
Mitsubishi Mirage 2014 GLS
ini trim terendah ya kayanya karena ga ada ABS, ga ada immobilizer, ga ada start stop button. tapi sudah dapet AC digital, not bad at all, kesan murah agak berkurang. saya cek odometer sudah 43 ribu ++, umurnya kira2 2,5 tahun.
mitsubishi pertama yg pernah saya setir berhari-hari, jadi seumur2 ga pernah nyetir mitsubishi, klo numplak pala kuning sering

Pas serah terima keadaannya ya seperti umumnya mobil rental, banyak bocel2, tapi interior tentu rapih. yang menarik, langganan saya ini mobilnya nyaris ga pernah standard, dan ada aja yang diubah, ga cuma sarung jok yg keren2, kali ini pelek sudah diganti ke ukuran 15", sayang ga sempet cek ukuran aslinya, tebakan saya di 185/60 R15 dari standardnya di 165/65 R14.
Hatchback mini yang kelasnya diatas LCGC 2 baris, ditenagai mesin ganteng 3 silinder denga kode 3A92, yg merupakan turunan dari mesin 4A9 yang digenerate bareng dengan daimler:
Engine type Three cylinder DOHC MIVEC 12v
Displacement 1193 cc
Bore pitch 83.0 mm
Bore x stroke 75.0 x 90 mm
Compression ratio 10.5:1
Fuel type Unleaded regular gasoline, gasohol E10, E20
Peak power 57 kW (78 PS) at 6000 rpm
Peak torque 100 N·m (73 lb·ft) at 4000 rpm.
dengan bobot hanya 890 kg, teringan di kelasnya, bahkan lebih ringan dari brio yg berdimensi lebih kecil. Bahkan di amerika utara, hanya kalah dari smart fortwo...

Exterior
Aneh, itu kata polda, terkesan ga even, melembung2 ga karu2an, beda dengan sirion atau march yang lebih berkarakter. kalau saya si setuju2 aja, mau di foto dari sisi manapun kaya ga ketemu bagian yang menariknya.


Apalagi Pelek 14" terkesan kekecilan, dikasih pelek ukuran 15" baru agak improve, walau jadi cingkrang tapi setidaknya stance-nya lebih okelah, fender juga jadi penuh. Tampak belakang oke, penempatan lampu2 yang tinggi memberikan high visibility.
Interior.
buka pintu, kesannya gelap serba hitam, tapi floating panel dashboard bikin efek lega kentara.
Pencet2 sana sini seru karena ada bunyi beep buzzer

