[NEWS] Komjen Sigit Singgung SIM-STNK Online: Tak Perlu Repot ke Kantor Polisi

[WiraSoenaryo]

Jakarta - Calon tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR RI. Dalam kesempatan ini, Komjen Sigit menjelaskan konsep transformasi pelayanan publik.

Dalam pemaparannya, Sigit mengatakan akan ada terobosan baru dalam modernisasi sistem pelayanan publik. Nantinya, pelayanan seperti SIM, STNK, dan BPKB bisa diurus secara online.

"Sebagai terobosan baru dalam modernisasi sistem pelayanan publik, diwujudkan dengan menyediakan beberapa pelayanan online dan delivery system. Tanpa perlu kehadiran masyarakat di lokasi pelayanan kepolisian maka apa yang dibutuhkan oleh masyarakat akan ter-delivery tanpa harus hadir di pos-pos, yang tentunya di satu sisi mungkin karena jauh, karena kesibukan dan sebagainya," ujar Komjen Sigit dalam fit and proper test di DPR yang disiarkan langsung, Rabu (20/1/2021).

Komjen Sigit menambahkan, ke depan khususnya pelayanan yang dikelola oleh Polri seperti STNK, SIM, SKCK dan pelayanan terhadap surat hilang, pihaknya akan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

"Sehingga masyarakat tidak perlu harus datang ke kantor polisi, cukup masuk ke aplikasi tertentu yang nanti disiapkan sehingga kemudian dari aplikasi tersebut kemudian masyarakat bisa langsung mendapatkan pelayanan, seperti perpanjangan SIM, perpanjangan STNK dan sebagainya," ujar Sigit menanggapi pertanyaan Supriansa, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar.

Bila perlu, lanjut Komjen Sigit, nantinya dipersiapkan delivery system. Dengan begitu, produk pelayanan publik bisa dikirim langsung ke masyarakat. "Tentunya dengan bekerja sama dengan kementerian/lembaga yang lain, BUMN yang ada seperti PT Pos dan sebagainya," sebut Listyo Sigit Prabowo.

"Intinya bagaimana kemudian kita membuat pelayanan ini lebih baik, lebih mudah dan masyarakat tidak perlu repot-repot harus datang ke kantor polisi," sambungnya.

Komjen Sigit juga mengedepankan teknologi informasi dalam penindakan pelanggaran lalu lintas. Nantinya, menurut Sigit, petugas polisi lalu lintas tak perlu melakukan tilang. Pelanggar lalu lintas akan ditindak menggunakan sistem tilang elektronik.

"Khusus di bidang lalu lintas penindakan pelanggaran lalu lintas secara bertahap akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik atau biasa disebut dengan E-TLE," ujar Komjen Sigit.

Penerapan tilang elektronik atau E-TLE ini menurut Sigit bertujuan untuk mengurangi interaksi dalam proses penilangan pelanggar lalu lintas. Dia menyebut, hal itu berguna untuk menghindari terjadinya penyimpangan saat anggota Polri melaksanakan proses penilangan.

"Ke depan saya harapkan anggota lalu lintas turun di lapangan kemudian mengatur lalin yang sedang macet, tidak perlu melakukan tilang. Ini kita harapkan menjadi ikon perubahan perilaku polri khususnya di sektor pelayanan lini terdepan yaitu anggota-anggota kita di lalu lintas," ujar Komjen Sigit.

Sumber : https://oto.detik.com/berita/d-5341450/ ... tor-polisi

[mobilkutu]

Warga mau bayar ppajak harus nya disambut pake karpet merah, ini malah dipersulit. Endonesiah

[indeskey]

Ini yg ditunggu2 mbayar pajak kok ruwet...

[roadmap]

Ini yg ditunggu2 mbayar pajak kok ruwet...

Ini lah, urusan pajak kok diurus polisi, polisi harusnya cukup urus penegakan hukum aja.

Dioutsource aja kan mudah, bisa bayar dimana aja seperti kantor pos, dapat selembar kertas bukti pembayaran dan sticker dgn barcode yg bisa ditempel di kaca mobil. Kalau ada pemeriksaan tinggal discan kan beres keluar tuh data2 pemilik, kendaraan dan info pajaknya.

Sama juga dgn SIM. Polisi ngapain ngurus SIM, outsource kan aja kan beres. Polisi tugasnya hanya urus kebijakan/aturan berkendara, persyaratan, dan monitoring/penegakkan.

Plat kaleng gak perlu juga ganti2 tiap 5 tahun, kecuali kalu memang ganti nomer resgistrasi/kepemilikan.

Masalah utama nya sih, kayaknya kalau dipermudah itu berarti memangkas birokrasi, memangkas birokrasi berarti efisiensi, kalau sudah efisien berarti anggaran yg dikelola berkurang. Mana mau anggaran dikurangi, kalau bisa ditambah2in walau untuk hal yg seharusnya simple.

[sealplayerz]

Ini yg ditunggu2 mbayar pajak kok ruwet...

Ini lah, urusan pajak kok diurus polisi, polisi harusnya cukup urus penegakan hukum aja.

