Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
MAROS, SENIN--Jumlah korban meninggal dunia akibat tertabrak mobil balap pada lomba balap mobil Djarum Black Drag Race di Maros, Sulawesi Selatan, Minggu petang, hingga pagi ini (Senin, 10/7) berjumlah enam orang, belasan lainnya luka berat dan masih dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Salewangngang Maros.
Kapolres Maros AKBP Bambang Trianto mengatakan, kelima korban tewas itu adalah Bripda Dhani Syahputera (22), Taufiq (10), Labaik (32), Haris (26) Atika Sandra (5) dan Andi (14). Para jenazah korban telah dikembalikan kepada keluarga masing-masing untuk dikebumikan.
Sementara itu, jenazah Bripda Dhani Syahputera, anggota Samapta Polres Maros, sampai pagi ini masih berada di rumah duka orang tuanya AKBP (Purn) Djudini di komplex Perumahan Polri Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Makassar. Ayah korban, Djudini, mengatakan, jenazah putra keduanya ini akan dikebumikan Senin siang pukul 14.00 WITA di pemakaman keluarga Kelurahan Pattene, Makassar dengan upacara kedinasan Polri yang menurut rencana akan dipimpin Wakapolres Maros, AKP Sakaruddin.
Kapolwiltabes Makassar Kombes Pol Andi Nurman Thahir serta sejumlah pejabat teras Polda Sulsel telah melayat ke rumah duka, sedangkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Aryanto Boedihardjo masih berada di Jakarta. Bripda Dhani yang telah dua tahun mengabdi di Polres Maros pada saat kejadian berada di lokasi balap untuk tugas pengamanan, ketika tiba-tiba dua buah mobil balap yang sedang meluncur dalam kecepatan tinggi bersenggolan beberapa detik setelah melewati garis finish.
Kedua mobil itu terpental ke luar lintasan, satu ke arah kiri dan satu ke kanan lalu menghantam para penonton yang memadati pinggir lintasan, termasuk Dhani Syahputera. Dhani tewas seketika di lokasi kejadian, sedangkan lima lainnya masih dilarikan ke Rumah Sakit namun tidak tertolong jiwanya. Menurut Djudini, ia dan beberapa keluarganya menjemput jenazah di RS Salewangngang Maros dan tiba di rumah duka Minggu malam pukul 21.00 WITA. Menurut dokter yang menangani korban, Dhani mengalami patang tulang leher dan tangan.
Dhani, putra kedua pasangan Djudini dan Junice ini lahir di Makassar, 28 Oktober 1984. Kakak korban, Deni Ekaputera juga anggota kepolisian berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) dan bertugas di Sastuan Serse Polsek Mamajang, Polresta Makassar Barat. Setelah lulus SMA di Makassar, Dhani yang terkenal humoris ini mengikuti pendidikan Bintara Polri di Pusdik Sabhara Porong, Jawa Timur dan lulus tahun 2004, kemudian ditempatkan di Polres Maros hingga akhir hayatnya.
Beberapa pembalap yang nabrak masih buron, salah satu peserta balap yang nabrak katanya anak Jendral cuma dimintai keterangan.....yang ini mah kartu mati deh pasti gak bakal ditangkep
Setau gw kalo balapan gitu pembalap gak bisa disalahin....
Kalo dari beberapa kali gw nonton Drag race, suka di kasih selebaran ttg bahaya-nya nonton Drag Race,
karena penonton sulit sekali diatur.
yup klo setau gw klo drag race resmi, pembalap ngga bs disalahin, mungkin panitianya yg lalai tidak mementingkan faktor keselamatan penonton, biasa lah penonton di indonesia klo nonton ngga dari deket kurang afdol, tp seharusnya klo kondisi trek sudah agak membahayakan seharusnya si pembalap memberitahukan panitia atau tidak turun balap,atau minta trek diamankan dan baru mulai balapan lg.
GW PUNYA HOBI OTOMOTIF, YA SAPA TAU KETEMU YG HOBI JG JD BISA TUKER PENDAPAT DALAM MODIFIKASI
Btw, kalo gw liat event2 yg diadakan di sini emang faktor keselamatannya kurang diperhatikan. Trek untuk drag race juga tidak mendukung, menurut gw kurang lebar jalannya. Kemudian jarak penonton dengan pembalap sangat dekat dan tidak ada batas pengamanan yang memadai. Parahnya kalo kendaraan keluar trek langsung kena penonton.
My tips : Hati2 kalo mau nonton langsung, jangan terlalu dekat dengan trek !
DigitALL wrote:Btw, kalo gw liat event2 yg diadakan di sini emang faktor keselamatannya kurang diperhatikan. Trek untuk drag race juga tidak mendukung, menurut gw kurang lebar jalannya. Kemudian jarak penonton dengan pembalap sangat dekat dan tidak ada batas pengamanan yang memadai. Parahnya kalo kendaraan keluar trek langsung kena penonton.
My tips : Hati2 kalo mau nonton langsung, jangan terlalu dekat dengan trek !
trus untuk pembalap, klo memang lintasan dianggap membahayakan, mendingan protes keras ke panitia atawa mundur dari balapan, daripada kejadian lg ujung2nya masuk bui dah.
GW PUNYA HOBI OTOMOTIF, YA SAPA TAU KETEMU YG HOBI JG JD BISA TUKER PENDAPAT DALAM MODIFIKASI
Maklum deh, orang sini khan sakti-sakti.. Ga takut ma mobil yg ngebut di atas 100km/jam..
Beberapa hari yang lalu liat di tivi, penontonnya rapet banget. Ngadainnya juga cuma di jalan umum yang ga lebar-lebar banget. Pokoknya sempit banget. Dan anehnya pembalapnya mau aja lagi...
Mungkin karena event drag mobil masih sedikit, jadi pembalap mau aja. Coba kalu event drag ada banyak, mungkin kejadiannya mirip road race bebek.
2 minggu lalu pembalap road race motor di serang, sempat mogok balap karena safety sirkuit dianggap kurang bagus. Ini contoh yg cukup bagus. Kalu merasa ga aman, mendingan jangan balap, trus minta duit pendaftaran dikembaliin.
hukum yg aneh, emang pembalapnya sengaja nabrakin mobilnya & mau kalah kali?
masa pembalap yg harus tau diri bawa mbl pelan2 ngeliat penonton yg deket2. ada jg penonton yg tau diri.
Pasar Mobil Kemayoran Blok D9 Lapak Standar Motor: KLIK DISINI
EHH [cencored], kau sudah ambil nyawa kakak saya. lillahi taala bakalan saya cari kau sampe kapan pun
asal kau tau, saya sudah tau kau dimana dan anak siapa
Nyawa balas Nyawa !!