Suka tidak suka kebanyakan mobil citycar didesain idealnya hanya untuk memuat 4 orang dan barang yang sangat sedikit. Akibatnya meskipun punya mobil, tapi fleksibilitas kita tetap terbatas karena budget pun terbatas mau upgrade dananya tidak cukup.
Belum lagi permasalahan ground clearance, citycar umumnya hanya memiliki ground clearance pendek karena hanya didesain untuk jalan perkotaan.
Tapi bagaimana jika ada yang bisa menyediakan semua itu ? Citycar dengan bagasi yang luas, dan ground clearance tinggi.
Saya rasa itu yang mau coba dijawab oleh Datsun - Nissan Indonesia dengan munculnya Datsun Cross.
--------------------------------------------------------------------------
Datsun : Salah Strategi ?
Datsun merupakan subsidiary brand di bawah Nissan Motors Indonesia, merek ini dibangkitkan kembali oleh Nissan untuk membedakan produk lini utamanya dengan produk - produk entry level. Kurang lebihnya, mirip dengan Toyota dan Daihatsu, dan di Indonesia sendiri Datsun digunakan oleh NMI untuk melancarkan "serangan" di segmen LCGC.

Satu sisi, strategi ini berbuah manis karena produk Datsun dianggap "berbeda" dengan Nissan, yang akhirnya juga melindungi gengsi pemilik Nissan. Tapi di sisi lain, justru kompromi kualitas yang terjadi. Seperti yang kita ketahui bersama, Datsun Go dan Go+ keluaran awal memiliki kualitas buatan yang bukan lagi jelek... tapi memprihatinkan. Interior isinya plastik murah semua, handbrake model tarik kayak L300 jadul, nggak dilengkapi dengan tachometer dan getaran mesin 3 silinder yang nggak lebih baik dari Panther taun '90an... plus nggak ada opsi Automatic. Saya sendiri pernah test drive Datsun Go dan itu pengalaman paling nggak menyenangkan ...
Dan karena ini merek "baru lahir", akhirnya stigma mobil kualitas rendah membuat penjualan Datsun tidak pernah menggembirakan. Ya secara konsep Datsun Go+ memang berbeda dengan LCGC lain, tapi sejak munculnya Calya-Sigra, tak ada lagi yang menoleh ke arah Datsun Go+.
Nah, di tahun 2018 seperti Datsun mendapatkan inspirasi untuk memperbaiki citra produknya selama ini dengan Datsun Cross. Mobil ini sebenarnya sudah pernah dipamerkan versi konsepnya dengan Go-Cross concept, tetapi di versi produksinya nama "Go" sengaja dihilangkan karena mobil ini tidak masuk skema LCGC.

Meski begitu, Datsun tak bisa mengelak bahwa ini tetap berbasis Datsun Go+ yang ditinggikan. 80% desainnya masih mengambil fascia dari Datsun Go+.
Tapi mobil ini juga bisa dibilang Datsun Go versi improvement sama seperti Honda BR-V yang merupakan Honda Brio/Mobilio versi "improvement". Secara skema dan timing peluncuran sama persis, tepat setelah munculnya Cross, Datsun Go improvement juga diluncurkan, atau Datsun Go "dash-lift" - Datsun Go ganti dasbor.

Styling
I'm not a fan of mobil hatchback/MPV dipopokin, tapi setidaknya, harus diakui muka depan Cross ini keren banget. Foglights nya mengikuti versi konsepnya sehingga memberi kesan mobil petualang dibanding sekedar ngasih popok dan ditinggiin seperti saudara kandungnya, Livina X-Gear.

Postur tubuhnya lucu, cungkring akibat ground clearance nya, dan mobil ini tidak lebar.


Proporsi badannya sendiri bukan selera saya, tapi I must admit beberapa variasinya keliatan "niat" dibanding sekadar ngasih tempelan kayak Yaris Heykers, karena desain bumper semua berubah total.
FYI, Datsun Cross punya ground clearance 200 mm, which is hanya beda 5 mm dibanding Mitsubishi Xpander (205 mm), dan hanya 1 mm lebih rendah dibanding Honda BR-V (201 mm).

Velgnya tidak lagi kaleng, tapi alloy 15 inch dengan motif tegas, mungkin dengan diberi ban lebar sedikit Cross ini bisa nampak lebih gagah dibanding ban standarnya.

Interior
Surprise, sekarang interiornya didominasi warna hitam, desainnya jelas terlihat jauh lebih niat bahkan diberi beberapa sentuhan kemewahan. Salah satu contohnya, di panel tengah head unit dan transmisi diberi warna piano black.


Mobil ini juga (akhirnya) dilengkapi tachometer, dengan indiglo biru di sekitar angka - angkanya, walau keliatan tempelan, tapi good job. Keliatan niat.

Handbrake nya juga tidak lagi model pikap, tapi konsekuensinya jok jadi tidak tersambung lagi seperti dulu. Ya gakpapa lah, setidaknya nggak berasa nyetir mobil pikap. Jok sambung dan handbrake tarik...

Plus, mobil ini sudah dilengkapi stability control. Dengan kata lain ini adalah satu - satunya mobil di bawah 200 juta dengan stability control.

