pilih mana alphard 2.4 ASG ama elysion 3000cc
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Newbie
- Posts: 13
- Joined: Sat Apr 23, 2005 16:40
pilih mana alphard 2.4 ASG ama elysion 3000cc
pilih mana ya alphard 2.4 ASG atau elysion 3000cc, harga sih relatif sama sekitar 575jt, bagi yg uda punya mbl tsb, tolong dong review nya
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Pilih yg Elysion saja, kalau buat setir sendiri.
Pros : mesin lebih gede, pake VCM segala, beige leather
Cons : posisi kursi kelihatan lebih ruwet, gak ada gang, biar mobil lebih lebar dari Alphard. tapi kelihatan lebih sumpek
Pilih Alphard 2.4ASG kalau pakai supir
Kita tinggal duduk di belakang saja, jok fabric warna hitam tinggal diganti leather, model juga lebih ganteng banget, full sporty lengkap dengan body kit dan velg 17"
Cons : mesin lebih kecil, dan mesin lebih berisik dikit
Elysion 3.0-nya yg pakai monitor dua, tapi gak ada sunroof atau yang ada sunroof, tapi monitor cuma satu ?
Satu kejelekan Elysion, kalau jalan kita gak bisa lihat dvd, lihat dvd cuma bisa kalau posisi pedal ada di P
Dan jangan lupa kalau beli Alphard pastikan yg sudah facelift, ada tambahan AFS, kaca spion dan bentuk grille dan foglamp yg rubah2 dikit
Pros : mesin lebih gede, pake VCM segala, beige leather
Cons : posisi kursi kelihatan lebih ruwet, gak ada gang, biar mobil lebih lebar dari Alphard. tapi kelihatan lebih sumpek
Pilih Alphard 2.4ASG kalau pakai supir
Kita tinggal duduk di belakang saja, jok fabric warna hitam tinggal diganti leather, model juga lebih ganteng banget, full sporty lengkap dengan body kit dan velg 17"
Cons : mesin lebih kecil, dan mesin lebih berisik dikit
Elysion 3.0-nya yg pakai monitor dua, tapi gak ada sunroof atau yang ada sunroof, tapi monitor cuma satu ?
Satu kejelekan Elysion, kalau jalan kita gak bisa lihat dvd, lihat dvd cuma bisa kalau posisi pedal ada di P
Dan jangan lupa kalau beli Alphard pastikan yg sudah facelift, ada tambahan AFS, kaca spion dan bentuk grille dan foglamp yg rubah2 dikit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Nah, saya yang suka Elgrand mau ngak mau ikut masuk.
Memang Elgrand urusan cari sparepart dan service ngak segampang Alphard yang mesin sama dengan Camry.
Tapi, kan namanya CBU Nissan jika di rawat dengan benar, pasti jarang sakit dong !
Dan Elgrand selain ada magic seat middle row yang tidak di miliki Alphard / Elysion, spacenya juga maximum, lebih besar dikit banding Alphard.
Bentuk memang subjective. Ada yang bilang jelek.
Tapi for me, the HighwayStar version itu mukanya bagus ! Asal jangan ambil yang standard yang agak kaku mukanya.
Dan juga saya dapat informasi, mesin Alphard 2.4 itu 4 cylinder. Elgrand's 2.5 itu 6 cylinder. Artinya those 2 extra cylinders will make the van lebih powerful, ke puncak lebih kuat, dan drive sendiri lebih fun.
I was also told that orang bagian selatan Jakarta lebih banyak yang pakai Elgrand banding orang Utara yang ambil Alphard.
Resale value ? Come on ? Sudah mampu beli van 500 juta masih pikirin resale value seperti beli Innova ? U got to be kidding me !
Namanya beli jumbovan 500 jutaan itu tujuannya pakai sampai PUAS ! And that means enjoying the van for many many years !
And the Elgrand 2.5 have the Teana like magic car locking device. The Alphard's still uses conventional system.
Think the Elgrand ngak ada yang beli ? Well the 2.5 version just arrived not long ago banding Alphard 2.4 yang sudah lama beredar. She will catch up slowly.
Last time I saw at Ivans, ada Elgrand HS 2.5. Labelled SOLD ! Next to her is a facelift Alphard. Still put up for sale. Artinya at least someone who visited Ivans decide on the Elgrand banding Alphard.
Elgrand HS 2.5 full spec sudah ada 2 TV. 1 di dash, satu yang agak besar di atas between rows 1 and 2. Last heard price is abt 550-570 juta. Elgrand standard 497 juta negotiable.
Memang Elgrand urusan cari sparepart dan service ngak segampang Alphard yang mesin sama dengan Camry.
