Mungkin karena kutipan kalimat iklan itulah, meskipun harganya tidak murah saya memutuskan untuk membeli BMW X5 xDrive 40i di akhir tahun 2020 lalu. Konon mobil SAV BMW sangat enak dan nyaman dikendarai. Awalnya rencana beli X3. Tapi begitu duduk di X5 langsung berubah pikiran. Jadilah mobil ini dipesan, guys. Warnanya saya pilih Black Shappire dengan jok Vernasca Coffee. Baru tahu kalau beli mobil Eropa warna jok bisa kita pilih sendiri.
Setelah menunggu sekitar 2 minggu, dan setelah dipasang kaca film, mobil dibawa keluar showroom. Mobil ini menggantikan mobil utama Honda CRV RE 2.4 Facelift tahun 2010 yang dibeli dari baru dan sudah dipakai selama 10 tahun.
Oh ya, sebelum membeli mobil ini, saya mencoba mencari-cari review di serayamotor tapi tidak ketemu. Sesudah dipakai 3 bulan, saya coba paparkan kesan yang didapat dari BMW X5 G05 ini.
Eksterior


Tampilannya menurutku terlihat gagah dan sangat memukau. Kehadiran mobil ini di jalan sangat “terasa.” Ukurannya besar, lebar, tapi sekaligus juga sporty.
Dari depan, tampilan kidney grills ukurannya sangat proporsional. Sekarang kalau lihat grills di BMW lain jadinya kok seperti agak kekecilan.
Grillnya punya teknologi Active Shutter Grill yang akan membuka dan menutup sendiri untuk meningkatkan aerodinamika.

Lampu depan terlihat unik karena ada nuansa biru yang menandakan hadirnya teknologi Laser Light yang katanya bisa menerangi jalan hingga sejauh 500 meter.

Dari belakang bentuknya keren. Besar. Knalpot berbentuk trapezium ada di kanan dan kiri.

Kap mesin pakai hidrolik. Finishing di ruang mesin sangat rapi.
Roda


Diameter velg sebesar 20 inci terlihat sangat cocok dengan bongsornya kendaraan. Ukuran bannya juga sangat lebar, mungkin agar cengkraman ke aspal lebih kuat karena katanya mesin 3000cc-nya, yang tenaganya disalurkan ke keempat roda, mampu melesatkan mobil ini dari 0 ke 100 km/jam dalam hanya 5,5 detik.
Ban menggunakan jenis Run Flat Tires (RFT) yang dapat terus menahan bobot mobil meskipun udara di dalamnya sudah kosong sehingga mobil tidak dibekali ban cadangan. Kadang terasa cemas juga, guys. Belum pernah bawa mobil yang tidak ada ban cadangannya. Secara selama membawa mobil, sudah cukup sering mengalami ban kempes dan harus mengganti dengan cadangan.
Masuk ke mobil

Kunci mobil dikasih dua. Satu diplay key, dan satu kunci biasa. Display key bisa digunakan secara remote untuk memantau apakah kendaraan sudah terkunci dengan baik, apakah jendela dan sunroof sudah tertutup rapat, menaik-turunkan ketinggian air suspension, memantau kecukupan oli, minyak rem, jadwal perawatan berkala, melihat apakah lampu mobil sudah dipadamkan, dan menghidupkan AC mobil. Fitur-fitur display key ini jarang saya gunakan. Dan karena ukurannya yang lebih besar, saya lebih suka kantongi kunci biasa.
Pintu mobil bisa di-unlock cukup dengan cara menyentuh gagang pintu. Untuk lock juga cukup dengan sentuhan di pegangan pintu, sehingga kunci tidak perlu dikeluarkan dari kantong celana.
Saat pintu di-unlock, kita disambut welcome light berupa cahaya seperti karpet menyinari lantai di luar pintu mobil. Lampu headlight di depan menyala, ambient light, lampu kabin depan dan belakang, monitor iDrive, speedometer semua menyala. Jangan terlalu sering lock dan unlock kendaraan ini, guys. Habis tenaga baterai.
Interior


Di dalam mobil, kita dimanjakan bahan kulit berkualitas tinggi. Di jok, sekitar pintu, dashboard, sandaran tangan. Jahitannya asli. Bahan dikombinasi dengan wood panel yang terlihat dan teraba mewah. Tempat duduknya lebar dan solid. Sandaran punggungnya terasa memeluk badan kita dengan pas. Posisi duduk bisa diatur secara elektrik di kursi pengemudi maupun penumpang depan. Ada penyangga paha yang bisa diatur panjang-pendek sehingga dapat mengurangi lelah saat perjalanan jauh.
Interiornya luas dan lapang. Di dalam mobil bersama istri serasa musuhan, karena duduknya saling berjauhan. ;-)

Duduk di belakang cukup lega. Terdapat 2 layar entertainment. Jendela penumpang belakang dilengkapi krey untuk menambah privasi. Kursi penumpang belakang tidak bisa lebih direbahkan. Pendingin udara di kursi belakang dapat diatur secara tersendiri. Penumpang belakang kiri dan kanan juga bisa atur suhu udaranya masing-masing.
Oh ya, AC di mobil saya ini terasa kurang dingin. Entah karena besarnya interior mobil ini atau bagaimana. Padahal sudah pakai V-Kool. Kalau beli mobil ini bonus kaca film dapatnya merek 3M. Mau ganti ke V-Kool harus bayar sendiri.
Panoramic sunroofnya besar sekali, sampai ke kursi baris kedua. Dibuka tutup secara elektris. Kalau dibuka lebar, kabin jadi terkesan bertambah luas. Teman yang ikut biasanya berkomentar tentang betapa lapangnya mobil ini.

