Sebetulnya ini review yang gak direncana dan mungkin sebagian besar berupa first impression karena dadakan sekali dan keterbatasan track.
=========================
Kebetulan sepulang gereja, uwe bosan mau sekalian cari makan dan jalan - jalan, nglencerlah ke salah satu mall di Surabaya...
Saat lagi nyari parkir kok samar - samar liat Chevrolet Trax.... lalu ada tulisan test drive... Wah good timing... kebetulan belom pernah tau sama sekali Chevrolet Trax ini mobil apaan sih?
Berbekal rasa penasaran, uwe cari tempat parkir yang paling cepet .... Mampir ke booth Chevrolet yang sudah majang 2 unit Trax LTZ warna biru dan merah. Disambut seorang salesman yang langsung ngasih pricelist.
Rasa lapar pun bisa uwe tahan karena penasaran dengan mobil ini.... Akhirnya daftar test drive dan nunggu sekitar 15 menit karena mobilnya masih ngantri...
Well karena saya tau test drive nya gak bakal bisa explore banyak... Jadi saya putusin mau bikin impresi singkat saja... Bukan complete review.
=========================
A bit of... Explanation....
Chevrolet Trax, jika di Indonesia dipasarkan untuk melawan keperkasaan sang market leader di kelas small SUV yaitu Honda HR-V yang sedang laris - larisnya, Nissan Juke yang entah nasibnya bagaimana, dan Ford Ecosport yang ditelantarkan oleh ATPMnya...
Well secara size ia bisa dikomparasi juga dengan Outlander Sport dan Subaru XV. Tapi target market Chevrolet sebenernya lebih menyasar ke konsumen Honda HR-V, especially yang 1.5 karena price positioningnya.
Chevrolet Trax, sebetulnya merupakan nama dari salah satu dari trio mobil konsep Chevrolet Beat, Groove, dan Trax di tahun 2007, dimana GM mengadakan sebuah vote untuk desain minicar selanjutnya, dan yang akhirnya terpilih adalah Chevrolet Beat, yang kita kenal sebagai Chevrolet Spark sekarang.


Trax Concept
Beat dan Trax muncul di film Transformers : Revenge of the Fallen. Sebagai pemeran pendukungnya Autobots saja bukan peran utama. Sebagai Skids (Beat) dan Mudflap (Trax)

Yang akhirnya Trax pun masuk produksi dan menjadi seperti kita kenal sekarang.... Konsepnya tetapi mini-SUV, dan versi produksinya sangat berbeda dengan Chevrolet Trax Concept. Desainnya dibuat sedikit lebih "manusiawi", dan mesin yang di versi Concept diberi 1.0L 3-cyl, di versi produksi ada banyak versi mesin : 1.6L, 1.8L, 1.7L Turbodiesel, dan versi yang masuk Indonesia, 1.4L Turbo.
Trax dirakit di GM Korea dan GM Mexico. Yang masuk Indonesia dirakit di pabrik GM Korea, tapi berbeda dengan Captiva yang hanya rebadge dari Daewoo Winstorm, Trax tidak punya saudara berlabel Daewoo.
Sebagai pendatang baru, GM Indonesia cukup jeli membekali Trax dengan equipment yang memadai, berikut beberapa hal yang menurut saya menarik dari Chevrolet Trax versi Indonesia :
- Satu - satunya yang bermesin Turbo 1.4Liter di kelasnya. Termasuk langkah berani seperti yang dilakukan oleh GM Indo terhadap Spin terdahulu yang memiliki mesin 1.3Liter Turbodiesel satu - satunya di kelasnya.
- 6 airbags. Di kelasnya cuma HR-V yang punya 6 airbags, itupun di tipe tertinggi yang harganya sudah 370juta-an. Ini dengan harga 70juta lebih murah sudah dapat 6 airbags.
- ESP dan HDC comes as standard. HR-V cuma ada VSA, Ecosport ada HLA dan ESC, Juke have..... nothing.
- 18inch Alloy wheels di type LTZ. Ban Continental ContiPremiumContact2 215/55/18. Di kelasnya rata - rata pada pakai R17. Even Captiva 2WD pakai 17inch. Dengan kata lain mobil ini punya spek roda yang hampir mirip dengan Honda CR-V Prestige 225/60/18. Jadi cukup mudah kalau mau ganti ban naik size bisa pakai punya CR-V. Selain lebih empuk juga grip nya bisa lebih baik karena tapak lebih lebar. Karena bantingan standarnya...... nanti saja. Spoiler alert.
=================================
Exterior
Personally styling Trax beneran gak masuk selera saya...
Depannya mau keliatan macho dibuat kotak sekilas mirip Orlando... Lampunya pakai reflektor dan halogen biasa... no projector, no HID even di trimline tertinggi. DRL nya mengingatkan sama Mazda CX-5 non-facelift yang maksa abis mau punya DRL tapi gak ada tempat akhirnya lampu kota jadi DRL. Well... Gak berkesan.


