Setelah sekian lama menjadi silent reader, saya mencoba memberanikan diri berkontribusi dengan menuangkan sebuah review. Mobil yang akan saya review adalah Toyota Sienta V tahun 2016. Kalau berantakan maaf2 ya.
Maaf belum ada foto karena belum sempat. Tapi bisa dibayangkan Sienta saya adalah versi V warna putih.
Selama 3 tahun terakhir sudah terlalu sering menghayal dan surfing di dunia maya untuk hunting mobil pengganti kuda besi kesayangan saya yaitu Xenia Xi 2011 warna hitam yang di 3 tahun terakhir jadi mobil operasional istri. Negosiasi alot terjadi dengan istri selaku Menteri Keuangan ttg mobil gantinya Xenia. Saya berprinsip bahwa untuk mobil penggantinya nggak bisa lagi dari kasta mobil kaleng, karena pertimbangan keselamatan keluarga. Maka dari itu saya pikir, dengan budget terbatas antara 200-250juta, pilihan saya adalah mobil2 CBU ataupun non kaleng bekas. Rangenya umur dikisaran 2006-2013. Kandidat saya waktu itu adalah Harrier 240G, Pajero DID '00, Camry 2nd Gen, Altis 1st Gen FL, 2nd Gen, Merc W203, Chevrolet Cruze, Captiva, Everest, Subaru XV, Serena C24, C25, C26 (trim bawah), Oddyssey lama, Stream RS, Noah/Voxy/Nav1, Mazda 3, all new Corolla, Pajero Sport tahun awal, Suzuki Ciaz, KIA Rio, LC Prado (mana dapet 250jt, gile aje), X-Tral T31, KIA Sportage III, Santa Fe Gen 2, Civic FD, dst dst list kandidat saya masih panjang.
DAAAANNN.... semuanya dicoret istri karena "mobil bekas aaaa.... nanti kalo mogok gimana?" karena most of the time she will be the one using it #soccermom.
What to buy... what to buy... (masih kesengsem Harrier xu30)... hampir pasrah apa ambil Xenia lagi atau Ertiga (karena 220juta sudah dapet trim mewah). Tiba2 suatu saat di bulan Juni, saya main2 ke website Toyota Astra ada sesosok Freed, tapi bukan Freed. Hmmmm... okay... well non-mainstream dan baru. Saya iseng input inquiry. Gak lama kemudian ada sales yang menelepon dan undang test drive. Research dilakukan, mostly baca SM. Mayoritas review di SM bilang A/T Sienta super lemot. Dikarenakan saya emang gak suka A/T akhirnya saya lebih prefer pesan M/T.
Deal harga, bayar DP, mobil datang tepat 2 hari sebelum Lebaran Haji. Horeeee mobil baru alhamdulillaaaah....
Now... to the main topic. Review. Perbandingan kurang lebih akan di compare dengan Xenia Xi, karena Xenia Xi adalah mobil saya sebelum ganti ke Sienta.
Eksterior
Eksterior ini yang bikin saya kepincut sekaligus mengernyitkan alis. Sampai sekarang mata saya masih menyesuaikan dengan desain tarikan garis dan lekuk-lekuk plastik hitam yang antara terlihat seperti brewok tipis atau kalau mau keren dikit mirip seperti topeng Stormtroopers. Nevertheless, karena pernah mempertimbangkan Freed, saya rasa design aneh ini bisa jadi penyegar.
Ground clearance tidak setinggi Xenia namun masih cukup tinggi dibandingkan Livina (tetangga) membuat saya pede untuk melibas poldur dekat rumah. Mungkin kalau saya ambil yang Q dengan tambahan bodykit, bakal kena poldur. Buka sliding door, door step juga tidak terlalu tinggi. Memudahkan untuk orang naik turun.
