Review XTrail di SM sdh lengkap Mulai dari T30, T31 2.5 dan T32 2.5
Judul yg rada2 aneh sepertinya. This is aLong term review.
Semoga tidak membuat bosan membacanya.,
Dimulai dari X-Trail T31 2.0 MT
Agustus 2008, setelah kesekian kalinya saat rem mendadak dijalur Lukot ban belakang mengunci dan hampir tidak bisa dikendalikan diputuskan saatnya mengganti si Innova 2005, 2.0 G/ AT.
Daftar mobil incaran mulai disusun, dgn syarat utama Rem ABS, EBD dan BA. Dgn kisaran harga 250-300jt an yg pada jaman itu fitur safety masih jauh dari komplit kecuali dgn budged yg lebih besar.
Setelah selesai sesi TD pilihan tersisa 2 yaitu Captiva Diesel dan X Trail T31. Akhirnya T31 terpilih karena sedikit ragu dengan merek Chevrolet yg saat itu hilang timbul dan T31 lebih empuk dan halus.
Sejarah T31
2001 Inilah pertama kali X-Trail diperkenalkan Nissan di Indonesia. Menjadi pesaing Honda CR-V, X-Trail masih didatangkan dalam bentuk CBU Jepang,
2003 Versi CKD akhirnya terjadi di Indonesia. Harga kompetitif dan menawarkan kenyamanan membuat ia sempat menjadi SUV terlaris dengan rata-rata penjualan 300 unit per bulan. Tersedia dengan dua tipe yaitu St (Sport touring) dan Xt (Xtra touring)
2008 Nissan X-Trail memperkenalkan generasi terbaru. Meski memiliki penampilan yang masih mirip dengan T30, namun ia sudah mengganti platform baru berikut suspensi, mesin baru buat Tipe 2,0 tdk lagi memakai QR20 tetapi digantikan dengan MR2.0. Konsep kenyamanan berkendara masih dipertahankan Suspensi multi-link dengan sudut sokbreker yang lebih landai sehingga mampu memberikan daya redam optimal. Masih mengandalkan mesin 2.0 dan 2.5 dengan menggunakan teknologi CVTC (Continuous Variable Valve Timing Control) dan ECCS (Electronic Concentrated Engine Control System). Yang 2.5 menggunakan transmisi CVT (pertama dikelasnya).
Saat baru muncul T31 hanya tersedia 3 tipe yaitu 2.5XT, 2.5ST dan 2.0MT. sayangnya 2.0 tidak ada yang Automatic Transmision. 2.0AT keluarnya nanti tahun 2009. Akhirnya pilihan jatuh ke 2.0MT dgn beberapa pertimbangan (tdk usah disebut ya). Saat itu harga OTR di Makassar 262jt.



Saat pertama ngambil di gudang Nissan.

Bagasi sangat lega, mungkin yang terluas dikelasnya dgn laci dan rak yg sangat berguna buat barang yg mudah rusak bila tertindis (Laptop, PS, bahkan Kue)

