Saya mempunyai Panther Hi Grade tahun 1995 dengan mesin 2230 CC. Yang jadi masalah adalah akselerasinya kurang responsif dan loyo. Kecepatan tinggi yang pernah saya kemudikan ketika di jalan tol adalah sekitar 110 KM/jam. Konsumsi solar cukup boros sekitar 9 km/liter.
Saya mendapat informasi bahwa mesin Panther yang lebih baru yang berkapasitas 2500 CC (2.5L) lebih bagus akselerasi dan tarikannya disamping itu juga konsumsi solarnya lebih irit dibandingkan Panther 2.23L.
Yang menjadi pertanyaan saya:
1. Apa yang menyebabkan perbedaan akselerasi/tarikan dan konsumsi solar antara Panther 2.23L dengan Panther 2.5L. Bukankah Panther 2.5L kapasitasnya lebih besar tetapi konsumsi bbm nya kok lebih irit?
2. Apakah mesin Panther 2.23L bisa dimodifikasi / ditambahkan direct injector seperti punya Panther 2.5L agar akselerasi dan konsumsi bbmnya lebih baik?
3. Berdasarkan pengalaman apakah ada perbedaan kekuatan atau kehandalan mesin antara Panther 2.23L dengan Panther 2.5L?
Terimakasih atas masukan dan informasi pengalamannya di forum diskusi ini.
Panther 2230CC & 2500 CC: masalah akselerasi & konsu
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 22
- Joined: Mon Aug 22, 2005 7:25
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 564
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta
mr metanol, saya coba jawab yah :
1. panther 2.5L sudah menggunakan direct injection, dimana teknan injektor jauh lebih besar daripada sistem indirect injection yang digunakan panther 2.3L. Tekanan injektor ini membuat solar menjadi lebih mudah meledak (ingat bahwa mesin diesel bergerak karena solar ditekan oleh piston dengan tekanan tinggi, bukan karena panas yang tinggi yang dihasilkan oleh busi seperti mesin bensin) akibatnya solar menjadi lebih irit dan tenaga pun lebih besar karena mesin lebih efisien.
Info ulang, teknologi diesel dari yang paling awal sampai yang termodern : indirect injection, direct injection, commonrail.
2. penambahan direct injector bisa dilakukan, tetapi kemungkinan besar hal itu juga membuat anda terpaksa mengganti blok mesin, karena letak injektornya berbeda (injektor pada panther 2.3L berada di depan katup, sedangkan pada panther 2.5L berada di samping katup). tapi untuk lebih jelasnya lebih baik tanya ke bengkel2 ahli deh.
3.saya dulu pernah punya panther 2.3L dan juga 2.5L. Memang berbeda, untuk tarikan jauh lebih bagus yang 2.5L dan irit juga lebih irit yang 2.5L.
Ada kemungkinan panther yang mr metanol gunakan itu harus servis besar n tune up banyak. karena setahu saya, panther 2.3L konsumsi solarnya umumnya saya pakai mencapai 1:12 .... bahkan jelek2nya (kondisi macet banget kemana-mana) adalah 1:10. Panther itu juga pernah saya bawa sampai 140-150 km/h. Jadi saran saya : diservis dulu deh pak panthernya... mungkin nanti lebih ok.
1. panther 2.5L sudah menggunakan direct injection, dimana teknan injektor jauh lebih besar daripada sistem indirect injection yang digunakan panther 2.3L. Tekanan injektor ini membuat solar menjadi lebih mudah meledak (ingat bahwa mesin diesel bergerak karena solar ditekan oleh piston dengan tekanan tinggi, bukan karena panas yang tinggi yang dihasilkan oleh busi seperti mesin bensin) akibatnya solar menjadi lebih irit dan tenaga pun lebih besar karena mesin lebih efisien.
Info ulang, teknologi diesel dari yang paling awal sampai yang termodern : indirect injection, direct injection, commonrail.
