Kali ini saya ingin mereview mobil butut kesayangan saya dan RI 1(read:bokap)
Sejarah tentang mobil ini, dulu RI 1 sempat memakai Jag S-Type 3.0 dari 2007 sampai 2010. Yang pada akhirnya beliau nyerah pada tahun 2010 karena terakhir kali masuk bengkel merogoh kocek lumayan dalam. Dikarenakan mobil itu hanya dipakai sesekali aja. Mobil itu hanya dijadikan pajangan alias "mobil kondangan" pada 2010 saat dijual pun odo masih menunjukan 27k. Akhirnya pada 2010 setelah stype dilelang, dicari lah pengganti nya.
Sempat wara wiri dari Evoque (nampaknya doi masih setia dengan British car), E-class , Boxter, Cayman, dan tetiba sesaat saya pulang sekolah, doi mengajak saya ke diler Dipo Motor di pluit. Beliau ingin kesana atas suruhan om saya. Yang kebetulan juga automotive enthusiasts.
Di depan dealer kami melihat sesosok convertible yang menurut saya pada waktu itu indah banget bentuk dan lekukan nya. RI 1 tanpa pikir panjang pun langsung bertanya kepada saya. " bagus gak ? " , belum sempat menjawab doi pun langsung mengajak berbincang si sales yg memakai rok mini dan mengacuhkan saya. Ya akhirnya.... Si sales rok mini pun berhasil menghasut RI 1 dan langsung spk on the spot.
Pikir saya, ini bapa2 ngekiin juga ya beli mobil gara2 salesnya cakep doang gitu. Tp pada saat saya masuk ke interior nya, bujug dah. Emang harga gak bohong.
Sempat request untuk Test Drive, tapi ditolak RI 1 dengan alasan dia buru2 ada meeting. Akhirnya yaaaaa beli kucing dalam karung.. Pembelian di tanggal 14 September 2010. Dan pada tanggal 26 September 2010, 2 hari sebelum ultah saya, si eselka sudah nangkring di garasi rumah..
Sedikit spec mobil butut tua saya
Mercedes Benz SLK 300 AMG Grand Edition 7G-Tronic
With added mods:-
- OEM AMG VII R21 Rims ,
Front : 21x8.5" ET30 , Back : 21x8.5" ET31
- Armytrix Full Turbo-Back Decatted High Performance Exhaust System
with Valvetronic System Downpipe + Full Catback System
- Remapped ECU
First impression
Pas saat datang, sempat mengundang heboh satpam kompleks. (Maklum, jarang ada convertible di wilayah saya) , cek eksterior dan kelengkapan. Sip ok. Pas masuk ke dalam mobil, membuat saya terbuai banget dengan Quality nya. Kabin memang terasa sempit, tetapi disuguhi dengan leather dan leather dan leather dan leather di sekujur dashboard dan kabin. Membuat kita ingin berlama2 di dalamnya. Eksteriornya sangat menarik dengan bodykit yang sangat menawan. Masukin kunci, puter sekali, mesin V6 3000cc nya pun menyala dengan riang khas 6 silinder. Buka cabrioletnya, langsung terpesona dengan mobil ini.. Bener2 worth it.
Ini kondisi masih standar ting ting. Dan sudah dibawa mejeng ke showroom om. Dan hanya butuh 2 hari si eselka ini menjadi gahar.

Eksterior



Eselka ini cukup membuat saya terkagum. Design dan lekukan nya sangat menarik, design front bumper yang dilengkapi split lower air intake dan rear bumper dengan rear diffuser, dan tongkrongan nya sangat wah sekali untuk ukuran convertible. Dan jika atap diturunkan, akan menjadi public attraction yang sangat vulgar. Sering kali saya membawa eselka dengan atap diturunkan.... Sering sampai2 hanya bertahan 15 menit langsung tutup lagi (lupa ini jakarta bukan ausie.. Bengek ketemu debu)
Eselka ini memang kecil, tetapi dimensi nya terbilang panjang. Dimensi nya adalah 4087x1788x1288. Kap mesin yang sangat panjang untuk mengakomodir 2996cc V6 Naturally Aspirated yang dapat memuntahkan 228Hp dan 300Nm torque.
Headlamp telah dilengkapi dengan Bi-Xenon dengan auto leveling headlamp with intelligent lightning yang memberikan penerangan super bright, dan jenius nya pada foglamp di putar pada posisi off, ketika kita belok, foglamp akan otomatis nyala. Sesuai dengan belokan stir. (Jika kita stir ke kanan maka foglamp kanan nyala, dan kiri foglamp kiri akan nyala)
Rearlamp telah dilengkapi dengan lampu rem LED. Tetapi sayang, lampu sein nya masih belum LED. Termasuk lampu sein di Headlamp. Padahal jika menggunakan LED akan membuat si eselka makin manis dan menarik.

Interior & Riding
Interior nya terintimidasi oleh leather khas mercy. Yang sejujurnya saya sangat sangat suka. Kabin memang hanya memuat 2 orang tetapi legroom sangatlah luas layaknya luxury sedan.
Dashboard cukup elegan layaknya seekor mercy yang sangat akomodir. Terdapat banyak storage space dan lucunya cup holder pun ditempati diatas layar HU dan cukup menganggu visual menurut saya.

