Karena dijamin... banyak sekali yang penasaran dengan mobil ini.
Dan yang saya lihat ini adalah tipe tertinggi 1.5L Turbo Prestige CVT.
-------------------------------------------------------------
Just a Prologue
Di 2 tahun belakangan ini Honda semakin sering melakukan gebrakan dengan produk - produk terbaru, mulai dari Honda All-New Civic FC1 Turbo yang berubah sangat drastis dari Civic sebelumnya yang.... Ya begitulah (padahal pake

Civic FC1 merupakan bukti keseriusan Honda kembali ke medan peperangan, setelah generasi Civic FB dan CR-V RM, mobil Honda mengalami penurunan kualitas sangat banyak... Not to mention Mobilio dan Brio keluaran awal yang plastiknya kayak mobil Cina...
Setelah mendapat hujatan dari para penggemar maupun pengguna, Mobilio Dash-lift keluar, lalu setelah Civic FC1 keluar, keduanya mendapat upgrade signifikan. Brio Satya dan RS yang tampangnya ganteng plus transmisi CVT baru... Mobilio baru yang kita tau sekarang... Mukanya ganteng abis walaupun lampu depan projector disunat.
dan menyusul Civic, ada FK8 Type-R lalu All New NSX. FK8 Type-R pun sekarang bertarung di kelas hot-hatch dengan kemarin mencetak rekor FWD tercepat di Nurburgring. Civic Type-R generasi 9 (FK2) dan generasi 10 (FK8) menggunakan jantung yang sama, 2.0 Liter K20C Turbocharged.
Mesin Turbo pun ditularkan ke line-up bawah - bawahnya. Civic FC1 pun punya opsi 1.8 Liter N/A SOHC seperti FB dan 1.5 Liter L15B7 Turbo DOHC. Honda Fit dan Freed di Jepang pun menggunakan mesin 1 Liter Turbo 3 silinder. Lalu CR-V? Tentu saja sama seperti Civic, 1.5 Liter Turbo. Ini yang membuat para hardc*re fans Honda berteriak : "Honda kok pake turbo?".
Well, nggak cuma anda yang merasa begitu... Fanboy BMW pun juga merasakan hal yang sama. BMW dulu terkenal dengan mesin N/A 6 silinder yang merdu. sekarang berubah menjadi 4 silinder Turbo.
Lalu semua orang blaming Turbo mengurangi kesenangan berkendara. Blah. I don't see the point here.
Kalau ngomongin engine note, iya Turbocharged engine tidak se-merdu N/A, tapi N/A 4 silinder pun suaranya nggak bagus-bagus amat... So why bother? Tinggal buat free-flow aja selesai perkara. N/A 4 silinder dengan engine note merdu biasanya itu tweaking dari exhaust system saja...
OK jadi kembali ke Honda CR-V. CR-V selalu adalah produk yang strategis di pasar Indonesia. Walaupun sudah ada adiknya, HR-V yang juga sukses di pasaran, tapi CR-V dipandang masih ideal sebagai family car. Apalagi mengingat mobil sekelas Innova saja sekarang sudah 400juta lebih, dimana disini orang akan bimbang mengambil CR-V karena kelasnya lebih tinggi.
CR-V dari generasi pertama sampai keempat tidak mendapat lonjakan teknologi yang sangat signifikan. Terutama dari generasi kedua sampai keempat secara teknologi masih sama hanya refinement di sektor transmisi dan kenyamanan. Karena itu mobil ini menjadi tidak menarik di mata enthusiast. Identik dengan mobil bapak - bapak, soccermom. Berbeda dengan Mazda CX-series yang selalu terlihat menarik di mata car enthusiast karena terlihat atletis dan tidak boring.
Tapi di generasi kelima ini merupakan generasi yang paling revolusioner, lonjakan teknologi dan kualitasnya begitu banyak sehingga membuat mobil ini sangat layak dilirik. Generasi kelima ini lahir dari Honda Compact Global Platform baru yang nantinya juga akan dipakai oleh Honda Accord generasi ke-10. Menarik untuk melihat bagaimana langkah Honda ke depannya seperti apa. Terutama setelah membaca statement resmi dari CEO Honda di sini :
http://world.honda.com/news/2016/c160224aeng.html
OK let's get to it.
The Looks.
Urban crossover seperti Honda HR-V / CR-V, Mazda CX-series, Nissan X-Trail / Murano, Toyota RAV4, Hyundai Tucson, KIA Sportage, selalu punya masalah di styling. Bukan karena styling nya jelek, tapi karena mobil jenis urban crossover ini bentuknya bagi sebagian orang kurang "laki". Terutama bagi pria yang krisis jati diri butuh mobil yang bisa mewakili kejantanannya, SUV seperti Pajero Sport dan Fortuner dianggap lebih appealing dan lebih gagah.
Bagi sebagian orang, yang pakai urban crossover seperti family man yang membosankan, sedangkan pake ladder SUV dianggap pria yang seru karena hobi berpetualang... Ya padahal nggak semuanya, banyak juga cuma dipake ke mall sama bininya... yang kalo parkir bisa habis seharian nungguinnya krn rata - rata belajaran...
Sedangkan urban crossover, makin kesini bentuknya makin metroseksual. Memang ada Hyundai SantaFe yang juga macho dan seksi at the same time, tapi di mata orang Indonesia, helloo? Hyundai? Mereknya nggak menjual. Mazda CX-5 bukan selera banyak orang apalagi dengan moncong yang terlihat aneh dengan grill besar, yang ditiru oleh Toyota Grand New Kijang Innova ...