Dioutsource aja kan mudah, bisa bayar dimana aja seperti kantor pos, dapat selembar kertas bukti pembayaran dan sticker dgn barcode yg bisa ditempel di kaca mobil. Kalau ada pemeriksaan tinggal discan kan beres keluar tuh data2 pemilik, kendaraan dan info pajaknya.

Sama juga dgn SIM. Polisi ngapain ngurus SIM, outsource kan aja kan beres. Polisi tugasnya hanya urus kebijakan/aturan berkendara, persyaratan, dan monitoring/penegakkan.

Plat kaleng gak perlu juga ganti2 tiap 5 tahun, kecuali kalu memang ganti nomer resgistrasi/kepemilikan.

Masalah utama nya sih, kayaknya kalau dipermudah itu berarti memangkas birokrasi, memangkas birokrasi berarti efisiensi, kalau sudah efisien berarti anggaran yg dikelola berkurang. Mana mau anggaran dikurangi, kalau bisa ditambah2in walau untuk hal yg seharusnya simple.

Dahulu kala dalam ada wacana sim stnk bpkb yg ngurus kemenhub dishub sedangkan polri khusus penegakan dan penindakan tapi polrinya ogah gak mau karena you know why

[Joehard30]

D tempat kita berlaku moto "kalo bisa dipersulit, kenapa dipermudah" , ini kata guru saya waktu sekolah dulu

[Shonen]

Paling males tu ganti pelat ga ada fungsinya....malah bikin ribet, mesti pake biro jasa segala krn ngurus sendiri males prosesnya panjang pake esek2an segala padahal ga ada swap mesin

[touchme]

akhirnya online juga... semoga ga cuma wacana.

jadi inget jaman urus ginian masi di komdak. mau bayar stnk taonan aja bisa abis waktu seharian. ganti plat apalagi.... bisa balik lagi besoknya cuma buat ambil plat. mau sehari kelar juga bisa...pasti tau gimana caranya.

uda jauh lebi baik lah pelayanan sekarang.. walo lambat improvementnya tapi better daripada ngga sama skali.

[chaprizone]

semoga cpt realisasi sih, kalau sekarang kan belum semua samsat bisa bayar online

kebetulan mobil plat jatim, tp dibawa kerja ke luar jawa, 2020 kemarin bisa bayar via tokopedia tanpa harus ngribetin orang di rumah utk bantu bayar ke samsat, bukti bayarnya dikasih QRcode, jd gk harus cetak di samsat lagi

sementara kalau motor beli plat luar jawa, kalau bayar pajak masih harus antri manual, males bgt dah

[ZEXELGRIFONE]

Harapan saya aja sih..
Ngurus SIM/STNK, balik nama, mutasi.. semua bisa online antar samsat/polda dengan meminimalisir kedatangan/kontak dengan petugas.

[ricz]

dilema sih sebenarnya, mau habisin duit malah dipersulit, engga bayar pajak juga disalahin nanti ama yang berwenang

that's why biro jasa masi menjamur dimana2

[DOHC]

wahh ga bole donk smua nya di onlen kan apalagi tilang elektronik sgala

nanti biro2 jasa pd bangkrut, tukang2 laminating sim pd bangkrut, tukang2 modif plaat nomer pd bangkrut

trus pakpol pakpol pd binggung pas tanggal tua mo nyari duit buat masas dmana

aya aya wae ini pak sigit

[rakyatwkwkland]

Ini yg ditunggu2 mbayar pajak kok ruwet...

Ini lah, urusan pajak kok diurus polisi, polisi harusnya cukup urus penegakan hukum aja.

Dioutsource aja kan mudah, bisa bayar dimana aja seperti kantor pos, dapat selembar kertas bukti pembayaran dan sticker dgn barcode yg bisa ditempel di kaca mobil. Kalau ada pemeriksaan tinggal discan kan beres keluar tuh data2 pemilik, kendaraan dan info pajaknya.

Sama juga dgn SIM. Polisi ngapain ngurus SIM, outsource kan aja kan beres. Polisi tugasnya hanya urus kebijakan/aturan berkendara, persyaratan, dan monitoring/penegakkan.

Plat kaleng gak perlu juga ganti2 tiap 5 tahun, kecuali kalu memang ganti nomer resgistrasi/kepemilikan.

Masalah utama nya sih, kayaknya kalau dipermudah itu berarti memangkas birokrasi, memangkas birokrasi berarti efisiensi, kalau sudah efisien berarti anggaran yg dikelola berkurang. Mana mau anggaran dikurangi, kalau bisa ditambah2in walau untuk hal yg seharusnya simple.

Ane juga setuju sama yg dibold. Kalau usul ane kalo bisa itu plat sekalian gimana caranya dikonci yang cuma bisa dibuka sama pihak kepolisian, atau at least dipersulit lah buat gonta ganti plat. Biar apa? Biar gak sembarangan orang bisa malsuin plat nomor. Ini ada korelasinya sama tilang elektronik. Kan udah beberapa kali tuh masuk berita yg orang ditilang tapi ternyata yg kefoto cctv bukan mobil dia tapi mobil orang lain yang malsuin plat dia. Harapannya mungkin bisa membantu meminimalisasi hal2 yg kayak gini. Cape uga kalo kita ga salah apa2 jd harus bulak balik ngurusin ke kantor polisi gara2 orang t*l*l yg malsuin plat kita dan ditilang...

