Dari Davos World Economic Forum yang mana orang2 pintar didunia bertemu dan ngomongin permasalahan mulai dari AIDS, Poverty, etc.
Salah satu topik hangat adalah harga minyak dunia, dan tentunya harga minyak dunia ini akan sangat berpengaruh ke kita2 semua.
Ada dua "most successful investors (George Soros dan Bill Browder)" yang memberikan scenario dooms day dimana harga minyak dunia akan melambung tinggi dan akan literally stop the world from operating..
Berikut scnarionya:
Harga akan tembus US$ 262/barel: Apabila kerajaan Saudi Arabia jatuh atau mengembargo minyak.
Harga akan tembus US$ 131/barel: Apabila Iran mengembargo minyak.
Harga akan tembus US$ 111/barel: Apabila Venezuella mengembargo minyak.
Harga akan tembus US$ 98/barel: Apabila perang saudara di Nigeria pecah.
Harga akan tembus US$ 88/barel: Apabila ada serangan besar di Iraq.
Harga akan tembus US$ 79/barel: Apabila ada kerusuhan di Algeria.
Saat ini harga minyak dunia berkisar di US$ 60 - 70 barel, dan harga premium di level 4,500. Bisa bayangkan kalo harga minyak dunia di level US$ 100/barel? Premium bisa terangkat jadi Rp 6,000 - 7000an...
..
Harga minyak US$ 262/barel, a doomsday scenario..
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Dan semua skenario di atas, bukan tidak mungkin bisa dan akan terjadi.
Banyak penyebab mengapa harga minyak dunia bisa dan akan meroket lagi in the near future.
Faktor utama pertama adalah keseimbangan antara demand dan supply, yang makin tidak seimbang. Demand akan terus meroket, terutama dimotori oleh China dan India yang akan membutuhkan semakin banyak energi untuk kebutuhan dalam negrinya. Sementara supply malah akan berkurang : tahukah bahwa Arab Saudi sudah lama memompa air laut ke dalam tambang2 minyak terbesarnya, supaya minyak bumi di dalamnnya, yang sudah tidak tersisa banyak, bisa terangkat ke atas!
Faktor utama kedua adalah ketidakstabilan kondisi geopolitik dunia. USA sudah menginvasi Irak untuk mengamankan supply minyak untuk kepentingan mereka, tapi malah menimbulkan gejolak2 lain, terutama masalah nuklir Iran yang merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar.
Dan, jika salah satu skenario di atas (atau kombinasi beberapa diantaranya) terjadi, yang akan menjadi masalah bukan harga bensin yang menjadi berapa, tapi apakah akan ada cukup bensin untuk dibeli?
Jika harga meroket, itu disebabkan oleh tingginya demand, sementara tidak ada kepastian supply. Negara2 dengan ekonomi kuat seperti USA, Japan dan China tidak akan mengalami kesulitan membeli pada tingkat harga berapapun, bahkan dalam situasi darurat seperti itu mereka bisa membeli lebih banyak - dan merebut 'jatah' negara2 lain, termasuk Indonesia. Hey, 'money talks'. Kalau ada China yang bersedia bayar $200 per barrel, apakah misalnya Canada/Norwegia/Arab Saudi atau Shell/Petronas masih mau menjual ke Indonesia? Highly doubtful. Semua akan mengutamakan kepentingan negaranya masing2 : kebutuhan domestik dan harga setinggi2nya kalaupun masih mau jual ke negara lain.
Jangankan tidak mendapat pasokan minyak impor, kekurangan sedikit saja seperti kejadian kemarin sudah menimbulkan kepanikan di dalam negri : semua orang mengantri untuk berebut bensin. Jika harga minyak dunia menembus $100 atau bahkan $200, negara ini tidak akan punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhan domestik, sementara hasil produksi domestik jauh di bawah total kebutuhan.
Pada kondisi seperti itu, akan baru terasa betapa pentingnya pengembangan mobil2 hemat energi seperti hybrid, atau mobil2 yang menggunakan energi alternatif seperti bensin E85 dan biodiesel.
