Serba serbi batere mobil listrik (EV battery)

[Turboman]

akankah pabrik batere EV di Batang bisa terwujud ?

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2020 ... ka-serikat

Mulanya, Jokowi mengungkapkan pemerintah akan mengirim tim khusus ke AS dan Jepang untuk mempromosikan omnibus law UU Cipta Kerja. Tim itu juga bertugas untuk mengajak AS di bawah komando presiden terpilih Joe Biden tetap memilih RI sebagai destinasi investasi.

Salah satu perusahaan yang akan disasar adalah Tesla. Menurut Jokowi, tim yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan itu akan bertemu dengan jajaran eksekutif Tesla.

[Turboman]

ke depannya TESELA akan menggunakan batere type 4680 utk mengejar jarak tempuh yg lebih jauh

Program batere 4680 ini tetap bekerja sama dgn PANASONIC

[Turboman]

TOYOTA juga sedang mengembangkan Flouride battery dgn target suatu hari nanti jarak tempuh bisa 1000 km

https://www.electrive.com/2020/08/14/to ... -km-range/

[KSG88]

Batere sekarang menggunakan Nikel dimana Indonesia termasuk memiliki cadangan terbesar. 5 tahun lagi bisa banyak banget ini jumlah mobil listrik / hybrid

[MaddMaxx]

penasaran aja sih, secara life cycle cost, EV (dimana harganya masih 600jt an) itu lebih mahal apa lebih murah ya dari IC car? let say kita mau keep 10th lah dengan harga beli yg sama. kayaknya yg lebih santer dibahas cuma soal isu lingkungannya aja heu

[Turboman]

Batere sekarang menggunakan Nikel dimana Indonesia termasuk memiliki cadangan terbesar. 5 tahun lagi bisa banyak banget ini jumlah mobil listrik / hybrid

Bahasan Batere Nickel lagi sgt rame di grup2 diskusi saham, lebih rame drpd Forum2 otomotip malah

akakakakakak

[jessboy]

moga-moga bisa terwujud dan bisa menyerap byk tenaga kerja dan alih teknologi.
batere sekarang merupakan komoditi layaknya bbm untuk masa depan dan cepat atau lambat mobil bbm akan ditingalkan

[kunaskun]

penasaran aja sih, secara life cycle cost, EV (dimana harganya masih 600jt an) itu lebih mahal apa lebih murah ya dari IC car? let say kita mau keep 10th lah dengan harga beli yg sama. kayaknya yg lebih santer dibahas cuma soal isu lingkungannya aja heu

ya karena memang ga beda dari mesin internal combustion biasa, cuma menang di issue lingkungan saja (dan tentu saja pajak di negara2 maju), setidaknya mengurangi polusi, walau di indo kontra lagi karena carbon footprint EV ga akan beda jauh dari internal combustion akibat pembangkit listrik buat ngisi itu EV pakenya diesel

makanya barang ini ga akan menarik di negara berkembang yg ga mau maju pabrikan yg masukin EV or hybrid ke indo yg "terpaksa" karena ASEAN lain sudah terus bergerak maju ke arah ijo2,Jangan tanya Malaysia dan Thailand, mereka pionir. Bahkan India pun juga sudah.

[ilhami]

Teknologi berkembang terus. Jadi sekarang masih pakai batu bara, diesel dan gas alam, lama-lama pakai energi surya dengan angin. Nanti akan ada keseimbangan antara energi fosil - energi terbarukan - isu lingkungan. Teknologi Baterai itu sangat menjanjikan karena energi surya sangat butuh baterai.

[KSG88]

Batere itu kan kandungannya biasa bahan2 yg berbahaya ya, dimana tidak boleh dibuang sembarangan karena mungkin juga berbahaya bagi lingkungan. Dan juga batere nya masih harus di charge dari pembangkit listrik yg menggunakan bahan bakar fosil ntah itu minyak bumi, batu bara atau gas alam.


