Background:
Semua berawal dari kakak saya yg jengah ngelihat saya males-malesan, kuliah ngga lulus-lulus. Akhirnya beliau punya ide untuk membelikan ane satu unit kendaraan yang bisa untuk didaftarin taksi online, biar ada kerjaan katanya..
Entah bagaimana ceritanya, dari berbagai macam pilihan, menjadi dua pilihan tersisa, yaitu avanza veloz dan ertiga GX, kita sengaja tidak memilih varian dreza karena merasa wasting money, hanya untuk melihat tampilan bumper yg kaya akan chrome..
Akhirnya terpilihlah ertiga, karena tampang yang lebih keren dan interior yang terlihat lebih proper dibanding avanza.
Berikut Review saya tentang suzuki ertiga GX M/T yang baru berjalan 260 km ini.
Exterior



Saya yakin semua penghuni SM ini pernah melihat exterior dari ertiga facelift ini. Banyaknya aksen chrome di grill harusnya membuat saya membencinya, namun entah bagaimana ceritanya, aksen chrome di grill ertiga ini terlihat manis di mata saya.. Atau mata saya yg harus diperiksakan?
Dari depan hingga samping menurut saya tidak ada kejanggalan sama sekali, walaupun model velg nya terkesan 'kuno' namun masih bisa membuat keren tampilan samping suzuki ertiga ini..
Masuk ke bagian belakang, banyak hal yang sangat janggal, bahkan jika sebelumnya saya tidak memasangkan spoiler, saya akan sangat sangat membenci bagian belakang dari mobil ini. Garnish stop lamp yg lebay dan menyambung dengan chrome panjang dengan tulisan ertiga diatasnya yg berbahan chrome juga.. Penghuni SM ada yg berprofesi dokter mata? Mata saya kelilipan chrome sepertinya.

Jujur Saya lebih suka tampilan belakang suzuki ertiga pre facelift.

Oh ya, untuk bagian kaca, mobil ini telah dilapisi Kaca film Solar Gard Untuk SKKB, dan Perfection untuk bagian depannya. Saya sendiri masih belum ada rencana mengganti kaca film tersebut.
Interior




Menurut subjektifitas saya, bagian interior mobil ini sangatlah keren dibanding kompetitor nya, katakanlah dengan duo avxen, mobilio, atau bahkan dengan ANGL sekalipun..
Bahan fabric bawaan mobil ini memiliki corak yg lama-kelamaan bikin pusing, kalau dilihatin terus menerus, oleh karena itu, tanpa harus menunggu lama, saya memilih untuk full bekleed jok nya dengan bahan kulit sintetis.
Mesin
Mobil ini dibekali dengan mesin K14B VVT 1400 cc (94 hp pada pada 6000 rpm torsi 130 Nm), mesin yg identik dengan saudara pendeknya, suzuki swift. Setelah saya coba, mesin ini enak untuk dalam perkotaan, tarikan bawahnya bisa diandalkan, sedangkan tarikan atasnya agak berat.
Konsumsi BBM mobil ini bisa dikatakan irit, namun akurasi saya dalam mengatakan irit sangat tidak tepat, karena sejak mobil datang lalu di isi full tank pertamax, hingga telah jalan 260km ini belum pernah refuel, ataupun reset mid. Jarum penunjuk bbm pun masi anteng di garis tengah.
Untuk top speed saya hanyaa berani maksimal 150 kph, nyali saya sudah ciut.
Driving experience
Sebelumnya saya telah meremehkan keasyikan berkendara mobil ini, karena saya rasa LMPV di rentang harga 200 jutaan tidak ada yang asyik untuk dikendarai, didukung oleh pengalaman saya test drive suzuki ertiga first batch di tahun 2012 lampau.
Namun saya salah, saya coba geber sepanjang tol JUANDA - WARU, mobil ini sangat enak, setir eps nya pun mampu mengarahkan mobil sesuai kearah yg kita mau, gejala limbung pun sangat minim, saya sangat Percaya diri mengajak mobil ini menikung panjang di kecepatan 120 kph.
Semacam bawa LMPV rasa hatchback.
Fitur tilt steering dan height adjuster seat juga membantu kita untuk menemukan posisi berkendara yg nyaman.
Kesimpulan
Buat para penghuni suggestion corner yang butuh mobil 7 seaters dengan budget dibawah 200juta (setelah diskon, November 2016), mobil ini layak diperhitungkan, build quality yg lumayan, tampang yg masih dicerna oleh mayoritas masyarakat Indonesia, mesin yg bisa dikatakan irit dan (semoga) bandel, interior yg agak lega dibanding rivalnya dan dengan desain yg keren. Ya two thumbs up lah untuk mobil ini.
Pro's
+ Fitur yg lumayan lengkap (ABS, dual airbag, immobilizer, tilt steering, EPS, Steering audio control, blinker etc)
+ Build Quality
+ Minim bodyroll
+ Hemat BBM
+ Kekedapan kabin
+ Posisi mengemudi
+ 2nd row reclining seat
+ 50:50 configuration 3rd row
Con's
- Tarikan atas lemot
- Bau BBM masuk kabin
- Bau sangit saat digeber di kec. tinggi
- Headlamp gampang berembun
- Ban bawaan berisik
- Suspensi paling rigid di kelasnya
Review diatas adalah murni pendapat saya pribadi, mohon maaf jika ada perbedaan persepsi dalam menilai mobil ini. Terima kasih.