Maka pengembangan mobil2 hemat energi dan sumber2 energi alternatif ini harus sudah dimulai dari sekarang, dan harus mendapat dukungan dari pemerintahan semua negara di dunia.
Hey, jika harga minyak dunia $240, orang yang mampu beli bensin seharga Rp 20.000 per liter pun belum tentu ada orang yang mau jual (buat apa jual? Kalaupun masih punya persediaan bensin, lebih baik untuk pakai sendiri).
Bagi yang merasa tidak mungkin harga minyak dunia bisa mencapai level2 demikian, coba pikir : baru 5 tahun yang lalu, harga minyak dunia hanya berada pada level $ 18 per barrel. Sekarang, $67an dan sudah pernah menyentuh 4 kali lipatnya.
Hope for the best, but be prepared for the worst...
Banyak penyebab mengapa harga minyak dunia bisa dan akan meroket lagi in the near future.
Faktor utama pertama adalah keseimbangan antara demand dan supply, yang makin tidak seimbang. Demand akan terus meroket, terutama dimotori oleh China dan India yang akan membutuhkan semakin banyak energi untuk kebutuhan dalam negrinya. Sementara supply malah akan berkurang : tahukah bahwa Arab Saudi sudah lama memompa air laut ke dalam tambang2 minyak terbesarnya, supaya minyak bumi di dalamnnya, yang sudah tidak tersisa banyak, bisa terangkat ke atas!
Faktor utama kedua adalah ketidakstabilan kondisi geopolitik dunia. USA sudah menginvasi Irak untuk mengamankan supply minyak untuk kepentingan mereka, tapi malah menimbulkan gejolak2 lain, terutama masalah nuklir Iran yang merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar.
Dan, jika salah satu skenario di atas (atau kombinasi beberapa diantaranya) terjadi, yang akan menjadi masalah bukan harga bensin yang menjadi berapa, tapi apakah akan ada cukup bensin untuk dibeli?
Jika harga meroket, itu disebabkan oleh tingginya demand, sementara tidak ada kepastian supply. Negara2 dengan ekonomi kuat seperti USA, Japan dan China tidak akan mengalami kesulitan membeli pada tingkat harga berapapun, bahkan dalam situasi darurat seperti itu mereka bisa membeli lebih banyak - dan merebut 'jatah' negara2 lain, termasuk Indonesia. Hey, 'money talks'. Kalau ada China yang bersedia bayar $200 per barrel, apakah misalnya Canada/Norwegia/Arab Saudi atau Shell/Petronas masih mau menjual ke Indonesia? Highly doubtful. Semua akan mengutamakan kepentingan negaranya masing2 : kebutuhan domestik dan harga setinggi2nya kalaupun masih mau jual ke negara lain.
Jangankan tidak mendapat pasokan minyak impor, kekurangan sedikit saja seperti kejadian kemarin sudah menimbulkan kepanikan di dalam negri : semua orang mengantri untuk berebut bensin. Jika harga minyak dunia menembus $100 atau bahkan $200, negara ini tidak akan punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhan domestik, sementara hasil produksi domestik jauh di bawah total kebutuhan.
Pada kondisi seperti itu, akan baru terasa betapa pentingnya pengembangan mobil2 hemat energi seperti hybrid, atau mobil2 yang menggunakan energi alternatif seperti bensin E85 dan biodiesel.
Maka pengembangan mobil2 hemat energi dan sumber2 energi alternatif ini harus sudah dimulai dari sekarang, dan harus mendapat dukungan dari pemerintahan semua negara di dunia.
Hey, jika harga minyak dunia $240, orang yang mampu beli bensin seharga Rp 20.000 per liter pun belum tentu ada orang yang mau jual (buat apa jual? Kalaupun masih punya persediaan bensin, lebih baik untuk pakai sendiri).
Bagi yang merasa tidak mungkin harga minyak dunia bisa mencapai level2 demikian, coba pikir : baru 5 tahun yang lalu, harga minyak dunia hanya berada pada level $ 18 per barrel. Sekarang, $67an dan sudah pernah menyentuh 4 kali lipatnya.
Hope for the best, but be prepared for the worst...
