Toyota Prius sudah tiba di Indonesia

Segala jenis Hatchback dan tipe - tipe mobil lainnya.
(Jazz, Yaris, Swift, xover dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Toyota Prius sudah tiba di Indonesia

Post by Sithlord »

Mr. Conan, this is the one U are waiting for. At last ada IU yang masukin Prius di Indonesia. Silahkan lihat di Kelapa Gading, Graha Auto Center.

Cuman for me, the Prius have a big problem. Bukan mesin hybridnya. Tapi U know what ? Baris depannya sih OK saja. Seperti sedan umum.

Yang saya kaget adalah baris ke 2nya. Anda tau Prius itu bentuknya streamline nukik ke bawah ala Stream di buritan. Nah ! Seperti Stream. Duduk di baris 2, wah ! Kepala saya sudah bentur ama plafon ! And I am only 172 cm tall !

Artinya bule bula bakal ngak bisa duduk di baris 2 Prius ! So saya surprise kok banyak orang amrik yang beli ini mobil ? Mana muat baris 2nya untuk mereka ? Kecuali anak anak dan wanita mereka yang ngak big size.

So in a nutshell, Prius's baris 2 itu mirip Stream's baris 3 ! Sempit dan ngak enak di dudukin. Memang lebih lebar, dan legroom better. But the Headroom is awful !

Harganya belum confirm. But at least hampir 400 juta OTR for a mini sedan that the Prius is.

Well, that kind of price means, I think, the Prius will not do well here. come on ! for almost 400 juta, Indonesians cuman dapat mini sedan yang ngak beda jauh tempat duduknya ama Altis / Vios. And meskipun lebih irit, this hybrid car costs almost 400 juta. It takes a long long time to get back the fuel savings !

Dan tambah dikit lagi sudah bisa beli Odyssey ceper / Alphard versi termurah ! Also sudah bisa beli Voxy / Noah / Stepwagon.

Lihat saja nanti. Apakah Prius akan se-success Alphard ?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

That's NOT THE POINT of the Prius, Dark Lord.

Bentuk Prius itu memiliki CD hanya 0.26! Inilah salah satu faktor penyumbang mengapa Prius adalah mobil paling irit di dunia.

Dan tidak seperti Alphard yang tersedia tumpang-tindih di semua IU, mendapatkan sebuah Prius ini saja sudah memerlukan waktu yang lama, karena begitu panjang daftar indennya! Jangan bandingkan dengan Alphard, dong.
Sithlord wrote:Dan tambah dikit lagi sudah bisa beli Odyssey ceper / Alphard versi termurah ! Also sudah bisa beli Voxy / Noah / Stepwagon.
Ya ampun, jika semua mobil Anda bandingkan dengan minivan yang jelas lebih lega, mobil apa sih yang bisa better value of money daripada minivan? Tidak semua orang gila space seperti Anda. Jangankan Prius, bagaimana Anda menjelaskan semua orang pembeli Accord/Camry/BMW seri-3/Mercedes C-class?

Sekarang Anda mengerti mengapa di Singapore, minivan tidak laku?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Dan Anda sudah coba test-drive, belum? Try the 'B' on the gearshift, for the Battery mode.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Kalau Anda mau bandingkan dengan Alphard, bandingkan dengan Alphard HYBRID, dong. Itu baru apple to apple.

Membandingkan Prius dengan Alphard hanya karena harga saja, seperti Smart dengan Innova atau Mini Cooper dengan Fortuner.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Hehe ! Itu orang IU saja ngak ngerti gimana jalanin mobil hybrid. Perlu tuition dulu deh baru ngerti katanya.

Well, I get yr point. Tapi gini loh, orang yang keluar 400 juta lebih bisa dapat minivan bagus dan besar. OK. Mau compare apple to apple, OK, cari sedan yang sizenya ngak jauh dari Prius.

Masalahnya sedan yang comparable size ama dia di Indo ada BMW seri 3, yang meskipun lebih mahal lagi, tapi kan dapat gengsi.

Nah, Prius memang bisa untuk pamer, nih mobil gue pakai semi listrik ! High tech car ! Tapi selain itu, I think gengsi lainnya sudah minim.

So basically for a 400 juta not too big hybrid sedan like the Prius, one gets very minimal cabin space, even smaller than the BMW seri 3, dan even the mini Porte is a lot bigger.

The price tag is of course for the hybrid system. Nah, di luar negeri bisa jalan, soalnya orang luar negeri seperti di USA selain dapat incentive, juga peduli lingkunggan etc.

