[Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
[Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
SM-ers semua, need advice
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 332
- Joined: Sat Dec 28, 2013 23:45
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
1. selama angsuran dibayar tepat waktu tdk ada alasan leasing menahan bpkb.
2.kurang tau
3.sepertinya otomatis kena krn menunggak dan tidak bs melakukan pembayaran.
urusan leasing selama bayar lancar rdk akan jd mslh. tp kl sdh telat dan gagal bayar sudah siap resikonya
2.kurang tau
3.sepertinya otomatis kena krn menunggak dan tidak bs melakukan pembayaran.
urusan leasing selama bayar lancar rdk akan jd mslh. tp kl sdh telat dan gagal bayar sudah siap resikonya
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 31
- Joined: Wed Mar 28, 2018 4:03
- Location: Ciledug
- Daily Vehicle: Mitsubishi Xpander
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
1. Kurang tau
2. Hati2 urusan over kredit, takutnya kalo dilaporin ke polisi kita bakal repot, ada cerita temen berkali2 dipanggil polisi karena dikira modus karena over kredit n mobilnya dipretelin bagian2 ttt sm pembeli meskipun leasing bisa narik tp kondisinya dah byk bagian nggak lengkap
3. Kurang tau
2. Hati2 urusan over kredit, takutnya kalo dilaporin ke polisi kita bakal repot, ada cerita temen berkali2 dipanggil polisi karena dikira modus karena over kredit n mobilnya dipretelin bagian2 ttt sm pembeli meskipun leasing bisa narik tp kondisinya dah byk bagian nggak lengkap
3. Kurang tau
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 524
- Joined: Mon Aug 26, 2013 5:50
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Yg pasti masuk blacklist BI om
Santai dijalan, nikmati hidup.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 43
- Joined: Tue Jul 11, 2017 8:04
- Location: Madiun
- Daily Vehicle: Mirage
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Nyumbang suara.
1. Sangat tidak di sarankan overkredit bawah tangan. Krn melanggar hukum dan klo ada di kemudian hr yg ganttin kredit nunggak kita yg repot. Paling tidak klo di over kredit org lain keluarga dekat / kerabat yg bisa di pertanggung jawabkan.
2. Memang di tarik selesai tp urusan bisa panjang.
3. Iya. Bakal kena BI checking.
Intinya jgn pernah menyerahkan overkredit ke org yg kita tidak tau. Dan jika overkredit harus resmi.
Apapun itu hutanglah dengan bijak dan tanggung jawab.
Brani hutang brani lunasin.
Krn sbg tanggung jawab kita.
1. Sangat tidak di sarankan overkredit bawah tangan. Krn melanggar hukum dan klo ada di kemudian hr yg ganttin kredit nunggak kita yg repot. Paling tidak klo di over kredit org lain keluarga dekat / kerabat yg bisa di pertanggung jawabkan.
2. Memang di tarik selesai tp urusan bisa panjang.
3. Iya. Bakal kena BI checking.
Intinya jgn pernah menyerahkan overkredit ke org yg kita tidak tau. Dan jika overkredit harus resmi.
Apapun itu hutanglah dengan bijak dan tanggung jawab.
Brani hutang brani lunasin.
Krn sbg tanggung jawab kita.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2899
- Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
- Location: Jabodetabek
- Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
sudah banyak kasus over kredit bawah tangan yang modal materai doank.....
intinya yang dikejar ya yang namanya tercatat di leasing
intinya yang dikejar ya yang namanya tercatat di leasing

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 339
- Joined: Fri Jul 01, 2016 10:16
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Yang pasti nama si oom bakal masuk BI checking, akan sulit saat mau ajuin kredit lainnya, mau naik limit kredit card dll.
-
- Newbie
- Posts: 12
- Joined: Tue Aug 01, 2017 1:36
- Location: Bogor
- Daily Vehicle: Jeep
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
SEharusnya oper kredit tidak dilakukan di bawah tangan, karena apabila pembeli nunggak anda yang akan dikejar leasing, bila melakukan oper kredit harus secara resmi mengajukan ke leasing agar posisi anda sebagai lesse dalam perjanjian leasing digantikan oleh si pembeli.
pertanyaan diatas membingungkan:
yang diover kredit dibawah tangan etios, lalu kenapa LCGC harus di balik nama, apakah saudaranya beli LCGC diver kredit juga?
pertanyaan diatas membingungkan:
yang diover kredit dibawah tangan etios, lalu kenapa LCGC harus di balik nama, apakah saudaranya beli LCGC diver kredit juga?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 408
- Joined: Fri Jan 27, 2017 14:35
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Sbenernya mobil yang masih dalam tahap angsuran (masih berjalan proses cicilan) dinamakan barang fidusia yang artinya meskipun secara pembayaran dan kepemilikan legalitas secara tertulis milik saudara anda namun sebetulnya di mata hukum barang tersebut masih milik perusahaan leasing. Pendek kata, barang fidusia (hukum fidusia) adalah properti kepemilikan seseorang yang secara hukum masih dimiliki oleh perorangan/perusahaan namun barang/properti tersebut sudah berada di tangan konsumen.
Sebenernya proses over kredit merupakan tindakan menyalahi hukum perjanjian fidusia itu sendiri yang dalam klausul perjanjian antara leasing-konsumen terdapat pasal yang harus ditaati dan salah satunya tidak memperjual belikan properti yang masih dalam status cicilan hingga lunas . Awalnya perjanjian fidusia (skema awal leasing wawancara konsumen) merupakan perjanjian antara leasing dengan saudara anda. Tentu leasing menilai secara kemampuan dan kecakapan saudara anda sehingga mereka memberikan kepercayaan untuk memfidusiakan properti miliknya pada saudara anda. Namun karena over kredit (biasanya tanpa sepengetahuan leasing) akhirnya terjadi perpindahan konsumen yang pihak leasing sendiri tidak tahu kemampuan dan kecakapannya seperti apa hingga pada akhirnya terjadilah kredit macet tersebut. Hal tersebutlah yang saya katakan itu melanggar perjanjian fidusia itu sendiri karena perjanjian awalnya antara leasing dengan saudara anda namun pada akhirnya dipindahkan secara sepihak oleh saudara anda demi kepentingan saudara anda sendiri sementara properti tersebut secara hukum masih milik perusahaan leasing tersebut. Hal inilah yang masuk lingkup perdata yang penyelesaian sengketa tersebut berupa hutang piutang.
Disini saya tidak akan mempersoalkan mengenai penyitaan properti saudara anda yg dalam hal ini Toyota Etios nya.
Namun yang akan saya jabarkan disini adalah efek dari hal tersebut diantaranya;
1. Selagi masa cicilan masih berlaku sekalipun sudah dilakukan proses over kredit, data yang dipegang oleh pihak leasing adalah data saudara anda sendiri sehingga apabila terjadi kesalahan oleh pihak ketiga yakni konsumen yang membeli Etios saudara anda, data yang akan terpengaruhi adalah data saudara anda.
2. Imbasnya adalah kredibilitas saudara anda dimata leasing tersebut. Tentu tidak hanya leasing tersebut tetapi juga seluruh leasing dan lembaga pembiayaan modal termasuk didalamnya juga bank besar dan bank kecil karena mereka memiliki sistem penilaian bernama BI CHECKING yang berlaku universal bagi seluruh bank dm lembaga pembiayaan modal konsumen. Apabila dalam BI CHECKING tersebut saudara anda dinyatakan gagal kredit yang diakibatkan oleh pihak ketiga maka saudara anda akan kesulitan melakukan pengajuan kredit bank maupun leasing selama 2 tahun kedepan apapun bentuknya. Dalam hal ini identitas pihak ketiga tidak dirugikan sama sekali dan justru masih dapat melakukan pengajuan kredit karena penilaian BI CHECKING nihil alias masih bersih.
Apabila kasusnya sudah seperti diatas, maka mau tidak mau saudara anda butuh waktu selama 2 tahun kedepan demi pemutihan penilaian BI CHECKING sehingga selama rentang waktu tersebut saudara anda dibekukan untuk melakukan pengajuan kredit pemodalan
Solusinya apabila ingin melakukan transaksi jual beli namun properti masih dalam tahap fidusia/cicilan adalah dengan melakukan pelunasan diawal dengan membayar sisa cicilan dikalikan tenor waktu yang berlaku dan dikenakan penalti yang nilainya bergantung dari kebijakan leasing masing2.