[kunaskun]

Harapan saya aja sih..
Ngurus SIM/STNK, balik nama, mutasi.. semua bisa online antar samsat/polda dengan meminimalisir kedatangan/kontak dengan petugas.

kan ada outsourcing ke biro jasa

eniwei, kalau semua di onlen si bagus ya kaya bikin paspor onlen, malah paspor jadi saja bisa dikirim via pak pos.

[Xous]

Smoga terwujud tdk hny wacana.

[Lee27]

Sangat setuju untuk wacana SIM-STNK-BPKB Online ini..

Inline dengan gembar-gembor pamrentah ttg "Digitalisasi", "IoT", "4.0"
Sekalian saja, digitalisasi berkas kendaraan bermotor biar ngga ribet perpanjangan, cabut, mutasa-mutasi, endebra endebre di gudang arsip. Jaman sekarang file disimpan ya di cloud. Klo disimpen di gudang bakal dimakan rayap, kebanjiran, kebakaran, dsb.
Ngga mau pengadaan server & nyiapin SDM ya tinggal tunjuk pihak lain.

[jessboy]

semoga aja gak cuma omdo berupa janji2
tapi begitu udah jadi kapolri gak ada yg terwujud

[paidjho]

Dki, jabar, jatim sudah online.

Jawa barat via web sambara.
Tapi ambil bukti pajak nya (lembar yg sering bareng stnk) tetep ke kantor polisi... Dan bawa bukti2 yg sudah di print... (pengalaman di Pertengahan & akhir 2020)

Moga kedepannya setelah bayar, buktinya bisa di anter...

[Taufiq6210]

Jawa barat via web sambara.
Tapi ambil bukti pajak nya (lembar yg sering bareng stnk) tetep ke kantor polisi... Dan bawa bukti2 yg sudah di print... (pengalaman di Pertengahan & akhir 2020)

Tahun 2019 masih agak mending, bisa cetak bukti pajaknya di Bank BJB. Tahun 2020 nyobain ke BJB udah ga bisa, jadi kepaksa harus ke kantor polisi / samsat

[ChZ]

yang ngeselin dari sistem online +62 adalah tetep harus ngantri di kantornya... online biasa cuma buat registrasi dan pembayaran.

yah jadinya sama aja tetep repot...

[well]

Dki, jabar, jatim sudah online.

Jawa barat via web sambara.
Tapi ambil bukti pajak nya (lembar yg sering bareng stnk) tetep ke kantor polisi... Dan bawa bukti2 yg sudah di print... (pengalaman di Pertengahan & akhir 2020)

Moga kedepannya setelah bayar, buktinya bisa di anter...

tapi kalau untuk perpanjangan STNK atas nama perusahaan setahu saya masih belum bisa online.

[FR6]

Semoga aja aplikasinya berkualitas. soalnya pengalaman yang udah2, aplikasi "plat merah" kualitasnya noob banget

[indeskey]

yang ngeselin dari sistem online +62 adalah tetep harus ngantri di kantornya... online biasa cuma buat registrasi dan pembayaran.

yah jadinya sama aja tetep repot...

Tapi masih ada mendingnya om, pengalaman pembayaran online motong waktu setengah jam di kantor samsat. Normal 1-1.5 jam tergantung banyaknya orang.

Tahun ini harus gesek yg mungkin pandemi blm reda (vaksin blm kelar)... Apessssssss...

[ChZ]

Tapi masih ada mendingnya om, pengalaman pembayaran online motong waktu setengah jam di kantor samsat. Normal 1-1.5 jam tergantung banyaknya orang.

Tahun ini harus gesek yg mungkin pandemi blm reda (vaksin blm kelar)... Apessssssss...

nahh iya biasanya sistem online punya govt officials itu ntah kenapa setengah setengah bikinnya.

dulu pengalaman urus orang asing emang enak sih pake registrasi online bisa input dulu ngga takut kena overstay visa. tp yahh itu tetep harus bawa dokumen hardcopy ke kantornya... bayarnya jg tetep harus ke sana. jadi kayak malah kerja 2 kali.

pdhl IMHO bisa dibikin lebih praktis dokumen bisa scan dan bayar bisa transfer.

kemarin baru aja urus tilang elektronik jg lumayan ribet. muter-muter dari kejaksaan, kantor pos, BRI... ngga semua kota rata sistemnya dah siap sepertinya.

dulu di surabaya pdhl gampang banget urus tilang ke kejaksaan bayar ambil dokumen selesai. bisa via transfer dikirim pula pake pos itu dokumennya.

[sintoni]

Semoga aja aplikasinya berkualitas. soalnya pengalaman yang udah2, aplikasi "plat merah" kualitasnya noob banget

Soalnya biasanya tender buat aplikasinya ya begitulah. Hahahaha.