Bioaditif untuk BBM

[afatchur]

mau tag om Turboman, tapi tidak bisa.
Selama ini saya kurang percaya dengan aditif BBM, masak hanya beberapa ml bisa membuat kualitas BBM membaik.
Tapi saya baru dapat presentasi dari SBRC IPB Sufactant & Bioenergy Research Center http://sbrc.ipb.ac.id/, intinya bioaditif dari minyak atsiri (kali ini dari sawit) punya dampak meningkatkan kualitas minyak diesel.
Sayang bukan presentasi lengkap, hanya ini saja.

Apakah selama ini yang dijual sebagai racun, minyak urut, dkk, itu benar punya dampak baik?
https://onedrive.live.com/view.aspx?res ... Xzw2gDVqiY

WhatsApp Image 2019-09-13 at 13.38.15.jpeg

WhatsApp Image 2019-09-13 at 13.38.16.jpeg

WhatsApp Image 2019-09-13 at 13.38.16 (1).jpeg

[MSU]

saya dulu pake minyak atsiri ini di kuda diesel saya..secara suara memang ada perubahan, jadi lebih garing lari-nya so so aja
sekarang pake cetane booster (dulu PSDK, sekarang lg nyoba amsoil cetane booster)...suara lbh garing..tp lari berasa beda
yg minyak atsiri itu ngrepotinnya pas aplikasi-nya...sdkt banget..nakar pake pipetnya jg ribet
dulu kayaknya pernah baca di mana...minyak atsiri memang menurunkan tegangan permukaan solar dll dll...tp akhirnya berhenti krn sy ga kerasa beda-nya

[afatchur]

Saya tidak pernah pakai. Saya sih pakai Schaeffer Diesel Treat, karena baca rekomendasi om Turboman.

Monggo bisa dilihat presentasi asli dari SBRC itu
https://onedrive.live.com/view.aspx?res ... Xzw2gDVqiY

kalau memang riset membuktikan bioaditif ini dapat meningkatkan kualitas BBM solar, apakah Pertamina akan mengambil ini?

Yang pasti untuk program Green Refinery Pertamina (green gasoline, green diesel), secara teknologi sudah proven, hanya belum ekonomis dijual di Indonesia. DIjual di Eropa sangat ekonomis.
Hitungannya: green gasoline (tanpa sulfur, octane 105-108) membutuhkan minyak sawit RBDPO harga katakanlah 7500. Rendemen 45%. Jadi harga keekonomian sekitar Rp 16.000.
Kalau di Eropa, Neste, ENI, Total, dkk katakanlah membeli pada Rp 8000 (sudah termausk ongkos angkut). harga keekonomian 18 ribu, dijual pada 1,5 Euro, sekitar 25-26 ribu rupiah. Karena itu greengasoline di sana berjalan, tanpa subsidi.

Di bawha ini presentasi terkait green refinery
Presentasi ITB
https://1drv.ms/b/s!Aqobu0fduNeyg8we_wX ... g?e=tEZFxK
https://1drv.ms/b/s!Aqobu0fduNeyg91prGI ... g?e=YXmMxh
Pertamina
https://1drv.ms/b/s!Aqobu0fduNeyg91s0kg ... Q?e=X4IAk6