Tapi tidak di CR-V generasi kelima ini. Jika dari generasi ketiga dan keempat (RE dan RM) terlihat lebih cocok buat kaum ibu-ibu, CR-V RW terlihat ingin menunjukkan kesan tough ketika dilihat. Sekilas diliat seperti Ford Everest baru, tapi IMHO CR-V terlihat lebih modern...


Lampu depan menggunakan LED seperti di Civic dan City. Fog lamp juga bermodel LED.


RE dan RM punya garis bahu di pintu yang datar dan nggak ada tekukan agresif sama sekali, sehingga terlihat kalem, di RW, entah kenapa Honda sengaja membuat garis bahunya melebar, alih - alih punya design Japanese, ia justru terlihat lebih American. Dari samping mobil ini juga terlihat sangat proporsional dengan kaca belakang juga lebar.



Handle pintu yang tidak lagi krum... Mengurangi powernya sebesar 1000 FRDPower...


Kaca spion... Hmmm... Plek dengan generasi RM...

Bagian belakang juga patut diberi standing applause... Bagian belakang CR-V dari generasi RE dan RM keliatan gendut seperti salah desain... Sedangkan bagian belakang CR-V generasi pertama dan kedua sangat SUV dengan ban serep model konde. Tapi di RW tidak. Justru terlihat sangat maskulin dan proporsional.



Lampu belakang ala Volvo yang tidak failed seperti di RM. Masih model vertikal dengan ada terusan ke bagasi sehingga tidak plain.

Plus... Dual Tailpipes! Dan HPM sepertinya belajar dari kesalahan Civic, kali ini muffler cutter nya terlihat begitu rapi nggak maksa seperti Civic.

Velg menggunakan 18 inch dengan ban 235/60/18 Bridgestone Dueler H/L... Bukan Dunlop SPSportMaxx seperti RM dulu.


Inside
Di generasi RM kita begitu menyayangkan penurunan kualitas di batch awal, dan lack of uniqueness karena terkesan konservatif sekali desainnya. Di RW sebetulnya ia terkesan gado-gado.

Instrument cluster dan setir mengambil dari Civic, dan lagi-lagi sunated layar kalkulator


Sayangnya di setir ini tidak dibekali tombol volume audio model swipe seperti di Thailand.

Setir versi Thailand... why ahond why...

Lampu kabin ngambil dari HR-V dan Odyssey.

Switch power window dan trim nya masih mirip dengan CR-V RM sebelumnya hanya diberi finishing piano black saja.

Center console ngambil dari CR-V RM.


Head unit mirip dengan Civic, hanya disini ada tombol Nano-E yang tidak ada di Civic.
Intinya, masih banyak cue design dari CR-V sebelumnya dan comot - comot juga dari Honda lain. At least di bagian depan.
Tuas shifter mobil ini juga bahannya bagus tidak seperti RM..

CR-V terbaru ini memiliki finishing wood di dasbor dan doortrim. Wood nya sendiri bukan model polished seperti di RM, lebih mirip seperti wood di Nissan Teana. Build quality nya biasa saja, bukan yang spesial amat. Tipikal mediocre japanese SUV... Yang jelas kalau dibandingin dengan Nissan X-Trail, ya mirip-mirip lah... Saya paling bingung kalo ditanya build quality.




