Setelah beberapa lama ditunggu, akhirnya Suzuki meluncurkan ertiga diesel, LMPV kedua dengan mesin diesel yg diluncurkan di Indonesia ( setelah chevy spin yg sudah disuntik mati

Latar Belakang
Beberapa hari yg lalu, piyiks di whatsapp oleh seorang sales sijuki untuk dtg undangan test drive, dan tentunya dengan jamuan makan malam, akhirnya karena memang hari itu sedang kosong, meluncurlah saya ke venue test drive di sebuah mall di kota Solo..
Ertiga diesel sebelumnya sudah meluncur di India, dan disambut baik disana. Di India, Ertiga diesel punya 2 varian yaitu ZDI dan ZDI+ dan hanya manual.
Suzuki Indonesia memasukkan Ertiga Diesel ke Indonesia diimport langsung dari India hanya untuk tipe ZDI ( the cipe trim ), dengan trasmisi manual tentunya..
Saya ga akan jelaskan panjang lebar ttg eksterior dan interiornya, karena memang mobil ini sudah berkeliaran cukup lama, serta banyak member disini yg sudah pelihara mobil ini..
Eksterior
Tidak perlu banyak dijelaskan, penampakan mobil ini SAMA PERSIS dengan versi bensinnya, kecuali ada emblem DDIS di samping kanan kiri ( menggantikan VVT ) serta emblem Hybrid dan ZDI di belakang.

Emblem DDIS ( Diesel direct injection system )

Emblem ZDI dan hybrid

Ban pakai Goodyear Assurance ukuran 185/65 R15, ukuran sama persis ertiga bensin..

Ada inner fender, bahkan LMPV sebelah yg harganya lebih mahal dicat aja nggak..

Blok mesin diesel yg dipakai oleh suzuki ertiga diesel, cukup rapi dan kelihatan padat

Pakai aki kapasitas 70Ah, untuk mendukung sistem ISG ( Integrated Starter Generator ) yang ke hybrid2an oleh suzuki
Sisanya tidak ada perbedaan dari eksterior..
Interior dan akomodasi
TIdak ada perbedaan juga di interior secara sekilas, hanya perbedaan pada motif jok, dan beberapa fitur tambahan

Interiornya ( sorry miring )

Komplit dengan steering switch, HU model in dash

switch leveling lampu ( di bensin ga ada ), fog lamp, matiin auto start-stop engine, dan matiin sensor parkir

Pengaturan ac lebih komplit dengan heater, defogger, dll ( ga ada di bensin )
Untuk build quality, cukup oke walaupun rasanya jok yg bensin lebih halus, fit and finish rasanya sedikit lebih kasar daripada versi CKD indonesia, walaupun masih lebih bagus daripada merk sebelah


Engine
Mesin yang dipakai adalah mesin dengan kode D13A kapasitas 1248cc yang diklaim punya tenaga 90HP @ 4000rpm dan torsi 200NM @1750rpm *katanya*( terbesar di kelasnya )
Blok mesin ini sebelumnya dipakai di chevy spin diesel yg terkenal sangat irit, tapi sekarang sudah dimodif oleh suzuki ditambah VGT dan ISG yang dipakai oleh SHVS ( Smart Hybrid Vehicle by Suzuki )
Mesin ini hanya direkomendasikan menggunakan DEXLITE atau PERTAMINA DEX, DILARANG KERAS SOLAR BUSUK, bisa menghilangkan garansi..
Sistem kerja dari SHVS ini adalah :
1. Saat mobil melakukan pengereman, ISG akan melakukan charging ke aki yang nantinya akan digunakan oleh motor listrik ketika mobil berjalan di putaran bawah, yang katanya akan membantu agar mobil terasa responsif di segala putaran dan lebih hemat BBM.
2. Auto start stop engine buat menghemat bahan bakar, tapi yg jadi masalah, ketika mesin mati kompresor AC juga mati, jadi AC akan lebih panas

Mesin ini diklaim oleh suzuki dapet 22.6km / liter, sampe dibikinin stiker gede banget di mobil test drivenya