Nah, di Indo, takutnya orang sini kwatir harga sudah mahal, ongkos spareparts pasti mahal, dan itu batterai kalau ada apa apa, servicenya ngak murah.

Dan itu Prius saja yang di USA cuman $20,000+ di Indo bisa hampir 400 juta. Apalagi Alphard hybrid ? Bisa 600 juta lebih mungkin.

But I will not make the final judgement yet. Kita tunggu berapa bulan lagi. Pasti ketahuan orang Indo apakah sambut hybrid Prius ini dengan enthusiast sama dengan Alphard dan Odyssey.

Sekarang memang BBM lagi mahal, so Prius is supposed to reduce fuel consumption a lot. BUT, here is the BIG BUT, at almost 400 juta, will Indonesian consumers buy her in large numbers, considering in Indonesia, hitung sendiri, berapa lama baru bisa balik modal BBM ?

I think for the Prius to do well, some other factors must play a part selain hemat BBM supaya Prius laku, like the halo effect from using a new tech car, the cool factor, etc. I mean 400 juta is not cheap for a car the Prius's size.

I am talking about the case in Indonesia, now that Prius is available now. Not in USA or other countries, where the Prius is priced lower, much lower.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Sekali lagi, IU itu bersusah payah dalam mendapatkan sebuah unit Prius, tidak seperti Alphard/Odyssey yg tersedia ribuan unit. Kapan Anda akan mau mendengar dan mengerti hal ini?? Kesuksesan Prius tidak dapat dinilai dengan membandingkan angka penjualannya dengan Alphard/odyssey di Indo, dong.
Kenyataannya, Prius terjual lebih dr 100% unit produksinya, karena daftar inden saja masih begitu panjang. Berbeda dengan Alphard yang over-supply. Lihat saja, setelah ada IU yg menjual versi faceliftnya, banyak IU yg masih menjual versi lama memberikan discount, dan itu pun belum tentu laku.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Jangan gunakan pasar Indo untuk benchmark kesuksesan Prius. For crying out loud, di Indo hanya ada satu unit, masuknya juga lewat grey importer!

Tdk bisa dibandingkan dengan di USA yg lewat ATPM.

Kalau hanya ada satu unit dan terjual, berarti terjual 100% = much better daripada Alphard yang ada puluhan unit nongkrong di IU.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Sithlord wrote:Masalahnya sedan yang comparable size ama dia di Indo ada BMW seri 3, yang meskipun lebih mahal lagi, tapi kan dapat gengsi.

Nah, Prius memang bisa untuk pamer, nih mobil gue pakai semi listrik ! High tech car ! Tapi selain itu, I think gengsi lainnya sudah minim.
Ya ampun, Anda ini terlalu mementingkan gengsi! Anda pikir Prius begitu lakunya di USA dan Jepang, karena orang sana pentingkan gengsi??
Kalau mau gengsi, tidak usah beli Prius, beli Jaguar juga cukup! Jaguar S-type 4.0L, "Nih mobil gua hebat! Minum bensinnya saja 1 : 5 ! Harus Pertamax Plus lagi!"

Pembeli Prius bukan orang yg pentingkan gengsi, tapi orang mampu yg menghargai teknologi dan energy-conscious.

Aku sudah muak berdebat dengan Anda tentang hybrid, apalagi Anda tidak pernah mau dengar fakta dan terus menganggap IU harus bisa menjual Prius sebanyak Alphard di sini. For God's sake, mendapatkan 100 Alphard itu jauh lebih mudah daripada mendapatkan 10 Prius!

Prius harus terjual sebanyak Alphard baru bisa dibilang sukses? Pembeli Alphard itu kebanyakan pentingkan gengsi, kalau mereka tidak pentingkan gengsi, beli Serena saja sebenarnya sudah cukup kan?

Aku tidak akan meneruskan perdebatan ini. Sama saja dengan debat C25 dulu, melelahkan tapi toh tidak mengubah kenyataan. Kenyataan bahwa C25 sudah keluar hari ini dan bahwa semua pabrikan mobil dari Toyota/Honda/Nissan/Mazda/BMW/Mercedes/Ford/VW/Audi/GM semuanya mengembangkan hybrid. Kenyataan bahwa suatu hari semua Alphard dan Serena yang dijual adalah hybrid.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Hehe ! Itu orang IU saja ngak ngerti gimana jalanin mobil hybrid. Perlu tuition dulu deh baru ngerti katanya.
Anda hanya dibodohi salesman yang gaptek saja. Tinggal kontak, push the Start button, pindahkan gear ke D dan jalan. Tidak ada bedanya dengan mobil biasa!
User avatar
Masterpiece
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 24
Joined: Tue Oct 18, 2005 4:05

Post by Masterpiece »

Sir btw Toyota Prius Hybrid itu konsumsi bensinnya brp and harus pake pertamax atau bgmn. Ads brp unit yang udah masuk Indonesia. Thanks
MASTERPIECE
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Dengar sih belum terlalu banyak yang masuk. Saat ini banyak IU terkenal seperti Ivans, Roy saja belum masukin. Cuman yang di Graha Auto yang jadi pioneer. Mungkin saat mulai ramai yang lain baru ikutan.