Interior
Interiornya, luar biasa lapang. Head clearance yang super lega, bahkan sebelum jok diturunkan. Pandangan ke depan luas dengan minim blind spot di pilar A. Baris kedua lantainya rata tidak ada gundukan gardan seperti Xenia. Head clearance baris kedua lebih lapang lagi. Baris ketiga... mmmm kalau jok baris kedua bisa dimajukan baris ke tiga bisa manusiawi, namun jika tidak, maka baris ketiga lebih cocok untuk anak kecil saja. Pelipatan jok baris ketiga seperti di iklan2, slide ini ke bawah jok baris kedua. Jika demikian, baris ketiga akan menjadi ruang bagasi yang lapang. Menurut saya dari sisi volume, baris ketiga lebih besar dibandingkan Xenia. Namun jika dilihat dari panjang kabin, baris ketiga Sienta lebih pendek ketimbang Xenia. Ini terbukti saat saya membawa kargo berupa tangga yang biasanya tidak sampai mentok jok baris pertama, kali ini terpaksa memajukan jok baris pertama.
Soal finishing and quality. [cencored]. I think this is [cencored]. Plastik tipis dan jahitan palus menghiasi kabin. Sebel aja mobil 257juta raba doortrim berasa banget tipisnya.
Dari banyaknya dan variasi tempat penyimpanan, jelas ini bukan mobil laki. Dibawah kursi penumpang ada laci yang hanya muat sepatu cewek. Sun visor pengemudi ada cermin.
Speedometer cukup informatif dengan MID dll. No complain on this. Tombol sliding door dan rear fan ada dibelakang setir. Baris kedua tidak ada handrest baik di pintu maupun di tengah jok. Dibalik jok baris pertama tidak ada net ataupun cantolan belanjaan. Such as shame.
Fitur
Type V Sienta berlimpah fitur seperti automatic / remote sliding door yang dijadikan mainan anak saya di 3 hari pertama mobil datang. Remote sliding door sangat berguna kalau istri lagi rempong dengan adek bayi ataupun belanjaan. Fitur safety di sliding door juga sudah cukup seperti anti jam (bener gak nih namanya). Anyway sliding door ini adalah barang mewah yang sangat saya kagumi.
Head unit seperti diiklan, lupa merknya. Android based kalo gak salah. Agak2 lemot. lebih sering dipake Bluetooth audio. Kualitas suara cukup memuaskan untuk hamba sahaya yang diharuskan untuk selalu bersyukur. Cuma kalo mau pairing agak susah. Sinyalnya gak nemu2.
Jok baris kedua sudah ISOFIX untuk memasang bangku anak kecil.
Performa
Mesin yang dipakai Sienta Indonesian market ini adalah 2NR-FE 1,497cc. Sienta market Jepang menggunakan mesin 2NR-FKE, bedanya adalah huruf K yang menandai adopsi siklus Atkinson (Mr. Bean heheheh) dan VVT-iE. I don't need that. Pas test drive kok terngiang2 mesin 2NR apa iya ini yang dipakai Avanza. Ternyata AN Avanza (whatever it name is) memakai 2NR-VE. Bedanya 2NR-FE itu bahannya dari alumunium, 2NR-VE itu dari besi baja biasa. Or so I read on the internet...
Transmisi pilihan saya adalah M/T karena kata temen2 SM A/Tnya lemot. Saya juga gak demen A/T karena rasanya gak ada kontrol atas power (aka gak bisa main kopling). Baru kali ini saya menyetir mobil 6 speed. Gigi R ada di kiri dan dipindahkan dengan mengangkat ring kecil dibawah bonggol persneling. Mirip BMW, iya gak ya? gak tau belum pernah naik BMW manual.
Anyway. M/Tnya lemot. What do you expect from a girl's car? Suatu ketika Pak Polisi mempersilahkan, bahkan mengencourage untuk masuk ke arah berlawanan selama traffic dari arah yang datang dihadang oleh polisi demi melancarkan kemacetan.