Tulisan Hybrid segede itu sebenernya agak kurang pas menurut oe, karena ini hybridnya bukan bener2 ada motor listrik gede yang bisa jalanin mesin tanpa harus ngidupin "main" enginenya, lebih cocok mild hybrid, tapi karena untuk marketing purpose ya terserah lahhh..
Driving Impression
Pertama kali distarter, kerasa getar dikiiiiit banget. Hampir ga berasa kalau ini adalah seekor mobil diesel, sangat jauh getaran dan berisiknya dari dalam kabin kalau dibandingkan dengan kucing tua saya

Oke, langsung tancep gas keluar dari parkiran, kopling rasanya sama persis kaya ertiga bensin, pas buat saya walaupun rasanya masih agak keras.
Gigi 1 agak, errrrr... lemot

Masuk ke gigi 2, 3 dan seterusnya, torsi yang nonjok baru kerasa di RPM 2200an, disini baru kerasa banget karakter mesin dieselnya, jambakan torsi yang ga mungkin didapatkan di LMPV lain, sangaaatttt nikmat, andaikan mobil ini digandengkan dengan transmisi matic yang pintar, pasti jadi lebih enak lagi..
Suara mesin masuk ke dalam kabin ketika mencapai RPM 2500 ke atas, walaupun semasuk2nya suara mesinnya masih aja halus.. *remember my benchmark is a 14 years old isuzu panther NA enjin*
Peredaman kabin cukup baik, dari kolong juga baik untuk jalan aspal, tapi untuk jalan paving blok semua itu sirna. Suara kolong masuk ke dalam, ga enak sama sekali, ga tau kenapa bisa kaya gini, padahal bannya sudah cukup bagus..
Untuk handlingnya, sama persis dengan ertiga bensin, bukan yang paling fun to drive, tapi juga ga ajrut2an. Posisi ditengah2 diantara rival2nya, tapi yg jelas joknya paling enak karena tebel..
Untuk auto start-stop enginennya, mesin akan otomatis mati ketika kita dari posisi jalan, lalu berhenti, posisi gigi di Netral, kaki lepas dari kopling maka otomatis mesin akan mati dan indikator A warna hijau di cluster akan nyala

Mesin akan kembali nyala ketika kita injak koplingnya, dan nyalanya juga sangat cepat dan halus, jadi tidak akan mengganggu respon ketika akan jalan dari lampu merah.
Contoh kasus dimana auto start-stop ini agak ... errrr.. bodoh

Cluster ertiga diesel memiliki ambient warna yang berbeda dibanding yg bensin yg warnanya orange, cluster ertiga diesel lebih enak dipandang ketika nyetir

Gear indikator bulat, artinya kita berada di gigi yang tepat / optimal untuk efisiensi bahan bakar

Indikator panah atas diikuti angka artinya kita suruh shift up ke gigi tersebut ( dalam hal ini dari gigi 2 ke 3 )

Indikator panah bawah diikuti angka artinya kita suruh shift down ke gigi tersebut ( dalam hal ini dari gigi 4 ke 3 )

Ketika berjalan dan kita melakukan pengereman, ISG akan melakukan charge ke aki untuk memutar motor listrik nantinya, ditandai dengan indikator SHVS warna hijau di cluster menyala..
Konsumsi BBM dalam kota bisa dilihat dari MID diatas, berada diatas 16KPL secara terus menerus, padahal waktu nubi bawa mobil ini selalu saya usahakan di RPM 3000an

Kesimpulan
Ertiga diesel sama persis secara handling, akomodasi dan karakternya dengan ertiga bensin, tidak perlu dijelaskan lagi seperti apa.
Tapi mesin diesel disini merubah feel drivingnya menjadi jauh lebih menyenangkan karena torsinya yang melimpah.
Kelebihan :
1. Mesin diesel yang cukup baik di kelasnya
2. Satu2nya LMPV diesel yg masih dipasarkan saat ini
3. Torsi gedeee
4. Harga murah ( 211jt after disc )
5. Kelengkapan fitur lebih baik daripada ertiga versi bensinnya.
Kekurangan :
1. MT ONLEEHHHH
2. Build quality lebih buruk dibanding ertiga bensin CKD.
3. No more solbus

Sekian review dari nubi.. jika ada kekurangan, nubi mohon maap