Beberapa hari kemudian tugas utama mulai dijalankan, Berhubung tempat tugas sejauh 450 km dari Kota Makassar, sekali perjalan PP bisa menempuh 1000Km, tdk heran sevice pertama hanya berjarak 1 minggu.
Kesan pertama: Nyaman, suspensi sangat empuk, sangat membuai. sambungan jembatan, lubang2 dijalan semua jadi tidak terasa. Berjalan pelan dijalan bergelombang Lateral swaying terasa kurang nyaman. Anehnya bila menghadapi jalan rusak lebih enak bila kencang, jadi jangan heran kalau kaki2 Nissan cepat rusak. Bukannya lemah tetapi kita tidak sadar sudah melakukan penyiksaan he he.
Mesin MR2.0 sangat halus sampai kadang disangka mesinnya mati. Senyap, dan surprisingly sangat hemat dibandingkan Innova 2,0 G AT. Konsumsi BBM terhemat jalur Lukot 7,6l/100 Km (1:13)Dalkot agak boros bisa sampai 13-14l/100Km(1:7-8). BBM 80% Premium krn Pertamax masih langka untuk luar daerah. Mesinnya kencang tapi kurang menggugah karena terlalu halus, sy hampir tdk pernah mendengar raungan dan suara knalpotnya saat mengemudi. Kekurangan mesin MR2.0 ini sangat mudah stall, terutama saat berhenti ditanjakan, awal mau berjalan bila RPM agak rendah stall, tambah RPM roda depan mudah spin. Transmisi 6 speed manual, perpindahannya halus. Gigi mundur agak aneh diposisi gigi 1 tetapi dengan mengangkat cincin dibawah tuas persneling. Cukup unik disaat itu. Berjalan dikecepatan 100km/jam dgn gigi 6, RPM sekitar 2600.
Setir ringan, tp feel kejalan kurang. Buat sy malah lebih enak krn banyaknya jalanan rusak jd kurang terasa, parkir dijalan paving juga ringan.
Mobil ini setia menemani tugas selama 4 tahun tanpa ada masalah yang berarti.
Kekurangan/ masalah :
leg room baris kedua sempit tapi tertolong dgn head room yg luas dan kursi yg besar tebal dan empuk.
HeadUnit bawaan hanya bisa mutar CD audio tanpa USB dan AUX, Untungnya speaker bawaannya cukup bagus (Blaupunkt).
Bau dari luar kadang masuk walaupun ventilasi AC posisi tertutup (Recirc).
Mesin gampang pincang, busi bawaan Iridium hanya bertahan 30-40rb km sdh ada yg mati (menurut manual book bisa sampai 100rb Km).
Ban Belakang kanan menjadi noise seperti ada batu kerikil yg melekat, paling terasa saat berjalan diatas 40km/jam dan semakin ribut dengan bertambahnya kecepatan. Saat ban noise dipindahkan kedepan bunyinya pindah kedepan. Beberapa bulan kemudian ban baru yg diposisi kanan belakang kembali menjadi noise. Spooring, Balancing, cek Suspensi tdk ada yang bermasalah, kondisi ban juga tidak tampak adanya gelombang atau aus sebelah,,, aneh.

Penampilan lebih pas dengan Velg R20 tetapi kenyamanan berkurang.
Saat mobil dijual usia 4 thn, sudah menempuh 60rb Km, kaki2 masih bagus semuanya termasuk bearing roda belum ada yg bunyi. Aki blm pernah ganti (awet). Ban semuanya masih bawaan pabrik Bridgestone Dueller HT 215/65R16, tapak masih tersisa 30an% tapi noise akibat ulah roda kanan belakang. Service di beres sesuai jadwal.
Berikutnya Nissan X-Trail T31 2.0 AT, Autech 2010, ambilnya seken di September tahun 2012 dan tukar tambah di Showroom. Matik 2000CC dengan Transmisi CVT. Lebih muda 2 tahun, mulus tapi jarak tempuh hampir 60rb KM. Kurleb sama pemakaian sy yg 4tahun.



Exterior agak alay2 dgn grill Chrome. Actually I didn’t like but …pilihan tdk banyak. Fog lamp sdh standard, Headlamp masih Halogen Multireflector tetapi sudah ada fitur Follow Me Home. Yang lainnya sama persis.
Interior juga sama kecuali jok sdh kulit bawaan pabrik.