Dilihat dari samping hanya 3/4 bagian dari depan sampai pintu belakang saja yang bagus menurut saya... 1/4 bagian paling belakang itu kayak tarikan garis nya ngikutin Outlander Sport, which is my most hated part on OS... digabungin dengan kaca bergaya punya Ecosport. Gado-gado, gak jelas.

Oh ya tapi big alloy wheels nya lumayan lah...

Bagian belakangnya saya gak tau ambil inspirasi dari mana.... Saya beneran gak suka liat belakangnya. Proporsi enggak pas, lampu belakang letaknya terlalu rendah menurut saya. Yaa walaupun masih lebih gak suka liat belakangnya Juke.

*pakai foto googling karena kemaren gak nemu angle yang enak buat ngefoto bagian belakang.... dan ramai sekali.
Interior
As expected from Chevrolet... masih stay dengan cluster ala motor laki dengan dial speedometer digital dan tachometer di sebelahnya.

Setirnya juga lebih lengkap dari Ertiga Kawe Delapan yang kontrol audio aja gak punya....


Lama kelamaan diamati kokpitnya Chevrolet kelas sub-300juta (Spark, Aveo, Spin, Trax) ini kayak cuma copy-paste aja.... Layoutnya sama kabeh.
Spark

Aveo

Spin

Trax

Yaaa... hal yang wajar kalau sama karena satu platform (Gamma II Platform). Jadi bingung kenapa Honda pakai dasbor sama dibully

Bahan nya.... Well ini yang disayangkan. Plastic dasbor nya terasa murah dan fragile. Even plastic nya Honda yang biasa paling dihujat masih kerasa lebih tebel. Korean build quality... Mirip lah sama build quality nya Hyundai Tucson dulu

Baris kedua mobil ini juga cukup gak layak diduduki. Posisi duduknya ketinggian, joknya terlalu tegak jadi gak nyantai, dan dengan posisi nyetir normal saya, legroomnya terbatas.

Saya udah ngerasa baris kedua SX4 dan Outlander Sport gak enak, ini lebih parah, ya gak separah Juke sih yang kalau orang sebesar Arnold Suasanasegar yang nyetir... dijamin orang yang duduk di baris kedua harus potong kaki biar bisa keluar. Setidaknya ini paling tulang kakinya cuma retak dan jalannya jadi pincang dikit....
Cargo nya lumayan luas, lebih luas dari Outlander Sport, tapi masih kalah luas dari HR-V.