Ukuran bagasi sangat luas. Saking luasnya, pintu bagasi bukanya unik, terpisah menjadi bagian atas dan bawah. Membuka bagasi juga bisa menggunakan comfort access dengan cara gerakan menendang ke kolong dan pintu akan membuka sendiri tanpa perlu menggunakan kunci maupun sentuhan. Mau buka bagian atasnya saja atau buka atas dan bawah sekaligus dapat diatur di pengaturan di iDrive.

Tombol Start Engine untuk menyalakan mobil letaknya unik, posisinya di panel tengah dekat tuas transmisi. Saat tombol Start Engine dinyalakan, steering wheel posisinya secara otomatis bergerak turun ke posisi siap untuk dikemudikan. Kalau mesin dimatikan, steering wheel bergerak menjauhi pengemudi dan terungkit ke atas untuk memudahkan pengemudi keluar mobil. Cukup keren juga, guys. Fitur naik turunnya steering wheel ini tidak bisa dinonaktifkan. Semoga tidak bermasalah dalam pemakaian jangka panjang.
Juga kalau mesin dimatikan, posisi gear otomatis berpindah dari D (atau N atau R) ke P dan rem tangan otomatis aktif. Canggih.
Di sekitar stir terdapat pengaturan auto lamp, auto wiper, paddle shift, tombol laser light, cruise control.
Tombol-tombol elektrik banyak sekali di mobil ini. Asli pusing dibuatnya. Saking banyaknya tombol di mobil ini, ada video di youtube yang khusus hanya menunjukkan satu-persatu tombol di mobil X5 ini. Panjang videonya lebih dari 17 menit.
Saat mesin dihidupkan, layar speedometer dan iDrive langsung aktif tanpa jeda waktu, AC otomatis beroperasi, audio terkoneksi secara bluetooth ke handphone dan langsung memainkan musik.


Speedometer fully digital. Tampilan peta navigasi selalu terpatri di tengah speedometer.
Tema dan warna di layar speedometer berubah sesuai mode berkendara yang dipilih. Mode SPORT buat ngebut warna merah, COMFORT warna jingga, ECO PRO buat hemat bensin warna biru. Untuk drive mode, hampir selalu saya gunakan COMFORT. Ada juga mode ADAPTIVE, yang sampai sekarang belum begitu paham fungsinya.
Pengalaman pakai mode ECO PRO, pernah satu kali ketika hendak menyalip kendaraan, saat pedal gas ditekan tenaga mobil tiba-tiba hilang. Jadinya terkena umpatan pengendara dari arah berlawanan. Sejak saat itu tidak mau lagi pakai mode ECO PRO.
Tenaga mesin dengan mode COMFORT sudah sangat baik. Perpindahan transmisi 8 percepatannya sangat halus. Sampai sekarang belum pernah secara serius memakai mode SPORT dan SPORT+. Tapi memang terasa perbedaan yang kentara antara tiap mode.
Layar iDrive ukurannya gede, 12,5 inci. Berbagai informasi kendaraan bisa dilihat di sini. Banyak pengaturan juga dilakukan di sini. Dari warna interior light, informasi jadwal servis kendaraan, navigasi peta, aplikasi, musik, pengaturan ketinggian bukaan pintu bagasi, dan lain-lain.
Di iDrive 7.0 ini ada fitur Hand Gesture. Kita bisa mengatur volume suara, mengganti saluran radio, menyalakan dan mematikan media, hanya dengan gerakan melambaikan jari dan tangan. Ini juga cukup membuat teman yang belum pernah melihat teknologi ini terpana.
Speaker audio biasa-biasa saja karena tipe 2020 ini masih menggunakan speaker biasa. X5 keluaran tahun 2021 sekarang katanya sudah pakai Harman Kardon. Tapi karena suasana kabin memang sangat kedap, lagu terdengar cukup jernih dan jelas.
Ada juga fitur Personal Digital Assistance yang bisa diaktifkan dengan menyebut “hello BMW.” Dengan adanya asisten ini, kita dapat berbincang dengan mobil untuk melakukan berbagai pengaturan dengan perintah suara. Yah, sama seperti Siri di iPhone dan Google Assistant di Android, guys. Dari menyalakan radio, mengubah warna ambient light dan temperatur AC, juga menanyakan tekanan angin di keempat roda, kondisi oli, seberapa lama kita sudah mengendarai mobil, kondisi cuaca, dan lain-lain. Kalau lagi kebelet pipis, kita bisa bilang “hey BMW, I want to pee,” dan personal assistance ini otomatis mengarahkan peta untuk membimbing mobil menuju toilet di SPBU terdekat. Serius!