Kesan mengemudi : seperti tidak mengganti mobil kecuali Matik membuat lebih nyantai. Getaran mesin sedikit agak terasa tidak sehalus yg lama. Respons saat tekan pedal gas juga terasa lebih lambat, namun saat CVT menahan RPM diatas 3000 gesitnya hampir sama.
Hari ke 2 langsung tugas luar kota. Berjalan 450Km yg terasa pertama adalah mobil ini sangat cocok buat berjalan santai di perjalanan jauh. Nikmatnya saat melaju dikecepatan 80-100km/jam. Mobil ini walaupun bisa kencang tapi tdk enak dibawa kencang. Transmisi CVT membuat mesin selalu berada diputaran rendah membuatnya sangat halus dan lebih irit dari Transmisi Manual. Bawa mobil ini dijalur Lukot sendiri atau full loaded tetap membuat kita menyupir sendiri, kenapa? Para penumpang dengan cepat tertidur he he.
F C Jalur Lukot bisa 7.0l/100km. Yang saya suka dari CVT saat melewati jalur pegunungan. Tdk pernah suffer untuk hunting gear, RPM selalu bisa ditahan diputaran mesin yg sdh bertorsi sehingga tanjakan terasa mudah dilewati. Saat menurun ada efek engine brake dari transmisi membuat kita santai saja diposisi D. Manual Mode hampir tdk pernah sy gunakan, kecuali penurunan yg terjal. Saya suka karakter CVT di XTrail ini.
Saat berjalan dan hujan deras, bunyi hujan diatap sangat terasa…. Kok td sama ya dgn si Silver MT??? Apa krn bedavthn produksi?
Suka Duka dan Pengalaman:
Berjalan beberapa bulan, tiba dr luar kota, bangun pagi lihat kaca depan (windshield) kok ada retak. Pakai berjalan dlm kota seharian retak sudah berjalan kemana2. Bawa kebengkel rujukan Nissan, pesan Kaca depan, Ongkos kerja, Karet2 dll (±3,5-4jt lupa). Ganti KF sekalian 1mobil vkool (5jt).
Setelah berjalan beberapa ribu kilometer mulai muncul penyakit umum Nissan yaitu Mata mulai menguning dan mulai terdengar bunyi besi beradu dikaki depan kanan saat menginjak lubang. Singgah inspeksi takutnya ada yg patah. Tdk Nampak kelainan. Saat tiba di Mks langsung ke Beres. Diagnosis Bushing CrossMember depan sisi kanan depan oblak. Dicoba diakali oleh SA dan Teknisinya dgn dililit karet tebal. Hasilnya bunyi hilang. Tp ada catatan dari SA, bila bunyi kembali ganti CrossMember (3,75jt+ Jasa 500rb) Bushing menyatu dengan CrossMember. atau bawa ke bengkel Kaki2 mobil.
Setelah beberapa bulan aman2 saja, bunyi mulai timbul lagi tapi disertai bunyi klutuk2 saat lewat jalan jelek, pengendalian mobil tetap baik, tdk terganggu sama sekali. Coba ke bengkel ahli Kaki2, harga dipatok paketan paling murah 1,5jt tanpa mengganti parts dan hanya di press ulang. Jadi ragu2
Kembali ke Beres ganti CrossMember, karet2 stabilizer depan belakang (±5jt), mobil kembali senyap dan nyaman.


