well, let's see..
=== Intermezzo ===
Duet maut Rush-Terios ini pertama diperkenalkan di penghujung tahun 2006 sebagai penerus Daihatsu Taruna yang sudah hadir sejak awal tahun 2000-an (maaf kalau salah, saya lupa tepatnya kapan taruna pertama masuk kesini). Rush-Terios menggunakan basis yang sama dengan saudaranya yang berwujud MPV (baca: Avxen). Di negara asalnya, ia bernama Daihatsu Be-Go (awas jangan salah nyebut lho

Terios dijual dengan format 7-seater sedangkan Rush 5-seater (walaupun jok belakang bisa dibeli sebagai opsi tambahan), barulah sejak facelift kedua Rush hadir dengan jok baris ketiga sebagai standar.
Keduanya menggunakan mesin yang sama dengan Avanza S (1500cc inline 4, 3SZ-VE, VVT-i, 109 ps, 145 Nm) pada saat itu. Generasi kedua ini bertahan selama 11 tahun dengan facelift sebanyak tiga kali, hingga akhirnya berganti generasi pada akhir November kemarin.
=== Exterior ===

Karena ini masalah selera, balik lagi ke konsumen yang akan menyatakan pendapat masing2 untuk love it or hate it.
Ia lebih terlihat seperti hasil kawin silang antara Calya/Sigra dengan Fortuner, kurang berkesan gagah dibanding sebelumnya, tapi lebih segar dan setidaknya membaik. Lampu utama sudah LED, namun tanpa projector (serupa dgn Civic/CR-V/Accord). Ada aura desain dari Innova gen1 facelift terakhir (baca: Dono) karena bentuk grille yang seperti itu dan turun ke bawah, untungnya finishing piano black itu menyelamatkan desainnya. Tipe TRD sendiri mendapat bumper guard silver dengan logo TRD dan housing foglamp yang menurut saya.. lebay. Terlalu mirip Yaris Heykers.
Sedangkan Terios sendiri lebih metroseksual, dengan grille berlapis krum dan housing foglamp yang (lagi-lagi) dilapisi krum, cocok buat Anda yang suka bercermin.

Bagian samping terlihat lebih mirip Honda CR-V RW kecuali jendela row 3 yang mirip Calya. Rush TRD mendapat side body moulding yang (lagi-lagi) mirip Yaris Heykers, dengan decal TRD Sportivo. Sedangkan Terios tampil lebih polos tanpa adanya tambahan apapun selain over fender.

Rush TRD dan Terios R menggunakan velg 17 inch, sedangkan Rush G dan Terios X menggunakan velg 16 inch yang desainnya masing-masing sama dengan generasi sebelumnya (kecuali Terios X yang pakai velg Terios R lama dengan finishing hitam). Rush pakai ban Bridgestone Alenza (traction A), suatu hal yang jarang ditemui di kelasnya, which is good.

Desain buritan ini yang menurut saya paling bisa diterima walaupun dengan berat hati harus say goodbye to ban serep model konde yang kini pindah ke kolong bagasi.
Lampu belakangnya, sekali lagi sudah LED (kecuali sein dan reverse lamp), memanjang hingga ke pintu bagasi seperti halnya Innova. Khusus Rush, ia mendapat defogger belakang. Selebihnya tidak ada yang aneh.
Score: 7/10

=== Interior ===

Masuk ke dalam dan... polosan saja, simpel, tidak ada tarikan desain yang aneh-aneh. Setirnya sendiri common part dengan Daihatsu Copen, dengan tambahan tombol audio dan telepon. Rush TRD mendapatkan material soft pad di bagian yang berwarna ivory itu, lengkap dengan jahitan yang alhamdulillah asli. Soft pad ini hanya hadir di Rush TRD, sisanya termasuk Terios R tidak ada.

Panel instrumen serupa dengan Veloz, lengkap dengan MID yang kata salesnya TFT colored.

Head unit ini sendiri tidak terlalu banyak ekspektasi, fiturnya diperkirakan kurang lebih tidak berbeda jauh dari head unit Sienta atau Yaris (360-degree camera eksklusif hanya ada di Terios). Panel AC sudah digital dan auto, sangat disayangkan pengaturan arah embusan AC absen, jadi tidak bisa mendinginkan kaki saat sedang macet.
Yang disyukuri adalah hadirnya 6 airbag, VSC, HSA, ESS, keyless entry dan push start/stop button yang hadir sebagai fitur standar di semua line up Rush, sementara Terios mendapatkan 2 airbag, VSC & HSA (khusus R)
Posisi duduk sendiri tidak banyak berubah, tetap seperti Avanza yang ditinggikan.
Jok row 2 terbagi 60:40, dengan headrest dan seatbelt tiga titik untuk setiap penumpang.

Center console box dengan armrest lapis kulit ini sepertinya bisa dilepas. Panel AC double blower desainnya tidak berubah sejak munculnya Avanza akhir 2003.


Door trim, reminds me about Daihatsu Sigra, lengkap dengan cup holdernya. Beruntung dikasih material soft pad sama fabric walaupun aksen jahitan di door trim ini palsu, gak seperti di dashboard. Soket buat charge gadget dan speaker tersedia di tiap baris, total semuanya ada 8 speaker.

Duduk di baris ketiga rasanya bukan untuk claustrophobic people. Kalau jok baris 2 dimundurkan habis, legroom sangat terbatas, lebih cocok buat anak2. Kalau mau dipake orang dewasa yang tingginya < 170 cm, harus berbagi tempat sama yang duduk di baris kedua. Joknya bisa dilipat depan 50:50 (expect bisa dilipat samping kyk Innova tapi kenyataannya masih sama)
Score: 7/10

=== Pricing & Pros-Cons ===
Kata salesnya, pricing OTR Jabar expected to be 266mio (TRD M/T), 280mio (TRD A/T) Semoga tidak banyak berubah dari prediksi saat harga resminya keluar.
Pros:
- desain eksterior
- safety features
- built quality
- material quality
- value for money (kalau harganya fix segitu)
- ToyoDai
- ToyoDai
- ToyoDai
Cons:
- desain interior
- masih sempit spt yang lama
- expected to be slow
Sekian, kurang lebihnya mohon maaf karena unit TD belum turun, belum bisa TD, dan bbrp gambar ada yang orientasinya kebalik..