Sebenernya proses over kredit merupakan tindakan menyalahi hukum perjanjian fidusia itu sendiri yang dalam klausul perjanjian antara leasing-konsumen terdapat pasal yang harus ditaati dan salah satunya tidak memperjual belikan properti yang masih dalam status cicilan hingga lunas . Awalnya perjanjian fidusia (skema awal leasing wawancara konsumen) merupakan perjanjian antara leasing dengan saudara anda. Tentu leasing menilai secara kemampuan dan kecakapan saudara anda sehingga mereka memberikan kepercayaan untuk memfidusiakan properti miliknya pada saudara anda. Namun karena over kredit (biasanya tanpa sepengetahuan leasing) akhirnya terjadi perpindahan konsumen yang pihak leasing sendiri tidak tahu kemampuan dan kecakapannya seperti apa hingga pada akhirnya terjadilah kredit macet tersebut. Hal tersebutlah yang saya katakan itu melanggar perjanjian fidusia itu sendiri karena perjanjian awalnya antara leasing dengan saudara anda namun pada akhirnya dipindahkan secara sepihak oleh saudara anda demi kepentingan saudara anda sendiri sementara properti tersebut secara hukum masih milik perusahaan leasing tersebut. Hal inilah yang masuk lingkup perdata yang penyelesaian sengketa tersebut berupa hutang piutang.
Disini saya tidak akan mempersoalkan mengenai penyitaan properti saudara anda yg dalam hal ini Toyota Etios nya.
Namun yang akan saya jabarkan disini adalah efek dari hal tersebut diantaranya;
1. Selagi masa cicilan masih berlaku sekalipun sudah dilakukan proses over kredit, data yang dipegang oleh pihak leasing adalah data saudara anda sendiri sehingga apabila terjadi kesalahan oleh pihak ketiga yakni konsumen yang membeli Etios saudara anda, data yang akan terpengaruhi adalah data saudara anda.
2. Imbasnya adalah kredibilitas saudara anda dimata leasing tersebut. Tentu tidak hanya leasing tersebut tetapi juga seluruh leasing dan lembaga pembiayaan modal termasuk didalamnya juga bank besar dan bank kecil karena mereka memiliki sistem penilaian bernama BI CHECKING yang berlaku universal bagi seluruh bank dm lembaga pembiayaan modal konsumen. Apabila dalam BI CHECKING tersebut saudara anda dinyatakan gagal kredit yang diakibatkan oleh pihak ketiga maka saudara anda akan kesulitan melakukan pengajuan kredit bank maupun leasing selama 2 tahun kedepan apapun bentuknya. Dalam hal ini identitas pihak ketiga tidak dirugikan sama sekali dan justru masih dapat melakukan pengajuan kredit karena penilaian BI CHECKING nihil alias masih bersih.
Apabila kasusnya sudah seperti diatas, maka mau tidak mau saudara anda butuh waktu selama 2 tahun kedepan demi pemutihan penilaian BI CHECKING sehingga selama rentang waktu tersebut saudara anda dibekukan untuk melakukan pengajuan kredit pemodalan
Solusinya apabila ingin melakukan transaksi jual beli namun properti masih dalam tahap fidusia/cicilan adalah dengan melakukan pelunasan diawal dengan membayar sisa cicilan dikalikan tenor waktu yang berlaku dan dikenakan penalti yang nilainya bergantung dari kebijakan leasing masing2.


-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 81
- Joined: Tue Jun 26, 2018 4:56
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
kalo over kredit di bawah tangan, kan berarti data2 masih tercatat di pemilik lama..alexdonovan wrote: Tue Aug 28, 2018 4:28 SM-ers semua, need advice
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
1 : emang nama pertama siapa ? gak paham pertanyaan musti balik nama nya..
beli second overkredit bawah tangan juga ?
2 : iya, etios di tarik, nama jadi jelek, blacklist BI karena lalai dalam menjalankan kewajiban bayar angsuran..
3 : iya
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Berati kesimpulannya,
- Tidak usah balik nama untuk yang LCGC
- Pasti kena BI checking
Biar saja kena, biar dia belajar. Saya sudah ingatkan dia untuk jangan pernah over-kredit bawah tangan. Masak cmn belasan juta, padahal udah cicil 2 tahun. Entah apa yang dia pikirkan.
- Tidak usah balik nama untuk yang LCGC
- Pasti kena BI checking
Biar saja kena, biar dia belajar. Saya sudah ingatkan dia untuk jangan pernah over-kredit bawah tangan. Masak cmn belasan juta, padahal udah cicil 2 tahun. Entah apa yang dia pikirkan.
Itulah, saya juga bingung. Ga ada urusannya Etios yang gagal bayar dengan LCGC yang dikredit ini kanD3d3nk wrote: Tue Aug 28, 2018 6:13 pertanyaan diatas membingungkan:
yang diover kredit dibawah tangan etios, lalu kenapa LCGC harus di balik nama, apakah saudaranya beli LCGC diver kredit juga?
Dua-duanya beli brand new. Salahnya, dia pake leasing yang samahtk wrote: Tue Aug 28, 2018 6:25 kalo over kredit di bawah tangan, kan berarti data2 masih tercatat di pemilik lama..
1 : emang nama pertama siapa ? gak paham pertanyaan musti balik nama nya..
beli second overkredit bawah tangan juga ?
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 119
- Joined: Fri Sep 11, 2009 11:35
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
alexdonovan wrote: Tue Aug 28, 2018 4:28 SM-ers semua, need advice
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
1. Saudara Anda (setelah mengoperkredit bawah tangan si Etios) lalu ambil kredit LCGC nya brand new dari dealer dengan aplikasi dia sendiri, atau kembali ngambil oper kredit bawah tangan milik aplikasi orang lain? Kalau benar yg ditebalkan di atas ya miris. Sebaiknya ya balik nama, ke nama siapa? Ke nama beliau sendiri lah. Nanti kalau LCGC lunas setelah diangsur sekian lama datang ke Leasing mau ambil BPKB ya diusir krn leasing tidak kenal saudara Anda. Oke jadi saya ajukan overkredit resmi, bisa kah? Bisa, ada sangat amat sedikit leasing yg punya kebijakan tsb dgn prosedur seperti pengajuan kredit baru, calon debitur baru disurvey segala macam kena biaya administrasi dan provisi, bahkan ada yg tambahan uang utk pengurangan pokok hutang. Serah terima kendaraan dilaksanakan di hadapan para leasing. Lalu soal kemungkinan diterima? Tipis, karena record Etios nya di pindah tangan tanpa sepengetahuan pihak kreditur dan apesnya macet. Itu ada Pidana nya namanya penggelapan objek fidusia.
2 dan 3. Sekarang ini, persoalan hukum Kredit Kendaraan Bermotor dengan Perusahaan Pembiayaan tidak sesederhana masa lalu. Dahulu, tinggal lengkapi persyaratan, bayar DP, pakai. Kalau ga kuat, tinggal kembalikan selesai. Saat ini, di bawah payung UU Fidusia yang berlaku, pun terjadi wanprestasi pembayaran, Kreditur tidak berhak menarik objek jaminan fidusia (kendaraan) tanpa adanya keputusan sita jaminan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Enak ya, tunggu dulu. Di sisi lain, kerena perlindungan konsumen semakin kuat, ada efek sampingnya. Apabila ternyata setelah objek jaminan tersebut disita dan dilelang secara terbuka dan hasil penjualan melebihi seluruh tanggungan yang terutang, maka si debitur masih dapat pengembalian atas kelebihan tersebut. Lah kalau masih kurang, apalagi macetnya saat masih awal masa kredit yang pokok hutangnya msih menggunung lalu gimana? Bongkar celengan Anda dan wajib bayar sisa kekurangannya. Anda tak mau bayar? Wah, saya ga perlu jelaskan buntut buntutnya.
Ah, masa iya, kemarin saya macet trus kembalikan unit kendaraan selesai persoalan. Kalau dapat leasing yg masih gaya begitu ya bersyukur. Kalau leasing nya berproses sesuai hak hukum nya dipakai ya tentu lain cerita. Ga akan debitur cengar cengir tidur enak.
Kalau sudah ditarik/ sita jamin pengadilan apakah akan BLACKLIST BI? Dua duanya judul bahasa accounting dan hukum nya sama. DEFAULT & WANPRESTASI Selamanya akan tercantum di Catatan Kolektibilitas Kredit Bank Indonesia.
Lalu bagaimana solusi terbaik apabila sudah tidak sanggup bayar/ tidak mau meneruskan kredit? Jual putus, pelunasan total seluruh pokok hutang. Nama dan kualitas kredit tetap bersih, hati tenang.
Etios : Musyawarah dengan pemegang unit, apabila ada kemungkinan dijual masih bisa menutupi pelunasan segera jual, sisa uangnya terserah Saudara Anda dan Pemegang Unit mau diapakan. Apabila kira kira masih jauh dari cukup, ya lebih baik legowo kembalikan unit sambil berharap persoalan clear tanpa tuntutan lebih lanjut dari pihak leasing. Soal nama baik tersangkut ya anggap saja opsi terbaik dari terburuk daripada harus nombok pelunasan total.
