusak dan nggak berfungsi ... jika demikian maka akan timbul lagi isu SMOG.

Namun demikian oil companies tidaklah serta merta menghilangkan TEL dalam BBM, karena TEL ini diperlukan untuk mencegah terjadinya knocking/pinging/ngelitik pada mesin. Pada saat itu sudah ada additive yang berfungsi seperti TEL, hanya saja hasil reaksinya lebih berbahaya ketimbang TEL (namun disembunyikan), salah satunya adalah MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether). Mulailah dengan kekuatan uangnya mereka bikin KAMPANYE untuk meyakinkan PUBLIC bahwa TIMBAL (TEL) itu berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup dan Tumbuhan. Animo ini bertujuan agar Catalytic Converter menjadi MANDATORY untuk dipasang di setiap mobil yang dibuat.

Walhasil TEL ... dilarang dan digenti dengan MTBE yang kononnya kagak berbahaya dan ramah lingkungan menjadi UNLEADED PETROL (BBM tanpa Timbal). Namun setelah 20 tahun pemakaian MTBE ... barulah disadari bahwa MTBE ini lebih beracun ketimbang TEL, karena menghasilkan gas buang yang berupa NERVE GAS.

Kita pun bisa meluangkan waktu untuk menelaah :

1. Pernahkah kita mendengar kasus orang masuk rumah sakit atau meninggal karena keracunan debu TIMBAL yang dikeluarkan oleh hasil gas buang kendaraan bermotor ?.

Saya kok belum pernah dengar ... yang ada jika orang masuk rumah sakit itu ... biasa lah ... Jantung ... Stroke ... Ketabrak Bajaj ... dll.

2. Adakah lingkungan hutan yang telah rusak ini gara-gara debu TIMBAL (dah dipakai 70 tahun lhoo dari tahun 30-an) ? Atau adakah kasus kurangnya hasil panen padi karena debu timbal ?

- Yang ada hutan rusak itu karena dibabat atau dibakar habis oleh manusia tanpa ada reboisasi ... karena biaya reboisasi-nya dipinjam untuk bikin pengembangan pesawat N-250 ... atau biayanya di ... (sensor).

- Hutan dibabat ... tanah dikeruk ... ditanami rumput yang nggak produktif ... kemudian dibuat 19 lobang ... lahan dijadikan ajang tempat pinta-meminta proyek ... gosip-gosipan ... hehehehe ... jadilah lapangan GOLF ... Golongan Orang Lupa Family ..... Cuba kalau lahannya ditanami JATROPHA (lahan jadi produktif) ... kan bisa jadi BIODIESEL yang lebih ramah lingkungan ketimbang diesel (solar).

Itulah sekilas KISAH LEADED PETROL - UNLEADED PETROL dan CATALYTIC CONVERTER .... semuanya mesti dibayar mahal oleh para KONSUMEN ....


Jadi teringat akan satu ayat dalam Al-Qur'an :

"Janganlah kalian merusak dipermukaan bumi ini, jawab mereka sesungguhnya kami melakukan perbaikan".
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Turboman wrote:
Memang dr segi emisi dan heating value propane menarik, tetapi storagenya harus menggunakan tabung bertekanan spt CNG, infrastruktur pengisian spt SPBG, mobil gasoline harus dipasangi conversion kit dan melihat dr MSDS nya spt nya propane ini sgt flammable (mohon koreksi kalau salah).
Right ... mobil gasoline yang sudah ada memang harus menggunakan conversion kit. Untuk pengembangan mesin-mesin BBG yang baru tentunya sudah dimasukkan dalam preliminary design stage nya. Dan Teknologinya sudah ada yang sampai saat sekarang ini masih dikhususkan untuk Indoor Forklifts, Heavy Load Buses and Trucks.

Tentang flammability, physically at room temperature Propane ini lebih flammable karena sudah berbentuk phase gas, sedang BBM dalam phase cair dan untuk terbakar mesti berubah dulu ke dalam phase gas. Kedua-duanya flammable hanya dari segi safety handling nya BBM relatif lebih mudah ... maka diperlukan juga pemasyarakatan Safety handling pada users jika menggunakan BBG .... Seperti halnya LPG untuk memasak.

