Jadi mobil ini merupakan mobil harian orang tua di kota Balikpapan, dikarenakan ortu ada berangkat ke luar kota, jadi mobil sudah dititipkan kepada saya selama 10 hari.
Eksterior
Dilihat dari depan, Xpander Cross ini cukup terlihat ganteng dengan penggunaan grill dark chrome, berbeda dengan Xpander biasa. Model lampu utama dan lampu sein yang terpisah jg cukup modern.
Velg palang 5 17 inci dibalut ban Dunlop Enasave 205/55 jg cukup macho, sayang offset velg terlalu masuk mengurangi kesan kekar mobil ini dari samping. Terdapat jg roof rail untuk menambah kesan LSUV dan berguna untuk memasang roof rack.
Dari belakang, lapisan piano black dibawah kaca belakang dan penggunaan clading plastik malah menambah rame model eksterior belakang, saya sendiri lebih suka bagian belakang dari Xpander biasa.
Warna putih mobil ini terlihat kurang cocok karena clading plastik di sekeliling mobil terlihat terlalu rame, saya pribadi lebih suka Xpander Cross berwarna abu2 atau hitam untuk menyamarkan clading plastik tsb.



Interior:
Masuk ke kursi pengemudi si Xpander Cross, lumayan enak joknya, tebal dan cukup suportif. Desain dashboard tidak ada beda dengan Xpander biasa, hanya saja warna interior hitam dan coklat tua. Headunit jg sudah menganut fitur Apple CarPlay dan Android Auto.
Pindah ke jok kedua, tidak ada yang istimewa, tebal jok cukup lumayan mungkin paling tebal di kelasnya, terdapat tempat sandaran tangan yang sangat besar sehingga bisa digunakan untuk penumpang kanan dan kiri. Ruang kaki jg cukup lebar dan ruang kepala jg cukup untuk penumpang dengan tinggi 180++ cm.
Jok ketiga jg cukup lebar sehingga 2 orang dewasa bisa duduk dengan nyaman, sayang ruang kaki cukup terbatas.
Cup holder dan tempat penyimpanan Xpander Cross ini cukup banyak dan cukup rapi tersedia di setiap baris. Material yang digunakan jg cukup biasa didominasi oleh plastik keras, lumrah untuk kelas LMPV. Untung saja build quality cukup rapi.

On the Road
Kembali ke kursi pengemudi, menyalakan mesin dengan tombol Start Stop, suara mesin cukup tersamar, peredaman mobil cukup baik. Pengaturan setir sudah tilt dan teleskopik, sayang posisi kursi rasanya terlalu rendah, sehingga terasa sulit untuk melihat ujung kap mesin, padahal seting kursi sudah diatur setinggi mungkin.
Tenaga mesin 4A91 dengan tenaga maksimal 105hp cukup responsif pada RPM rendah, sayang mulai ngos2an ketik mencapai RPM 3.5++. Perpindahan gigi transmisi 4 otomatis jg cukup halus. Peredaman suspensi jg lembut, tetapi cukup terasa bodyroll ketika bermanuver
Konsumsi BBM MID yang didapat adalah 1:10.2, menurut ane cukup irit untuk mobil sebesar ini apalg penggunaan dalam kota denagn rute mayoritas jarak pendek dibawah 5km sekali jalan. BBM yang digunakan adalah Pertalite.
Kesimpulan:
Mobil yang enak untuk menyetir santai dikarenakan suspensi yang lembut dan peredaman yang mantap. Tidak cocok untuk mengebut karena bodyroll yang sangat terasa dan mesin yang loyo di RPM tinggi.
Untuk eksterior jg cukup macho, hanya kurang di ban yang terlalu masuk.
Interior cukup lega dengan finishing yang rapi dengan banyak tempat penyimpanan minuman maupun barang.