Bensin apa saya ngak tau. Belum tanya. Tapi kalau sudah mau beli Prius harga hampir 400 juta, pakai Pertamax lah !
User avatar
Masterpiece
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 24
Joined: Tue Oct 18, 2005 4:05

Post by Masterpiece »

Waduh baru muncul udah direcall nih,
dari Mobilku.com,
Toyota recall Prius

(17/10/2005) - Toyota Motor Corp. akan me-recall 75,000 Toyota Prius Hybrid untuk perbaikan software yang di indikasikan jadi penyebab mogoknya unit mesin bensin pada sistem hybridnya.

Problem software ini -timbul pada tahun model 2004-2005- menyebabkan lampu peringatan pada sejumlah Prius menyala. Pada kondisi ini, engine control module masuk pada fail-safe mode dan mematikan mesin bensin.

Menurut Toyota, bila ini terjadi saat mobil sedang dikendarai, Prius masih memiliki cukup energi listrik menepikan mobil. Selanjutnya mobil bisa di stater ulang. Toyota akan menyurati pemilik Prius bulan ini.

Hingga September tahun ini, Toyota telah menjual 81,042 unit mobil hybrid, atau naik 127% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
MASTERPIECE
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Wajar saja, karena teknologi yang digunakan masih sangat baru.
Recall ini kalau di negara maju bukan dilihat sebagai sesuatu yang negatif, tapi justru positif, karena pabrikan memberikan tanggung jawab atas produknya. Karena tidak ada mobil apapun yang sempurna, tanpa flaw produksi sedikitpun.

Bedanya, kalau di Indo ini, jarang sekali ada yang mau recall (seperti Mitsubishi dulu, patut dicontoh). Biasanya problem hanya diberitahu pabrik ke dealer2, untuk diperbaiki jika ada yang complain saja. Apakah ada recall besar2an untuk memperbaiki suspensi belakang Avanza, masalah fuel pump Innova atau suspensi Jazz generasi awal? Tidak ada. Tapi bukan berarti masalah itu tidak ada.
WP
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4612
Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
Location: jauh di mata, dekat di hati

Post by WP »

Di sini biasanya pihak manufaktur malu bila ketahuan bermasalah, jika ada banyak yg komplain dan mereka menyadarinya, mereka pun lalu me-recall produknya, namun dengan sembunyi2, atau memakai istilah lain: SERVICE CAMPAIGN, atau apalah....
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Why ? Soalnya orang Indo itu reaksinya agak terlalu cepat, terlalu dini, terlalu kejam ! Unforgiving mungkin !

Mungkin ATPM takut jika di Indo lakukan recall seperti di luar negeri, takut di cap " Nah mobilnya jelek ! Seperti Carnival ! " Nanti resale valuenya hancur seperti Carnival, dan affect imagenya. Na Loh !
User avatar
adisantosa
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 497
Joined: Tue Nov 30, 2004 19:38
Location: surabaya

Post by adisantosa »

Di Indonesia HUKUMnya gak tegas, gak ada perlindungan hak konsumen yang kuat. (malah menurutku gak ada hukum yang bisa dijadikan patokan) Yah itu dari etika dan moralnya aja...

Kalo memang harus di Recall kenapa mesti takut?
kalo di LN, mereka malah takut citra mereka anjlok cos banyak mobil mereka yang jelek ato rusak hingga terjadi accident. Apalagi mereka dapat dituntut apabila lalai memperbaiki kerusakan yang terjadi..