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Wed Jun 29, 2005 0:12
- Location: Jakarta Utara
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Bila hal tsb. terjadi maka :
1. Produsen Biodiesel berjaya (peluang emas utk Indonesia)
2. Produsen Bioethanol berjaya (Brazil lgs kebanjiran order)
3. Produsen Fuel Cell berjaya
4. Produsen pembangkit listrik Kincir Angin, mikro hydro berjaya
5. Produsen GTL (Gas to Liquid) utk Syn Diesel Fuel serta DME (Dimethyl Ether, liquid gas utk mesin diesel) spt. Qatar, Russia, Malaysia berjaya (juga kans besar utk Indonesia yg kandungan gas alamnya sgt besar).
6. Produsen batubara berjaya
7. Amerika Serikat & Jepang segera memulai exploitasi Methane Hydrates dari dasar laut (kandungan Methane Hydrates vs. minyak bumi di seluruh dunia ibarat Gajah vs. kucing). Info : Indonesiapun memiliki cadangan Methane Hydrates yg sgt besar di dasar laut.
8. Produsen solar cell panel berjaya
9. Russia segera mempercepat proses penambangan Helium di Bulan (sat ini mereka udah2 survei). Helium adalah bahan bakar utk reaktor fusi nuklir
Dan Multiplier effectnya :
Para pelaku industri terkait di atas akan menjadi jutawan jutawan baru.
Akhirnya semua orang ramai2 meninggalkan minyak bumi, akhirnya minyak bumi jadi kurang laku, harga minyak bumi lgs anjlok lagi...........heheheheheh
Sekedar opini pribadi / koreksi kalau salah
1. Produsen Biodiesel berjaya (peluang emas utk Indonesia)
2. Produsen Bioethanol berjaya (Brazil lgs kebanjiran order)
3. Produsen Fuel Cell berjaya
4. Produsen pembangkit listrik Kincir Angin, mikro hydro berjaya
5. Produsen GTL (Gas to Liquid) utk Syn Diesel Fuel serta DME (Dimethyl Ether, liquid gas utk mesin diesel) spt. Qatar, Russia, Malaysia berjaya (juga kans besar utk Indonesia yg kandungan gas alamnya sgt besar).
6. Produsen batubara berjaya
7. Amerika Serikat & Jepang segera memulai exploitasi Methane Hydrates dari dasar laut (kandungan Methane Hydrates vs. minyak bumi di seluruh dunia ibarat Gajah vs. kucing). Info : Indonesiapun memiliki cadangan Methane Hydrates yg sgt besar di dasar laut.
8. Produsen solar cell panel berjaya
9. Russia segera mempercepat proses penambangan Helium di Bulan (sat ini mereka udah2 survei). Helium adalah bahan bakar utk reaktor fusi nuklir
Dan Multiplier effectnya :
Para pelaku industri terkait di atas akan menjadi jutawan jutawan baru.
Akhirnya semua orang ramai2 meninggalkan minyak bumi, akhirnya minyak bumi jadi kurang laku, harga minyak bumi lgs anjlok lagi...........heheheheheh
Sekedar opini pribadi / koreksi kalau salah
* Bukan ajakan Beli *
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Kalau melihat yg berbicara ttg prediksi harga minyak adalah "muka - muka lama di Financial market" berarti benarlah dugaan banyak analis bahwa pergerakan harga minyak banyak dipengaruhi oleh para "bandar & spekulan".
Bandar bandar yg menggerakan opsi harga minyak di pasar Future sepertinya banyak yg sama dengan bandar bandar uang yg mengguncang negara negara Asia tahun 1997 yg lalu.
Lihatlah pergerakan harga minyak Brent & Nymex sudah spt gerakan harga saham, ada isyu sedikit harga lgs naik 1 - 3 dollar, padahal baru isyu dan seberapa besar fakta di lapangan kita juga nggak ada yg tahu persis.