Tapi, kan namanya CBU Nissan jika di rawat dengan benar, pasti jarang sakit dong !
Dan Elgrand selain ada magic seat middle row yang tidak di miliki Alphard / Elysion, spacenya juga maximum, lebih besar dikit banding Alphard.
Bentuk memang subjective. Ada yang bilang jelek.
Tapi for me, the HighwayStar version itu mukanya bagus ! Asal jangan ambil yang standard yang agak kaku mukanya.
Dan juga saya dapat informasi, mesin Alphard 2.4 itu 4 cylinder. Elgrand's 2.5 itu 6 cylinder. Artinya those 2 extra cylinders will make the van lebih powerful, ke puncak lebih kuat, dan drive sendiri lebih fun.
I was also told that orang bagian selatan Jakarta lebih banyak yang pakai Elgrand banding orang Utara yang ambil Alphard.
Resale value ? Come on ? Sudah mampu beli van 500 juta masih pikirin resale value seperti beli Innova ? U got to be kidding me !
Namanya beli jumbovan 500 jutaan itu tujuannya pakai sampai PUAS ! And that means enjoying the van for many many years !
And the Elgrand 2.5 have the Teana like magic car locking device. The Alphard's still uses conventional system.
Think the Elgrand ngak ada yang beli ? Well the 2.5 version just arrived not long ago banding Alphard 2.4 yang sudah lama beredar. She will catch up slowly.
Last time I saw at Ivans, ada Elgrand HS 2.5. Labelled SOLD ! Next to her is a facelift Alphard. Still put up for sale. Artinya at least someone who visited Ivans decide on the Elgrand banding Alphard.
Elgrand HS 2.5 full spec sudah ada 2 TV. 1 di dash, satu yang agak besar di atas between rows 1 and 2. Last heard price is abt 550-570 juta. Elgrand standard 497 juta negotiable.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
- Location: Near......
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
- Location: Near......
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Mau judge mobil jangan cuma lihat dari volumenya dong. Kalau saya, lihat mobil itu success atau ngak gimana mobil itu bisa PUASKAN pemiliknya.
Ya kalau cuma lihat volume, mobil macam Porsche Cayenne, Bentley etc. semua hancur dong. Volumenya kan kecil banget. Tapi kan ownernya pasti happy dan puas banget pakai mobil langka gitu. Nah apakah mobil mereka itu tidak berjaya ?
Dan anyway, justru dari segi volume Alphard " berjaya " dari segi yr point of view, saya kalau beli Alphard, masalahnya harga 500 juta lebih, sekarang sudah ngak exclusive lagi.
Iya dong ! Once in a while ketemu Alphard di tempat parkir, di jalan. Gue ada, Tom ada, Harry ada. Tetangga ada. Encik lu adak, musuh lu ada. Where is the exclusivity ?
So kalau yang mau jumbovan yang ngak common, sering ketemu di jalan, ya si Elgrandlah ! Istilah ngak pasaran !
Look. Saya ngak pernah bilang Alphard jelek atau apa. Kok lu orang sentimen banget sih ama Elgrand ? Apa salahnya dia ? Apakah barangnya jelek, sering rusak seperti Carnival ?
Fair dikit boleh dak sih ?
Ya kalau cuma lihat volume, mobil macam Porsche Cayenne, Bentley etc. semua hancur dong. Volumenya kan kecil banget. Tapi kan ownernya pasti happy dan puas banget pakai mobil langka gitu. Nah apakah mobil mereka itu tidak berjaya ?
Dan anyway, justru dari segi volume Alphard " berjaya " dari segi yr point of view, saya kalau beli Alphard, masalahnya harga 500 juta lebih, sekarang sudah ngak exclusive lagi.
Iya dong ! Once in a while ketemu Alphard di tempat parkir, di jalan. Gue ada, Tom ada, Harry ada. Tetangga ada. Encik lu adak, musuh lu ada. Where is the exclusivity ?
So kalau yang mau jumbovan yang ngak common, sering ketemu di jalan, ya si Elgrandlah ! Istilah ngak pasaran !
Look. Saya ngak pernah bilang Alphard jelek atau apa. Kok lu orang sentimen banget sih ama Elgrand ? Apa salahnya dia ? Apakah barangnya jelek, sering rusak seperti Carnival ?
Fair dikit boleh dak sih ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
- Location: Near......
Mr Szli, Mr Szli..... sentimen apanya sih.... 
Baca toh Pak Topiknya.... Alphard 2.4 atau Elysion 3.0. Bukannya gimana, bo orangnya lagi pengen nanya nasi goreng apa nasi campurnya yang enak disini ? kok ditawarin nasi uduk !? Elgrand memang bagus kale... saya nggak sentimen kok, bener deh.