2. penambahan direct injector bisa dilakukan, tetapi kemungkinan besar hal itu juga membuat anda terpaksa mengganti blok mesin, karena letak injektornya berbeda (injektor pada panther 2.3L berada di depan katup, sedangkan pada panther 2.5L berada di samping katup). tapi untuk lebih jelasnya lebih baik tanya ke bengkel2 ahli deh.
3.saya dulu pernah punya panther 2.3L dan juga 2.5L. Memang berbeda, untuk tarikan jauh lebih bagus yang 2.5L dan irit juga lebih irit yang 2.5L.
Ada kemungkinan panther yang mr metanol gunakan itu harus servis besar n tune up banyak. karena setahu saya, panther 2.3L konsumsi solarnya umumnya saya pakai mencapai 1:12 .... bahkan jelek2nya (kondisi macet banget kemana-mana) adalah 1:10. Panther itu juga pernah saya bawa sampai 140-150 km/h. Jadi saran saya : diservis dulu deh pak panthernya... mungkin nanti lebih ok.
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
Choose yours
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2297
- Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 22
- Joined: Mon Aug 22, 2005 7:25
Terimakasih atas penjelasan dari Mr The Mantal yang telah membagikan pengalaman dan pengetahuannya di bidang mesin diesel. Penjelasan Anda menjawab rasa penasaran saya dengan jelas dan tepat.
Mesin diesel yang lebih irit dan efisien adalah salah satu alasan saya menggunakan Panther sebagai kendaraan transportasi untuk kerja. Disamping itu juga karena tidak pakai pengapian busi mesin diesel lebih tahan terhadap banjir. Efisien, handal, tangguh.the-mantal wrote:mr metanol, saya coba jawab yah :
1. Tekanan injektor ini membuat solar menjadi lebih mudah meledak (ingat bahwa mesin diesel bergerak karena solar ditekan oleh piston dengan tekanan tinggi, bukan karena panas yang tinggi yang dihasilkan oleh busi seperti mesin bensin) akibatnya solar menjadi lebih irit dan tenaga pun lebih besar karena mesin lebih efisien.
Wah menarik juga untuk diexplore nih kemungkinan ini.the-mantal wrote: 2. penambahan direct injector bisa dilakukan, tetapi kemungkinan besar hal itu juga membuat anda terpaksa mengganti blok mesin, karena letak injektornya berbeda (injektor pada panther 2.3L berada di depan katup, sedangkan pada panther 2.5L berada di samping katup). tapi untuk lebih jelasnya lebih baik tanya ke bengkel2 ahli deh.
Dari pendapat orang-orang dikatakan Panther 2.3L mesinnya lebih kuat dari pada 2.5L. Boost pump nya 2.5L lebih cepat mengalami masalah dibandingkan 2.3L katanya lagi. Disamping itu katanya mesinnya masih full content asal Jepang.the-mantal wrote: 3.saya dulu pernah punya panther 2.3L dan juga 2.5L. Memang berbeda, untuk tarikan jauh lebih bagus yang 2.5L dan irit juga lebih irit yang 2.5L.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 564
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta
iyap bener sekali mr metanol, panther 2.5 memang lebih bermasalah. Karena menggunakan direct injection, maka kandungan partikel asing yang berada di solar dapat mempengaruhi gangguan injection pumpnya, n kita tahu kalo solar di indonesia kandungan partikel asing ini banyak sekali....
Ini juga terjadi pada mesin-mesin diesel yang menggunakan commonrail... makanya dengan solar baru (solar DEX ya?) diharapkan masalah ini tidak terjadi lagi.
Sedangkan pada mesin indirect, kandungan partikel asing yang ada di solar indonesia tidak menjadi masalah berarti
Ini juga terjadi pada mesin-mesin diesel yang menggunakan commonrail... makanya dengan solar baru (solar DEX ya?) diharapkan masalah ini tidak terjadi lagi.
