Bagi yang kenal saya, mungkin agak heran kenapa saya review mobil ini. Karena dari awal mobil ini keluar di Thai, saya sudah state ke temen2 bahwa saya ga suka. Even mau nulis tentang mobil ini di kantor aja males. Tapi ya karena “iseng”, sampailah kunci remote City Hatchback RS warna Platinum White Pearl berikut STNKnya ke tangan saya. FYI, ini mobil pajaknya lumayan juga 4.4jt belum sama tetek bengek lainnya. CR-V saya aja cuma 5an.
Exterior
Bagian depannya saya sangat suka. Sporty, simple yet elegant. Even saya lebih suka ini dibandingkan Civic yang kebanyakan faux vent atau Accord yang mengotak canggung. Nihil chrome, digantikan panel piano black yang memanjang sampai atas lampu depan. Lampu depannya juga menyipit ke arah grill dan seluruhnya LED including DRL. Signnya belum sequential tapi masih oke lah seenggaknya LED. Di bawah ada foglamp yang kecil dan insert ala-ala carbon di vent tengah. Not necessary tapi gak ganggu. Penempatan emblem RS di grill juga patut diappreciate karena kalo ga ada (kayak tipe SV di Thai) pasti polosan banget moncongnya.
Velgnya lumayan bagus dengan kelir twotone black-graphite, tapi saya rasa akan lebih bagus kalau baut 5 mengingat dimensi mobil yang makin bongsor. Tapi ya di kelasnya ngga ada yang baut 5 sih. Bannya surprisingly bukan eco-ecoan (typical ngehemat pabrikan zaman sekarang), Turanza T005A 185/55 R16 82V. Alasan kenapa bannya bagus ada di review driving.
Kita pindah ke belakangnya dulu, soalnya saya paling ga suka sampingnya. Belakangnya sebenernya juga ga demen sih, tapi better lah. Belakangnya masih ketolong lampu LED dengan kontur 3D yang nyalanya sangat cantik kalo malem dan spoiler yang neatly placed. Seriously, ini mobil sangat keren kalo malem, depan full LED dan belakang full LED juga. Kalo kata temen saya sempet disangka naik A-Class baru haha. Sekilas emang mirip, makanya saya bilang belakangnya mendingan dibanding sidenya. Sayang aja aura premium A-Classnya dirusak wiper belakang yang besinya exposed banget kayak wiper belakang Civic ‘92 saya. Cmon lah, berapa sih plastik gituan.
Yang saya kurang suka juga ala-ala diffuser di bawah itu. Kenapa harus dibagi 2 di tengahnya, kesannya keramean. Dan dimensinya juga kegedean menurut saya, di Brio RS lebih proporsional. Reflektor vertikal juga agak keramean. Knalpot sembunyi di bawah bumper, padahal kalo pake finisher bakal lebih keren. Oya, bibir bagasi lebih tinggi dari GK5, jadi hati-hati aja kalo masukin barang.
Ini bagian paling saya ga suka dari City Hatchback. Okelah mobilnya panjang (4.3m), ga masalah. Tapi karena desain sampingnya terlalu plain, desainnya jadi keliatan kelewat panjang kayak Brio dimelarin. Ga ada apa-apa di samping, even body line aja cuma satu aja numpang lewat sampai ke belakang. Dan ini diperparah penempatan tutup tangki yang aneh di atas body line. Not even a different tone on door handle or floating roof. Mazda 2 juga ga ada apa-apa di sampingnya, tapi desainnya jauh lebih berkarakter dan ga plain. Spion warna black apapun warna mobilnya, tapi penempatannya maksain kayak Jazz di pintu. Desain streamline gini lebih cocok ditaroh di kaca aja spionnya. Sebenernya kalo desainnya bagus, saya prefer pendekatan streamline seperti ini dibanding Jazz yang boxy.
Interior
Nah, ini yang saya suka dari City Hatchback baru ini. Interiornya sangat berasa premium. Begitu buka pintu, doortrim kelihatannya biasa saja tapi semua pintu ada speaker dan tweeter, jadi gak kosongan amat lah. Semua pintu juga ada insert kulitnya. Saya pikir bakal ada insert suedenya, ternyata engga.