Baca toh Pak Topiknya.... Alphard 2.4 atau Elysion 3.0. Bukannya gimana, bo orangnya lagi pengen nanya nasi goreng apa nasi campurnya yang enak disini ? kok ditawarin nasi uduk !? Elgrand memang bagus kale... saya nggak sentimen kok, bener deh.

TOYOTAMAN: The One You Ought To Avoid, Man!
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Nah, sekarang kalau anda ke sebuah restaurant. Anda pesan ama waiter ini itu, terus waiternya bilang " Pak, kita punya nasi hainam lumayan enak. Bapak inggin coba ? "
Apakah anda langsung marah ! Mau nasi goreng kok di recommendasi yang lain ? Of course Not ! Malah justru saya akan pikir, wah ! ini restaurant waiternya pro-active ! Bagus ! Kalau ngak mau kan tinggal say No ! Tapi coba lihat juga ngak salah kan.
Apalagi mobil. cuman lihat dulu bayar satu rupiah pun tidak perlu ! Kalau makanan harus bayar.
Gituloh ! Di SM mana ada orang sih yang mutlak banget. Sidikit OOT umum kan ?
Anyway Elgrand classnya sama dengan Alphard dan Elysion. Bisa saja bung mobil hitam tidak kenal Elgrand. Saya kenalin, ngak paksa (mana bisa) dia apakah bikin dia sewot ? Justru he should thank me for giving me more options !
Who doesn't like more options, more choices ?
Apakah anda langsung marah ! Mau nasi goreng kok di recommendasi yang lain ? Of course Not ! Malah justru saya akan pikir, wah ! ini restaurant waiternya pro-active ! Bagus ! Kalau ngak mau kan tinggal say No ! Tapi coba lihat juga ngak salah kan.
Apalagi mobil. cuman lihat dulu bayar satu rupiah pun tidak perlu ! Kalau makanan harus bayar.
Gituloh ! Di SM mana ada orang sih yang mutlak banget. Sidikit OOT umum kan ?
Anyway Elgrand classnya sama dengan Alphard dan Elysion. Bisa saja bung mobil hitam tidak kenal Elgrand. Saya kenalin, ngak paksa (mana bisa) dia apakah bikin dia sewot ? Justru he should thank me for giving me more options !
Who doesn't like more options, more choices ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Yang stocksnya Anda miliki, bung Szli. Toyota Astra Motor. Maunya mereka, semua orang Indon cukup beli Kapsul, Avanza, Innova dan Fortuner. Bahkan model2 JDM Toyota juga tidak perlu. Mau Alphard? Beli saja Innova 2.7L dengan captain seats. Harga juga mahal koq.szli wrote:
Who doesn't like more options, more choices ?
Good for your portfolio, but BAD for the overall car market development in Indo.

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
EXACTLY ! Dan soalnya saya MURNI pecinta mobil bagus, mending saya korbankan saham astra untuk dapatkan mobil yang lebih OK.
Toh Astra bukan bisnis keluarga saya. I am just a mini mini shareholder. Kalau model mereka nanti mulai di tinggalkan, ya saya tinggal jual ! toh masih banyak saham lain yang bagus juga kok.
Oh detective, pls tell me when is the new Elgrand due, and if U find any sneak previews, do post it here.
Kalau Elysion saya ngak terlalu suka, soalnya meskipun dashboardnya bagus, tapi matanya terlalu sipit, feminine, dan juga untuk mobil 500 juta lebih, sepertinya cabinnya lebih sempit banding Alphard / Elgrand, malah mulai mendekati cabinnya c24.
Benar, yang mau jumbovan tapi yang ngak pasaran, cuman Elgrand pilihannya. Si Caravelle so low tech, tapi 850 juta. Ngak make sense ! Same with Viano yang 1 milliar !
Toh Astra bukan bisnis keluarga saya. I am just a mini mini shareholder. Kalau model mereka nanti mulai di tinggalkan, ya saya tinggal jual ! toh masih banyak saham lain yang bagus juga kok.
Oh detective, pls tell me when is the new Elgrand due, and if U find any sneak previews, do post it here.
Kalau Elysion saya ngak terlalu suka, soalnya meskipun dashboardnya bagus, tapi matanya terlalu sipit, feminine, dan juga untuk mobil 500 juta lebih, sepertinya cabinnya lebih sempit banding Alphard / Elgrand, malah mulai mendekati cabinnya c24.
Benar, yang mau jumbovan tapi yang ngak pasaran, cuman Elgrand pilihannya. Si Caravelle so low tech, tapi 850 juta. Ngak make sense ! Same with Viano yang 1 milliar !
