
mobil termahal yang pernah saya test hanya sekelas/harga setara medium sedan. jadi sudut pandang saya akan serba MEWAH. Odometer masih 1100 km kurang lebih.
short drive dilaksanakan pas momen lebaran di jakarta, seorang kawan menawarkan mau ga test ni, tentu saya mau, karena kepo dengan mesin canggih toyota 8AR-FTS (ga terbaru lagi karena sudah ada 6AR-FSE/FBS). Twin Scroll Turbocharged watercooled intercooler direct injection gasoline engine with atkinson cycle capability. Panjang? memang, karena semacam pamer teknologi Toyota, Mesin bensin 2000cc direct injection sudah biasa, dipakein turbo masih biasa, nah ini ditambah bisa atkinson cycle karena adanya VVT-iW (Variable Valve Timing - intelligent Wide).
sayang dikarenakan gangguan teknis, saya gagal untuk bikin video POV driving.
LEXUS RX300 2019 Indonesia
Edisi Facelift 2018. Ditandai dengan perubahan nama menjadi RX300 bukan RX200t seperti sebelumnya. padahal enjin yang digunakan sama saja yaitu 8AR-FTS. Dipasangkan dengan geared AT 8 Speed.
yang unik alasan pemilik kenapa pilih varian non F Sport, karena takut F Sport terlalu keras (padahal dengan selisih harga "cuma" 50 juta), dan lebih suka interior warna terang seperti ini. kalau saya ditanya si, saya hanya bisa jawab: yang mana sajalah oke

Exterior
It's huge and low slung. Hood panjang, tinggi, Atap floating ala2, dipadukan dengan horizonal chrome line bikin efek dramatis, wheel arch besar lengkap dengan black overfender tipis, ditambah bumper tinggi dan kaca pintu bagasi super landai bener2 bikin tampilannya terkesan besar dan tinggi. Tapi percayalah mobil ini hanya lebih tinggi 20mm dari xpander. yep, hanya 20mm. padahal sudah menggunakan pelek ukuran 20".
Interior
Kesan pertama: susah naik turunnya, karena pintunya tebal (bukan plat body-nya tebal jadi mesti diketok2 agar sahih kalau ini mobil bagus ala orang Indo), tapi ketebalan trim dan daun pintu bikin susah sekali naik turunnya yang sepertinya tembus diatas 25 cm, apalagi kalau di parkiran sempit (tapi inilah fungsi chaffeur kan? dan tentunya Lexus Priority Parking?

didalam disambut interior warna beige/krem atau apapun itulah, sekali lagi saya tidak berani komen, karena apalah saya ini

Drivers seat, disambut instrumen panel "normal" khas toyota zaman now, layar MID besar di tengah2, spion luar besar, bangku all electric lengkap dengan lumbar support adjustable + cooler

Duduk di baris kedua, Ibu Jenderal Bintang Tujuh yg selalu jadi penghuni di bangku belakang langsung komen: mobil gede tapi daleman sempit yak

Driving Experience
Enjin starto, kok ga berasa, ya iyalah ini LEXUS.

Pindah transmisi ke D, lepas rem, digas dikit, yang terasa: HAALLUUUSSSS... dan beneran HAAALLUUUSSSS (bukan sekadar halus), momen ketika pindahin transmisi saja sudah berasa halus ga ada itu oblak2 rasa plastik2, lepas rem seperti assisted, digas dikit juga seperti assisted.
Bahkan steering saja seperti assisted jadinya HAAALLUUSSSSS....
Respon mesin pun HAAALLUUSSSS... Jambakan turbo, dsb ga ada tuh, semuanya HAAALUUUSSSS, bejek2 pindah2in transmisi ke red line terus2an pun HAAAALLUUSSSSS. Memang akselerasi "cuma" 9,8 detik, tidak seperti X3 yang bahkan bisa 8,5 detik, tapi dihantarkan dengan sangat HALLUUSSS sejak rpm bawah... dorongan torsi 350nM pun gitu, tetap terasa, tapi HAAALLUUSSS.... pindah ke sport mode, terasa engine response berubah tapi tetap HAAALLUUSSS... Yang unik, ketika gas to the floor, rpm akan seperti tertahan sesaat di 4000an, baru naik lagi, begitu juga di Sport Mode + Manual Gear mode, seperti ada sedikit tertahan di rpm 4000an. menggangu? tidak, karena saya bukan bang Fitra Eri