Kesempatan gak datang dua kali, lajur kanan kosong, saya banting kanan, masih persneling 2, main kopling dikit and floor it VROOOOOOOMMMMMM.......... suara mesin menderu, kecepatan Sienta mulai bertambah dengan... saaaaaaaaangat pelan. Saya gak tau ini common atau nggak, tapi saya merasa tenaganya ngumpul dulu di dalam blok mesin, baru lah byuuuurrrururuvroooo...... keluar semua tenaganya. Tapi... ya gitu... Xenia Xi saya lebih memuaskan kalo soal tari2kan.
Konsumsi BBM menurut MID adalah 8.9km/l yang menurut saya masih batas wajar. Belum pernah full tank test.
KONKLUSI
Lho kok udah kesimpulan, cepet amat. Iya saya bingung mau nulis apa lagi. Hal yang berasa hanya soal exterior / interior sama performa mesin / transmisi tadi.
Verdict saya bisa kasih 7/10. 7 is good, you should be proud, but it does not impress me. It is definitely a woman's / mother's / girl's car.
Love it or hate it, cicilan masih 4 tahun lagi. I still prefer go to work with my Byson, even if this car is on stand by di rumah.
Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Visitor
- Posts: 5
- Joined: Thu Oct 20, 2016 15:51
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 20
- Joined: Tue Oct 18, 2016 10:18
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
thanks reviewnya om, point penting dari reviewnya bagi saya di akselerasi bawah mesin (saya pikir memang gara2 A/T) , dan masalah tangga (saya jg kadang2 rutin 1-2 bulan sekali bawa tangga ukuran 135 cm) .
Salam dari pengguna Xenia jg (soon to be)
om nkrisnamukti, tangga dibawa om ukuran panjang berapa dalam posisi terlipat?
Sent from my HM 1S using Seraya Motor mobile app
Salam dari pengguna Xenia jg (soon to be)
om nkrisnamukti, tangga dibawa om ukuran panjang berapa dalam posisi terlipat?
Sent from my HM 1S using Seraya Motor mobile app
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 10471
- Joined: Sun Aug 15, 2010 7:20
- Location: smi, bdg, jawa barat
- Daily Vehicle: Unimog
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Potoo2 broooo





-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 904
- Joined: Sat Dec 28, 2013 8:38
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Dulu nyoba joging di tol make mt sientung,mayan enak itu om,ddigas juga nurut larinya,kejar2an sama spin juga bisa,top speed 140,ga berani lebih krn tol sda porong mengerikan kalo dipake banter:-))
Enak kok mt nya,alus.nah kons bbm nya ane reset n dapet 1:13,pdhal itu sruntulan nyobanya,minum pertamax
Enak kok mt nya,alus.nah kons bbm nya ane reset n dapet 1:13,pdhal itu sruntulan nyobanya,minum pertamax
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 21
- Joined: Tue Sep 20, 2016 13:00
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Selamat utk sientong barunya oom...
Cuman mau taro jejak aja.


Cuman mau taro jejak aja.

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2899
- Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
- Location: Jabodetabek
- Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box
-
- Newbie
- Posts: 13
- Joined: Wed Sep 24, 2014 6:11
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
thank you untuk reviewnya.....AT dan MT sama sama lemot yah
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 50
- Joined: Fri Mar 11, 2016 9:25
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Foto2nya om...
Btw, 2NR nya sienta ini pake dual vvti ga sih? Secara dual vvti kan terkenal lebih lemot sekarang daripada generasi sebelumnya

Btw, 2NR nya sienta ini pake dual vvti ga sih? Secara dual vvti kan terkenal lebih lemot sekarang daripada generasi sebelumnya
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4903
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Semi-User Review Toyota Sienta V 2016
Wihh akhirnya ada yg review sienta M/T juga , nice review om
Ternyata MT nya lemot juga ya? padahal 6 speed loh transmisinya, saya kira yg matic aja yg lemot karena CVT.
Ternyata MT nya lemot juga ya? padahal 6 speed loh transmisinya, saya kira yg matic aja yg lemot karena CVT.
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11