
ijinkan nubie untuk bikin repiu lagi setelah cukup lama.....
dan lagi-lagi mobilnya niche market.....
tapi Toyota.....
Toyota C-HR Hybrid



Jadi, berawal dari orang TAM mengabari ane kalo ada unit Test Drive C-HR yang bisa digunakan dari tanggal 16 - 19 Agustus yaitu 4 hari untuk mencicipi si Hybrid Termurah yang dijual di Indonesia saat review ini dibuat, singkat cerita ane langsung meluncur ke kantor TAM di Sunter untuk menjemput si C-HR Hybrid ini, sangat excited karena pertama kalinya bisa nyetir mobil hybrid dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Sedikit cerita tentang C-HR, C-HR adalah mobil subcompact crossover dari Toyota yang berbasiskan TNGA, apa itu TNGA? TNGA adalah platform unbody modular Toyota yang akan digunakan untuk model2 toyota kedepannya, TNGA dijanjikan akan memiliki karakter yang sangat berbeda dari Toyota yang kita kenal selama ini.
C-HR, bisa disebut Compact High Rider, Cross Hatch Run–about atau Coupé High–Rider
oke langsung kita bahas Exteriornya
yang ane akan bahas adalah varian Hybridnya, karena yang varian bensin biasa tidak menarik sama sekali dan varian 1200cc turbo tidak dijual resmi.
1. Exterior

Mobil ini memeiliki design anti-mainstream, sangat berbeda dengan Toyota yang selama ini kita kenal dengan desain aman yang masuk ke semua kalangan, sesuai dengan tagline nya "Against Stereotype"

Daaan karena ini Hybrid pastinya sudah dilengkapi emblem biru Toyota

Headlamp sudah menggunakan Bi-Beam LED, Lampu sen sequential seperti lexus


Jauh lebih menarik dibanding versi bensin standar

di samping juga ada emboss HYBRID yang menandakan ini mobil Hybrid, untuk pelek menggunakan Ring 17 yang ane lupa profil dan lebarnya.... yang parahnya adalah........ BANNYA ENASAVE, iya ane paham demi konsumsi BBM yg baik, tapi ya ga enasave juga atuh.....

ini adalah best angle untuk melihat C-HR Hybrid, lampu belakang jauh lebih bagus dari versi bensin karena sudah full LED baik, stoplamp, reverse lamp, dan lampu sen.

2. Interior

untuk interior.... INI SANGAT TIDAK TOYOTA, disini terlihat Toyota ingin keluar dari Stereotype mereka yang memiliki interior kaku dan membosankan, banyak garis2 bertabrakan yang cukup berani yang diberikan oleh desainer interior Toyota

desainnya si keren, mbok ya ga HU Rush juga ditemplok kesitu hadeh.....


di belakang cukup horror..... ane ampe lupa foto jendela keluar karena saking sempitnya, kesan claustrophobic sangat ditimbulkan oleh mobil ini bagi penumpang belakang, ane aja gakuat lama2 disitu

3. Engine
Mungkin ini bagian yang paling menarik dari C-HR Hybrid ini, mesinnya.

ya, mobil ini memiliki 2 mesin, Mesin bensin dan mesin listrik berkode 2ZR-FXE Atkinson Cycle, output dari mesin "hanya" 99ps dan 142nm, terdengat culun, eits tunggu dulu, mesin listriknya memberikan tambahan tenaga sebesar 37ps dan torsi 65nm, yang apabila ditotal menghasilkan total figur sebesar 136PS dan torsi 207nm, terlebih mobil ini hybrid, bayangkan torsi instan 207nm


4. Driving Impression
Jadi, dengan figur menjanjikan diatas, bagaimana rasanya mengemudi si C-HR Hybrid ini?
1 kata: Amazed
ya ini tidak dibuat2 kok, ane dibuat terpukau oleh mobil ini dari banyak aspek, kita mulai dari yang paling seru, menyalakan mobil, karena ini Hybrid toyota jadi bukan tombol engine start-stop melainkan tombol Power yang ane lupa foto maaf......
injak rem dan tekan tombol, voila mobil menyala, tanpa suara sedikitpun dikarenakan menyalakan mobil menggunakan mesin listrik dari mobil, sehingga sangat senyap, bahkan orang awam tidak akan menyadari kalau mobil ini sudah menyala, saat berkendara di low speed, mobil akan mengutamakan EV mode alias full elektrik tanpa mesin sama sekali, terasa awkward memang karena seperti mengendarai bom-bom car. Memang ketika kita sudah mulai mengambil kecepatan seperti di jalan Tol, mobil akan beralih ke mesin bensin untuk melakukan pengisian baterai untuk mesin listriknya,