Terdapat fitur Cruise Control layaknya mercy, yang menurut saya agak menarik. Cruise control ini jika kita mengurangi kecepatan saat cruise control diaktifkan, maka secara otomatis pedal rem pun akan "tersedot" secara otomatis dan lampu rem belakang pun menyala. Layaknya kita mengerem dengan satu sentuhan jari. Bravo merc. Another great innovation.
Pengunaan Nappa leather berwarna Supple Gray di jok eselka yang menurut saya sangat nyaman dan mewah sekali. Ditambah dengan Electric Seat Adjuster ditambah Memory Seat. Pengaturan setir pun dilengkapi dengan tilt&telescopic secara elektrik cukup dengan sentuhan tuas. AC pun telah dilengkapi dengan dual climate zone, dengan fitur AIRSCARF yaitu fitur heater yang tersedia di headrest. Fitur ini akan sangat berguna jika kita bepergian ke lembang atau puncak. Dan sangat wasteless jika dipakai di jakarta. Makin keringetan.....
Sound system nya pun sangat memukau dengan Harman Kardon Logic 7 sound dilengkapi dengan 9 speaker. Suara yang dihasilkan pun sangat bulat dan bass nya cukup nendang. Bayankan, Mobil sekecil ini dilengkapi dengan 9 speaker. Sayang sound system sebagus ini dipadu dengan Head Unit yang menurut saya bobrok. Head Unit ini dilengkapi bluetooth, tetapi hanya untuk menelfon. Tidak dilengkapi dengan A2DP. Sehingga kita harus puas hanya dengan radio dan CD. Dilengkapi CD changer yang menurut saya agak ribet. Sayang belum dilengkapi fitur USB atau Harddrive untuk menyimpan lagu.
Saat pertama bawa mobil ini, terasa mobil ini sangat berisik. Bunyi seperti kik kik kik di belakang jok. Saat dibawa ke beres, sang Service Advisor bersabda " oh emang mobil cabriolet emang begitu ko. Coba aja unit TD kita semua juga gitu ko. SL pun bunyi juga ko "
Oh.... Maklum.... Cabrio pertama....
Cruising dengan eselka ini sangat menyenangkan, fun to drive, public attraction, dan yang pasti hal yang saya suka adalah, gausa repot2 cari parkir dengan mobil ini. Cukup parkir di lobby, pun tak ada yang berani larang.

Mesin dan Peforma
Setelah melakukan beberapa upgrades, eselka ini cukup gahar ketika di geber. Cukup dengan satu sentuhan tombol di remot, suaranya pun serasa V8 dengan valvetronic mode on (Valve open mode, super loud sound) menambah plus poin untuk public attraction. Dan ajaibnya ketika di mode off, suara nya pun sangat hening khas V6(atau bahkan I4) , mesin nya pun sangat bertenaga, standar pabrikan dapat mengeluarkan 228hp dan 300Nm torsi, dengan upgrade valvetronic muffler, mesin pun dapat menghasilkan 250hp dan 360Nm* (predicted) yang dapat membawa 100kmh dari posisi diam hanya dalam 6.5 detik. Top speed yang saya pernah raih adalah 220kmh dengan si eselka. Sayang ga sempet foto. Nafas dan tenaga masih panjang, sayang nyali kurang panjang ditambah sayang velg sering mentok ke fender.
Terdapat 3 mode dalam berkendara C,S,M (Comfort, Sport, Manual) , pada daily ride cukup mode C, transmisi pun menyesuaikan dengan Eco-Driving dan lebih kalem, suspensi dan bantingan pun terasa nyaman dan empuk, karakter mesin pun terasa jinak dan terkesan agak "lemot"
Pada mode Sport, ibarat seperti melepaskan singa dari kandang. Transmisi pun langsung cekatan dalam berpindah gigi. Sedikit pijakan langsung membuat transmisi 7Grade Tronic bekerja, suspensi pun terasa menyesuaikan agak sedikit keras untuk handling yang rigid.
Dan terakhir pada mode Manual, sama seperti mode sport dengan bedanya transmisi menjadi manual dengan diatur dari paddleshift maupun shift lever gear sesuai dengan kemauan kita. Overall peforma transmisi cukup memuaskan.
Sayang tidak ada mode "AMG" seperti yang tersedia di SLK 55 AMG atau C63 atau E63.

Torsi sebesar 360Nm sering membuat saya terbenam dalam jok. Untung jok nya nyaman ga seperti lio yang seperti papan. Sering kali wheelspin jika kickdown dalam jalanan basah. Membuat kesan tersendiri bagi saya. Overall saya sangat senang sekali dengan peforma nya yang notabene bermesin Naturally Aspirated.

Fc pun cukup irit dengan 1:7 Dalkot. Dan lukot.... Well.... Ini mobil to be honest ga pernah keluar jakarta dan tangerang sih. Mentok2 tangerang. Odo per hari ini menunjukan 25rb km. Dari awal beli sampai sekarang hanya diberi minum pertamax plus. Sesuai dengan anjuran beres dipo motor.
Mobil ini pun pernah masuk di sebuah rubik di majalah Autocar Indonesia Edisi April 2012

Verdict
Plus poin :
- Leather everywhere. Best dashboard quality. Best engine performance i ever had.
- Sangat nyaman.
- Gausah cari parkir
- Exterior dan Interior memukau
- Fitur melimpah, sayang belum Engine start/stop button, tetapi fitur kunci laser mercy yang cukup sekali putar untuk menyalkan mesin sudah cukup memuaskan bagi saya.
- People's Attracrion jika atap diturunkan ditambah dengan valvetronic exhaust suara khas V8 jika digeber.
- FC cukup irit untuk mobil sekelas ini.
Minus poin :
- Pajaknya bo.. 3 tahun uda bisa beli datsun Go+
- Agak sedikit rewel. Kaki2 udah lemah kemarin ganti baru. Tetapi ini dikarenakan penggunaan velg 21".
- .......... Can't say anything more...
Overall saya sangat puas dengan mobil ini.. Yang pada awalnya saya membeli kucing dalam karung, ternyata impresi saya salah. This is the best car i ever had. Sekian review gerobak butut tua dari nubitol.