LCGC : Terserah Saudara Anda, apabila oper kredit bawah tangan yang menanggung resiko ya debitur awal. Kalau Saudara Anda pun bertekun bayar cicilan sampai lunas dan diujung nya tidak bisa ambil BPKB ya siap ikhlas seperti kata leasing di atas. Atau misalnya si atas nama debitur sudah pindah domisili entah kemana sampai kiamat BPKB akan tetap di kantor Kreditur. Mobil tidak dibayar dan Dibawa lari pun yang duluan terciduk debiturnya, kecuali nama Saudara Anda diseret juga selaku penerima overkredit ya karena siapa juga yang mau nyungsep sendirian kalau sudah berurusan hukum.
Saat ini yang ada di otak leasing adalah Etios dan LCGC balik kandang semua, dilelang dan cukup untuk tutup sisa hutang.

Maka, saran para pakar sebaiknya saat ini ke depannya berpikir matang dan kalkulasi cermat apabila ingin mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, ingat kendaraan bukan objek liquid yang nilainya naik terus seperti properti.
Note : Semua tulisan di atas opini pribadi berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari rekanan yang bergelut di bidang pembiayaan. Sekedar masukan silahkan dipertimbangkan apabila berkenan dan diabaikan apabila sebaliknya. Salam.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 263
- Joined: Fri Dec 05, 2014 5:15
- Location: medan
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Mantap penjelasannya om,bryan_miner wrote:alexdonovan wrote: Tue Aug 28, 2018 4:28 SM-ers semua, need advice
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
1. Saudara Anda (setelah mengoperkredit bawah tangan si Etios) lalu ambil kredit LCGC nya brand new dari dealer dengan aplikasi dia sendiri, atau kembali ngambil oper kredit bawah tangan milik aplikasi orang lain? Kalau benar yg ditebalkan di atas ya miris. Sebaiknya ya balik nama, ke nama siapa? Ke nama beliau sendiri lah. Nanti kalau LCGC lunas setelah diangsur sekian lama datang ke Leasing mau ambil BPKB ya diusir krn leasing tidak kenal saudara Anda. Oke jadi saya ajukan overkredit resmi, bisa kah? Bisa, ada sangat amat sedikit leasing yg punya kebijakan tsb dgn prosedur seperti pengajuan kredit baru, calon debitur baru disurvey segala macam kena biaya administrasi dan provisi, bahkan ada yg tambahan uang utk pengurangan pokok hutang. Serah terima kendaraan dilaksanakan di hadapan para leasing. Lalu soal kemungkinan diterima? Tipis, karena record Etios nya di pindah tangan tanpa sepengetahuan pihak kreditur dan apesnya macet. Itu ada Pidana nya namanya penggelapan objek fidusia.
2 dan 3. Sekarang ini, persoalan hukum Kredit Kendaraan Bermotor dengan Perusahaan Pembiayaan tidak sesederhana masa lalu. Dahulu, tinggal lengkapi persyaratan, bayar DP, pakai. Kalau ga kuat, tinggal kembalikan selesai. Saat ini, di bawah payung UU Fidusia yang berlaku, pun terjadi wanprestasi pembayaran, Kreditur tidak berhak menarik objek jaminan fidusia (kendaraan) tanpa adanya keputusan sita jaminan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Enak ya, tunggu dulu. Di sisi lain, kerena perlindungan konsumen semakin kuat, ada efek sampingnya. Apabila ternyata setelah objek jaminan tersebut disita dan dilelang secara terbuka dan hasil penjualan melebihi seluruh tanggungan yang terutang, maka si debitur masih dapat pengembalian atas kelebihan tersebut. Lah kalau masih kurang, apalagi macetnya saat masih awal masa kredit yang pokok hutangnya msih menggunung lalu gimana? Bongkar celengan Anda dan wajib bayar sisa kekurangannya. Anda tak mau bayar? Wah, saya ga perlu jelaskan buntut buntutnya.
Ah, masa iya, kemarin saya macet trus kembalikan unit kendaraan selesai persoalan. Kalau dapat leasing yg masih gaya begitu ya bersyukur. Kalau leasing nya berproses sesuai hak hukum nya dipakai ya tentu lain cerita. Ga akan debitur cengar cengir tidur enak.
Kalau sudah ditarik/ sita jamin pengadilan apakah akan BLACKLIST BI? Dua duanya judul bahasa accounting dan hukum nya sama. DEFAULT & WANPRESTASI Selamanya akan tercantum di Catatan Kolektibilitas Kredit Bank Indonesia.
Lalu bagaimana solusi terbaik apabila sudah tidak sanggup bayar/ tidak mau meneruskan kredit? Jual putus, pelunasan total seluruh pokok hutang. Nama dan kualitas kredit tetap bersih, hati tenang.
Etios : Musyawarah dengan pemegang unit, apabila ada kemungkinan dijual masih bisa menutupi pelunasan segera jual, sisa uangnya terserah Saudara Anda dan Pemegang Unit mau diapakan. Apabila kira kira masih jauh dari cukup, ya lebih baik legowo kembalikan unit sambil berharap persoalan clear tanpa tuntutan lebih lanjut dari pihak leasing. Soal nama baik tersangkut ya anggap saja opsi terbaik dari terburuk daripada harus nombok pelunasan total.
LCGC : Terserah Saudara Anda, apabila oper kredit bawah tangan yang menanggung resiko ya debitur awal. Kalau Saudara Anda pun bertekun bayar cicilan sampai lunas dan diujung nya tidak bisa ambil BPKB ya siap ikhlas seperti kata leasing di atas. Atau misalnya si atas nama debitur sudah pindah domisili entah kemana sampai kiamat BPKB akan tetap di kantor Kreditur. Mobil tidak dibayar dan Dibawa lari pun yang duluan terciduk debiturnya, kecuali nama Saudara Anda diseret juga selaku penerima overkredit ya karena siapa juga yang mau nyungsep sendirian kalau sudah berurusan hukum.
Saat ini yang ada di otak leasing adalah Etios dan LCGC balik kandang semua, dilelang dan cukup untuk tutup sisa hutang.![]()
Maka, saran para pakar sebaiknya saat ini ke depannya berpikir matang dan kalkulasi cermat apabila ingin mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, ingat kendaraan bukan objek liquid yang nilainya naik terus seperti properti.
Note : Semua tulisan di atas opini pribadi berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari rekanan yang bergelut di bidang pembiayaan. Sekedar masukan silahkan dipertimbangkan apabila berkenan dan diabaikan apabila sebaliknya. Salam.
Di medan beberapa waktu yg lalu jg ada ibu2 masuk penjara karena masalah over kredit mobil.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 317
- Joined: Tue Apr 07, 2015 10:34
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Maaf nimbrung om TS dan om2 semua, biar nambah pengetahuan juga.
Jadi sebenernya mobil yg sedang kita kredit bisa atau tidak di over kredit?
Kalau over kredit secara resmi, maksud dan mekanisme nya spt apa?
Dan kalau over kredit resmi, berarti data2 kita dialihkan ke pengkredit yang baru?
Jadi sebenernya mobil yg sedang kita kredit bisa atau tidak di over kredit?
Kalau over kredit secara resmi, maksud dan mekanisme nya spt apa?
Dan kalau over kredit resmi, berarti data2 kita dialihkan ke pengkredit yang baru?
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 125
- Joined: Wed Mar 08, 2017 13:46
- Location: Pekanbaru
- Daily Vehicle: Grandlivina
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
- Over kreditlah kendaraan anda secara resmi(diketahui dan di benarkan oleh pihak kreditur, pastinya akan ada biaya yg timbul lgi utk memprosesnya/survey ulang)dengan catatan itu di setujui oleh kreditur.
- Jangan memindah tangankan,menjual,menggadaikan barang objek jaminan fidusia. Apabila itu terjadi maka leasing akan dengan sangat mudah mempolisikan/jalur hukum utk menyelesaikannya(klo leasingnya preman ya di kasih ke excoll utk penyelesaiannya/tarik masuk kandang lg). Mau jalur polisi or excoll konsumen sama2 rugi, rugi waktu, rugi biaya dan rugi reputasi/nama baik.
- apabila sudah tidak mampu lg membayar lebih baik serahkan saja pada kolektor or kembalikan ke kantor leasing nya, mintalah BASTK (biasanya rangkap 2) berita acara serah terima kendaraan yg di ttd oleh debitur, diterima oleh bagian penagihan/collector, dan disetujui oleh BM/pinca. Setelah BASTK di tangan, jangan lupa minta surat konfirmasi pelunasan & penjualan barang jaminan. yg isinya total biaya yg harus debitur siapkan jikalau ingin menebus unit nya pd leasing tsb, dan tenggang waktu yg diberikan pihak leasing utk menebus unit debitur yg di serahkan ke kreditur/leasing. Klo BASTK sudah ada, dan Konfirmasi pelunasan sudah dapat ya sudah...relakan saja barang itu di lelang leasing apabila tidak sanggup menebusnya. Dan urusan BI checking bakal menjadi cacat seumur hidup, knp cacat??