However bagian favorit saya di interior adalah kursinya. Berbeda dengan Honda yang biasanya pelit bahan di kursi dan males banget ngedesain kursi, di mobil ini kursinya merupakan bagian yang mendapat perubahan yang signifikan. Kursinya seperti biasa memiliki support yang baik, dan kali ini busa nya lebih tebal dibanding CR-V lama.

Tapi mungkin perasaan saya saja, posisi nyetirnya tidak serendah yang lama, Semoga saya salah.

Baris kedua juga memiliki kursi dengan bahan yang sama, tapi mungkin efek dari kursi yang tebal, legroom nya feeling saya tidak selega RM... again, semoga saya salah. Memang sih bisa sliding dan recline.

Vent AC untuk baris kedua

.... and surprise. Mobil ini punya 3 buah baris seperti Nissan X-Trail dan Chevrolet Captiva. Sayang untuk masuk baris ketiga agak ribet. Karena Honda tidak menyediakan fitur one-touch tumble.

Baris ketiga, as expected. Tidak memberikan ruang yang memadai untuk orang dewasa, tapi masih lebih acceptable dibanding Nissan X-Trail.

Setidaknya walaupun sesak, penumpang baris belakang kepalanya bisa adem karena ada vent AC di atas, berbeda dengan X-Trail yang tidak memiliki vent AC untuk baris ketiga.

Oh iya, lampu kabinnya bagus... LED sama seperti bagian depan.
Bagasi mobil ini pintunya power back door... Hanya tersedia di tipe Prestige. Dan jika teman - teman pernah memperhatikan power back door di CR-V RM, akan ada benjolan di sebelah kiri dalam bagasi yang merupakan motor penggerak Power back door... Alias desain yang maksa karena ingin bersaing dengan Nissan X-Trail. Di Mobil ini tidak ada.


Bagasi mobil ini luas... Jika tidak dibuka baris ketiganya. Baris ketiga bisa dilipat rata jika tidak terpakai dengan konfigurasi 50 : 50. Koq di gambar tidak rata? Iya soalnya di bagasi seharusnya ada partisi tapi entah di unit ini tidak ada. Jika baris kedua tidak dilipat kapasitas bagasinya pas - pasan.
Safety
Fitur Safety di CR-V Prestige antara lain :
- 6 airbags
- ABS EBD BA
- G-CON + ACE
- Vehicle Stability Assist
- Hill-start assist
- Brake Override System
- ISOFIX
Sayangnya fitur safety Honda Sensing tidak dimasukkan, padahal menarik jika fitur tersebut masuk dengan harga segini, akan sangat value for money dan membuat CX-5 Grand Touring maupun Renault Koleos kelimpungan.
Engine and Drivetrain
Bagian paling banyak ubahan di CR-V terbaru ini adalah di sektor mekanikalnya. Kalau CR-V biasa identik dengan mesin besar yang haus BBM seperti mesin K24 di generasi sebelumnya, kali ini CR-V justru menggunakan mesin penggiling padi.... Eh maksudnya mesin kecil.
Sayangnya untuk harga segini bukaan kap mesin Honda CR-V belum pakai hidrolik. Tapi ya sudahlah itu bukan masalah besar, hidrolik juga rawan rusak apalagi kl sudah berumur, mungkin Honda ingin longevity mobilnya lebih baik.

Tampilan engine di CR-V jauh lebih rapi dibanding Civic dengan engine cover besar yang juga berfungsi sebagai air filter. Daaan di CR-V generasi kelima ini pertama kali air intake CR-V diletakkan di bagian atas, bkn bagian bawah seperti CR-V sebelumnya yang rawan nyedot air kalo banjir.