Sampai disini saya cuma bisa mikir mesin turbonya saja... Karena dari semua yang udah saya utak atik gak ada yang menarik selain mesin turbonya.
Driving
Yaaa sayang sekali kalopun saya bisa ngerasain mesin turbonya, cuma singkat saja karena mall nya sempit dan ramai... Dan test drive nya keliling mall. Gak boleh keluar jalan besar. Gak nemu jalan buat bejek pol. Jadi maaf sekali lagi kalau yang didapetin cuma jelek-jeleknya aja.
Trax disini dibekali mesin A14NET ECOTEC 1.4Liter Turbo dengan horsepower sebesar 140HP yang diraih pada 4900 - 6000 RPM alias kurva atas flat... dan torque sebesar 200 Nm diraih pada 1850 - 4900 RPM. Ngeliat kurvanya cukup menarik karena 4900 RPM masih flat sedangkan 4900 RPM adalah titik puncak horsepower... Dan horsepower nya flat sampai 6000 RPM. Bisa dibayangin berarti mobil ini punya powerband yang cukup luas.
Yang sangat disayangkan gak bisa dicoba secara penuh.... Padahal hal yang bikin Trax menarik dibanding rival - rivalnya adalah mesin turbonya.

Masuk mobil dan set posisi duduk, jujur agak kurang nyaman. Posisi duduk kurang rileks, dasbor agak ketinggian, dan di posisi nyetir ideal saya sama sekali gak bisa jangkau tombol AC atau head unit. Untungnya ada kontrol audio setir. Nah kalau AC, masa kalau tiba - tiba mau nyalain atau matiin AC harus akrobat dulu di dalem mobil?
Impresi awal karena mesin turbo, saya membayangkan kalau merayap pasti gak enak karena lag. Tapi dugaan saya salah, waktu merayap mobil ini cukup enak. Malah lebih kerasa kayak mobil bermesin N/A daripada turbo. Saya hampir lupa ini mobil turbo karena lagnya gak terasa.Ini feeling yang gak biasa saya dapatkan di mesin Turbo.
Termasuk ngejambaknya juga gak terlalu terasa waktu agak kosong saya sempet bejek 1/2 gas. Just like your ordinary N/A engine.
Transmisi dilengkapi 6-speed Automatic dan response nya cukup halus. Ya. Sekilas saja. Gak tau kalau nanti udah coba di jalan beneran gimana.
Steering nya juga cukup baik walaupun pakai EPS, punya bobot yang pas nggak terlalu melayang kayak setirnya HR-V atau Juke.
Hal yang paling terasa dari test ini, since nyoba nya di dalam mall yang banyak ramp dan speedtrap, mobil ini KERAS SEKALI. Suspensinya punya karakter short-stroke dan diperparah ban profil tipis bikin mobil ini rasanya kekocok - kocok kalau lewat geronjalan. Karakter dampernya juga saya kurang suka.

Overall gak terlalu berkesan juga nyetirnya... Maklum cuma muter mall.
Conclusion
Gak bisa menyimpulkan secara luas... Belum coba secara in-depth.
Trax punya bargaining power yang cukup baik jika dibandingkan dengan rival - rivalnya. Mesin turbo dan safety yang diatas rata - rata. Kelemahan mobil ini sebenernya bisa diabaikan kalau cuma nyetir sendiri, karena berkenaan dengan kenyamanan semua. Dengan semua kelengkapan ini sebenernya Trax bisa jadi city commuter yang cukup ideal. Asal kalau sudah berkeluarga cepetan ganti deh sama mobil yang lebih enak... Karena gak cocok sama sekali buat orang berkeluarga.
Sayangnya ada 1 kelemahan paling krusial, yaitu brand image nya. Diperparah kualitas aftersales yang rada - rada.... Beberapa minggu lalu seorang rekan saya sempat marah ke divisi service karena Spin Diesel nya bermasalah dan terkesan ditangani asal - asalan oleh pihak bengkel.
Marketingnya juga kayak gak niat... Ngiklanin mesin turbo tapi test drive nya cuma muter mall... zzz


Semoga saja ke depannya bisa lebih baik... gak cuma jualan saja yang diperbanyak tapi kualitas servis juga...
========================================
Sekian ngoceh-ngoceh gak jelas saya...