Sedangkan pada mesin indirect, kandungan partikel asing yang ada di solar indonesia tidak menjadi masalah berarti
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
Choose yours
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
IMHO :
Pak metanol coba di :
1. Purging nozzle & injector dengan Liqui Moly Diesel Purge, bisa dilakukan di Synergy - Daan Mogot (021) 5667222 <--- sorry bukan promosiin bengkel tsb. tetapi utk memudahkan saja.
Alternative lain utk purging bisa ke NEO Diesel di Cipinang.
2. Kalau udah beres purging, en rasanya masih ingin meningkatkan kinerja mobil, boleh coba install Maximizer 1 & 2A.
Ada 1 rekan saya yg menggunakan Panther TBR 52 tahun 1993 konsumsi solarnya bisa 1:14 dan top speed 135 km/jam !!
salam
Pak metanol coba di :
1. Purging nozzle & injector dengan Liqui Moly Diesel Purge, bisa dilakukan di Synergy - Daan Mogot (021) 5667222 <--- sorry bukan promosiin bengkel tsb. tetapi utk memudahkan saja.
Alternative lain utk purging bisa ke NEO Diesel di Cipinang.
2. Kalau udah beres purging, en rasanya masih ingin meningkatkan kinerja mobil, boleh coba install Maximizer 1 & 2A.
Ada 1 rekan saya yg menggunakan Panther TBR 52 tahun 1993 konsumsi solarnya bisa 1:14 dan top speed 135 km/jam !!
salam
* Bukan ajakan Beli *
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 22
- Joined: Mon Aug 22, 2005 7:25
Thanks mr Turboman atas informasinya.
Kalau bisa dijelaskan tentang cara kerja Maximizer 1-2A nya bozz.
Mengenai membersihkan nozzle sudah pernah saya servis di bengkel spesialis diesel, dan mereka sudah melakukan test nozzle dgn alat injector solar, hasil semprotannya baik, seperti sprayer.
Apakah itu yang dimaksud dengan purging nozzle dan injector?
Mengenai konsumsi solarnya sebenarnya sekitar 11 km/liter. Kecepatan topspeed nya 110 km/jam. Cuma akselerasinya kurang responsif.
Terimakasih buat informasi bengkelnya, bisa menjadi referensi.
Kalau bisa dijelaskan tentang cara kerja Maximizer 1-2A nya bozz.
Mengenai membersihkan nozzle sudah pernah saya servis di bengkel spesialis diesel, dan mereka sudah melakukan test nozzle dgn alat injector solar, hasil semprotannya baik, seperti sprayer.
Apakah itu yang dimaksud dengan purging nozzle dan injector?
Mengenai konsumsi solarnya sebenarnya sekitar 11 km/liter. Kecepatan topspeed nya 110 km/jam. Cuma akselerasinya kurang responsif.
Terimakasih buat informasi bengkelnya, bisa menjadi referensi.
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Purging nozzle lebih simple, karena nggak perlu bongkar2 injector & nozzle, biayanya juga lebih murah, karena obat Lqui Moly Diesel Purge (LMDP) hanya 83 rb. + uang rokok utk mekanik....heheheheheh
Max. 1 adalah Overflow Restriction yg di tuning ulang bersama dengan Pressure Control Valve yg di tuning ulang juga.
Sebagaimana kita tahu bahwa pompa injeksi mekanikal (VE pump) pada mesin diesel menyerap energy mesin yg cukup signifikan. Dengan tuning ulang kedua komponen di atas maka beban kerja pompa injeksi menjadi berkurang, energy mesin yg terserap utk memutar pompa injeksi menjadi berkurang, suplai solar ke mesin menjadi lebih presisi. Maka mesin akan mengkonsumsi solar sebagaimana yg dibutuhkan secara tepat & stress yg diderita mesin juga akan berkurang.
Maka dari itu mesin dengan Max. 1 akan mempunyai output result yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya, juga suara mesin yg lebih rendah 2 - 3 dB, getaran yg lebih halus ini erat kaitannya karena stress yang diderita mesin berkurang, maka mesin dapat bekerja lebih santai & leluasa, juga konsumsi BBM yg lebih hemat.