Respon gas luar biasa canggih, penggunaan geared AT 8 speed yang mungkin ada AI (karena cepat sekali untuk adaptasi dengan gaya pengemudi), benar2 pas dan HAAALLUUSSS.. pindah2 gigi ga berasa apapun, rpm drop pun ga berasa, mau berapa agresif pun tetap HAALLUUSSS... Hal menyenangkan lain adalah Auto Start Stop yang halus, dan hanya sesekali judder begitu injak gas sesaat setelah auto start stop engage. Masih ditambah tidak ada getaran atau bunyi2an aneh dari mesin ketika Auto start stop engage/disengage.
Respon steer selain HALLUUSSS.. terasa seperti assisted, terasa seperti tidak ada mekanikal yang menghubungkan steer ke roda tapi tetap enak digunakan, road feels memang mati seperti umumnya EPS, tapi ini kategori yang enak digunakan untuk sehari2. Lincah, tajam, instan, ngikut saja maunya driver. Body roll memang besar, kalau kata ownernya seperti sedan besar, tapi tetap enak untuk dalkot, yg membatasi adalah ketika parkir, di dalam terasa kecil tapi ketika parkir adalah perjuangan karena ini mobil baru terasa besarnya ketika parkir.
Suspensi pun HAAALLUUSSSSS.. rebound halus, damping halus, terasa seperti naik kapal tapi dikontrol secara maksimal, dan saya mendapat kesan seperti memang disengaja agar menyerap jeleknya jalan dengan maksimal, sekali lagi kata ownernya: seperti sedan besar. Karakter kaya gini ga bikin kestabilan berkurang, percayalah mau selap selip di kecepatan 140 kpj keatas ga masalah sama sekali (tidak untuk ditiru dan kebetulan saya coba di toll yg kosong melompong). Nose dive minim, ga ada gejala2 aneh2 ketika cruising 170 kpj, selain kok yg lain jadi lamban ya

Hal aneh adalah rem, mungkin belum break-in? Respon untuk dalkot tidak terasa masalah, hanya terkadang terasa kedodoran karena bagaimanpun juga ini mobil beratnya nyaris 2 ton. Tapi untuk heavy braking di kecepatan tinggi, terasa kepayahan sekali, susah untuk menghentikannya secara tiba2.
![Yes / No [emo-yesno]](./images/smilies/2017-yesno.gif)
Kombinasi mesin, transmisi, suspensi, steering wheel, Semuanya terasa HALLUUSSS, "palsu" yang natural,fake natural.
NVH & Comfort
Hal paling aneh menurut saya adalah tyre noise yang masih masuk ke interior, begitu juga redaman suara luar dari luar yg masih masuk terutama suara motor yang lewat. padahal ban yang digunakan adalah BS Dueler HL 33 yang memang diciptakan untuk SUV monokok.
seperti diatas, suspensi HALUS seperti ini ternyata masih ada jeleknya, untuk beberapa org seperti limbung/tidak stabil/ga mau diam. untuk saya hanya agak bikin mabok ketika duduk di bangku belakang dengan kemiringan senderan tidur maksimal jadi mesti tegak sekali.
Sisanya ga berani komen, karena apalah saya ini

Overall
HAAAAALLUUUSSSSS. Apalah saya ini komen macem2 soal mobil sekelas ini, ilmu saya mesti sekelas bang Fitra Eri baru d komen2. Pada intinya HAAAALLUUUSSSSSS...
Tiny Bity Things
- Car key modelnya biasa saja, walau dikasih card key untuk dompet
- AC Dingin, dan ada eco mode untuk climate control

- Touchless Back Door Opener 9 dari 10 kesempatan sukses maksimal, cukup kantongi kunci tutupi logo Lexus dengan tangan dan terbukalah tailgate, jauh lebih mudah daripada kick sensor.
- 360^ Parking Assist luar biasa keren, lengkap dengan animasi 2D sekitaran kendaraan. another level of camera parking assist.
- UX dan UI entertainment system menyulitkan, respon bagus tidak lemot sama sekali, tapi dipakainya mengerikan karena itu pointer ga jelas maunya kemana ketika digeser2
![Yes / No [emo-yesno]](./images/smilies/2017-yesno.gif)
- GPS pun sama payahnya, tampilan outdated, diperparah susah untuk navigasi dll. Kata ownernya, memang Lexus punya UI terparah dikelasnya.
- Tiada Android Auto/Apple Car Play. USB connection hanya untuk storage akses ke smartphone saja. Bluetooth tidak support AAC untuk android.
- ban cadangan 17"
- HUD Keren!
- Lampu utama tidak terlalu terang heboh, cukuplah
- redline di rpm 6000.
- tiada paddle shift.
- masih ada in-dash cd player.
- 2 Layar besar di belakang headrest bangku depan itu independen, ga terkonek ke entertainment system (selain suara kayanya), dan itu terlihat seperti aftermarket bukan opsi dsb
- all white instrument.
bonus: