Prologue
Berawal dari jalan-jalan ke GIIAS 2016, sungguh pembelian yang ga direncanakan. Lagi liat-liat mobil di booth Ahond, tetiba disamperin oleh sebuah sales yang openingnya agak berbeda. “Pak, bapak boleh tlg bantu saya? Saya sudah 2 minggu jaga gaada order, kalua bapak mau SPK biar saya ga kena issue, saya kasi semua komisi yang penting jadi” Alhasil, terbungkuslah satu HRV Prestige yang pada masa awal-awal launchingnya 0 discount, kalaupun ada paling 5-10 juta. Sementara, dapat disk d angka 17jt pada waktu itu.. Langung bungkus dan gas.
Exterior
Sejujurnya, hal ini yang bikin kesengsem. Bentuk yang Prestige IMO, dikarenakan DRL dan headlamp LED projectornya sukses membuat mobil ini terlihat super keren. Sungguh outstanding dan terlihat upclass. Seringkali bawa mobil ini di masanya dikira mobil-mobil premium, ditawarin untuk valet. Well done Honda





Interior
Dari sisi interior, sebetulnya pemilihan warna two tone hitam dan putih membuat mobil ini berasa mewah. Walaupun mungkin bukan selera semua orang yang takut dalamnya cepat kotor.

Kelegaan kabin tentunya jempolan dengan ultraseat, sangat membantu saat perlu bawa barang banyak.
Jahitan doortrim dengan full leather, menurut saya sangat ciamik pada masanya (bahkan hingga saat ini)
Keberadaan panoramic sunroofnya yang besar juga turut membantu memberikan kesan lega pada mobil ini

Penampakan di malam hari, masih terlihat up to date dan modern di usianya yang 7 tahun

Tampilan speedometer cukup terlihat modern

Performance
Dibekali mesin 1.800CC, mesin ini seakan menjadi jawaban untuk orang-orang yang meragukan performa HRV. Ada teman saya yang complain bilang HRV lemot, langsung bungkam begitu mencoba HRV punya saya. Pada saat Test Drive di awal pun, saya menyadari, sensasi berkendaranya beda dengan yang 1.500 cc. Tengaanya seaakan ngisi dari bawah sampe atas, dan bobot mesin yang lebih berat seakan menambah downforce mobil ini menurut butt o meter saya. Berkendara dengan mobil ini sukses membuat saya tersenyum di beberapa momen saat nyetir d Transjawa. Ditarik sampai 170 pun effortless dan masih stabil rasanya.
Overall Review
Merupakan mobil yang sangat value for money menurut saya. Beberapa orang dulu mengecam saya bilang “Ga worth it beli yang prestige, saying, buat ap mahal kebut2an di mana sih?” But looking at the value, perbedaan +- 60 juta untuk 6 Airbag, Panoramic Sunroof, full leather sampai door trim, full LED projector dan DRL dan engine yang lebih memadai (disbanding yang 1.500 yang underpowered), saya rasa ini pengeluaran yang justifiable.
Terlebih lagi, selama 7 tahun + pakai mobil ini, hebatnya mobil ini gapernah jajan sama sekali. So far, parts yang pernah diganti hanya kipas fan AC (itu pun masih warranty claim) and that’s all. Terakhir cek d Beres menurut mereka masih ok2 aja, no particular issue save for kaki2 yang bunyi2 (tp itu pun hanya segi kenyamanan, bukan dari engine yang bsa menggangu fungsi utama mobil). Luar biasa memang reliability dari mobil ini.
To sum up, ini merupakan plus minus dari mobil ini selama 7 tahun
Pros (+)
- Tenaga memadai
- Kabin lega dan kepraktisan mumpuni
- Interior mewah dengan bahan full leather dan warna two tone
- Panoramic sunroof besar menambah kelegaan kabin
- Bensin relative irit untuk mesin 1.8, dalam kota macet2an masih bsa 1:9-10, kalua dalam kota relative lancar sekitar 1:11-12. Rute luar kota 1:15-17
- Dapat air purifier nano e built in di head unit, membantu untuk udara di ibukota yang jelek ini
- Desain cantik tidak termakan oleh zaman (subjektif)
Cons (-)
- Audio busuk, suaranya kecil sekali, bahkan lebih jelek dibanding Xpander
- Kekedapan kabin kurang, suara dari luar masih masuk
- Kaki-kaki mulai berisik, menurut Be Res sebenarnya tidak masalah, cuman kalua mau menurut mereka harus ganti segelondongan assy (circa 15jt). Saya sempat cek2 katanya hanya karet2 bushing saja, yang mana hrusnya ga sampai 3 juta ud rapi lagi, emang Be Res kacau jga, berkali2 lipat
- Di usianya yang di tahun ke 7, teknologinya mulai out of date (minus sensing2an dan apple carplay/android auto)
Di ulang tahunnya yang ke 7, akhirnya saya memutuskan untuk bidding farewell dengan mobil ini. Kali ini penggantinya adalah saudara beda wujud, yakni sebuah FE (atau di Malaysia kerap disebut Civic udang). Sneak peek penampakan saat TD

Nanti saat sudah delivery akan coba saya buat ulasan singkat d sini.
P.S: Apabila ada yang berminat untuk mengadopsi mobil ini, silahkan DM saya. Surprisingly harganya ud jatuh bgt di 2xx kecil, kalau ada member SM yang berminat saya akan lebih lega untuk lepas dia ke member SM dibanding jual ke pedege utk mereka resale dan dicuanin.