Gambar Bushing Front Crossmember yang rusak
Namun hanya berlangsung bbrp bulan kedepan adalagi bunyi seperti besi beradu yg terasa disetir saat lewat jalan rusak. Saat ini tersangka utama RakSteering, Link Stabilizer. Pengobatan dimulai dari yg ringan Linkstabilizer. Hanya menolong beberapa minggu. Di Mks sangat sulit mencari spareparts Nissan diluar beres, hanya ada 1 toko yg menjual dgn part yg sangat terbatas.
Beli Di Senen, Raksteering sdh komplit dgn long Tierod sekaligus beli Headlamp sepasang (ttl 6jt) ongkos pasang Raksteer, ganti Tierod end 500rb dibengkel Luar. Hasilnya kembali seperti baru he he. Karakter setir agak sedikit jadi lebih berat dan lebih tajam (nice). Namun timbul suara mendecit kecil bila setir diputar banyak dan tersa bunyi seperti dekat setir.
Oh hampir lupa, bunyi ban belakang Kanan saat dimobil T31 manual juga terjadi dimobil ini. Setelah beberapa kali ganti ban, rotasi ban tetap noise terjadi. Solusinya dengan membalik sisi luar ban yg bermasalah ke bgn dalam dan pasang ditempat yg sama. Beberapa lama kemudian bunyinya menghilang. Namun tdk bisa dilakukan pd Ban yg Unidireksional.
Masalah dimesin, saat cruising kec 80km/jam dgn RPM 1600 bila hendak menyalip mesin batuk2 dan tidak bertenaga namun bila RPM sdh lebih 2000RPM tenaga kembali mengisi dan masalahnya hilang. Dan timbul kembali bila RPM rendah. Padahal baru sebulan sevis termasuk ganti busi (Iridium). Kembali ke Beres, tersangka cukup banyak Injector, coil dan Busi. SA dan Teknisi Nissan sangat bersahabat dan suka membantu. Sy dipinjamkan dari Mobil TD injector, Coil dan Busi. Namun harus kebengkel tiap minggu setelah dari tempat tugas diluar kota. Mobil langsung normal. Setelah minggu pertama injector dikembalikan dan masih normal. Tersangka semakin berkurang. Minggu berikutnya Coil dikembalikan, masalah kembali timbul. Akhirnya ditemukan coil tdk semuanya bermasalah dan sy Cuma mengganti 2biji.
Banyak membaca akhirnya kena racun, mau coba pasang piggy. Searching di Mks Cuma ada 1 bengkel. Itupun masih merujuk ke Garden atau Sigma sy lupa. Piggy pilihan DASTEK Q4 diprogram di Jkt sdh komplit dgn harness dan dipasang di Mks. Dastek Unichip Q4 sudah terintegrasi dgn throttle control membuat pemasangan jadi ringkas. Ada 5 mapping yg bisa dipilih. Hasilnya … sayang tidak ada Dynamometer disini jd tdk bisa tahu berapa kenaikan torsi dan tenaganya. Hanya rasa saja yg jauh lebih bertenaga, even in eco mode apalagi saat power mode. Hmm. Enaknya lagi mobil malah lebih hemat. FC Lukot bisa 6.4l/100km dimode Eco7.1l/100km dimode power.
Dengan Dastek masalah ndut-ndutan sdh tdk pernah muncul lagi. Untuk pemeliharaan busi dan saluran intake manifold bisa DIY dgn merujuk Youtube, contoh https://youtu.be/xmc9XcEiUyQ krn membongkar Nissan rada2 sulit. Selalu ada baut yg letaknya tersembunyi dan harus membuka bagian yg lainnya. Bersihkan kerak dan karbon dengan CarburatorCleaner sdh cukup.
Untuk membuka baut Intake Manifold gunakan DeepSocket 10mm yg hexagonal

Untuk CVT aman2 saja sampai mobil dijual di KM 160.000. Penggantian oli di Manual Book 100rb km, tetapi bengkel memakai system skore jadi tidak mutlak di 100rb. Bisa jadi lebih jauh berjalannya. Jadi jangan pernah takut dengan transmisi CVT yg lebih banyak isu seramnya.
Masalah berikut yg muncul Blower AC mendadak ngadat, setelah ganti aman u beberapa saat. Bila berjalan lama, hembusan angina semakin mengecil dan hilang. Solusi bw ke bengkel AC dan Alhamdulillah cukup dibersihkan total dan bagus kembali.
Masalah terakhir bunyi seperti mesin diesel muncul, semakin keras dgn bertambahnya RPM. Bawa ke beres, ternyata bunyi berasal dari Alternator. Ganti Pulley dan Bearings and problem solved.
Mobil dijual di akhir Juni 2017, digantikan dgn CRV Turbo. Hampir seluruh kelebihan Xtrail ada disini kecuali XTrail masih lebih nyaman dijalan beton, jalan rusak dan dari kekedapan kaki2. Karakter CVT juga sy lebih suka di XTrail. Terutama untuk jalan dipegunungan. XTrail bila berjalan sangat santai RPM bisa turun sampai ±1000RPM, di CRV tdk akan pernah kurang dari 1500RPM.

Pro : Nyaman, irit, Tampilan gagah, perawatan tdk susah2 amat
Cons : sparepart terbatas dan mahal krn ori, sulit mencari KW, kurang banyak bengkel yg bisa menagani, banyak penyakit Common bawaan. Kurang fun to drive.

Akankah sy kembali memelihara Nissan ? sure, apabila Nissan memasukkan XTerra, Pathfinder atau SUV Boxy lainnya, apalagi dgn mesin Diesel. Model yg ada saat ini agak gimana gitu..
Sekian, terimakasih