Karena di BI Checking itu ada kode/sandi nya. Walopun anda sudah dinyatakan lunas, tetapi klo unit pernah ditarik/dikembalikan pasti trdapat (sandi 10 : pelunasan dengan penarikan/pengembalian barang jaminan). Dan ini cacat permanen dimata analis bank, klo leasing biasanya/kbanyakan tutup mata.
- Jangan memindah tangankan,menjual,menggadaikan barang objek jaminan fidusia. Apabila itu terjadi maka leasing akan dengan sangat mudah mempolisikan/jalur hukum utk menyelesaikannya(klo leasingnya preman ya di kasih ke excoll utk penyelesaiannya/tarik masuk kandang lg). Mau jalur polisi or excoll konsumen sama2 rugi, rugi waktu, rugi biaya dan rugi reputasi/nama baik.
- apabila sudah tidak mampu lg membayar lebih baik serahkan saja pada kolektor or kembalikan ke kantor leasing nya, mintalah BASTK (biasanya rangkap 2) berita acara serah terima kendaraan yg di ttd oleh debitur, diterima oleh bagian penagihan/collector, dan disetujui oleh BM/pinca. Setelah BASTK di tangan, jangan lupa minta surat konfirmasi pelunasan & penjualan barang jaminan. yg isinya total biaya yg harus debitur siapkan jikalau ingin menebus unit nya pd leasing tsb, dan tenggang waktu yg diberikan pihak leasing utk menebus unit debitur yg di serahkan ke kreditur/leasing. Klo BASTK sudah ada, dan Konfirmasi pelunasan sudah dapat ya sudah...relakan saja barang itu di lelang leasing apabila tidak sanggup menebusnya. Dan urusan BI checking bakal menjadi cacat seumur hidup, knp cacat??
Karena di BI Checking itu ada kode/sandi nya. Walopun anda sudah dinyatakan lunas, tetapi klo unit pernah ditarik/dikembalikan pasti trdapat (sandi 10 : pelunasan dengan penarikan/pengembalian barang jaminan). Dan ini cacat permanen dimata analis bank, klo leasing biasanya/kbanyakan tutup mata.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4384
- Joined: Sun Dec 08, 2013 16:05
- Location: CIPUTAT
- Daily Vehicle: ISUZU MU-X
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Saya nangkapnya begini.alexdonovan wrote:SM-ers semua, need advice
Kronologinya sebagai berikut:
- Sodara saya beberapa bulan lalu jual Etios-nya secara overkredit dibawah tangan, untuk selanjutnya beli LCGC menggunakan leasing yang sama.
- Pembeli Etios ternyata kagak bayar cicilan, jadilah leasing mulai teror keluarganya.
- Akhirnya sekarang Etios mau ditarik
Pertanyaan saya
1. Pihak leasing menyarankan agar si LCGC dibalik nama supaya tidak susah saat pengambilan BPKB ketika lunas nanti. Apakah sodara saya perlu lakukan itu? Kalo iya, sebaiknya pakai nama siapa?
2. Is it another scam by leasing? setahu saya, begitu Etios bisa ditarik maka masalah selesai.. CMIIW
3. Bakal kena blacklist BI kah?
Seumur-umur saya ga pernah urusan ama leasing soalnya. Jadi saya zero knowledge disini
Setelah Etios diover kredot, Sodaranya oom itu beli LCGC bekas yg BPKBnya masih atas nama orang lain. belum balik nama.
1. kayaknya soh gak ada hub antara nama di BPKB dengan susah atai tidaknya ambil BPKB di perush leasing.
yg penting cicilan lunas.
Tapi bagi leasing, kalo Bpkb si LCGC itu belum balik nama, maka kalo leasing nanti mau jual, dia harus dapatkan kuitansi kosong yg diteken pemilik asli. sy tak tau apakah skrg kuitansi itu udah ada atau belum di tangan leasing.
2. mungkin bukan scam, tp sy duga si pegawai leasing hanya berusaha ngurangi kerepotan leasing kelak kalo mau eksekusi.
kalau asa pola pikir serahkan mobil selesai urusan, itu sih berlaku buat sewa beli / sewa guna usaha yaitu leasing kayak di LN. dimana kita bayar tiap bulan kayak orang nyewa ajah, dn diakhir periode kita punya opsi utk Pulangkan mobil dan case close, atau bayar sisa nilai sekian juta, agar mobil jadi milik kita.
Setahu saya ada 2 perikatan utk leasing sekarang yaitu pinjam meminjam duit (main agreement). dan pwrjanjian pelekatan hak tanggungan bernama Fiducia (perjanjian assesoir).
Nah, hutang yg belum lunas, apapun sebabnya, maka si debitur (sodaranya oom) harus tetap tanggung jawab.
Jadi kalau kelak jangan kaget kalau Etios tak kunjung lunas, dan LCGC sdh lunas, maka BPKB si LCGC juga bisa dijadikan alat pelusana hutang.
Pasal 1131 KUHPerdata, yang menyebutkan bahwa segala kebendaan pihak yang berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Jadi, kebendaan yang merupakan harta kekayaan seseorang (debitur) yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari akan selalu menjadi jaminan bagi perikatan orang (debitur) tersebut dengan seorang kreditur.
Tapi tentunya si leasing butuh legal action biasa, gak bisa serta merta.
btw, Fidusia itu umumnya sudah didaftarkan leasing ke buku pendaftaran fiducia Kantor Pendaftara Fidusia. jadi udah susah debitur ngeles.
jangankan itu,... kalo misal debitur nyetir sambil mabok, lalu tabrakan dan mobil Total Loss, maka asuransi akan tolak klaimnya.dalam situasi itu leasing gak mau tahu dan tetap ngejar debitur utk bayari itu hutang. ada klausulanya di perjanjian leasing.
3. Ya, pasti kena.
Dan kalo saudara oom mau Fit and Proper test di OJK ukt jabatan tertentu yg butuh fit and proper test, maka gak bakal lolos.
nanti disurati OJK dan meminta diberesi dulu itu black list baru bisa ajukan lagi permohonan fit and proper tes lewat aplikasinya.
Karena dianggap seorang pimpinan lembaga jasa keuangan haruslah orang yg bersih dari track record fina cial.
sekian sumbang saran nubie.
maaf kalau ada yg salah, atau kurang.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 281
- Joined: Tue Oct 17, 2017 12:49
- Location: Solo
- Daily Vehicle: GerobakPerang
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Wah jadi tambah pengetahuan nih. terimakasih atas komentar rekan2 SM semua. Jadi nanti kalo ditanya orang2 yg punya kredit bermasalah bisa bantu jawab.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Brand new dari dealer Oom. Kalo pidana penggelapannya saya lumayan mengerti. Saat ini, Etios posisinya sudah ditarik leasing.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
1. Saudara Anda (setelah mengoperkredit bawah tangan si Etios) lalu ambil kredit LCGC nya brand new dari dealer dengan aplikasi dia sendiri, atau kembali ngambil oper kredit bawah tangan milik aplikasi orang lain? Kalau benar yg ditebalkan di atas ya miris. Sebaiknya ya balik nama, ke nama siapa? Ke nama beliau sendiri lah. Nanti kalau LCGC lunas setelah diangsur sekian lama datang ke Leasing mau ambil BPKB ya diusir krn leasing tidak kenal saudara Anda. Oke jadi saya ajukan overkredit resmi, bisa kah? Bisa, ada sangat amat sedikit leasing yg punya kebijakan tsb dgn prosedur seperti pengajuan kredit baru, calon debitur baru disurvey segala macam kena biaya administrasi dan provisi, bahkan ada yg tambahan uang utk pengurangan pokok hutang. Serah terima kendaraan dilaksanakan di hadapan para leasing. Lalu soal kemungkinan diterima? Tipis, karena record Etios nya di pindah tangan tanpa sepengetahuan pihak kreditur dan apesnya macet. Itu ada Pidana nya namanya penggelapan objek fidusia.