Apakah peralihan ke mobil EV hanyalah bentuk marketing pabrikan mobil supaya konsumen mengganti mobil lamanya karena faktor teknologi, generasi skrg tentu ingin mencoba sesuatu baru yg lebih advance?

Atau semacam strategy blue ocean yg baru karena mobil ICE sudah sangat jenuh dan sudah sulit utk menghasilkan margin besar karena kompetisi ketat antar pabrikan hingga ke bagian penjualan. Bahkan sampai urusan service ganti oli pun pabrikan sudah menghadapi banyak persaingan dari pihak luar, sehingga sulit dikontrol.

[MaddMaxx]

Batere itu kan kandungannya biasa bahan2 yg berbahaya ya, dimana tidak boleh dibuang sembarangan karena mungkin juga berbahaya bagi lingkungan. Dan juga batere nya masih harus di charge dari pembangkit listrik yg menggunakan bahan bakar fosil ntah itu minyak bumi, batu bara atau gas alam.


Apakah peralihan ke mobil EV hanyalah bentuk marketing pabrikan mobil supaya konsumen mengganti mobil lamanya karena faktor teknologi, generasi skrg tentu ingin mencoba sesuatu baru yg lebih advance?

Atau semacam strategy blue ocean yg baru karena mobil ICE sudah sangat jenuh dan sudah sulit utk menghasilkan margin besar karena kompetisi ketat antar pabrikan hingga ke bagian penjualan. Bahkan sampai urusan service ganti oli pun pabrikan sudah menghadapi banyak persaingan dari pihak luar, sehingga sulit dikontrol.

setuju om. selama listriknya masih dari fosil, ya sama aja kaya ICE. kalo sy gak peduli sih sama polusi2an, ane lebih mikir costnya aja. EV itu part nya jauh lebih sedikit loh daripada ICE. logika sy bilang acquisition cost nya bisa lebih murah dari ICE harusnya. namun faktanya EV malah gila2an harganya. jangan2 harga segitu kegedean cuan ke pabrikannya aja. klo sy baru tertarik sm EV kalo harganya under 200jt (fyi EV wuling di china udah 75jtan) wkwk

[Turboman]

https://www.cnbcindonesia.com/news/2020 ... -pekan-ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan raksasa baterai asal Korea Selatan, LG Chem Ltd dipastikan akan segera meneken kerjasama investasi untuk mendorong hilirisasi nikel hingga menjadi baterai mobil listrik di Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah seminar Universitas Gadjah Mada yang disiarkan melalui kanal YouTube, Selasa (17/11/2020),

"Minggu ini kalau tidak ada perubahan LG dari Korea akan segera tanda tangan," kata Luhut.

- CUT -

Moga2 aja lanjut terus & gak setop sampe TTD doang

Cuman gimana nih UMK Batang.....apa gak melejit ke 6 - 7 jt ya ?

akakakkakk

[ChZ]

Batere itu kan kandungannya biasa bahan2 yg berbahaya ya, dimana tidak boleh dibuang sembarangan karena mungkin juga berbahaya bagi lingkungan. Dan juga batere nya masih harus di charge dari pembangkit listrik yg menggunakan bahan bakar fosil ntah itu minyak bumi, batu bara atau gas alam.


Apakah peralihan ke mobil EV hanyalah bentuk marketing pabrikan mobil supaya konsumen mengganti mobil lamanya karena faktor teknologi, generasi skrg tentu ingin mencoba sesuatu baru yg lebih advance?

Atau semacam strategy blue ocean yg baru karena mobil ICE sudah sangat jenuh dan sudah sulit utk menghasilkan margin besar karena kompetisi ketat antar pabrikan hingga ke bagian penjualan. Bahkan sampai urusan service ganti oli pun pabrikan sudah menghadapi banyak persaingan dari pihak luar, sehingga sulit dikontrol.

Ntah kenapa saya juga berpikir seperti ini.... thanks om elon musk...

Kayak diesel dulu.... Pada rame rame bikin diesel. Rame rame kena skandal, skrg mulai berkurang peminatnya...

EV? Entahlah. Semoga saja tidak.