Di bagian tengah ada dua buah cup holder yang cukup canggih, bisa untuk memanaskan dan mendinginkan minuman. Biasa saya pakai untuk menjaga minuman tetap dingin. Kalau kopi panas belum pernah saya coba, takut kalau tumpah bisa repot bersihinnya. Juga ada wireless charger untuk handphone. Display key bisa dicharge secara wireless di situ.
Di konsol tengah banyak perangkat pengatur elektroniknya. Di antaranya ada saklar pengatur ketinggian Air Suspension. Suspensi bisa diturunkan hingga mobil menjadi ceper. Dikombinasikan dengan mode SPORT+, siap buat dipakai ngebut. Bisa juga ditinggikan kalau mau melewati jalanan yang rusaknya parah habis. Atau dipakai off-road.
Air Suspension biasa saya fungsikan saat cuci mobil. Suspensi saya tinggikan sehingga untuk mencuci bagian kolong mobil jadi lebih mudah. Selain itu dari itu, hampir tidak pernah dipakai.
Selain itu juga terdapat pengaturan Auto Start Stop, Auto Hold, Hand Brake, Hill Descent Control.
Ada banyak colokan USB, depan dan belakang. Dari semua colokan USB, hanya ada satu USB tipe A, sisanya semua tipe C.
Dengan begitu banyaknya perangkat elektronik di mobil ini tentunya banyak juga memakan tenaga baterai. Tapi untung baterai mobil ini ada dua. Satu di bawah kap mesin, dan satu lagi di bawah bagasi belakang. Cukuplah buat memainkan semua kecanggihan yang ada.
Handling
Sampai sekarang, mobil masih dikemudikan dengan cukup hati-hati. Mobilnya terasa besar pada saat masuk ke gedung parkiran atau jalan sempit. Tapi begitu sudah di jalan raya, dengan tenaganya yang besar, output 340hp dan torsi 450nM, mobil ini lincah meliuk-liuk, tidak lagi terasa bongsor. Di jalan tol, tekanan kaki ke pedal gas membuat mobil lain tampak mengecil dengan cepat di spion.
Windshieldnya besar sehingga pandangan pengemudi luas. Tapi kap mesinnya jelas terasa panjang. Semburan air untuk wiper yang tersembunyi di bawah kap mesin ada 3 buah. Belum pernah lihat ada mobil yang semburan air wipernya ada tiga. Jadinya kalau membersihkan windshield airnya sangat berlimpah.
Dengan air suspension, melewati jalan yang kurang rata terasa cenderung nyaman. Tapi kalau kena lubang, tetap saja bunyinya tidak enak.
Lampu mobil asli sangat terang saat malam, guys. Sinarnya bisa bergerak membantu penerangan sisi kiri dan kanan jalan mengikuti gerakan stir. Fitur Laser Light yang bisa menyinari jalan jauh sekali belum pernah saya rasakan secara langsung karena hanya aktif saat kecepatan tinggi di malam hari.
Mobil ini sudah dipakai sejauh 2.300-an km. Bensin wajib diisi Pertamax Turbo. Kapasitas tangkinya hingga 83 liter. Hitungan konsumsi BBM di iDrive tertera 8,1 km/L.
Fitur-fitur lain
Penumpang yang ikut biasanya takjub dengan fitur-fitur canggih yang ada di mobil ini. Misalnya Reversing Assistant yang bisa memundurkan mobil secara otomatis tanpa harus dikemudikan. Mobil bisa mengingat pergerakan hingga 50 meter ke belakang. Fitur sangat membantu dan cukup sering dipakai, baik di parkiran rumah sendiri ataupun saat mau keluar dari jalan sempit. Soalnya spion BMW X5 ini ukurannya relatif kecil dan di X5 2020 ini belum ada 360 Camera. Dengan Reversing Assistant ini kita tinggal mengontrol rem, stir mobil akan bergerak meliuk-liuk sendiri mencari jalan untuk keluar.
Ada juga fitur Parking Assistant yang mana mobil bisa parkir paralel maupun seri secara otomatis. Fitur ini belum sekalipun saya pakai.
Kesimpulan
Terdapat beberapa kekurangan seperti ukuran spion yang cukup kecil, dan tidak adanya kamera 360, sehingga dengan ukuran mobil ini yang cukup besar terkadang membuat frustrasi saat mengemudi di malam hari dan di tempat yang sempit. ACnya kurang dingin. Dan boros BBM.
Namun mobil ini luas, nyaman, mewah, dan canggih. Canggihnya seperti sebuah komputer yang diberi roda. Masih banyak yang harus saya pelajari dari teknologi kendaraan ini. Secara keseluruhan, saya sangat puas. Hingga sekarang, saya masih tersenyum setiap kali mengendarainya.