Fyuh, untung saya selamanya belum pernah tergoda leasing untuk kendaraan. UU Fidusia yang baru ini, jujur saja saya baru dengar. Knowledge saya masih UU yang lama berati ya?bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
2 dan 3. Sekarang ini, persoalan hukum Kredit Kendaraan Bermotor dengan Perusahaan Pembiayaan tidak sesederhana masa lalu. Dahulu, tinggal lengkapi persyaratan, bayar DP, pakai. Kalau ga kuat, tinggal kembalikan selesai. Saat ini, di bawah payung UU Fidusia yang berlaku, pun terjadi wanprestasi pembayaran, Kreditur tidak berhak menarik objek jaminan fidusia (kendaraan) tanpa adanya keputusan sita jaminan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Enak ya, tunggu dulu. Di sisi lain, kerena perlindungan konsumen semakin kuat, ada efek sampingnya. Apabila ternyata setelah objek jaminan tersebut disita dan dilelang secara terbuka dan hasil penjualan melebihi seluruh tanggungan yang terutang, maka si debitur masih dapat pengembalian atas kelebihan tersebut. Lah kalau masih kurang, apalagi macetnya saat masih awal masa kredit yang pokok hutangnya msih menggunung lalu gimana? Bongkar celengan Anda dan wajib bayar sisa kekurangannya. Anda tak mau bayar? Wah, saya ga perlu jelaskan buntut buntutnya.
Ah, masa iya, kemarin saya macet trus kembalikan unit kendaraan selesai persoalan. Kalau dapat leasing yg masih gaya begitu ya bersyukur. Kalau leasing nya berproses sesuai hak hukum nya dipakai ya tentu lain cerita. Ga akan debitur cengar cengir tidur enak.
Kalau sudah ditarik/ sita jamin pengadilan apakah akan BLACKLIST BI? Dua duanya judul bahasa accounting dan hukum nya sama. DEFAULT & WANPRESTASI Selamanya akan tercantum di Catatan Kolektibilitas Kredit Bank Indonesia.
Etios saat ini sudah dikandangkan leasing. Saya sudah lelah sama sodara yang satu ini. knowledge kurang tapi tidak mau belajar. si LCGC Insya Allah sampai lunas akan lancar Om.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Lalu bagaimana solusi terbaik apabila sudah tidak sanggup bayar/ tidak mau meneruskan kredit? Jual putus, pelunasan total seluruh pokok hutang. Nama dan kualitas kredit tetap bersih, hati tenang.
Etios : Musyawarah dengan pemegang unit, apabila ada kemungkinan dijual masih bisa menutupi pelunasan segera jual, sisa uangnya terserah Saudara Anda dan Pemegang Unit mau diapakan. Apabila kira kira masih jauh dari cukup, ya lebih baik legowo kembalikan unit sambil berharap persoalan clear tanpa tuntutan lebih lanjut dari pihak leasing. Soal nama baik tersangkut ya anggap saja opsi terbaik dari terburuk daripada harus nombok pelunasan total.
LCGC : Terserah Saudara Anda, apabila oper kredit bawah tangan yang menanggung resiko ya debitur awal. Kalau Saudara Anda pun bertekun bayar cicilan sampai lunas dan diujung nya tidak bisa ambil BPKB ya siap ikhlas seperti kata leasing di atas. Atau misalnya si atas nama debitur sudah pindah domisili entah kemana sampai kiamat BPKB akan tetap di kantor Kreditur. Mobil tidak dibayar dan Dibawa lari pun yang duluan terciduk debiturnya, kecuali nama Saudara Anda diseret juga selaku penerima overkredit ya karena siapa juga yang mau nyungsep sendirian kalau sudah berurusan hukum.
Nice to know apa isi pikiran leasing saat ini. Saya pikir dengan masukkan Etios balik, akan selesai masalah. Berati ada resiko BPKB si LCGC ditahan dong yabryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Saat ini yang ada di otak leasing adalah Etios dan LCGC balik kandang semua, dilelang dan cukup untuk tutup sisa hutang.![]()
Maka, saran para pakar sebaiknya saat ini ke depannya berpikir matang dan kalkulasi cermat apabila ingin mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, ingat kendaraan bukan objek liquid yang nilainya naik terus seperti properti.
Note : Semua tulisan di atas opini pribadi berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari rekanan yang bergelut di bidang pembiayaan. Sekedar masukan silahkan dipertimbangkan apabila berkenan dan diabaikan apabila sebaliknya. Salam.
Nggak Om Ginting. LCGC-nya baru.ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Saya nangkapnya begini.
Setelah Etios diover kredot, Sodaranya oom itu beli LCGC bekas yg BPKBnya masih atas nama orang lain. belum balik nama.
Yang saya tebalkan , is it legal? Saat ini si Etios udah di tangan leasing sih. Dan apakah selama itu menunggu putusan pengadilan agar bisa dilelang?ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
1. kayaknya soh gak ada hub antara nama di BPKB dengan susah atai tidaknya ambil BPKB di perush leasing.
yg penting cicilan lunas.
Tapi bagi leasing, kalo Bpkb si LCGC itu belum balik nama, maka kalo leasing nanti mau jual, dia harus dapatkan kuitansi kosong yg diteken pemilik asli. sy tak tau apakah skrg kuitansi itu udah ada atau belum di tangan leasing.
2. mungkin bukan scam, tp sy duga si pegawai leasing hanya berusaha ngurangi kerepotan leasing kelak kalo mau eksekusi.
kalau asa pola pikir serahkan mobil selesai urusan, itu sih berlaku buat sewa beli / sewa guna usaha yaitu leasing kayak di LN. dimana kita bayar tiap bulan kayak orang nyewa ajah, dn diakhir periode kita punya opsi utk Pulangkan mobil dan case close, atau bayar sisa nilai sekian juta, agar mobil jadi milik kita.
Setahu saya ada 2 perikatan utk leasing sekarang yaitu pinjam meminjam duit (main agreement). dan pwrjanjian pelekatan hak tanggungan bernama Fiducia (perjanjian assesoir).
Nah, hutang yg belum lunas, apapun sebabnya, maka si debitur (sodaranya oom) harus tetap tanggung jawab.
Jadi kalau kelak jangan kaget kalau Etios tak kunjung lunas, dan LCGC sdh lunas, maka BPKB si LCGC juga bisa dijadikan alat pelusana hutang .
Ga ada rencana mangkir kok Om. Ini cuman pure stupidity on behalf of my relative. Cuman kalo saya pribadi, kok rasanya sayang harus ngelunasin 2 biji mobil dengan cara beginiginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Pasal 1131 KUHPerdata, yang menyebutkan bahwa segala kebendaan pihak yang berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Jadi, kebendaan yang merupakan harta kekayaan seseorang (debitur) yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari akan selalu menjadi jaminan bagi perikatan orang (debitur) tersebut dengan seorang kreditur.
Tapi tentunya si leasing butuh legal action biasa, gak bisa serta merta.
btw, Fidusia itu umumnya sudah didaftarkan leasing ke buku pendaftaran fiducia Kantor Pendaftara Fidusia. jadi udah susah debitur ngeles.
jangankan itu,... kalo misal debitur nyetir sambil mabok, lalu tabrakan dan mobil Total Loss, maka asuransi akan tolak klaimnya.dalam situasi itu leasing gak mau tahu dan tetap ngejar debitur utk bayari itu hutang. ada klausulanya di perjanjian leasing.
3. Ya, pasti kena.
Dan kalo saudara oom mau Fit and Proper test di OJK ukt jabatan tertentu yg butuh fit and proper test, maka gak bakal lolos.
nanti disurati OJK dan meminta diberesi dulu itu black list baru bisa ajukan lagi permohonan fit and proper tes lewat aplikasinya.
Karena dianggap seorang pimpinan lembaga jasa keuangan haruslah orang yg bersih dari track record fina cial.
sekian sumbang saran nubie.
maaf kalau ada yg salah, atau kurang.
3. Trust me, dia gak akan mimpin OJK kok

Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 437
- Joined: Sat Jan 12, 2008 12:45
- Location: Bekasi
- Daily Vehicle: ANKI 2GD-2019
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Kalo itu atas nama yang sama trus di suruh leasing balik nama atas orang lain lcgc nya, feeling saya sih itu orang leasing niat bantu. Biar ga di Sita atau di tahan surat surat nya kalo udah lunas dan pada saat yang sama etios itu belum laku atau udah laku cuma belum nutup hutang nyaalexdonovan wrote:Brand new dari dealer Oom. Kalo pidana penggelapannya saya lumayan mengerti. Saat ini, Etios posisinya sudah ditarik leasing.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
1. Saudara Anda (setelah mengoperkredit bawah tangan si Etios) lalu ambil kredit LCGC nya brand new dari dealer dengan aplikasi dia sendiri, atau kembali ngambil oper kredit bawah tangan milik aplikasi orang lain? Kalau benar yg ditebalkan di atas ya miris. Sebaiknya ya balik nama, ke nama siapa? Ke nama beliau sendiri lah. Nanti kalau LCGC lunas setelah diangsur sekian lama datang ke Leasing mau ambil BPKB ya diusir krn leasing tidak kenal saudara Anda. Oke jadi saya ajukan overkredit resmi, bisa kah? Bisa, ada sangat amat sedikit leasing yg punya kebijakan tsb dgn prosedur seperti pengajuan kredit baru, calon debitur baru disurvey segala macam kena biaya administrasi dan provisi, bahkan ada yg tambahan uang utk pengurangan pokok hutang. Serah terima kendaraan dilaksanakan di hadapan para leasing. Lalu soal kemungkinan diterima? Tipis, karena record Etios nya di pindah tangan tanpa sepengetahuan pihak kreditur dan apesnya macet. Itu ada Pidana nya namanya penggelapan objek fidusia.