Mobil ini memiliki energy monitor, terdapat tiga gambar, mesin bensin, roda dan baterai, jika mobil sedang EV mode, maka yang ditampilkan akan seperti diatas, baterai dengan panah ke ban, jika mesin bensin yang menyala, maka mesin akan menunjuk anak panah ke ban dan baterai, karena mesin bensin juga digunakan untuk mengcharge baterai dan menggerakan roda, apabila melakukan pengereman, nanti dari ban akan ada panah ke baterai mobil, jadi panas dari pengereman akan dimanfaatkan untuk charge baterai dimana pada mobil biasa, energi panas dari rem akan terbuang begitu saja, definsi dari efisien, apabila kita pedal to the metal, maka baterai dan mesin akan menunjuk ke ban untuk INSTANT POWAAAHHHHH!!
Next untuk handlingnya, mobil ini memiliki sasis yang sangat baik, dikombinasikan dengan suspensi yang tidak kalah baiknya, bantingan terasa refined, firm tetapi tidak ajrut-ajrutan terasa seperti mobil eropa, untuk keheningan yaa standar2 aja, tapi suara bannya aduh itu enasave sangat berisik, saran ane ganti ban silent maka akan sempurna.
For the best part, pasti SMers akan bertanya bagaimana Konsumsi BBM nya? ane akan berikan gambarnya saja dan akan sedikit jelasin kondisi jalan saat itu, sisanya simpulkan sendiri.




Cruising 80km/h di Tol Cililitan mengarah ke JORR Bintaro, kondisi cukup lancar dengan cruise control.

muter2 Bintaro ketemu macet2 kecil.

Perjalanan dari BSD - BNI Dukuh Atas via toll Jakarta - Tangerang dan Dalkot.

Perjalanan dari Melawai - Rawamangun - Bintaro.

Rekor terburuk ane kalau tidak salah, ketemu macet parah di Pamulang.
5. Conclusion
Jadi, setelah mengendarai mobil ini selama 4 hari, ane cukup terpukau dengan mobil Hybrid termurah di Indonesia ini
Pros:
+ Sangat Hening
+ Handling sangat baik
+ Irit BBM
+ Irit BBM
+ Irit BBM
+ It's a Toyota......
Cons:
- Hilangnya beberapa fitur seperti Rear Cross Traffic Alert dan Blind Spot Monitoring
- Ban Enasave
- Cukup sempit
- Mahal thanks to our retarded car tax system.
mobil ini dihargai OTR: Rp. 523.000.000 angka yang cukup mahal, memang strategi TAM dalam memasarkan C-HR Hybrid agar tak terlihat mahal cukup cerdas, 2018 masukin C-HR bensin dengan set harga mahal, sehingga pas keluar Hybrid terasa murah.
Tapi balik lagi, dengan 523jt, would i buy it? No, rational buyers seperti ane akan tetap lari ke SUV Ladder Frame seperti Fortuner atau Pajero Sport diharga segitu, menawarkan durabilitas dan fungsi yang lebih baik, dan juga mesin Diesel yang cukup efisien meski tidak seirit Hybrid.
Terus siapa dong yang diincer TAM sebagai target market? ya para emotional buyers, mereka yang udh punya mobil lebih dari 2, ingin mobil ke 3 yang irit, atau mungkin buat sekedar mobil genap/ganjil untuk nerabas ganjil genap tiap harinya , krn mobil satunya udh ganjil misal jadi beli CHR buat mobil plat genap, atau orang yang mendambakan keheningan dalam berkendara.
well segitu dulu review dari nubi, berikut ada foto-foto tambahan, enjoy!




sekali lagi mohon maaf bila ada kekurangan, nubi pamit hehe