Turboman wrote:
Bicara pengambangan gas sebagai bahan bakar teknik yang dapat dikembangkan utk dapat digunakan tanpa harus melakukan modifikasi berat pada kendaraan, tidak perlu tangki bertekanan tinggi, infrastruktur pengisian BBM dapat menggunakan spt yg skg ada yaitu dengan teknik GTL (Gas to Liquid - Fischer Tropsch)

GTL menghasilkan Diesel Fuel straight paraffinic ber cetane tinggi (70 an), bebas sulphur, heating value mendekati diesel fuel dr minyak bumi.
Good input and info ... there will be so many alternatives to replace BBM. Yang penting mseti dibuat semurah mungkin ... cost-effective ... dan tersedia dalam jumlah yang memadai.
Image
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21999
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Mengenai oil companies, aplikasi TEL / MTBE, konspirasi terselubung antara oli companies & produsen otomotif saya sependapat dengan pak Penyu

Yah memang susah yah pak, dimana mana kalau orang2 sudah mengeluarkan investasi sgt. besar ke suatu bidang pasti mereka mengharapkan agar investasinya berjalan dengan mulus, kalau perlu dengan segala "daya upaya".

Mungkin pak Penyu juga pernah membaca kisah sejarah Standard Oil & Co. dr tahun 1900 hingga hari ini, sepak terjang para pemiliknya di dunia, apa saja yg mereka lakukan di dunia, hingga terbitnya buku "The Economic Hitman" yg semuanya jauh lebih mengerikan drpd sekedar menawarkan BBM bermutu rendah......heheheheheh (kayaknya ini musti pindah thread nih) :mrgreen:
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

sip banget jawab an nya,berarti unleaded tidak lebih aman daripada bbm timbal,pantas indo masih pake bbm timbal ternyata untuk urusan 1 ini ngak mau di bohongin juga ama oil company uhauhauhauhauhuhauhauhauha
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Turboman wrote:Mengenai oil companies, aplikasi TEL / MTBE, konspirasi terselubung antara oli companies & produsen otomotif saya sependapat dengan pak Penyu

Yah memang susah yah pak, dimana mana kalau orang2 sudah mengeluarkan investasi sgt. besar ke suatu bidang pasti mereka mengharapkan agar investasinya berjalan dengan mulus, kalau perlu dengan segala "daya upaya".
Kita pun sebagai konsumen akan berlapang dada jika investasi yang besar itu digunakan secara baik dan efisien. Praktek murk-up yang sudah melampaui batas ini yang menjadikan mereka nggak efisien ... inilah yang bikin kita geregetan.

Besar harapan kita bangsa Indonesia yang diberi kelebihan hasil BBG, dapat memanfaatkan se-optimum mungkin demi kemasalahatan rakyat, bersih lingkungan dan sehat. Perlu dikembangkan kendaraan yang menggunakan BBM yang bersih ... teknologi udah tersedia ... mungkin perlu ada insentive dari pemerintah untuk mengkonversi mesin bensin yang beroperasi sekarang ini menjadi berbahan dasar Gas dan pada saat yang sama membangun station2 pompa Gas - SPBG.

Biarlah yang lain mengembangkan teknologi barunya pada Lean Burn (GDI), Advanced Hybrid atau Mild Hybrid ... dsb ... dsb ... walaupun mereka tahu bahwa puncak permasalahannya adalah di BBM yang kwalitasnya buruk (masih banyak mengandung sulphur dan nitrate) ... dan sudah menjadi suatu kepastian bahwa :

Firman Allah S.W.T dalam Al-Qur'an : "Kehidupan dunia ini adalah hanya tipu daya dan sandiwara saja" .

Turboman wrote:Mungkin pak Penyu juga pernah membaca kisah sejarah Standard Oil & Co. dr tahun 1900 hingga hari ini, sepak terjang para pemiliknya di dunia, apa saja yg mereka lakukan di dunia, hingga terbitnya buku "The Economic Hitman" yg semuanya jauh lebih mengerikan drpd sekedar menawarkan BBM bermutu rendah......heheheheheh (kayaknya ini musti pindah thread nih) :mrgreen.
Mudah-mudahan para pemimpin dan wakil rakyat diberi keteguhan iman dalam membuat kebijakan-kebijakan pada tajuk diskusi kita ini ... untuk tidak terbawa dalam arus tipu daya ... sehingga tidak terjebak lagi dalam kemerosotan ekonomi (krisis) yang beberapa tahun sudah melanda negeri tercinta. Amiin 3x.

Note : Tinggal satu oil company yang belum tersentuh (belum ada campur tangan) oleh western oil company ... PETRONAS ... nggak tahu apakah mereka bisa bertahan ... tergantung dari petinggi-petinggi nya ... dan ada gelagat akan masuk campur tangan western company. Wallahu 'Alam.
Image