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Lha wong pasar yg besar di harga segitu, mau ngomong apaconan wrote:Yang stocksnya Anda miliki, bung Szli. Toyota Astra Motor. Maunya mereka, semua orang Indon cukup beli Kapsul, Avanza, Innova dan Fortuner. Bahkan model2 JDM Toyota juga tidak perlu. Mau Alphard? Beli saja Innova 2.7L dengan captain seats. Harga juga mahal koq.szli wrote:
Who doesn't like more options, more choices ?
Good for your portfolio, but BAD for the overall car market development in Indo.
![]()
Kalau ekonomi Indo ningkat juga pasti suguhannya akan beda
Selain Innova dan Avanza kan ada juga produk yg di negara lain juga ada seperti Camry, Corolla, bahkan yang versi JDM pun ada kayak Crown dan Previa.
Kalo cuma ngikutin kata hati, bisa-bisa entar justru tidak bermanfaat, jualan cuma dikit.
Gue bukan orang TAM, tapi cukup ngerti apa yg terjadi sebenarnya di luaran.
Mobil-mobil macam Alphard segala kalo masuknya cbu resmi TAM mana menang harganya lawan barang parallel importer yg harganya sering ngaco.
Contoh lagi, kenapa mobil2 macam Crown, Caravelle, BMW X3, Mercy CLS dsb-nya, kalau beli di ATPM kenapa jatuhnya akan lebih mahal ?
Padahal grade yg dimasukkin ATPM lebih rendah
Apa penyebabnya dong ? Apa ATPM-nya pengen cuan gede, keliatannya kok engga gitu kejadiannya
Apa pengen ckd Alphard, berapa demand-nya setahun kira-kira yg dapat diraih TAM ? Apa cocok dgn investasi line perakitannya ?
Jangan-jangan entar justru hasilnya gak bener kalau dipaksain.
Alternatifnya kan cuman dua, mau rugi atau pura-pura ckd padahal sebenarnya cbu
Dulu-dulu, juga ada juga atpm yg cuma tempel cd radio, jok kulit, ganti velg kaleng dengan alloy, dan pernak-pernik kecil lainnya terus ngaku barangnya ckd biar dapat fasilitas pajak ckd, ini adil gak ?
Gak tahu deh sekarang masih ada atau gak yg model begituan, hal ini terus terang saja mengusik rasa keadilan (antara yg benar-benar produksi dan yg cuma dagang)
Di otomotif, untuk invest yg benar-benar, perakitan suatu model butuh duit gede, hrs dihitung kan kapan impasnya kalo jualnya dikit-dikit saja
Lihat aja kasus mitsu, gak kuat kan dia tanggung overhead cost, padahal jualan masih lumayan banyak
Industri otomotif itu padat modal, jadi capex itu harus dihitung mateng-mateng.
Kecuali bisa main belakang, barang seharusnya cbu dipretelin dikit ngaku ckd seperti yg dulu-dulu terjadi (apa sich yg gak bisa di Indonesia jaman dulu)
Masalah mobil berkualitas, TAM juga ada pikiran mau masukin Lexus, masalahnya kalo misal jadi masuk sini, masalah pricingnya juga bakalan TAM-nya bingung, krn barang itu kan pasti cbu, masak mau ckd, hilang dong image luxury-nya
Begitu cbu, harga pasti dipepet habis sama parallel importer, gak gampang kan solusinya, selama keadaan tetap begini.
Jangan-jangan TAM yg iklan Lexus, orang lain yg jualan, siapa yg pinter, siapa yg bodo ??
Terus image orang gimana kalo misal Lexus gak sukses di sini ?
Intinya kalau memang kondisi di sini kayak gini mau ngomong apa lagi, coba gnp kita gede, peraturan kita transparan, pasti ceritanya lain
Seneng diskusi ginian, tapi mohon jangan ada yg kebakaran jenggot
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Memangnya Anda pikir, semua model JDM Toyota itu lebih mahal daripada model2 lokal disini?
Contoh, daripada Avanza, kenapa tidak memasukkan Toyota Passo saja? Sebentar lagi juga kembarannya Daihatsu Sirion akan diluncurkan disini, dengan harga yg kompetitif dengan Avanza. Selain itu masih ada Toyota Porte, dan model2 lain yg lebih kecil daripada itu juga ada.
Daripada Innova, kenapa tidak merakit Toyota Wish atau [cencored] saja? Jika Wish dirakit lokal, harganya pasti bisa sama dengan Honda Stream, dan penjualannya pasti lebih unggul daripada Stream, karena brand Toyota di sini jauh lebih kuat.