[kunaskun]

Batere itu kan kandungannya biasa bahan2 yg berbahaya ya, dimana tidak boleh dibuang sembarangan karena mungkin juga berbahaya bagi lingkungan. Dan juga batere nya masih harus di charge dari pembangkit listrik yg menggunakan bahan bakar fosil ntah itu minyak bumi, batu bara atau gas alam.

makanya di negara maju, yg akan booming, bisnis recycle batere bekas
https://en.wikipedia.org/wiki/Battery_recycling
batere lithium itu sulit di daur ulang, lebih murah bikin baru daripada daur ulang

EV itu pasti akan terjadi. ya karena standard emisi bikin pabrikan ga bisa jualan. seperti matinya diesel penumpang. apalagi sejak VW diesel gate. carbon footprint soal isi EV darimana? ya itu persoalan di negara berkembang. di negara maju yg pake solar or wind or nuclear sudah minim, yg jadi issue ya soal emisi gas buang.

kalau mikirnya sampe service. justru pabrikan akan bahagia dengan EV. karena less part = less cost to built 3S = more profit. dan EV itu perang paten teknologi karena ini kan baru, jadi patennya belum expired = belum untuk umum = yg menang ya pabrikan yg banyak megang paten = perang duit.

perhatikan saja China saja kesulitan untuk EV. padahal "rajanya" Solar Cell = clean enery for EV = environmentalist heaven. alesanya? ya sederhana, disono boleh jualan mobil nomor satu dunia, tapi ga ada merek lokal 100% yang jadi raja lokal = butuh merek luar buat bikin mobil.

agak mirip dengan eropa. merek2 eropa males2an jualan EV atau separoh2 ke hybrid sekalipun, kenapa? ya paten. invest ke R&D itu mahal dan tentu lama. beli ke siapa yang siapa pake? Jepang & Korea

yg berjaya? merek Jepang dan Korea. sudahlah sesama Jepang bikin aliansi untuk mobil + batere + penggerak. sekarang Korea yang menguasai batere. Untung Tesla sudah teken kontrak mati duluan dengan Panasonic, kalau ga bisa dimatiin juga tuh kali sama Nihon-jin (Mr Elon = the next Ghosn). EV itu dibikin keren oleh Tesla. sampe ada cult sendiri soal mr Elon ini. tapi aslinya Tesla ga seindah itu

juga bikin EV itu gampang, segampang service. itulah kenapa Tesla Gigafactory santuy aja bangun (sekalian jualan Made in USA) di USA. gampang = murah = profit. ga usah pusign2 kaya mobil ICE, mesti bikin assembly dulu abis itu bingung stamping atau mesin dulu EV? tinggal rakit batere doang. bikin batere itu gampang, yg susah maintain quality ribuan cell dijadiin satu assy = giga problem for Tesla, kaga cuan karena urusan batere dan other quality issues. sisanya? kaya rakit tamiya. tinggal order part saja dari overseas, rakit satu2 di tempat. literally, rakit saking sederhananya diatas kertas.

Apakah peralihan ke mobil EV hanyalah bentuk marketing pabrikan mobil supaya konsumen mengganti mobil lamanya karena faktor teknologi, generasi skrg tentu ingin mencoba sesuatu baru yg lebih advance?

Atau semacam strategy blue ocean yg baru karena mobil ICE sudah sangat jenuh dan sudah sulit utk menghasilkan margin besar karena kompetisi ketat antar pabrikan hingga ke bagian penjualan. Bahkan sampai urusan service ganti oli pun pabrikan sudah menghadapi banyak persaingan dari pihak luar, sehingga sulit dikontrol.

makanya mobil ICE itu hanya akan tersisa di negara berkembang terus tapi ga maju2

[herp]

Toyota knp lambat bgt ya main di ev, pdhl panasonic itu member keiretsu nya toyota

[KSG88]

Faktor harga mobil EV yg mahal ya bisa jadi akibat biaya paten teknologi dan biaya R&D, uda kayak obat baru vs obat generik.