Cup holder cukup banyak di depan total ada 5 dan ukurannya besar2, begitu juga storage lain ukuran besar2, laci hanya ada di sisi bawah penumpang, dan ada small open cubicle diatasnya.
Overall, okelah, saya suka design center clusternya, glossy effect, juga tombol2 yang modelnya piano/hinge bukan hanya push button kesannya premium. Untuk built quality so-so. Paling tidak saya suka itu kesan monoton dari lampu backlight yang semuanya orange dengan background hitam, dan warna orange-nya ini kurang enak di mata, anehnya untuk switch Auto Front Power window itu warnana hijau dan redup banget, untuk indikator gigi tidak ada backlight.
oh ya ada Eco indicator, kayanya si nyala kalau gas dibejek dikit2.
Accomodation
Lega, terasa sedikit lebih lega dari march terutama ruang kakinya, sayang front view agak sempit karena kaca depan lebih kecil, juga posisi duduk agak tinggi, untuk rear view juga agak kurang karena kaca belakang lebih kecil, tapi blind spot depan belakang jauh lebih baik dari march terutama untuk pilar A dan C. Bangku lumayan empuk dan saya suka ergonominya, setelan tinggi pun lumayan jauh, steering wheel yg ketinggian biarpun sudah disetel tilt-nya, tentu tak ada teleskopik disini. setel sana sini, spion tengah okelah sudah ada night dimmer juga, spion luar yang lebar saya suka, sayang agak sedikit kurang cembung.
bangku belakang lebih sempit sedikit dari march, tapi acceptable lah kalau hanya untuk dalkot. Boot space minim, memang lebih minim dari march, mungkin hanya setara agya. terlebih bibir bagasi tinggi, yang aneh itu bantingan pintu bagasi yang seperti susah ditutup.
Engine.
Start the engine, datar, biasa aja, hebatnya 3 silindernya getarannya lebih minim dari march, di march sudah tidak terasa disini lebih tidak terasa lagi, padahal saya user march untuk daily. top notch. masuk gigi yang modelnya gate type, ajeg sekali, okelah. injek gas, dan terasa responnya termasuk cepat, hanya CVT ini bikin bingung karena dibejek gasnya seperti biasanya CVT maka akan rubbery, engine sudah meraung tapi transmisi masih disitu2 aja, bukan mesinnya lemot seperti march tapi ini karena CVT. tapi acungan jempol untuk CVT yang cukup smart merespon maunya driver, walau kadang masih ada jerky ketika akselerasi tiba2.
bejek gas dari stop ke 80 kph, terasa sekali torsi khas mesin 3 silinder yang mendorong kendaraan tapi keredam CVT, hanya acungan jempol untuk mitsu karena performanya mirip2 dengan hatchback 1500cc lainnya, 0-100 12 detik saya rasa bisa masuk.
nanjak2 dari toll bali mandara menuju nusa dua terasa okelah, tidak separah sirion yang ga ada gigi L, ini terbantu gigi B yang simulasikan gigi L, okelah bejek di rpm 3000-4000 untuk nanjak2 oke, asiknya lepas gas terasa engine brake membantu walau tidak seperti matik biasa. masuk ke D pun lalu bejek pol pun masih bisa walau saya lebih senang bolak balik D - B. i wish they put some tiptronic there... raungan mesin di rpm tinggi terasa menyenangkan, memang mitsu banget d paling oke bikin engine note

Mesin 3 silinder ini enak, sayang CVT seperti biasa agak mengganggu terutama jerky ketika lepas gas lalu tiba2 injek dalam. Untuk pemakaian 200 km, MID mencatat 10,5l/100 km = 9.5 kpl. agak jelek karena ini mesin kalau ketemu macet sebentar aja itu penalti fuel cons cukup jauh, tapi ya bali memang kebetulan yg saya lewati itu macet2. tapi saya cek di toll sebentar saja bisa sampe 8l/100 km = 12,5 kpl.
Handling.
payah, memang balance depan belakang, entah karena pengaruh upgrade pelek atau apa, tapi emang payah, di toll mandara yang rada bumpy di kecepatan 100 kph pun sudah terasa melayang sekali, seperti kedorong ke belakang, dan front grip seperti lemah sekali. Steer pun tetap ringan, seperti tidak ada speed sensing EPS. untuk manuver di kecepatan sedang saja saya agak ragu, memang cocoknya untuk dalkot apalagi ukuran steering wheel yang terasa untuk mobil yang ukurannya lebih besar bikin lebih pede untuk dalkot.
Bantingan tidak keras sekali, tapi tetap keras seperti halnya hatchback lainnya, tidak sekeras sirion tapi masih jauh dari March yang jauh lebih refined. untuk dalkot akan terasa gugup ketika ketemu speed bump atau conblock.
Pengereman oke, hanya memang karakternya keras/bagel, bukan delay atau tidak pakem tapi bisa jadi karena kampas rem keras jadi ketika diinjek pakemnya belakangan, butuh penyesuaian. Oh ya, untuk lampu depan sorotannya surprisingly good, lebarnya dapet, jauhnya juga dapat, ga banyak mobil jepang yang bisa serata dan selebar ini.
NVH
Pelek 15" + ban achilles + 2 tahun menembus 40 ribu km + ini rentalan = berisik, tapi saya rasa untuk ukuran standard harusnya lebih kedap. Audio quality ya cukuplah, ga jelek2 amat.
Overall.
Kontender terkuat di kelasnya untuk urusan performa, sayang tidak diimbangi dengan handling/suspensi yang mumpuni.
Pros:
- engine
- engine
- engine
- kelengkapan standard okelah.
Cons:
- everything else