Sisanya, nggak terlalu banyak. Space dan akomodasi cukup decent untuk sebuah citycar, meskipun ya baris ketiga nyaris tak berguna. Bahkan waktu baris ketiga ditegakkan justru kita nggak punya space sama sekali untuk bagasi...


Karena itu saya setuju dengan om Fitra Eri soal bahwa Datsun Cross ini bukan lawannya duo astra Sigra-Calya, Cross ini konsepnya lebih ke Station Wagon cross-country.
Ya simpelnya, mobil citycar tinggi yang punya bagasi luas. Pihak Datsun sendiri berkata bahwa mereka tidak menyasar pasar Sigra/Calya, tapi lebih menyasar Suzuki Ignis.
Drive
Secara teknis, Cross dibekali mesin yang serupa dengan Datsun Go/Go+, HR12DE non-CVTC, tetapi kali ini dan yang menarik, Cross diberi opsi transmisi matic CVT. Ya, setelah 4 tahun akhirnya Datsun sadar bahwa mobil ini butuh transmisi matic.

Untuk versi transmisi CVT mendapat ulikan sedikit di mesin sehingga mempunyai tenaga 78 PS dan torsi 104 Nm, sedangkan versi transmisi Manual hanya 68 PS dan torsi sama.
Pertama masuk ke Cross, yang terasa adalah jok pengemudi yang mudah "ambles", khas jok citycar, dan konsekuensi dengan tidak adanya jok model sambung seperti pada Go+, bagi orang yang gizinya kebanyakan seperti FRD, pasti akan merasa kayak duduk di kursi warteg : gak bisa menopang tubuh dengan baik. Visibilitas cukup baik, meskipun posisi mengemudi ya standar LCGC, nggak terlalu berkesan tapi okelah, posisinya cenderung tinggi mirip SUV karena ground clearance mobil ini yang tinggi juga.
Kesan awal, setirnya lebih berat ketimbang Go+, mungkin ukuran ban pengaruh. Lalu pertama toel pedal gas, dan mobil ini langsung merespon dengan cepat. Khas karakter mesin 3 silinder yang nendang di bawah, bahkan saya yang terbiasa dengan jambakan torsi Hyundai SantaFe pun cukup kaget ngeliat responnya begitu galak di awal. Tidak terasa sedang membawa mobil "murah" bertransmisi CVT. Getaran mesin pun berhasil direduksi dengan baik dibanding produk sebelumnya.
CVT pada mobil ini didesain dengan cukup baik, basisnya sama dengan CVT Jatco milik Grand Livina. Sayangnya ya mobil ini sekali lagi, only good for city usage. Karena ketika gas diinjak dalam yang ada justru mesin dan CVT meraung keras tanpa ada jambakan berarti. Tipikal 3 silinder. Phew.
Peredaman kabin secara mengejutkan cukup baik, meskipun waktu berakselerasi tetap ada suara angin bocor dari pilar A... lebih baik dari Datsun Go/Go+, tapi masih di bawah Ignis walaupun tidak terlalu jauh.
Soal kenyamanan, Datsun mesti berkompromi dengan tingginya ground clearance sehingga akhirnya di Cross justru diberi suspensi yang cukup keras, cukup terasa di jalan jerawatan, meskipun ya rivalnya, Suzuki Ignis, juga cenderung keras. Tapi benefit lainnya, justru suspensi keras ini membuat bodyroll Cross justru tidak separah Go+ maupun Go.


Conclusion
Kecil, tinggi, dengan extra bagasi.
Mungkin banyak yang "alergi" dengan merek Datsun karena kesannya "murah" akibat Go dan Go+ dulu. Mungkin ada yang bilang mending beli Calya/Sigra, atau bahkan #mendingwuling. Ya wajar, karena harga mobil ini tidak bisa dibilang murah, mobil ini harganya 183 juta OTR Surabaya yang artinya masih lebih mahal dibanding Wuling Confero S tipe tertinggi dan sekitar 10 juta lebih mahal dari Suzuki Ignis GX AGS.
Tapi kenapa apresiasi saya begitu tinggi terhadap mobil ini ?
Inilah kritik saya kepada Wuling, mereka mungkin berhasil bikin mobil MPV murah dengan spek bagus, tapi segala fitur di Wuling Confero hanya bersifat gimmick saja. Ya mungkin betul ada rem cakram belakang, tapi saya sangat menyayangkan Wuling tidak berpikir untuk memberi stability control. Sedangkan Datsun yang katanya kemahalan lah, mobil murahan lah, justru lebih jauh memikirkan apa fitur yang esensial untuk sebuah mobil. Plus, transmisi CVT, sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen kelas ini : irit bahan bakar.
Besides, tidak semua orang butuh MPV besar bukan ?
Datsun Cross menurut saya adalah citycar paling ideal saat ini, di samping harganya yang agak tinggi. Pasar mobil ini adalah orang - orang yang punya mobilitas tinggi tapi belum berkeluarga, hanya butuh bagasi extra untuk membawa beberapa barang, tapi nggak terlalu perlu space segede MPV.
Dan bagi yang tinggal di kota kecil, rumah di jalan kecil dan garasi terbatas, saya rasa size does matter, dan Datsun adalah yang paling memenuhi kriteria.