Desain dashboard sangat bagus, apalagi banyak elemen yang terinspirasi dari Accord. Panel ACnya contohnya, keren dan ada ambient warna amber nya. Tombolnya pun kalau diputar gak kosongan alias berbobot, increasing premium feel. Setirnya ambil dari Accord baru, modelnya mewah dan flat-bottomed. Sebelah kiri ada tombol audio dan kanan cruise control. Surprisingly, bahan kulit setirnya sangat terasa mewah, mirip-mirip Nappa leather halusnya. Bahkan setir Civic saja kalah feelnya.
Tombol start stopnya juga keren, ada ambient warna yang berubah-ubah, ga cuma LED kecil kedap kedip. Sayangnya speedonya jadul, layarnya kecil dan monokrom. Desain dan fontnya juga jadul. Tapi mau diapakan lagi, semua City Sedan dan Hatchback speedonya kayak gini. Yang beda cuma City Hybrid Malay yang speedonya kayak Accord. Bahan dashboard sebenernya biasa aja, plastik semua. Ada insert leather dikit di kiri dan di knee pad bawah, tapi anehnya di kanan ga ada. Leather insertnya juga bagus bahannya.
Audionya bukan pasangan ternyata, ini original Honda by Panasonic. Ada Apple CarPlay dan Android Auto, wajib katanya netizen buat mobil sekarang. Saya sih ada Bluetooth aja udah cukup. Head unitnya ga ngelag kayak punya GK5. Soal suara juga bagus, output ada 8 (4 speaker 4 tweeter) sepantar lah sama Civic/CR-V baru dan diatas kawan-kawan sekelasnya. Kamera parkirnya bisa diatur 3 sudut, wide, normal, sama down. Lumayan buat saya yang suka parkir mepet tembok dan buat tempat-tempat sempit, meski ga 360 cameranya.
Tombol econ ada di samping shifter, biasanya kan di kanan setir. Rem tangan masih otot, sewajarnya lah buat kelas ini. Armrest hadir dengan bahan leather yang sama kayak jok.
Nah ini yang menurut saya best part dari interiornya. Joknya sangat keren dan mewah, ada fabricnya, ada suedenya, dan ada leather (faux pastinya). Di kelasnya mana ada yang seberani itu kasih jok sebagus ini? Konturnya juga bagus, side support gede dan headrest udah cukup maju buat nyetir sambil senderan.
Dan jok mewah ini juga sampai ke belakang tanpa sunatan. Even bagian tengah jok lebih banyak leathernya dibanding fabricnya. Sorry plastik jok belum saya lepas karena ga ada yang duduk belakang hehe. Sayang headrest nggak ikut suede kayak depan. Armrest absen tapi tolerable lah buat hatch gini. Dan panjang 4.3 meter itu bener-bener ngaruh, ruang kaki luar biasa gedenya, liat aja di foto. Ruang kepala agak peer karena atap yang jauh lebih rendah dari GK5. Saya 170cm masih muat dan ada space, tapi 180 ke atas mungkin mentok. Masuknya juga ga segampang GK5 harus nunduk dulu.
Bagasi juga besar karena mobilnya melar, dan kalau kurang masih bisa lipat bangku dengan config ultra seat khas Honda. Enaknya mobil ini karena ultra seat, bagasi bisa 100% rata jadi kalo bawa barang panjang kayak tas golf gak merosot nabrak pintu bagasi. Yang disayangkan adalah aksesnya yang susah. Bibir bagasi tinggi jadi nyusahin masukin barang berat, dan aksesnya juga kecil.
Driving
Yang saya suka dari mobil ini, meski keliatannya ga penting, adalah remote engine start. Tinggal tekan lock trus tahan tombol di remote sampai sign nyala dan mobil nyala. Nah, nyalain dengan remote otomatis AC nyala juga buat dinginin kabin. Dan tenang aja, mobil tetap locked sampai kita buka. Kalaupun bisa dibobol mobil ga bisa dibawa kabur karena masih harus direstart pas kita masuk ke dalam.
Fitur ini guna banget bagi saya, kalo habis parkir tinggal nyalain sebentar supaya kabin dingin. Tapi kegunaan yang saya suka adalah buat ngisengin orang, drivernya ga ada tapi mobil nyala sendiri hahaha. Udah berapa kali liat orang kaget karena saya nyalain mobil pake remote.
Selain itu sih mobilnya kosongan, ga ada Honda Sensing, boro-boro auto wiper auto lamp aja nggak ada. Safety lumayan lengkap, ada VSA dan airbags 6.
Mobil ini platformnya dan enginenya beda total sama Jazz GK. Well technically mesinnya tetep L15, tapi sekarang jadi DOHC. Naik cuma 1 ps dan torsi berapa nm lupa, yang pasti ga begitu sebanding dengan melarnya body. Platformnya beda total, sekarang dia basicnya dari City baru yang ada di Thai sama MY.
Efeknya, mobil jadi beda banget dengan GK5. In a positive way sih. Kalau dulu naik GK5 ketemu jalan bergelombang gradakan, di City ini halus banget. Bantingannya jauh lebih lembut, dengan handling yang tetap bagus. Cuma mobil ini ga se agile GK5 yang kecil ya, inget gedenya se Mobilio ini mobil. Saya naik turun ramp gedung parkir rada kagok karena kok kap mesin panjang amat ya.
Improvement paling terasa ya sektor NVHnya. Kayak tadi saya bilang, bantingannya jauh lebih enak, bisa dibilang satu kelas di atasnya. Gak kerasa bawa mobil 200 jutaan gede, lebih mirip mobil 300 jutaan gede. Even HR-V aja kalah premium rasanya sama ini. Dan peredamannya juga gak kayak Honda. Sama CR-V turbo awal aja bagusan ini menurut saya. Kedap dari suara luar dan suara ban, thanks to ban yang bagus.
Soal handling, bisa dibilang on par dengan GK5. Apa improvementnya nggak banyak? Bukan gitu. Di satu sisi, mobil ini jauh lebih anteng di kecepatan tinggi, gak banyak geal geol atau kerasa melayang. Tapi di sisi lain, mobil ini gak selincah GK5 di dalam kota karena dimensi yang jauh membesar. Jadi kalo sering touring atau roadtrip, mobil ini sangat cocok.
Dan kenapa saya bilang mobil ini anteng di kecepatan tinggi, karena sejatinya mobil ini memang ngebut. Soal akselerasi emang gak sekenceng GK5 (approx. 11-12s 0-100), tapi gilanya ini mobil top speednya tinggi banget, it can reach 210km/h without any issue. Yes anda ga salah liat, standar tanpa dioprek tembus 200.
Suara di kecepatan segitu emang gak enak, ngung cvtnya kurang ajar bunyinya kenceng banget. Tapi mobil sama sekali nggak kerasa kepaksa lari segitu, dan masih bisa naik lagi. Mungkin itu sebabnya Honda kasih ban rating V (240km/h) dibanding ban GK5 yang H (210km/h). Feeling saya mobil ini bisa mentokin speedo 220 kalo tol panjang dan drivernya bernyali. Mungkin 240 sampai limit bannya bisa? Who knows.
Yang jelas jangan berani adu kebut di tol kalo anda naik GK5/HR-V dan lawannya City ini hehe.
Untuk pemakaian dalam kota no prob, cvtnya halus, mesin responsif di low rpm. The only problem is mobilnya gede, rada susah buat yang biasa bawa Yaris/Jazz. Gara-gara dimensi ini juga temen-temen saya yang carportnya 4 meteran ngga consider mobil ini karena ga muat. Konsumsi BBM dalkot irit, on MID bisa 1:11-12. Perbandingannya di rute serupa mobil saya 1300cc 1:13-13.5.
Conclusion
Kalau anda suka desainnya, go buy. Kesampingkan fiturnya yang minim, dan anda punya mobil yang punya feel premium, jauh di atas mobil seharganya atau bahkan di atasnya. Makanya saya sangat rekomen mobil ini buat yang ga peduli fitur, soalnya di harga segitu mobil yang fiturnya banyak (Sonet, Raize etc) jauh banget rasa berkendaranya dibawah City.
Kalau anda ga suka desainnya, tos dulu kita hahaha. Tapi mobil ini kalau ganti velg dan diceperin udah lumayan mendongkrak looksnya kok.
Doyan roadtrip atau suka kerja jauh-jauh via tol? This is a car for you, bagasi gede, kalau mau jalan rame-rame juga ga sempit, dan yang paling penting : bisa nandingin larinya penguasa trans jawa, para ladder diesel hehe.

Thanks!