---------- Forwarded message ----------
From: Artanto Wahyudi <
[email protected] >
Date: Dec 5, 2005 6:59 AM
Subject: [otomotif-l] Honda SupraX 125 PGM-FI di-develop selama 2 tahun
Ini cerita nggak gw bagi ke wartawan lho,
Milisers, bro yang baik hati, justru aku bagiin cerita ini :
kekebetulan gw dapet kehormatan untuk ikut develop SupraX 125 injection dari awal;
2 tahun lalu prototip pertama kita buat lalu kita test, hasilnya :
- TPS tak tahan dengan kelembaban Indonesia
- filter bensin butuh penyesuaian untuk menghadapi bensin busuk
untuk mengatasi bensin busuk dan lingkungan kotor, maka :
- filter bensin di buat lebih lebar dengan 5 lapisan
- tangki bahan bakar dengan lapisan tahan karat,
- tutup tangki yang lebih rapat
- saluran bensin dibuat lebih tahan terhadap air dan minyak tanah,
- saluran filter udara yang lebih baik agar debu tak mudah menyelinap
- ECU dan TPS dibuat kedap air
- harness yang lebih baik
Akhirnya dibuatlah prototype kedua, kemudian kita siksa kembali, hasilnya jauh lebih baik,
tapi perlu penyesuaian setting ECU untuk menyesuaikan dengan oktan bensin premium,
ya SupraX 125i dibuat untuk bekerja dengan bensin Pertamina Premium
spec SupraX 125i dibuat lebih tinggi daripada saudaranya (Wave-i) di Thailand
soale harus menghadapi kondisi lingkungan yang jorok di Indonesia
alasan lain : cewek Indonesia tak semerit & semulus cewek Thai (apalagi bencong-nya)
Protoype ketiga yang sudah disesuaikan dengan bensin Indonesia dibuat untuk disiksa kembali,
hasilnya sungguh menggembirakan
Prototype keempat dibuat untuk disiksa gila-gilaan, dan hasilnya sangat bagus :
- lebih hemat 6 % daripada base modelnya yag memakai carburetor,
- dan pengendaraan yang lebih smooth
- starter waktu dingin atau setelah tidak dipakai lama sangat bagus dibansing yang memakai carburator
- tak butuh penyetelan selama test, nggak seperti memakai carburator
ini adalah sepeda motor dengan masa development terlama di Indonesia
memakai system fuel pressure regulator di dalam tangki, meniadakan return hose = lebih sederhana
sensor-sensor dibuat oleh [cencored] Panasonic
dilengkapi dengan :
- sensor pengaman saat sepeda motor jatuh, dengan men-shut down injector dan pompa
- 2 buah sensor suhu (oli dan udara)
- sensor MAP
- sensor posisi gas (TPS)
- sensor sudut crankshaft
- sensor idle dengan neutral gear indicator, sehingga meniadakan relay idle,
lebih handal dan sederhana
kelistrikan dilengkapi dengan alternator yang lebih kuat, dioda yang tangguh serta kapasitor ukuran besar,
sehingga sistem injeksi mampu bekerja tanpa battery
mungkin ECU-nya lebih cerdik dari ECU HD
processornya memakai buatan Mitsubishi Electric dan Chipset buatan Toshiba
masih saudaraan sama processor punya Evo, cuman MHz-nya saja yang lebih pelan
saat develop Honda meminta Mitsubishi dan Toshiba meningkatkan kebersihan ruangan steril
untuk pembuatan processor dan chipset,
sehingga defect akibat debu yang nempel jadi lebih minimal
Ada pertanyaan : mengapa bukan sepeda motor sport yang dilengkapi system injeksi, tapi sepeda motor bebek ?
jawabannya :
dampak ke pasar lebih baik bahwa sistem injeksi bisa dipakai buat sepeda motor biasa
- sistem injeksi juga handal jika dipakai obrokan,
- low maintenance
(selama test siksaan, sistem injeksi tak butuh perawatan sama sekali,
hanya membersihkan filter udara saja), beda dengan carburator
setting injeksi ini lebih ditujukan untuk pengendaraan smooth, irit bensin dan emisi gas buang rendah,
kompetitor butuh waktu 2 tahun lagi kalau mau bikin sepeda motor injeksi,
kecuali mereka beli SupraX 125i lalu dibedah
setelah melewati masa uji selama 2 tahun produk ini siap jual
Konsumen yang dibidik adalah mereka yang sudah punya mobil,
tapi ingin pakai sepeda motor dengan teknologi tinggi buat ke kantor, biar irit & bebas macet