Mumpung masyarakat luas lum paham soal mesin EV ya getok aja harga nya. Toh terlihat orang kaya, kelihatan canggih, dan eksklusif karena jarang yg punya.

Pabrikan dan dealer jadi dpt mesin uang baru, karena banyak pesaing diluar pabrikan Atpm yg lum paham betul teknologinya.

[MaddMaxx]

orang indo itu suka banget road trip, mudik lah, liburan lah, touring lah. selain faktor harga, selama EV blm bisa charge cepet dimana aja kayaknya belum akan booming (ionic n kona buat masih 17-20 jam kalo pake colokan rumah). misal jkt-sby 1000km, EV full charge bisa 500km, maka perlu charge 1x di jalan dan kira2 semua EV dr jkt bakal numpuk charge di sekitar semarang. gimana tuh?

trus siapa enabler fast-charging? baterai dan utility infrastructure. kalo 2 itu udah siap tentu sangat potensial EV booming sih. tapi yakin sih 2050 seharusnya udh booming. kalo belum berarti negara tsb masih tertinggal.

ICE-->EV akan mirip sm case nokia-->android dengan timeframe yg lebih panjang. sama seperti sepeda listrik. sekarang hampir semua genre sepeda sudah ada versi e-bike nya mulai dari sepeda lipat, balap, MTB, sampe sepeda downhill. orang2 dengan dengkul pas2an gaperlu takut lagi ketemu tanjakan curam pake sepeda. 10 taun lalu mah sepeda listrik cuma yg sepeda mini buat ke warung doang.

[alvin23]

Batere itu kan kandungannya biasa bahan2 yg berbahaya ya, dimana tidak boleh dibuang sembarangan karena mungkin juga berbahaya bagi lingkungan. Dan juga batere nya masih harus di charge dari pembangkit listrik yg menggunakan bahan bakar fosil ntah itu minyak bumi, batu bara atau gas alam.

makanya di negara maju, yg akan booming, bisnis recycle batere bekas
https://en.wikipedia.org/wiki/Battery_recycling
batere lithium itu sulit di daur ulang, lebih murah bikin baru daripada daur ulang

EV itu pasti akan terjadi. ya karena standard emisi bikin pabrikan ga bisa jualan. seperti matinya diesel penumpang. apalagi sejak VW diesel gate. carbon footprint soal isi EV darimana? ya itu persoalan di negara berkembang. di negara maju yg pake solar or wind or nuclear sudah minim, yg jadi issue ya soal emisi gas buang.

kalau mikirnya sampe service. justru pabrikan akan bahagia dengan EV. karena less part = less cost to built 3S = more profit. dan EV itu perang paten teknologi karena ini kan baru, jadi patennya belum expired = belum untuk umum = yg menang ya pabrikan yg banyak megang paten = perang duit.

perhatikan saja China saja kesulitan untuk EV. padahal "rajanya" Solar Cell = clean enery for EV = environmentalist heaven. alesanya? ya sederhana, disono boleh jualan mobil nomor satu dunia, tapi ga ada merek lokal 100% yang jadi raja lokal = butuh merek luar buat bikin mobil.

agak mirip dengan eropa. merek2 eropa males2an jualan EV atau separoh2 ke hybrid sekalipun, kenapa? ya paten. invest ke R&D itu mahal dan tentu lama. beli ke siapa yang siapa pake? Jepang & Korea

yg berjaya? merek Jepang dan Korea. sudahlah sesama Jepang bikin aliansi untuk mobil + batere + penggerak. sekarang Korea yang menguasai batere. Untung Tesla sudah teken kontrak mati duluan dengan Panasonic, kalau ga bisa dimatiin juga tuh kali sama Nihon-jin (Mr Elon = the next Ghosn). EV itu dibikin keren oleh Tesla. sampe ada cult sendiri soal mr Elon ini. tapi aslinya Tesla ga seindah itu

juga bikin EV itu gampang, segampang service. itulah kenapa Tesla Gigafactory santuy aja bangun (sekalian jualan Made in USA) di USA. gampang = murah = profit. ga usah pusign2 kaya mobil ICE, mesti bikin assembly dulu abis itu bingung stamping atau mesin dulu EV? tinggal rakit batere doang. bikin batere itu gampang, yg susah maintain quality ribuan cell dijadiin satu assy = giga problem for Tesla, kaga cuan karena urusan batere dan other quality issues. sisanya? kaya rakit tamiya. tinggal order part saja dari overseas, rakit satu2 di tempat. literally, rakit saking sederhananya diatas kertas.

Apakah peralihan ke mobil EV hanyalah bentuk marketing pabrikan mobil supaya konsumen mengganti mobil lamanya karena faktor teknologi, generasi skrg tentu ingin mencoba sesuatu baru yg lebih advance?

Atau semacam strategy blue ocean yg baru karena mobil ICE sudah sangat jenuh dan sudah sulit utk menghasilkan margin besar karena kompetisi ketat antar pabrikan hingga ke bagian penjualan. Bahkan sampai urusan service ganti oli pun pabrikan sudah menghadapi banyak persaingan dari pihak luar, sehingga sulit dikontrol.

makanya mobil ICE itu hanya akan tersisa di negara berkembang terus tapi ga maju2

Setuju, bahkan dari efisiensinya, Hyundai EV itu one of the best lho sekarang. Tesla? wkwk, ketawa kalau liat konsumsi per KwH nya...

Konteksnya di Indo gmn?
Menurut saya tinggal kuat2an Astr* vs Oppa Hyun lobinya. Masih ada risiko Astra akan push ke Hybrid sebagai "Transisi to EV"

Inget kasus LCGC? Pada dasarnya Peraturan Otomotif di Indo itu sangat leaning ke Astr*/Daitoy*.

Karena pada dasarnya mobil2 ini butuh insentif regulasi

[kunaskun]

Setuju, bahkan dari efisiensinya, Hyundai EV itu one of the best lho sekarang. Tesla? wkwk, ketawa kalau liat konsumsi per KwH nya...

Tesla mah kebanyakan "bacot" kalau liat di youtube, aneh2 aja itu rusaknya
tapi bagusnya dengan tesla, generasi muda milenial yg dikhawatirkan ga akan mau beli mobil sebagai bagian dari sharing economy movement jadi mau beli mobil karena faktor Elon juga ternyata sejeleknya Tesla di USA tetep aja jadi benchmark untuk EV (ga ada yg peduli juga soal ginian di USA )

Konteksnya di Indo gmn?
Menurut saya tinggal kuat2an Astr* vs Oppa Hyun lobinya. Masih ada risiko Astra akan push ke Hybrid sebagai "Transisi to EV"

Inget kasus LCGC? Pada dasarnya Peraturan Otomotif di Indo itu sangat leaning ke Astr*/Daitoy*.

Karena pada dasarnya mobil2 ini butuh insentif regulasi

nah bener juga ujung2nya tergantung Mbah Astral itu, maunya gimana, tapi ngeliat tetiba TAM jualan Corolla Cross Hybrid dan C-HR Hybrid, saya juga setuju agak mirip LCGC yg bisa jadi kedepannya bener2 itu regulasi akan jalan setidaknya push ke hybrid dulu karena memang EV itu sudah pasti ga akan jalan untuk sekarang. walau agak unik juga DaiToyo mau repot2 jualan hybrid yang jelas per mobil lebih ribet daripada EV yg gitu doang.

Hyundai ini kalau baca2 di google kayanya memang sudah waktunya ekspansi ke SEA/ASEAN. baru sadar ternyata duo Korean ga punya pabrik di ASEAN. semua impor Korea atau India. Juga faktor Vietnam itu kurang oke untuk bangun pabrik mobil karena ga punya industri dasar suku cadang mobil (lupa baca dimana), jadi rakit doang dengan part impor = ga bisa profit. sedangkan baru tahu juga Ford GM Thailand yang tutup itu diambil sama Great Wall Manufacturing