Bijak dengan teknologi baru

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Bijak dengan teknologi baru

Post by mpoezz »

Bijak dengan teknologi baru


(28/04/2006) - Dalam beberapa tahun terakhir, komputer dan sensor-sensor elektronik dengan cepat menggantikan komponen-komponen mekanis, membuat mobil semakin nyaman. Namun tambahan kemudahan seperti ini, juga berpotensi membuat frustasi dan hutang baru kalau tidak bijak menyikapinya. Kebutuhan konsumen kini tidak hanya membeli busi atau gasket, tapi rearview kamera, adaptive cruise control, radar sensor hingga keyless entry. Semuanya elektronik dan sangat mahal!

Majalah Forbes melaporkan kisah Jennifer Matthews dari San Fransisco. Sekitar Juli tahun lalu, dia mengendarai 2005 Lexus RX 330 yang baru lima hari umurnya. Dikursi belakang, anjingnya Chopper, yang berbobot 85 pounds (38kg), menemani. Seekora kijang tiba-tiba melompat di depan mobilnya. Terkejut, Mattews menginjak dalam-dalam pedal remnya. Chopper melayang ke depan menabrak kaca depan. Tubuh anjing sial ini kemudian membalik dan membentur layar LED sistem navigasi. Kerusakan akibat kecelakaan itu tidak ditanggung asuransi. Dan harga untuk mengganti sistem navigasi adalah $6,600 (Rp 58,212,000).

Multiple Airbags sekarang jadi fitur standar di banyak mobil, bukan cuma mobil mewah atau semi-mewah. Airbag dan sensor-sensornya (yang pada dasarnya adalah chip komputer) bekerja makin efektif. Tapi, pernahkah anda membayangkan bila airbag itu meletup? Bila itu terjadi, perusahaan asuransi di USA mungkin akan mempertimbangkan total loss untuk mobil anda.

Teknologi juga membuat konektivitas saat berkendara menjadi begitu mudah, dan tak terbayangkan sebelumnya. Anda bisa menghubungi orang lain tanpa memegang telepon, sistem GPS (global positioning system) bisa mengetahui dimana posisi anda, kemana saja dan akan kemana. Sistem peringatan dini memperingatkan bahaya sejak dini, dan layar video menghibur saat jenuh. Namun, jika rusak, biaya reparasinya bisa membuat uring-uringan.
Menurut Kim Hazelbaker, senior vice president, Highway Loss Data Institute, banyak orang yang fokus pada teknologi terkini, tapi lupa memikirkan berapa biaya reperasinya.

Menurutnya, komponen yang mahal adalah lampur Xenon dengan pembersih, $1,600(Rp 14,112,000); adaptive cruise-control, $1,300 (Rp 11,466,000) hingga $3,700 (Rp32,634,000); adaptive headlights dengan pembersih, $2,000 (Rp 17,640,000); back-up cameras, $4,200 (Rp 37,044,000); dan rear-parking assists, $900 (Rp 7,938,000). Harga-harga itu belum termasuk ongkos pasang.

Kenapa mahal

Mengapa komponen-komonen itu begitu mahal? biasanya karena mereka terintegrasi dengan sistem lain atau dalam bentuk modul. Contohnya, bila lensa lampu Xenon retak, maka seluruh unit lampu depan harus diganti. Atau dalam kasus nona Matthews, sistem navigasi yang rusak berarti mengganti seluruh layar komputer.

Yang jadi pertanyaaan apakah produsen mobil sudah cukup berusaha agar harga komponen canggih turun atau memudahkan proses penggantiannya. Baru-baru ini di Amerika Serikat, sebuah kelompok konsumen menggugat produsen otomotif karena dianggap mengekploitasi harga untuk kunci digital pengganti. Konsumen harus membayar $150 (Rp 1,323,000) -$300 (Rp 2,646,000) untuk apa yang disebut smart keys.

Isu lain adalah kecelakaan dan airbag. Harga penggantian airbag sangat mahal. Tidak lucu bukan, bila hanya benturan kecil saja, airbag meletup. Untungnya, dalam beberapa tahun terakhir ini produsen otomotif sudah mencapai kemajuan signifikan untuk merancang airbag yang hanya meletup pada saat benar-benar dibutuhkan.

Siasat berkelit

Meskipun asuransi -barangkali bisa meng-cover kerusakan itu, tapi cara terbaik untuk menghindari masalah, dengan merawatnya agar tetap bersih. "Cara terbaik menghindari biaya reparasi selangit untuk perangkat elektronik itu adalah mengikuti jadwal perawatan yang ditentukan produsen mobil," kata Tony Molla, vice president of communications, National Institute for Automotive Service Excellence.

"Yang menarik dari elektronik adalah lebih sederhana dari komponen mekanis -kerusakan bisa langsung diganti berdasarkan sistem modul, seperti CPU-. Bila anda menjaga mobil tetap bersih dan mematuhi jadwal perawatan sesuai saran produsen mobil, teknisi yang baik akan mengetahui setiap korosi yang muncul pada konektor ke sensor-sensor elektronik. Yang mereka lakukan adalah membersihkannya, bahkan mungkin tanpa perlu memberitahu konsumen," paparnya.

Menurut Mola, pemilik mobil yang teledor memeriksa konektor, memberi kesempatan korosi menjadi-jadi dan akhirnya menimbulkan hubungan pendek. Akibatnya semua perangkat elektronik rusak, dan biaya perbaikannya jadi sangat-sangat mahal.