Daripada Innova bermesin 2.7L dijual Rp 270 jutaan, mengapa tidak merakit Toyota Noah/Voxy 2.0L saja? Harganya pasti bisa kompetitif dengan Serena di Rp 240 jutaan, lebih murah daripada 'Super Innova', dan sekali lagi sudah pasti penjualan Toyota mengungguli Nissan.
Daripada Soluna dulu, mengapa tidak Toyota Echo sedan saja? Daripada Altis, mengapa tidak semua varian JDM Corolla saja diluncurkan disini? Kalau orang Indo memang gila daya muat, Corolla Spacio bisa memuat 7 orang tuh.
Toyota Vitz juga datangnya terlambat, pasar sudah keburu dikuasai Honda dengan Jazz-nya. Fortuner juga datangnya terlambat, padahal dulu memiliki kesempatan menguasai pasar SUV jika merakit RAV4.
Coba lihat Honda atau Nissan, sampai hari ini hampir semua line-up yg dijual disini dijual juga di Jepang. Fit/Jazz, Stream, CRV, Civic, Accord, Odyssey. Serena, X-Trail, Teana.
Apakah hanya karena dipasang emblem Toyota, semua model TAM memiliki kualitas standar internasional Toyota? Kalau Avanza dan Innova dijual di Jepang, para eksekutif Toyota Motor Corp mungkin sudah harakiri, malu!
Semua ini kan ulah Toyota Astra Motor dengan 'Kijang'nya, yg dulu dijual bahkan lebih mahal daripada Innova sekarang, padahal dr chassis, mesin dan segalanya jauh di bawah Innova.
Tidak perlu alasan kalau CBU harga tidak bisa bersaing dengan IU, adanya jaminan ATPM saja sudah bisa menjamin tingkat penjualan yg memuaskan, lihat saja Honda dengan Odyssey-nya, justru IU yg harus banting2 harga stok Odyssey mereka yg terlalu banyak, begitupun masih banyak orang yg beli versi ATPM.
Toyota Motor Corp : sangat pantas menjadi pabrikan no 1 dunia.
Toyota Astra Motor : bloodsucking vampires.
Contoh, daripada Avanza, kenapa tidak memasukkan Toyota Passo saja? Sebentar lagi juga kembarannya Daihatsu Sirion akan diluncurkan disini, dengan harga yg kompetitif dengan Avanza. Selain itu masih ada Toyota Porte, dan model2 lain yg lebih kecil daripada itu juga ada.
Daripada Innova, kenapa tidak merakit Toyota Wish atau [cencored] saja? Jika Wish dirakit lokal, harganya pasti bisa sama dengan Honda Stream, dan penjualannya pasti lebih unggul daripada Stream, karena brand Toyota di sini jauh lebih kuat.
Daripada Innova bermesin 2.7L dijual Rp 270 jutaan, mengapa tidak merakit Toyota Noah/Voxy 2.0L saja? Harganya pasti bisa kompetitif dengan Serena di Rp 240 jutaan, lebih murah daripada 'Super Innova', dan sekali lagi sudah pasti penjualan Toyota mengungguli Nissan.
Daripada Soluna dulu, mengapa tidak Toyota Echo sedan saja? Daripada Altis, mengapa tidak semua varian JDM Corolla saja diluncurkan disini? Kalau orang Indo memang gila daya muat, Corolla Spacio bisa memuat 7 orang tuh.
Toyota Vitz juga datangnya terlambat, pasar sudah keburu dikuasai Honda dengan Jazz-nya. Fortuner juga datangnya terlambat, padahal dulu memiliki kesempatan menguasai pasar SUV jika merakit RAV4.
Coba lihat Honda atau Nissan, sampai hari ini hampir semua line-up yg dijual disini dijual juga di Jepang. Fit/Jazz, Stream, CRV, Civic, Accord, Odyssey. Serena, X-Trail, Teana.
Apakah hanya karena dipasang emblem Toyota, semua model TAM memiliki kualitas standar internasional Toyota? Kalau Avanza dan Innova dijual di Jepang, para eksekutif Toyota Motor Corp mungkin sudah harakiri, malu!
Semua ini kan ulah Toyota Astra Motor dengan 'Kijang'nya, yg dulu dijual bahkan lebih mahal daripada Innova sekarang, padahal dr chassis, mesin dan segalanya jauh di bawah Innova.
Tidak perlu alasan kalau CBU harga tidak bisa bersaing dengan IU, adanya jaminan ATPM saja sudah bisa menjamin tingkat penjualan yg memuaskan, lihat saja Honda dengan Odyssey-nya, justru IU yg harus banting2 harga stok Odyssey mereka yg terlalu banyak, begitupun masih banyak orang yg beli versi ATPM.