Fyuh, untung saya selamanya belum pernah tergoda leasing untuk kendaraan. UU Fidusia yang baru ini, jujur saja saya baru dengar. Knowledge saya masih UU yang lama berati ya?bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
2 dan 3. Sekarang ini, persoalan hukum Kredit Kendaraan Bermotor dengan Perusahaan Pembiayaan tidak sesederhana masa lalu. Dahulu, tinggal lengkapi persyaratan, bayar DP, pakai. Kalau ga kuat, tinggal kembalikan selesai. Saat ini, di bawah payung UU Fidusia yang berlaku, pun terjadi wanprestasi pembayaran, Kreditur tidak berhak menarik objek jaminan fidusia (kendaraan) tanpa adanya keputusan sita jaminan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Enak ya, tunggu dulu. Di sisi lain, kerena perlindungan konsumen semakin kuat, ada efek sampingnya. Apabila ternyata setelah objek jaminan tersebut disita dan dilelang secara terbuka dan hasil penjualan melebihi seluruh tanggungan yang terutang, maka si debitur masih dapat pengembalian atas kelebihan tersebut. Lah kalau masih kurang, apalagi macetnya saat masih awal masa kredit yang pokok hutangnya msih menggunung lalu gimana? Bongkar celengan Anda dan wajib bayar sisa kekurangannya. Anda tak mau bayar? Wah, saya ga perlu jelaskan buntut buntutnya.
Ah, masa iya, kemarin saya macet trus kembalikan unit kendaraan selesai persoalan. Kalau dapat leasing yg masih gaya begitu ya bersyukur. Kalau leasing nya berproses sesuai hak hukum nya dipakai ya tentu lain cerita. Ga akan debitur cengar cengir tidur enak.
Kalau sudah ditarik/ sita jamin pengadilan apakah akan BLACKLIST BI? Dua duanya judul bahasa accounting dan hukum nya sama. DEFAULT & WANPRESTASI Selamanya akan tercantum di Catatan Kolektibilitas Kredit Bank Indonesia.
Etios saat ini sudah dikandangkan leasing. Saya sudah lelah sama sodara yang satu ini. knowledge kurang tapi tidak mau belajar. si LCGC Insya Allah sampai lunas akan lancar Om.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Lalu bagaimana solusi terbaik apabila sudah tidak sanggup bayar/ tidak mau meneruskan kredit? Jual putus, pelunasan total seluruh pokok hutang. Nama dan kualitas kredit tetap bersih, hati tenang.
Etios : Musyawarah dengan pemegang unit, apabila ada kemungkinan dijual masih bisa menutupi pelunasan segera jual, sisa uangnya terserah Saudara Anda dan Pemegang Unit mau diapakan. Apabila kira kira masih jauh dari cukup, ya lebih baik legowo kembalikan unit sambil berharap persoalan clear tanpa tuntutan lebih lanjut dari pihak leasing. Soal nama baik tersangkut ya anggap saja opsi terbaik dari terburuk daripada harus nombok pelunasan total.
LCGC : Terserah Saudara Anda, apabila oper kredit bawah tangan yang menanggung resiko ya debitur awal. Kalau Saudara Anda pun bertekun bayar cicilan sampai lunas dan diujung nya tidak bisa ambil BPKB ya siap ikhlas seperti kata leasing di atas. Atau misalnya si atas nama debitur sudah pindah domisili entah kemana sampai kiamat BPKB akan tetap di kantor Kreditur. Mobil tidak dibayar dan Dibawa lari pun yang duluan terciduk debiturnya, kecuali nama Saudara Anda diseret juga selaku penerima overkredit ya karena siapa juga yang mau nyungsep sendirian kalau sudah berurusan hukum.
Nice to know apa isi pikiran leasing saat ini. Saya pikir dengan masukkan Etios balik, akan selesai masalah. Berati ada resiko BPKB si LCGC ditahan dong yabryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Saat ini yang ada di otak leasing adalah Etios dan LCGC balik kandang semua, dilelang dan cukup untuk tutup sisa hutang.![]()
Maka, saran para pakar sebaiknya saat ini ke depannya berpikir matang dan kalkulasi cermat apabila ingin mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, ingat kendaraan bukan objek liquid yang nilainya naik terus seperti properti.
Note : Semua tulisan di atas opini pribadi berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari rekanan yang bergelut di bidang pembiayaan. Sekedar masukan silahkan dipertimbangkan apabila berkenan dan diabaikan apabila sebaliknya. Salam.
Nggak Om Ginting. LCGC-nya baru.ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Saya nangkapnya begini.
Setelah Etios diover kredot, Sodaranya oom itu beli LCGC bekas yg BPKBnya masih atas nama orang lain. belum balik nama.
Yang saya tebalkan , is it legal? Saat ini si Etios udah di tangan leasing sih. Dan apakah selama itu menunggu putusan pengadilan agar bisa dilelang?ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
1. kayaknya soh gak ada hub antara nama di BPKB dengan susah atai tidaknya ambil BPKB di perush leasing.
yg penting cicilan lunas.
Tapi bagi leasing, kalo Bpkb si LCGC itu belum balik nama, maka kalo leasing nanti mau jual, dia harus dapatkan kuitansi kosong yg diteken pemilik asli. sy tak tau apakah skrg kuitansi itu udah ada atau belum di tangan leasing.
2. mungkin bukan scam, tp sy duga si pegawai leasing hanya berusaha ngurangi kerepotan leasing kelak kalo mau eksekusi.
kalau asa pola pikir serahkan mobil selesai urusan, itu sih berlaku buat sewa beli / sewa guna usaha yaitu leasing kayak di LN. dimana kita bayar tiap bulan kayak orang nyewa ajah, dn diakhir periode kita punya opsi utk Pulangkan mobil dan case close, atau bayar sisa nilai sekian juta, agar mobil jadi milik kita.
Setahu saya ada 2 perikatan utk leasing sekarang yaitu pinjam meminjam duit (main agreement). dan pwrjanjian pelekatan hak tanggungan bernama Fiducia (perjanjian assesoir).
Nah, hutang yg belum lunas, apapun sebabnya, maka si debitur (sodaranya oom) harus tetap tanggung jawab.
Jadi kalau kelak jangan kaget kalau Etios tak kunjung lunas, dan LCGC sdh lunas, maka BPKB si LCGC juga bisa dijadikan alat pelusana hutang .
Ga ada rencana mangkir kok Om. Ini cuman pure stupidity on behalf of my relative. Cuman kalo saya pribadi, kok rasanya sayang harus ngelunasin 2 biji mobil dengan cara beginiginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Pasal 1131 KUHPerdata, yang menyebutkan bahwa segala kebendaan pihak yang berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Jadi, kebendaan yang merupakan harta kekayaan seseorang (debitur) yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari akan selalu menjadi jaminan bagi perikatan orang (debitur) tersebut dengan seorang kreditur.
Tapi tentunya si leasing butuh legal action biasa, gak bisa serta merta.
btw, Fidusia itu umumnya sudah didaftarkan leasing ke buku pendaftaran fiducia Kantor Pendaftara Fidusia. jadi udah susah debitur ngeles.
jangankan itu,... kalo misal debitur nyetir sambil mabok, lalu tabrakan dan mobil Total Loss, maka asuransi akan tolak klaimnya.dalam situasi itu leasing gak mau tahu dan tetap ngejar debitur utk bayari itu hutang. ada klausulanya di perjanjian leasing.
3. Ya, pasti kena.
Dan kalo saudara oom mau Fit and Proper test di OJK ukt jabatan tertentu yg butuh fit and proper test, maka gak bakal lolos.
nanti disurati OJK dan meminta diberesi dulu itu black list baru bisa ajukan lagi permohonan fit and proper tes lewat aplikasinya.
Karena dianggap seorang pimpinan lembaga jasa keuangan haruslah orang yg bersih dari track record fina cial.
sekian sumbang saran nubie.
maaf kalau ada yg salah, atau kurang.