Di indonesia, para manufaktur, dealer, bengkel tenang2 aja karena gak ada hukum yang bisa mengatur dan menghukum mereka, jadi ya take it easy aja....
The Stream X
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 212
Joined: Thu Jul 15, 2004 16:50
Location: Jakarta

Post by The Stream X »

Tau ga sih. Di BBC TOP GEAR Video Toyota Prius itu dicela. Kenapa? Karena konsumsi BBMnya yang kalah dibanding VW Fox atau VW apa namanya di luar negri, lupa. Dan VW Fox itu bkn Hybrid!!! Pake BBM seperti mobil konvensional biasa!!!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

The Stream X wrote:Tau ga sih. Di BBC TOP GEAR Video Toyota Prius itu dicela. Kenapa? Karena konsumsi BBMnya yang kalah dibanding VW Fox atau VW apa namanya di luar negri, lupa. Dan VW Fox itu bkn Hybrid!!! Pake BBM seperti mobil konvensional biasa!!!
Sudah seringkali kujelaskan, mobil hybrid itu paling irit ketika berada dalam kemacetan, dimana kalau mobil biasa baik bensin ataupun diesel, berapa pada kondisi paling boros!!
Dan di Eropa itu jalan2nya besar2, kosong2 dan panjang2, tidak seperti di Asia, VW Fox yang lebih kecil dan ringan daripada Jazz, dengan mesin diesel tentu saja irit!!
Ingat bahwa Prius jauh lebih besar, dan berdaya muat 5 orang.

Bacalah driving experience Toyota Prius di sini : http://autospeed.drive.com.au/cms/A_2036/article.html

And quoted from the article :
Despite not feeling out of its depth on country roads, the city is obviously where the Prius has its design heart - in urban conditions the technology makes its presence far more strongly felt. It becomes obvious (to the driver, at least) that the engine is off whenever the Prius is stopped at a red light; the numerous regenerative braking icons popping up on the LCD show clearly how much power is being put back into the battery in these stop-start conditions; and the car can now be felt to be running on battery power alone in slow moving and slightly downhill stretches.

I was loathe to reset the fuel consumption display and lose the tank average (another deficiency of the system - you cannot measure trip fuel consumption, as you can on the Insight) but in city conditions the overall tank average declined and declined. In fact the 'last 5 minute' fuel consumption bar showed that now the Prius was sometimes averaging as low as 2.6 litres/100km!
Pada kemacetan, dimana mobil biasa baik bensin/diesel sedang berada pada kondisi terborosnya, Prius hanya menggunakan 2.6 liter bensin untuk menempuh jarak 100 Km!! 1 : 40!!

Jika Anda baca artikel di atas, Anda akan mengerti!
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Bung Conan, baru saja saya baca tabloid otomotif edisi terbaru, 31 Oktober, Bp. Angky Camaro (beliau adalah tokoh senior di industri otomotif Indonesia, eks Direktur Indomobil Group) juga bilang hybrid masih terlalu mahal di Indonesia untuk saat ini.
Mungkin kalau harga bensin ekuivalent dengan Rp. 10.000 per liter baru hybrid menarik
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

TomS wrote:Bung Conan, baru saja saya baca tabloid otomotif edisi terbaru, 31 Oktober, Bp. Angky Camaro juga bilang hybrid masih terlalu mahal di Indonesia untuk saat ini.
Mungkin kalau harga bensin ekuivalent dengan Rp. 10.000 per liter baru hybrid menarik
So..?
Bung TomS, who cares about Indon? Hah, jangankan hybrid, direct injection saja masih jauhh. Diesel saja masih dianggap kotor dan ribut, PertaDEX juga tidak dilirik, solar juga dicampur minyak tanah.

Tidak usah berharap orang Indon mau peduli tentang menghemat BBM dengan hybrid, emisi saja tidak ada yang peduli dan peraturan uji emisi malah dicemooh!

Tidak usah berharap mobil dengan tingkat emisi Super Ultra Low Emission Vehicle (SULEV) seperti Toyota Prius, yang ULEV dan LEV saja masih jauuuh. Euro IV dan V? Euro I dan II saja belum.

Pasar Indon itu senangnya mobil murah, yang paling laku itu mobil varian tanpa airbag karena lebih murah, kalau ada catalytic converter (CC), dicopot supaya bisa pakai bensin bertimbal yang murah. Anak cucu keracunan timbal? Ya mereka harus terima nasib saja.

Tapi apakah hanya karena kita tinggal di Indon, harus bersikap seperti mayoritas, yang anti teknologi baru dan anti hemat BBM? "Untuk apa menghemat BBM, toh minyak Indonesia tidak akan pernah habis?"

Apa salahnya see the bigger picture, think globally, open our eyes and our mind?

Hehe, kalau mau berbicara tentang mobil apa yang bisa laku di Indon, aku tidak akan repot2, jawabanku : apapun asal namanya Kijang, dijamin inden-nya berbulan2! :mrgreen:
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

conan wrote: Tapi apakah hanya karena kita tinggal di Indon, harus bersikap seperti mayoritas, yang anti teknologi baru dan anti hemat BBM? "Untuk apa menghemat BBM, toh minyak Indonesia tidak akan pernah habis?"

Apa salahnya see the bigger picture, think globally, open our eyes and our mind?
Benar sih yang Bung Conan ngomong, masalahnya karena pendapatan per kapita negara kita rendah dan orang yang pendapatan per kapitanya tinggi pada gaptek :)

Kebanyakan orang, kalau ada lebih income baru bisa mikirin yang lainnya, tuntutan terhadap suatu product akan lebih tinggi.

Naik tingkat lagi baru dia bisa mikirin masalah lingkungan dan sebagainya
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

TomS wrote:
conan wrote: Tapi apakah hanya karena kita tinggal di Indon, harus bersikap seperti mayoritas, yang anti teknologi baru dan anti hemat BBM? "Untuk apa menghemat BBM, toh minyak Indonesia tidak akan pernah habis?"

Apa salahnya see the bigger picture, think globally, open our eyes and our mind?
Benar sih yang Bung Conan ngomong, masalahnya karena pendapatan per kapita negara kita rendah dan orang yang pendapatan per kapitanya tinggi pada gaptek :)

Kebanyakan orang, kalau ada lebih income baru bisa mikirin yang lainnya, tuntutan terhadap suatu product akan lebih tinggi.

Naik tingkat lagi baru dia bisa mikirin masalah lingkungan dan sebagainya
Tepat sekali Pak. Indonesia bukan negara termiskin di dunia, masih banyak yang lebih miskin, tapi maaf, kalau soal kesadaran akan lingkungan (dan energi), menurutku penduduk Indonesia adalah the poorest on the planet.

Hutan ditebangi dan tidak ditanam kembali, setelah terjadi banjir saling menyalahkan dsb dsb. Ketika harga minyak dunia melambung dan penduduk negara2 tetangga (yang bahkan lebih kaya) seperti China dan Thailand mulai sibuk melakukan penghematan sesuai himbauan pemerintah, di sini himbauan serupa malah ditertawakan dan konsumsi BBM malah terus naik ("ayo jalan2, mumpung masih disubsidi!"). Sesudah listrik padam berkali-kali barulah mulai sadar.
Dan masih ada ribuan contoh lainnya :(
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

The last time I have contact with the IU, katanya harga OTRnya masih belum ketahuan. Soalnya belum ada yang beli. Dia malah bilang, jika saya beli, saya akan jadi pemilik Prius pertama !

He said Off the roadnya sekitar 375 juta. Jadi biasanya kan jadi On the road tambah 10% lagi.

So the Prius OTR will be about 420 juta lah ! Too rich for my blood ! No matter how irit she is.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Actually, the Prius is cheap for half the car it is!

Bayangkan saja, mobil yang bisa menyerap energi panas yang terbuang pada mobil biasa ketika melambat dan mengerem, energi itu lalu disimpan untuk kemudian diubah lagi menjadi energi untuk menggerakkan mobil!

Lebih dari 350 macam paten teknologi baru digunakan pada Prius, di antaranya the world's most thermal-efficient petrol engine, a super-effective electric motor, a high-power/superlow-loss high-voltage electric supply circuit, an advanced Nickel-Metal Hybride battery pack and electric-inverter air-conditioning. (the last-mentioned item overcomes the engine-energy drawbacks of the usual belt-driven AC system, and only possible in a hybrid model designed from the ground up to intergrate such ground-breaking technology : jadi kalau pada mobil biasa AC justru bikin tenaga berkurang dan bensin boros, pada Prius sama sekali tidak!)

Mobil pertama di dunia yang memenuhi standar Euro IV (Eropa), SULEV Japan (Super Ultra Low Emission Vehicle) dan AT-PZEV (Amerika) semuanya sekaligus! Emisi Prius dalam 2 minggu, baru menyamai emisi mobil biasa dalam satu hari!

Yah, tapi untuk orang yang tidak menghargai teknologi dan tidak peduli sama sekali tentang pentingnya tingkat emisi yang rendah, what can I say..?
:lol:
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Oya, sebuah fakta aneh tapi nyata tentang Prius :

Untuk akselerasi dari 0-30 Km/jam, Prius lebih cepat daripada bahkan sebuah Ferrari 360 Modena.
Karena torsi maksimum Ferrari 360 yang besarnya 375 Nm baru tercapai pada putaran mesin 4750 rpm, sedangkan torsi maksimum motor listrik pada Prius, besarnya 400 Nm (!) dan sudah tersedia secara flat dari 0 sampai 1200 rpm.

Tapi kalau 0-100 Kmh, Ferrari jelas menang karena perbedaan horsepower yang begitu besar.

;)