Max. 2A berupa tabung yg dipasang pada intake manifold itu bertugas mengkompensasi arus balik udara yg keluar dr ruang bakar menuju intake manifold, yg disebabkan waktu buka tutup klep masuk (disain camshaft mesin itu sendiri). Selain itu juga berfungsi sebagai air reserve spt YEIS nya Yamaha. Dengan Max 2A aliran udara dari air filter menuju intake valve akan semakin selaras, improvementnya semakin terasa pada RPM tinggi.
RFP merupakan mini fuel reservoir yang dipasang di ruang mesin pada aliran bahan bakar selepas filter solar. Mekanisme kerja RFP ibarat capacitor bagi pompa injeksi, dimana akan semakin meringankan beban kerja pompa injeksi, karena RFP memboost aliran solar menuju pompa injeksi, meringankan bagian pompa yg bertugas menghisap bahan bakar.
Dengan aplikasi RFP biasanya suara mesin akan turun 2 - 3 dB.
Demikian sekilas info
Max. 1 adalah Overflow Restriction yg di tuning ulang bersama dengan Pressure Control Valve yg di tuning ulang juga.
Sebagaimana kita tahu bahwa pompa injeksi mekanikal (VE pump) pada mesin diesel menyerap energy mesin yg cukup signifikan. Dengan tuning ulang kedua komponen di atas maka beban kerja pompa injeksi menjadi berkurang, energy mesin yg terserap utk memutar pompa injeksi menjadi berkurang, suplai solar ke mesin menjadi lebih presisi. Maka mesin akan mengkonsumsi solar sebagaimana yg dibutuhkan secara tepat & stress yg diderita mesin juga akan berkurang.
Maka dari itu mesin dengan Max. 1 akan mempunyai output result yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya, juga suara mesin yg lebih rendah 2 - 3 dB, getaran yg lebih halus ini erat kaitannya karena stress yang diderita mesin berkurang, maka mesin dapat bekerja lebih santai & leluasa, juga konsumsi BBM yg lebih hemat.
Max. 2A berupa tabung yg dipasang pada intake manifold itu bertugas mengkompensasi arus balik udara yg keluar dr ruang bakar menuju intake manifold, yg disebabkan waktu buka tutup klep masuk (disain camshaft mesin itu sendiri). Selain itu juga berfungsi sebagai air reserve spt YEIS nya Yamaha. Dengan Max 2A aliran udara dari air filter menuju intake valve akan semakin selaras, improvementnya semakin terasa pada RPM tinggi.
RFP merupakan mini fuel reservoir yang dipasang di ruang mesin pada aliran bahan bakar selepas filter solar. Mekanisme kerja RFP ibarat capacitor bagi pompa injeksi, dimana akan semakin meringankan beban kerja pompa injeksi, karena RFP memboost aliran solar menuju pompa injeksi, meringankan bagian pompa yg bertugas menghisap bahan bakar.
Dengan aplikasi RFP biasanya suara mesin akan turun 2 - 3 dB.
Demikian sekilas info
* Bukan ajakan Beli *
-
- Visitor
- Posts: 1
- Joined: Wed Jul 21, 2010 13:48
Re: Panther 2230CC & 2500 CC: masalah akselerasi & konsu
permisi numpang nanya..
1. klo tekanan injeksi panther 2,5L kira2 brp ya?
oh ya..bukanyya direct injeksi tu letak injektornya d tengah2 silinder.
1. klo tekanan injeksi panther 2,5L kira2 brp ya?
oh ya..bukanyya direct injeksi tu letak injektornya d tengah2 silinder.