Toyota Motor Corp : sangat pantas menjadi pabrikan no 1 dunia.
Toyota Astra Motor : bloodsucking vampires.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
- Location: Jakarta
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Passo berapa seater, Pak ? Avanza 7 seater loh, orang sini pengen yg muat banyakconan wrote:Memangnya Anda pikir, semua model JDM Toyota itu lebih mahal daripada model2 lokal disini?
Contoh, daripada Avanza, kenapa tidak memasukkan Toyota Passo saja? Sebentar lagi juga kembarannya Daihatsu Sirion akan diluncurkan disini, dengan harga yg kompetitif dengan Avanza. Selain itu masih ada Toyota Porte, dan model2 lain yg lebih kecil daripada itu juga ada.
Daripada Innova, kenapa tidak merakit Toyota Wish atau [cencored] saja? Jika Wish dirakit lokal, harganya pasti bisa sama dengan Honda Stream, dan penjualannya pasti lebih unggul daripada Stream, karena brand Toyota di sini jauh lebih kuat.
Daripada Innova bermesin 2.7L dijual Rp 270 jutaan, mengapa tidak merakit Toyota Noah/Voxy 2.0L saja? Harganya pasti bisa kompetitif dengan Serena di Rp 240 jutaan, lebih murah daripada 'Super Innova', dan sekali lagi sudah pasti penjualan Toyota mengungguli Nissan.
Daripada Soluna dulu, mengapa tidak Toyota Echo sedan saja? Daripada Altis, mengapa tidak semua varian JDM Corolla saja diluncurkan disini? Kalau orang Indo memang gila daya muat, Corolla Spacio bisa memuat 7 orang tuh.
Toyota Vitz juga datangnya terlambat, pasar sudah keburu dikuasai Honda dengan Jazz-nya. Fortuner juga datangnya terlambat, padahal dulu memiliki kesempatan menguasai pasar SUV jika merakit RAV4.
Coba lihat Honda atau Nissan, sampai hari ini hampir semua line-up yg dijual disini dijual juga di Jepang. Fit/Jazz, Stream, CRV, Civic, Accord, Odyssey. Serena, X-Trail, Teana.
Apakah hanya karena dipasang emblem Toyota, semua model TAM memiliki kualitas standar internasional Toyota? Kalau Avanza dan Innova dijual di Jepang, para eksekutif Toyota Motor Corp mungkin sudah harakiri, malu!
Semua ini kan ulah Toyota Astra Motor dengan 'Kijang'nya, yg dulu dijual bahkan lebih mahal daripada Innova sekarang, padahal dr chassis, mesin dan segalanya jauh di bawah Innova.
Tidak perlu alasan kalau CBU harga tidak bisa bersaing dengan IU, adanya jaminan ATPM saja sudah bisa menjamin tingkat penjualan yg memuaskan, lihat saja Honda dengan Odyssey-nya, justru IU yg harus banting2 harga stok Odyssey mereka yg terlalu banyak, begitupun masih banyak orang yg beli versi ATPM.
Toyota Motor Corp : sangat pantas menjadi pabrikan no 1 dunia.
Toyota Astra Motor : bloodsucking vampires.
Sedangkan Daihatsu sendiri kan ada rencana masuk ke mari
Mengenai Wish, tahukah anda bahwa Innova saja banyak yang teriak-teriak bagian belakangnya kurang lega ? Apalagi yg namanya [cencored]
Mengenai Corolla, yg ada di sini gak jelek kok, Corolla sedan itu di mana-mana itu sama, cuma rubah dikit-dikit. Corolla Spacio, juga belakangnya buat emergency saja, gak layak diduduki. VIOS juga gak ada yg salah dengannya
Mengenai Voxy / Noah, masyarakat sini belum tentu suka dengan bentuknya, mungkin perlu waktu untuk membiasakannya.
Mengapa harus mengambil resiko dengan sesuatu yang baru bentuknya
Mengenai parallel importer, coba kalau lagi iseng ada teman yg beli mobilnya, cek ke PIB impor-nya berapa nilai CIF-nya ?
Masak perusahaan gede macam TAM dan atpm besar lainnya mau ngikutin jalan mereka.
Salah satu klausul yg biasa diberikan oleh pabrikan terlebih yang dari negara maju, seperti Europe ke atpm adalah untuk menghindari hal-hal against the law, atau akan dicabut dealershipnya.
