Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
It appears that a new national carmaker will be formed soon. Azizul Hj Tandek, managing director of Enggang Keramat Automobile, toldpaultan.org that the company will be launching a new Malaysian car brand called SAF – named after the arrangement of Muslims in prayer – in April this year.
The new lineup will consist of rebadged versions of models from the Chinese brand Foday, namely the Lion F22 pick-up truck and the Landfort seven-seater SUV. The two vehicles will be badged as the SAF Striker and SAF Landfort respectively, and will look identical to the Foday models, albeit with SAF badging. Both models will be built at Oriental Assemblers in Tampoi, Johor,
And the next problem, jika harga yg di tawarkan setara dengan merek-merek mobil yang sudah mapan atau sedikit di bawah merek-merek mapan ? Apakah masyarakat umum bisa menerima dengan luas dalam artian membelinya.
Problem nya, banyak orang yg mendukung program mobnas tp ketika di sodori barangnya malah pikir-pikir dulu.
Suruh orang lain beli, tapi yg nyuruh malah masih mikir2.
Kalau andalkan permintaan dari pemerintah, nanti kalau muncul kendaraan mobnas lainnya bagaimana ? Apakah akan di bagi2 kuenya.
Untuk kendaraan Nasional saya lebih prefer ke GESITS, secara desain pengembangan di lakukan oleh Swasta dan Perguruan Tinggi dlm negeri.
Target produksi jelas.
Dan Roadmap pengembangan nya pun lebih jelas.
Maybe, jika motor GESITS sukses, sangat mungkin mereka akan lakukan pengembangan untuk Produksi kendaraan Roda 4.
Lalu goal investor lokal-nya ini apakah nantinya ingin membuat mobil sendiri ataukah akan terus tergantung dari partner asingnya ?
Mending cari tahu dulu deh........
he he he.....
Ini mobil yg 'dipakai' 5 tahun sekali jadi nggak perlu jelas investor atau detail teknis spt apa. Yg penting bisa 'jalan' dulu. Selanjutnya... gak penting ...hehehe
Lalu goal investor lokal-nya ini apakah nantinya ingin membuat mobil sendiri ataukah akan terus tergantung dari partner asingnya ?
Mending cari tahu dulu deh........
he he he.....
Ini mobil yg 'dipakai' 5 tahun sekali jadi nggak perlu jelas investor atau detail teknis spt apa. Yg penting bisa 'jalan' dulu. Selanjutnya... gak penting ...hehehe
betull yang penting bisa dijadiin bahan pencitraan buat pemilu 2019...sisanya tak pentingg
Gak perlu susah2 bikin pabrik..
Prinsipal, ATPM atau "Sohibul Hajat" kan cukup modal cutting sticker 20 ribuan,
Kan cuman 5 tahun sekali, re-emblem.. dan jadilah Esemka !
kita ini memang jagonya jahit, tapi gak papa lah. wong pemerintahnya juga gak pernah serius kepengen punya mobnas, atau disandera apm yang udah berakar kuat disini? saya jadi inget cerita oom soeparto soejatmo dulu waktu mengembangkan mobil kecil untuk cikal bakal mobnas, dihalang2i oleh orang yang katanya "suruhan jepun" untuk gak meneruskan proyek tsb. karena ngeyel gak mau, walhasil mereka ngalah dan minta part2nya disupply perusahaan senegera mereka i.e carbs, plugs, etc. kemudian proyek tsb nguap krn krismon 97/98..