Takutnya bandar bandar uang ini sebagian dimodali oleh persh.2 minyak raksasa, tidak tertutup kemungkinan mereka menggunakan strategy yg mirip dengan di pasar modal, yaitu memanfaatkn psikologi massa
Pada awalnya mereka mengumpulkan suatu saham pertambangan di harga bawah secara pelan2 sampai terkumpul dlm jumlah yg amat besar, lalu misal mereka ingin mengkerek harga & "take profit" saham berkapitalisasi besar sektor pertambangan yg mereka miliki, mereka sengaja angkat dulu satu saham dr sektor pertambangan juga tetapi yg ber kapitalisasi kecil, lalu para investor berbondong bondong menyerbu saham2 sektor tambang tsb. begitu harga2 pada naik maka saham yg dimiliki dlm jumlah besar oleh sang banda juga terkerek, begitu terkerek langsung "crut crut crut byurrrrr"..........bandar siram barang ke market.........
Who knows mereka sudah kumpulin sebagian besar opsi minyak di harga rendah, lalu angkat harga opsi minyak di pasar Future, sesudah itu ketika hendak melakukan pengiriman mereka tinggal bilang ke si buyer : "Ee harga minyak dah naek loo, loe coba deh liat di CNBC itu harga Brent & Nymex udah berape"........si persh minyak cuan di kontrak pengiriman, si spekulan cuan di pasar Future. (tentu saja nggak selamanya cuan, sesekali mereka rugi / jual opsi di harga lebih rendah ya bisa aja).
Strategy ini ibarat hendak memancing, mereka berani membuang berkarung karung udang / cumi ke laut sbg umpan, tetapi dengan harapan yang didapat adalah sekelompok Paus laut yg besar besar............
Sekedar analisa pribadi / koreksi kalau salah / kita harapkan harga minyak jangan sampe dimaenin ama para bandar raksasa.
Bandar bandar yg menggerakan opsi harga minyak di pasar Future sepertinya banyak yg sama dengan bandar bandar uang yg mengguncang negara negara Asia tahun 1997 yg lalu.
Lihatlah pergerakan harga minyak Brent & Nymex sudah spt gerakan harga saham, ada isyu sedikit harga lgs naik 1 - 3 dollar, padahal baru isyu dan seberapa besar fakta di lapangan kita juga nggak ada yg tahu persis.
Takutnya bandar bandar uang ini sebagian dimodali oleh persh.2 minyak raksasa, tidak tertutup kemungkinan mereka menggunakan strategy yg mirip dengan di pasar modal, yaitu memanfaatkn psikologi massa
Pada awalnya mereka mengumpulkan suatu saham pertambangan di harga bawah secara pelan2 sampai terkumpul dlm jumlah yg amat besar, lalu misal mereka ingin mengkerek harga & "take profit" saham berkapitalisasi besar sektor pertambangan yg mereka miliki, mereka sengaja angkat dulu satu saham dr sektor pertambangan juga tetapi yg ber kapitalisasi kecil, lalu para investor berbondong bondong menyerbu saham2 sektor tambang tsb. begitu harga2 pada naik maka saham yg dimiliki dlm jumlah besar oleh sang banda juga terkerek, begitu terkerek langsung "crut crut crut byurrrrr"..........bandar siram barang ke market.........

Who knows mereka sudah kumpulin sebagian besar opsi minyak di harga rendah, lalu angkat harga opsi minyak di pasar Future, sesudah itu ketika hendak melakukan pengiriman mereka tinggal bilang ke si buyer : "Ee harga minyak dah naek loo, loe coba deh liat di CNBC itu harga Brent & Nymex udah berape"........si persh minyak cuan di kontrak pengiriman, si spekulan cuan di pasar Future. (tentu saja nggak selamanya cuan, sesekali mereka rugi / jual opsi di harga lebih rendah ya bisa aja).
Strategy ini ibarat hendak memancing, mereka berani membuang berkarung karung udang / cumi ke laut sbg umpan, tetapi dengan harapan yang didapat adalah sekelompok Paus laut yg besar besar............

Sekedar analisa pribadi / koreksi kalau salah / kita harapkan harga minyak jangan sampe dimaenin ama para bandar raksasa.