Mengenai jaminan ATPM gak ngaruh kalau beda harganya bisa ratusan juta, terus orang juga sudah pinter dan ngerti tanpa jaminan pun akan bisa dipakai dan diperbaiki
Coba saja ada kasus, pabrikan internasionalnya pasti namanya ancur dan jadi sorotan public, mentang2 di negara berkembang ikut-ikutan main kotor, pat gulipat gak karuan, itulah sebabnya BMW CBU seperti X5 gak pernah akan jadi murah kalau yg jual atpm-nya
Kasusnya mungkin lebih parah dari NIKE yg memperkerjakan orang dengan gaji yg di bawah standard, sampai-sampai di negara asalnya ribut gede
Bayangin headline ini "Lexus melakukan skandal under invoicing di Indonesia"
Pasti gempar, dan benar-benar menjatuhkan image

Mobil bagus kok kelakuan pabrikannya gak bener
Ini pengalaman praktek loh pak, di buku bakalan kagak ada
Last edited by TomS on Tue Sep 13, 2005 9:07, edited 1 time in total.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Aku mengikuti project IMV dan U-IMV (Under-IMV; Avanza/Xenia) sejak beberapa tahun sebelum Avanza pertama kali diluncurkan..kedua project ini bukan berasal dari TMC tapi hasil lobi dr TAM dan Toyota Thailand..untuk menciptakan produk 'lokal but qlobal quality although without airbag' untuk mengeruk keuntungan sebesar2nya dari pasar Asean..Yang bikin IMV kan bukan TAM bung Conan... Tapi TMC ...
Berarti TMC "mbahnya bloodsucking vampires dong"...
Apakah Avanza layak disebut proper 7-seater? Innova saja banyak yg mengeluh sempit, apalagi Avanza. Cobalah lihat kebanyakan Avanza, jarang sekali jok baris ketiganya diisi, malah biasanya direbahkan. Atau jika Anda dan kawan2 hendak bepergian jauh dengan Avanza, berapa orang yg mengajukan diri secara sukarela untuk duduk di jok ketiga yg nyaman, karena Avanza kan 7-seater?Passo berapa seater, Pak ? Avanza 7 seater loh
Sedangkan Daihatsu sendiri kan ada rencana masuk ke mari
Secara konstruksi pun, Avanza adalah model 5-seater yg dipaksakan menjadi 7-seater! Buktinya, Avanza S yg diimpor ke Thailand, modelnya sudah dirubah menjadi 5-seater, dan bukan lagi 7-seater! Hanya yg dijual di Indon lah yang dipasang jok seadanya di baris ketiga.
Apalagi dr sisi keamanan, jok baris ketiga Avanza apakah aman? Jika ditabrak dari belakang, penumpang baris ketiga sudah pasti fatal. Kalau tidak ada headrest, jika ditabrak dengan keras, leher bisa patah karena tertekan ke belakang.
Dan memangnya kenapa jika Daihatsu juga mau masuk pasar ini, bahkan dengan mobil yg sama? Di Jepang ada Toyota Passo-Daihatsu Boon, dan bahkan di Indo sini juga ada Toyota Avanza - Daihatsu Xenia, haloo?
Lho, apakah karenanya, penjualan Stream sejak diluncurkan sampai sekarang, bisa dibilang gagal? Wish dan Stream memiliki dimensi panjang lebar tinggi yang persis sama. If that's good enough for Stream buyers, that should be good enough for Wish buyers.Mengenai Wish, tahukah anda bahwa Innova saja banyak yang teriak-teriak bagian belakangnya kurang lega ? Apalagi yg namanya [cencored]
Dan kalau Wish yang dirakit, tentu tidak ada Innova, orang akan membandingkan headroom/legroom-nya dengan apa?
Lho, mengapa tidak? Kalau semua pabrikan tidak mau mengambil risiko dengan sesuatu yg baru bentuknya, tidak akan ada era SUV, MPV, supermini, city car, di dunia ini. Semua akan berupa sedan atau minibus, dong.Mengenai Voxy / Noah, masyarakat sini belum tentu suka dengan bentuknya, mungkin perlu waktu untuk membiasakannya.
Mengapa harus mengambil resiko dengan sesuatu yang baru bentuknya
Lihat Nissan dengan Serena-nya. Walaupun sudah pasti tidak bisa menyaingi Innova, tapi di pasar medium minivan ATPM Jepang, Serena adalah satu2nya, tanpa pesaing langsung. TAM dan HPM tidak menjual Noah/Voxy atau Stepwagon. Dan Serena cukup sukses, tuh. Buktinya, di forum ini saja, ada beberapa orang yg beli. Sampai sekarang aku belum bertemu anggota SM yg beli Grandis, misalnya.