Sayangnya tulisan VTEC TURBO disini hanya hiasan, faktanya bahwa mobil ini tidak memiliki VTEC cam seperti mesin - mesin Honda NA yang lain.
L15B7 DOHC Turbocharged yang identik dengan Civic FC. Bedanya di Civic FC bertenaga 174PS @ 5500 RPM dan torsi flat 220Nm @ 1700 - 5500 RPM. CR-V bertenaga 190PS @ 5600 RPM dan torsi flat 240 Nm @ 2000 - 5000 RPM. Jadi 190 PS disini betul - betul bisa terasa under normal driving, bukan seperti di RM yang mana 190 PS harus mencapai RPM 7000 which is jarang sekali kita menyentuh 7000 RPM dalam pemakaian sehari - hari.
Baik Civic maupun CR-V dibekali transmisi CVT yang membuat banyak sekali orang di luar sana korban propaganda CVT = Lemot menjadi kecewa, bahkan gak sedikit yang bilang "mobil Turbo kok pake CVT, nggak cocok".
Ok sedikit penjelasan teknikal. Dalam mesin turbo, masalah terbesarnya adalah turbo lag, ditambah mesin bensin memiliki peak power di putaran yang tinggi dibanding diesel. Sedangkan under normal driving conditions, kita sangat jaraaaang sekali pakai rev tinggi. Sehingga ketika di mobil turbo kita shift di RPM yang rendah, hasilnya adalah rev menurun dan power drop.
Kekurangan lain dari geared transmission adalah gear hunting akibat rasio transmisi yang tidak variabel. Terutama di jalan tol dan tanjakan, gear hunting di transmisi otomatik biasa sangat annoying. Rev naik turun apalagi ketika perlu menyalip kendaraan, perlu refinement yang baik supaya transmisi gear tidak banyak gear hunting.
Sedangkan di CVT tidak ada istilah gear hunting, di tol pun rev mobil bisa dijaga serendah mungkin sehingga BBM bisa sangat hemat. Jika perlu nyalip atau bahkan di tanjakan dia bisa hold rev nya, mau akselerasi dalam kota pun dia bisa slip dan menggandakan torque via torcon. Apalagi dengan karakter torsi yang flat dari 2000 RPM, CVT menjadi sangat suitable untuk berbagai kondisi. Di transmisi gear kita harus ngakal pakai mode sekuensial / manual supaya tdk gear hunting. Itupun terkadang ada mode sekuensial yang suka sok tau alias ngoper sendiri. Istilahnya, CVT bisa menjamin kita nggak kehilangan boost di kondisi - kondisi tertentu, daaaan mendesain transmisi CVT tdk sesulit mendesain transmisi gear.
Itulah knp Mazda sangat jenius dengan transmisi SKYACTIV nya. Jarang sekali ada transmisi gear se-cekatan dan sehalus itu. Walaupun sama-sama 6-speed di Innova dan Fortuner malah jedug kan yang ada...

Honda punya opsi transmisi i-DCD untuk lineup hybrid sebenarnya yaitu transmisi dual clutch, tapi yah tau sendiri dual clutch bukan transmisi yang bebas masalah, even sekelas VW pun dual clutchnya sering problem akibat kurang edukasi ke user (belakangan tau kenapa DSG / DCT bermasalah karena diskusi dengan om Rizqisonhaji dan om 1704MX kemarin di Surabaya).
Ada jg 9-speed ZF di varian CR-V 1.6 Liter i-DTEC. Sayang varian ini tdk masuk Indonesia. Tapi varian ini ada di Thailand dan yg lucu Thailand tdk mendapat versi 1.5 Liter Turbo petrol, malah mesin 2.4 Liter EarthDreams. Mungkin di Thailand mesin diesel lebih diminati.
Sayang saya belum dapet info brp final gear dari CVT di CR-V, seharusnya final gearnya berbeda dengan CIvic.
Conclusion
Kesimpulan sementara, dengan harga yang hanya bertambah 5 juta dari CR-V RM Prestige, secara kelengkapan mobil ini cukup baik. Sayangnya beberapa sunat-sunatan masih ada seperti layar kalkulator. Absennya Layar full TFT dan Honda Sensing masih bisa dimaafkan karena kenaikan harga yang tidak signifikan.
Kekurangan yang cukup fatal lainnya adalah kursi yang tidak one-touch tumble, padahal apa susahnya menambah fitur ini

Rival potensial mobil ini adalah Mazda CX-5 Grand Touring, Nissan X-Trail X-TREMER, Renault Koleos Panoramic, Hyundai SantaFe, Chevrolet Captiva, KIA Sportage. Sedangkan secara harga ia juga bersaing dengan PutuJed... maksudnya Toyota Fortuner VRZ, Mitsubishi Pajero Sport DAKAR Ultimate yang juga baru meluncur, dan Chevrolet Trailblazer LTZ.
Yah... semoga bisa dicoba langsung dalam waktu dekat.
--------------------------------------------
Sekian first impression review kali ini...