3. Trust me, dia gak akan mimpin OJK kok
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1213
- Joined: Wed Dec 07, 2016 9:34
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Kalo saya nangkap nya etios nya uda ditarik
Tapi pokok hutang masih banyak jd kalo sampe lelang pun masih ga cukup nutupin sisa nya
Kalo begitu kejadian nya,bisa jadi lcgc baru yg kredit di leasing yg sama, bpkb nya bisa ditahan sampe lunasin sisa pokok hutang etios yg uda disita tersebut
Maka nya oleh sales nya suruh balik nama biar ketika mau dijadiin jaminan kan nama nya beda jd seolah2 uda pindah tangan bkn pemilik yg sama dgn etios
Tapi pokok hutang masih banyak jd kalo sampe lelang pun masih ga cukup nutupin sisa nya
Kalo begitu kejadian nya,bisa jadi lcgc baru yg kredit di leasing yg sama, bpkb nya bisa ditahan sampe lunasin sisa pokok hutang etios yg uda disita tersebut
Maka nya oleh sales nya suruh balik nama biar ketika mau dijadiin jaminan kan nama nya beda jd seolah2 uda pindah tangan bkn pemilik yg sama dgn etios
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
iwansiagian wrote: Wed Aug 29, 2018 2:21 Kalo itu atas nama yang sama trus di suruh leasing balik nama atas orang lain lcgc nya, feeling saya sih itu orang leasing niat bantu. Biar ga di Sita atau di tahan surat surat nya kalo udah lunas dan pada saat yang sama etios itu belum laku atau udah laku cuma belum nutup hutang nya
Hmm... masuk akal juga. Masalahnya, satu-satunya sodara dia yang bankable ya cuma saya. Itupun saya bukan sodara kandung. Dan jujur saja, saya ga mau berurusan ama leasing. Kredit via bank is OK, tapi leasing... kayaknya nggak dehZaxis wrote: Wed Aug 29, 2018 3:20 Kalo saya nangkap nya etios nya uda ditarik
Tapi pokok hutang masih banyak jd kalo sampe lelang pun masih ga cukup nutupin sisa nya
Kalo begitu kejadian nya,bisa jadi lcgc baru yg kredit di leasing yg sama, bpkb nya bisa ditahan sampe lunasin sisa pokok hutang etios yg uda disita tersebut
Maka nya oleh sales nya suruh balik nama biar ketika mau dijadiin jaminan kan nama nya beda jd seolah2 uda pindah tangan bkn pemilik yg sama dgn etios
Berarti kemungkinannya BPKB Calya akan ditahan setelah pelunasan ya. Memang betul sepertinya cicilan si Etios masih puanjaaang dan laaamaaaaaa
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4384
- Joined: Sun Dec 08, 2013 16:05
- Location: CIPUTAT
- Daily Vehicle: ISUZU MU-X
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
iwansiagian wrote: Wed Aug 29, 2018 2:21Kalo itu atas nama yang sama trus di suruh leasing balik nama atas orang lain lcgc nya, feeling saya sih itu orang leasing niat bantu. Biar ga di Sita atau di tahan surat surat nya kalo udah lunas dan pada saat yang sama etios itu belum laku atau udah laku cuma belum nutup hutang nyaalexdonovan wrote:Brand new dari dealer Oom. Kalo pidana penggelapannya saya lumayan mengerti. Saat ini, Etios posisinya sudah ditarik leasing.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
1. Saudara Anda (setelah mengoperkredit bawah tangan si Etios) lalu ambil kredit LCGC nya brand new dari dealer dengan aplikasi dia sendiri, atau kembali ngambil oper kredit bawah tangan milik aplikasi orang lain? Kalau benar yg ditebalkan di atas ya miris. Sebaiknya ya balik nama, ke nama siapa? Ke nama beliau sendiri lah. Nanti kalau LCGC lunas setelah diangsur sekian lama datang ke Leasing mau ambil BPKB ya diusir krn leasing tidak kenal saudara Anda. Oke jadi saya ajukan overkredit resmi, bisa kah? Bisa, ada sangat amat sedikit leasing yg punya kebijakan tsb dgn prosedur seperti pengajuan kredit baru, calon debitur baru disurvey segala macam kena biaya administrasi dan provisi, bahkan ada yg tambahan uang utk pengurangan pokok hutang. Serah terima kendaraan dilaksanakan di hadapan para leasing. Lalu soal kemungkinan diterima? Tipis, karena record Etios nya di pindah tangan tanpa sepengetahuan pihak kreditur dan apesnya macet. Itu ada Pidana nya namanya penggelapan objek fidusia.
Fyuh, untung saya selamanya belum pernah tergoda leasing untuk kendaraan. UU Fidusia yang baru ini, jujur saja saya baru dengar. Knowledge saya masih UU yang lama berati ya?bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
2 dan 3. Sekarang ini, persoalan hukum Kredit Kendaraan Bermotor dengan Perusahaan Pembiayaan tidak sesederhana masa lalu. Dahulu, tinggal lengkapi persyaratan, bayar DP, pakai. Kalau ga kuat, tinggal kembalikan selesai. Saat ini, di bawah payung UU Fidusia yang berlaku, pun terjadi wanprestasi pembayaran, Kreditur tidak berhak menarik objek jaminan fidusia (kendaraan) tanpa adanya keputusan sita jaminan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Enak ya, tunggu dulu. Di sisi lain, kerena perlindungan konsumen semakin kuat, ada efek sampingnya. Apabila ternyata setelah objek jaminan tersebut disita dan dilelang secara terbuka dan hasil penjualan melebihi seluruh tanggungan yang terutang, maka si debitur masih dapat pengembalian atas kelebihan tersebut. Lah kalau masih kurang, apalagi macetnya saat masih awal masa kredit yang pokok hutangnya msih menggunung lalu gimana? Bongkar celengan Anda dan wajib bayar sisa kekurangannya. Anda tak mau bayar? Wah, saya ga perlu jelaskan buntut buntutnya.
Ah, masa iya, kemarin saya macet trus kembalikan unit kendaraan selesai persoalan. Kalau dapat leasing yg masih gaya begitu ya bersyukur. Kalau leasing nya berproses sesuai hak hukum nya dipakai ya tentu lain cerita. Ga akan debitur cengar cengir tidur enak.
Kalau sudah ditarik/ sita jamin pengadilan apakah akan BLACKLIST BI? Dua duanya judul bahasa accounting dan hukum nya sama. DEFAULT & WANPRESTASI Selamanya akan tercantum di Catatan Kolektibilitas Kredit Bank Indonesia.
Etios saat ini sudah dikandangkan leasing. Saya sudah lelah sama sodara yang satu ini. knowledge kurang tapi tidak mau belajar. si LCGC Insya Allah sampai lunas akan lancar Om.bryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Lalu bagaimana solusi terbaik apabila sudah tidak sanggup bayar/ tidak mau meneruskan kredit? Jual putus, pelunasan total seluruh pokok hutang. Nama dan kualitas kredit tetap bersih, hati tenang.
Etios : Musyawarah dengan pemegang unit, apabila ada kemungkinan dijual masih bisa menutupi pelunasan segera jual, sisa uangnya terserah Saudara Anda dan Pemegang Unit mau diapakan. Apabila kira kira masih jauh dari cukup, ya lebih baik legowo kembalikan unit sambil berharap persoalan clear tanpa tuntutan lebih lanjut dari pihak leasing. Soal nama baik tersangkut ya anggap saja opsi terbaik dari terburuk daripada harus nombok pelunasan total.
LCGC : Terserah Saudara Anda, apabila oper kredit bawah tangan yang menanggung resiko ya debitur awal. Kalau Saudara Anda pun bertekun bayar cicilan sampai lunas dan diujung nya tidak bisa ambil BPKB ya siap ikhlas seperti kata leasing di atas. Atau misalnya si atas nama debitur sudah pindah domisili entah kemana sampai kiamat BPKB akan tetap di kantor Kreditur. Mobil tidak dibayar dan Dibawa lari pun yang duluan terciduk debiturnya, kecuali nama Saudara Anda diseret juga selaku penerima overkredit ya karena siapa juga yang mau nyungsep sendirian kalau sudah berurusan hukum.
Nice to know apa isi pikiran leasing saat ini. Saya pikir dengan masukkan Etios balik, akan selesai masalah. Berati ada resiko BPKB si LCGC ditahan dong yabryan_miner wrote: Tue Aug 28, 2018 6:39
Saat ini yang ada di otak leasing adalah Etios dan LCGC balik kandang semua, dilelang dan cukup untuk tutup sisa hutang.![]()
Maka, saran para pakar sebaiknya saat ini ke depannya berpikir matang dan kalkulasi cermat apabila ingin mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan, ingat kendaraan bukan objek liquid yang nilainya naik terus seperti properti.
Note : Semua tulisan di atas opini pribadi berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari rekanan yang bergelut di bidang pembiayaan. Sekedar masukan silahkan dipertimbangkan apabila berkenan dan diabaikan apabila sebaliknya. Salam.
Nggak Om Ginting. LCGC-nya baru.ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Saya nangkapnya begini.