Dan mengapa ATPM harus praktek under-invoicing? Jual saja dengan harga resmi, dan buat policy semua bengkel resmi tidak boleh menerima unit CBU selain dr ATPM. Yakinlah, banyak orang yg akan beli dr ATPM walaupun harganya lebih mahal. Bukankah di negara2 lain juga, ATPM sebagai perwakilan resmi pabrikan, menguasai pasar daripada grey importers?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Masalah airbag sebenarnya kan additional cost yg tinggal ditambahkan ke harga jualconan wrote: Aku mengikuti project IMV dan U-IMV (Under-IMV; Avanza/Xenia) sejak beberapa tahun sebelum Avanza pertama kali diluncurkan..kedua project ini bukan berasal dari TMC tapi hasil lobi dr TAM dan Toyota Thailand..untuk menciptakan produk 'lokal but qlobal quality although without airbag' untuk mengeruk keuntungan sebesar2nya dari pasar Asean..
Pertimbangannya mungkin kan mobil tidak dipakai full capacity terus-terusan, cuma buat jaga-jaga saja.conan wrote: Apakah Avanza layak disebut proper 7-seater? Innova saja banyak yg mengeluh sempit, apalagi Avanza. Cobalah lihat kebanyakan Avanza, jarang sekali jok baris ketiganya diisi, malah biasanya direbahkan. Atau jika Anda dan kawan2 hendak bepergian jauh dengan Avanza, berapa orang yg mengajukan diri secara sukarela untuk duduk di jok ketiga yg nyaman, karena Avanza kan 7-seater?
Kalau Stream bikin pabrik perakitan cuma buat pasar Indo, bisa dibilang gagal, tapi Stream ini kan juga diekspor ke luar negericonan wrote:
Lho, apakah karenanya, penjualan Stream sejak diluncurkan sampai sekarang, bisa dibilang gagal? Wish dan Stream memiliki dimensi panjang lebar tinggi yang persis sama. If that's good enough for Stream buyers, that should be good enough for Wish buyers.
Dan kalau Wish yang dirakit, tentu tidak ada Innova, orang akan membandingkan headroom/legroom-nya dengan apa?
Mengenai Wish, tentu saja pemakai yg sudah biasa pakai Kijang, akan cari mobil lain yg punya headroom dan legroom seperti mobil yg biasa mereka pakai, bisa-bisa juga akan ganti merk
Mengenai sukses atau tidak volume penjualannya, secara ekonomi tergantung investasi yang dilakukan.conan wrote: Lihat Nissan dengan Serena-nya. Walaupun sudah pasti tidak bisa menyaingi Innova, tapi di pasar medium minivan ATPM Jepang, Serena adalah satu2nya, tanpa pesaing langsung. TAM dan HPM tidak menjual Noah/Voxy atau Stepwagon. Dan Serena cukup sukses, tuh. Buktinya, di forum ini saja, ada beberapa orang yg beli. Sampai sekarang aku belum bertemu anggota SM yg beli Grandis, misalnya.
Contoh saja kalau TAM jualan Avanza sebulan cuma 1000 unit dia pasti akan tobat-tobat.
Beda dengan misalnya, ada atpm yg jualan setahun mobil biasa, bukan premium, cuma limaratus unit per tahun masih bisa happy-happy dan cengar-cengir kiri kanan, merasa gak ada beban, karena juga investasinya kecil
Sayangnya akibat globalisasi orang bisa buka bengkel yg tak kalah dengan punya atpm. Itulah runyamnya kondisi di sini, globalisasi jalan, aturan yg gak transparan juga tetap ada.conan wrote: Dan mengapa ATPM harus praktek under-invoicing? Jual saja dengan harga resmi, dan buat policy semua bengkel resmi tidak boleh menerima unit CBU selain dr ATPM. Yakinlah, banyak orang yg akan beli dr ATPM walaupun harganya lebih mahal. Bukankah di negara2 lain juga, ATPM sebagai perwakilan resmi pabrikan, menguasai pasar daripada grey importers?
Dan terus terang saja banyak consumer juga yg mau murah, gak mau mau bayar ratusan juta untuk garansi begituan, yg penting mobil gue juga sama bahkan grade lebih tinggi
Thanks atas waktunya loh
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
Jadi IU bisa jual lebih murah dari ATPM karena underinvoicing n bayar pajak lebih murah?!! Cikcikcik. Pusing juga ya jadi ATPM.
Kalau saya jadi dirjen pajak sih gampang aja. Tinggal semua IU diaudit, kena semua tuh.
Jelas lebih gampang dari kerjaan Kapolri itu yang mau berantas semua perjudian, ya gak?
Kalau saya jadi dirjen pajak sih gampang aja. Tinggal semua IU diaudit, kena semua tuh.

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2297
- Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09