* Bukan ajakan Beli *
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
OPEC's expansion plan :
http://www.opec.org/home/PowerPoint/Sup ... stplan.htm
Lihat bagian Selected Upstream Projects
Conventional resource base is sufficient :
The global reserve/resource base can easily meet forecast demand growth for decades to come. Estimates of ultimately recoverable reserves (URR) have increased over time, with advancing technology, enhanced recovery and new reservoir development. For example, according to an established industry source, reserve growth from improved recovery alone in existing fields amounted to 175 billion barrels in 1995–2003; combined with new discoveries of 138 billion barrels, total reserve growth was therefore well above the cumulative production of 236 billion barrels for that period. Moreover, technology continues to blur the distinction between conventional and non-conventional oil, of which there is also abundance, as well as with other fossil fuels. We expect the world’s URR to continue to increase in the future. Therefore, the real issue is not reserve availability, but timely deliverability, and here enhanced cooperation and dialogue among all parties is essential to ensure security of demand, as well as security of supply.
http://www.opec.org/home/PowerPoint/Res ... tional.htm
So dengan progress pengembangan kapasitas dari OPEC, pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar bukan fossil yang dilakukan banyak negara, serta pembangkit listrik berbahan bakar fossil non minyak bumi spt. batubara & gas, pengembangan kendaraan2 yg hemat BBM spt mobil gasoline hybrid, Fuel Cell, serta high tech diesel, maka kita bisa menganalisa sebetulnya apa yg terjadi di pasar dan apa yang terjadi di bursa komoditi (Future Market), apa yang dilakukan oleh masyarakat dunia & apa yang diinginkan oleh para bandar bursa komoditi.
FYI : Sebagai contoh, saat ini teknologi kincir angin pembangkit listrik sudah mencapai kapasitas 5 MW hanya dengan 1 kincir !!
http://www.repower5m.de/index_nonflash.htm
Produk buatan Jerman, pertama dipasang di luar Jerman adalah di China !!
Konklusi :
Yang penting kita sebagai masyarakat end user bisa "Think Globally, Act Locally" dengan menggunakan kendaraan kendaraan yang hemat BBM / menggunakan BBM secara bijak, serta ikut mendukung penggunaan Bahan Bakar alternative.
http://www.opec.org/home/PowerPoint/Sup ... stplan.htm
Lihat bagian Selected Upstream Projects
Conventional resource base is sufficient :
The global reserve/resource base can easily meet forecast demand growth for decades to come. Estimates of ultimately recoverable reserves (URR) have increased over time, with advancing technology, enhanced recovery and new reservoir development. For example, according to an established industry source, reserve growth from improved recovery alone in existing fields amounted to 175 billion barrels in 1995–2003; combined with new discoveries of 138 billion barrels, total reserve growth was therefore well above the cumulative production of 236 billion barrels for that period. Moreover, technology continues to blur the distinction between conventional and non-conventional oil, of which there is also abundance, as well as with other fossil fuels. We expect the world’s URR to continue to increase in the future. Therefore, the real issue is not reserve availability, but timely deliverability, and here enhanced cooperation and dialogue among all parties is essential to ensure security of demand, as well as security of supply.
http://www.opec.org/home/PowerPoint/Res ... tional.htm
So dengan progress pengembangan kapasitas dari OPEC, pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar bukan fossil yang dilakukan banyak negara, serta pembangkit listrik berbahan bakar fossil non minyak bumi spt. batubara & gas, pengembangan kendaraan2 yg hemat BBM spt mobil gasoline hybrid, Fuel Cell, serta high tech diesel, maka kita bisa menganalisa sebetulnya apa yg terjadi di pasar dan apa yang terjadi di bursa komoditi (Future Market), apa yang dilakukan oleh masyarakat dunia & apa yang diinginkan oleh para bandar bursa komoditi.
FYI : Sebagai contoh, saat ini teknologi kincir angin pembangkit listrik sudah mencapai kapasitas 5 MW hanya dengan 1 kincir !!
http://www.repower5m.de/index_nonflash.htm
Produk buatan Jerman, pertama dipasang di luar Jerman adalah di China !!
Konklusi :
Yang penting kita sebagai masyarakat end user bisa "Think Globally, Act Locally" dengan menggunakan kendaraan kendaraan yang hemat BBM / menggunakan BBM secara bijak, serta ikut mendukung penggunaan Bahan Bakar alternative.
* Bukan ajakan Beli *