Setelah Etios diover kredot, Sodaranya oom itu beli LCGC bekas yg BPKBnya masih atas nama orang lain. belum balik nama.
Yang saya tebalkan , is it legal? Saat ini si Etios udah di tangan leasing sih. Dan apakah selama itu menunggu putusan pengadilan agar bisa dilelang?ginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
1. kayaknya soh gak ada hub antara nama di BPKB dengan susah atai tidaknya ambil BPKB di perush leasing.
yg penting cicilan lunas.
Tapi bagi leasing, kalo Bpkb si LCGC itu belum balik nama, maka kalo leasing nanti mau jual, dia harus dapatkan kuitansi kosong yg diteken pemilik asli. sy tak tau apakah skrg kuitansi itu udah ada atau belum di tangan leasing.
2. mungkin bukan scam, tp sy duga si pegawai leasing hanya berusaha ngurangi kerepotan leasing kelak kalo mau eksekusi.
kalau asa pola pikir serahkan mobil selesai urusan, itu sih berlaku buat sewa beli / sewa guna usaha yaitu leasing kayak di LN. dimana kita bayar tiap bulan kayak orang nyewa ajah, dn diakhir periode kita punya opsi utk Pulangkan mobil dan case close, atau bayar sisa nilai sekian juta, agar mobil jadi milik kita.
Setahu saya ada 2 perikatan utk leasing sekarang yaitu pinjam meminjam duit (main agreement). dan pwrjanjian pelekatan hak tanggungan bernama Fiducia (perjanjian assesoir).
Nah, hutang yg belum lunas, apapun sebabnya, maka si debitur (sodaranya oom) harus tetap tanggung jawab.
Jadi kalau kelak jangan kaget kalau Etios tak kunjung lunas, dan LCGC sdh lunas, maka BPKB si LCGC juga bisa dijadikan alat pelusana hutang .
Ga ada rencana mangkir kok Om. Ini cuman pure stupidity on behalf of my relative. Cuman kalo saya pribadi, kok rasanya sayang harus ngelunasin 2 biji mobil dengan cara beginiginting wrote: Tue Aug 28, 2018 16:54
Pasal 1131 KUHPerdata, yang menyebutkan bahwa segala kebendaan pihak yang berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Jadi, kebendaan yang merupakan harta kekayaan seseorang (debitur) yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari akan selalu menjadi jaminan bagi perikatan orang (debitur) tersebut dengan seorang kreditur.
Tapi tentunya si leasing butuh legal action biasa, gak bisa serta merta.
btw, Fidusia itu umumnya sudah didaftarkan leasing ke buku pendaftaran fiducia Kantor Pendaftara Fidusia. jadi udah susah debitur ngeles.
jangankan itu,... kalo misal debitur nyetir sambil mabok, lalu tabrakan dan mobil Total Loss, maka asuransi akan tolak klaimnya.dalam situasi itu leasing gak mau tahu dan tetap ngejar debitur utk bayari itu hutang. ada klausulanya di perjanjian leasing.
3. Ya, pasti kena.
Dan kalo saudara oom mau Fit and Proper test di OJK ukt jabatan tertentu yg butuh fit and proper test, maka gak bakal lolos.
nanti disurati OJK dan meminta diberesi dulu itu black list baru bisa ajukan lagi permohonan fit and proper tes lewat aplikasinya.
Karena dianggap seorang pimpinan lembaga jasa keuangan haruslah orang yg bersih dari track record fina cial.
sekian sumbang saran nubie.
maaf kalau ada yg salah, atau kurang.
3. Trust me, dia gak akan mimpin OJK kok
oom @alexdonovan ,
Kalau ditanya, is it legal ?
Ya, jawabannya : Yes, it is.
Tapi prosedurnya tidak bis alangsung eksekusi.
Tapi bikin dulu gugatan seperti biasa.
Fit and proper test, yang saya maksud adalah ybs mau jadi direktur di bank, di asuransi, di leasing, di BPR.
atau bukan direktur, tapi posisi yg butuh fit and proper test spt head of Audit.
Semua itu butuh fit and proper test by OJK, which is ybs gak akan lulus kalau ada kasus seperti ini.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 674
- Joined: Thu Dec 27, 2007 2:16
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
AFAIK... klo bpkb masih di leasing mana bisa di balik nama... emangnya si leasing mau ngeluarin tuh bpkb buat di balik nama di polda...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Wah, segitu signifikannya ya fit-and-proper test by OJK. Dan ternyata permasalahannya ga sesimpel yang saya kira sebelumnya.ginting wrote: Wed Aug 29, 2018 6:35
oom @alexdonovan ,
Kalau ditanya, is it legal ?
Ya, jawabannya : Yes, it is.
Tapi prosedurnya tidak bis alangsung eksekusi.
Tapi bikin dulu gugatan seperti biasa.
Fit and proper test, yang saya maksud adalah ybs mau jadi direktur di bank, di asuransi, di leasing, di BPR.
atau bukan direktur, tapi posisi yg butuh fit and proper test spt head of Audit.
Semua itu butuh fit and proper test by OJK, which is ybs gak akan lulus kalau ada kasus seperti ini.
Kalo begitu solusi alternatif lain other than going to court apa ya Om? Preferably the cheapest solution. Saat ini mobil sudah ditarik, tetapi leasing minta tambahan uang. Saya ga tahu apa ini untuk penarikan atau something else. Sodara saya ini gak bisa menjelaskan sesuatu dengan runut kalo ga face-to-face
Yang jelas:
- I'm not paying for my relative's lawyer
- Saya ga mau itu LCGC dialihkan ke saya
Ide saya:
- Jual si LCGC dengan over-kredit yang resmi. Uangnya dipakai melunasi Etios. Resikonya, kita ga tahu kondis Etios sekarang gimana
- Buang Etios, and hoping for the best. Semoga hasil lelang cukup buat meng-cover hutang
- ...? anything else? Out-of-court solution is preferred Om
Bisa Om. Over-kredit.Dogies wrote: Wed Aug 29, 2018 7:09 AFAIK... klo bpkb masih di leasing mana bisa di balik nama... emangnya si leasing mau ngeluarin tuh bpkb buat di balik nama di polda...
Tapi ya assessment ulang semuanya untuk orang yang bakal kelimpahan BPKB (dan problem) untuk case ini.
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4384
- Joined: Sun Dec 08, 2013 16:05
- Location: CIPUTAT
- Daily Vehicle: ISUZU MU-X
Re: [Need Advice] Over-kredit bawah tangan ditarik leasing
Kalau saran sy sih yg terbaik adalah ngomong baik baik ke leasing, minta hair cut buat cicilan bunga...lalu jual etios, syukur yukur uangnya cukup untuk nutupi sisa hutang.......kalau gak cukup maka bayari lunas kekurangannya....biar close file..alexdonovan wrote: Wed Aug 29, 2018 7:55Wah, segitu signifikannya ya fit-and-proper test by OJK. Dan ternyata permasalahannya ga sesimpel yang saya kira sebelumnya.ginting wrote: Wed Aug 29, 2018 6:35
oom @alexdonovan ,
Kalau ditanya, is it legal ?
Ya, jawabannya : Yes, it is.
Tapi prosedurnya tidak bis alangsung eksekusi.
Tapi bikin dulu gugatan seperti biasa.
Fit and proper test, yang saya maksud adalah ybs mau jadi direktur di bank, di asuransi, di leasing, di BPR.
atau bukan direktur, tapi posisi yg butuh fit and proper test spt head of Audit.
Semua itu butuh fit and proper test by OJK, which is ybs gak akan lulus kalau ada kasus seperti ini.
Kalo begitu solusi alternatif lain other than going to court apa ya Om? Preferably the cheapest solution. Saat ini mobil sudah ditarik, tetapi leasing minta tambahan uang. Saya ga tahu apa ini untuk penarikan atau something else. Sodara saya ini gak bisa menjelaskan sesuatu dengan runut kalo ga face-to-face
Yang jelas:
- I'm not paying for my relative's lawyer
- Saya ga mau itu LCGC dialihkan ke saya
Ide saya:
- Jual si LCGC dengan over-kredit yang resmi. Uangnya dipakai melunasi Etios. Resikonya, kita ga tahu kondis Etios sekarang gimana
- Buang Etios, and hoping for the best. Semoga hasil lelang cukup buat meng-cover hutang
- ...? anything else? Out-of-court solution is preferred Om
Bisa Om. Over-kredit.Dogies wrote: Wed Aug 29, 2018 7:09 AFAIK... klo bpkb masih di leasing mana bisa di balik nama... emangnya si leasing mau ngeluarin tuh bpkb buat di balik nama di polda...
Tapi ya assessment ulang semuanya untuk orang yang bakal kelimpahan BPKB (dan problem) untuk case ini.