-
- Visitor
- Posts: 3
- Joined: Sun Sep 09, 2012 14:45
Re: Panther 2230CC & 2500 CC: masalah akselerasi & konsu
jadi gini bro perbedaannya jelas ketara yg satu 2300cc dan 2500 cc perbedaan displacement aja uda cukup mencengangkan bayangin aja cbr 150 vs supra 125 uda jelas cuma beda 25cc tapi tenaga jauh apalagi 200cc??? (konsumsi bahan bakar ane luar kota normal speed bisa 14km/l high speed 13km/l dalam kota cuma 12,4km/l
2. kenapa ko lebih boros tbr52 (bhs dealer) karena di tipe indirect injection itu ada ruang bakar di luar cylinder tepatnya di cylhead yg bntuknya mengantung hal ini mempunyai kelemahan untuk menyalurkan ledakan. pasalnya udara di kompres ke ruang bakar lalu diledakan karena bentuknya ngantong jadi kaya balon tapi dilepas bagian tiupnya. lama keluar beda dengan direct injection yg kompresi terjadi tepat di atas piston sehingga ledakan terjadi secara langsung tanpa adanya orifice. jadi yang seharusnya kita bisa menginjak pedal sedalam 1cm (di tbr 52) di tbr 54(pth 25) cukup 0,5cm.
3.ada pth 23 punya FIP yg kuat sedangkan pth25 punya injector yg kuat. dari sisi lain semua sesuai dengan kelasnya.
urusan speed klo mau cari top speed besarin gear nanas perkecil crown wheel pasti jadi. tapi tanjakan semakin ilang.
klo mau tarikan enak pastikan fuel systemnya sempurna dulu, timing pengapian, setelan klep, dll klo dirasa masih kurang tambah dengan turbo (rubahannya aduhai banyak sekali meliputi manifold ex,in, jalur oli,dll) masih kurang mantep??? pake intercooler. kurang juga??? naikin kompresinya caranya papras cyl headnya. kurang juga??? ganti turbo pake supercharger dijamin yahud. hahaha klo pth 23 bisa 110km/jam uda mantep tuh pth25q bisa sampe 140km/jam (yang nyetir udah ngeri ama steernya terlalu ringan n ga terasa down forcenya tapi rpm naik terus. tapi ini dengan turbo yg sedikit gede daripada yg pth 2007 keatas uda berani balapan ama inova diesel. hahaha. tapi belum ada intercooler bingung mau naro dimana.
2. kenapa ko lebih boros tbr52 (bhs dealer) karena di tipe indirect injection itu ada ruang bakar di luar cylinder tepatnya di cylhead yg bntuknya mengantung hal ini mempunyai kelemahan untuk menyalurkan ledakan. pasalnya udara di kompres ke ruang bakar lalu diledakan karena bentuknya ngantong jadi kaya balon tapi dilepas bagian tiupnya. lama keluar beda dengan direct injection yg kompresi terjadi tepat di atas piston sehingga ledakan terjadi secara langsung tanpa adanya orifice. jadi yang seharusnya kita bisa menginjak pedal sedalam 1cm (di tbr 52) di tbr 54(pth 25) cukup 0,5cm.
3.ada pth 23 punya FIP yg kuat sedangkan pth25 punya injector yg kuat. dari sisi lain semua sesuai dengan kelasnya.
urusan speed klo mau cari top speed besarin gear nanas perkecil crown wheel pasti jadi. tapi tanjakan semakin ilang.
klo mau tarikan enak pastikan fuel systemnya sempurna dulu, timing pengapian, setelan klep, dll klo dirasa masih kurang tambah dengan turbo (rubahannya aduhai banyak sekali meliputi manifold ex,in, jalur oli,dll) masih kurang mantep??? pake intercooler. kurang juga??? naikin kompresinya caranya papras cyl headnya. kurang juga??? ganti turbo pake supercharger dijamin yahud. hahaha klo pth 23 bisa 110km/jam uda mantep tuh pth25q bisa sampe 140km/jam (yang nyetir udah ngeri ama steernya terlalu ringan n ga terasa down forcenya tapi rpm naik terus. tapi ini dengan turbo yg sedikit gede daripada yg pth 2007 keatas uda berani balapan ama inova diesel. hahaha. tapi belum ada intercooler bingung mau naro dimana.