THE BEST CIVIC EVER?

Civic generasi 10 ini disiapkan menjadi Civic terbaik yang pernah Honda buat (at least kata press releasenya begitu). Setelah generasi sebelumnya yang akrab dipanggil FB kurang mendapat respon yang menggembirakan, Honda ingin membuat Civic menjadi relevan kembali. FB wasn’t a bad car hanya saja dia bukanlah lompatan yang besar dari generasi sebelumnya dan memang kebetulan secara tampang kurang “gereget”.
Jadi apakah yang Honda lakukan? Mereka mengganti mesin R-series dengan L-series 1500cc yang tentunya bukanlah mesin yang sama persis dengan mesin yang anda temukan di Mobilio anda karena ia dibantu sebuah benda mirip keong bernama turbocharger. Honda juga membuat mobil ini lebih besar dan dengan price tag yang sama besarnya, 480 juta rupiah (OTR Bandung). Price tag ini tentu tidak menutup kemungkinan mobil ini akan di cross-shop dengan seekor German bernama Golf Mk. VII which happened to be really, really good. So, is this the best Civic ever? Is it good enough to be in the same league with a Golf?
THE LOOK

Di gambar, cukup sulit mencerna tampilan mobil ini. Tapi setelah melihat aslinya saya ternyata lumayan suka meskipun bagian depannya terlalu didominasi chrome. LED headlights di bagian depan mobil ini cukup menarik perhatian dengan desain yang baru bagi saya. Cukup penasaran dengan performanya di malam hari. Dari samping profilnya tampak seperti fastback. Bonnetnya panjang dan dibentuk agar tampak muscular. Di bagian belakang kita akan menemukan lampu yang agak mirip dengan lampu jazz GK5 dengan ukuran yang besar dan bootlid yang tidak kalah gemuknya. Kita juga akan menemukan dual exhaust yang sayangnya tipnya tidak jelas nyambung kemana sebenarnya.


The car looks futuristic and busy, kebalikan dari Golf. Not the most beautiful thing ever but it certainly has some road presence because it’s different. Terbukti orang-orang di ruang tunggu bengkel Honda sampai menoleh dan bahkan ada yang keluar saat saya melintas. Overall saya suka bentuknya, meskipun saya yakin tidak semua orang akan suka bentuk sesibuk ini.

INSIDE AND TOYS

Multiplex meter yang 2 generasi menemani Civic kini hilang digantikan instrument cluster yang lebih konvensional. TFT screen yang bisa ditemukan di versi Thai dan US terkena sunat sayangnya. Posisi duduknya menyenangkan, nyaris seperti 3 series kalau saya bilang. Pengaturan joknya sangat fleksibel, telescopic steeringnya juga rangenya jauh.


Di bagian tengah dashboard kita akan menemukan HU Android based yang cukup cepat dengan respon touchscreen yang oke. Comparable dengan HU Toyota kekinian lah meskipun yang ini saya rasa lebih cepat mikirnya. Dibawahnya ada control AC dengan climate control yang untungnya masih dibekali physical button tidak seperti pada HRV. Untuk anda yang gemar mengetok-ngetok interior mobil akan cukup dimanjakan dengan keberadaan soft touch di beberapa tempat strategis. Stirnya walaupun agak terlalu besar dan kurus for my liking dibungkus dengan leatherette yang baik kualitasnya seperti yang ada pada produk VW. Shifternya juga dibungkus meskipun perpindahannya masih menghasilkan suara ala cheap Honda.

Di bagian center console kita akan menemukan shifter yang dikelilingi blank buttons, tombol ECON dan electric parking brake. Blank buttons ini agak merusak pemandangan menurut saya. Terdapat juga armrest yang posisinya agak terlalu rendah sebenarnya dan juga berfungsi sebagai penutup console box yang anehnya bukan berupa box. Lebih berupa cubby hole.



Jika duduk di depan merupakan pengalaman yang menyenangkan maka di belakang less so. Legroom agak sempit bila kursi driver diset di posisi duduk saya dan terdapat tunnel besar di tengah yang seingat saya tidak ada di FD maupun FB. Gantinya, anda mendapatkan rear AC vent kali ini. Headroom meskipun nampak tidak meyakinkan ternyata masih sangat cukup lho.


Bagasi cukup besar namun sayangnya aksesnya kurang besar. Bila kurang, kursi belakang masih bisa dilipat.
Untuk toys, mobil ini lumayan. Ada auto windshield wiper dan auto headlight. HUnya lengkap fiturnya dengan GPS yang lumayan bagus. Safety featuresnya bagus, 6 airbags dan traction control ada di sini. Ada juga remote start yang bisa menyalakan mobil dari jauh, mungkin untuk memberikan AC head start di siang bolong. Honda sensing dan lanewatch belum dapat ditemukan disini sayangnya. Saya juga berharap adanya auto dimming mirror seperti pada VW Golf dan beberapa ambient lighting ada di sini.
Overall untuk produk Honda interiornya bagus, namun Golf masih berkualitas lebih baik. FD juga masih terasa lebih lega daripada FC ini.
DRIVING THE CIVIC

Dibekali L-series berkode L15B7, ia kini bernafas melalui DOHC head, mendapatkan asupan makanan melalui direct injection, dan di dopping oleh turbo. Outputnya lumayan, 174ps dan torsi 220Nm. Ia kini dipasangkan dengan sebuah CVT, sadly.

Engine started dan suara ala L-series terdengar sayup-sayup. Entah peredaman dan mountingnya yang berbeda atau L15B7 ini lebih refined tapi yang jelas suaranya terdengar lebih tenang daripada di Jazz misalnya. Masuk ke D dan keluar parkir saya mulai merasakan memang mobil ini besar ukurannya, meskipun saya mengapresiasi tonjolan di kap mesin yang membuat bagian depan lebih mudah diintip. Masuk main road, merging with traffic segalanya terasa smooth dengan aliran torsi yang lumayan besar. Seperti yang om HouseofDetailing bilang, Civic ini terasa seperti bermesin kapasitas besar and I agree with him. Penggunaan CVT sukses mengeliminasi lag yang mungkin terjadi di mesin turbo seperti ini. Untuk daily driving this car is lovely to drive, smooth dan powerful sehingga sangat mudah untuk keeping up with traffic. Secara drivability mobil ini lebih mudah daripada Golf. Untuk kali ini saya menyukai sebuah CVT untuk daily driving.
Puas bersantai-santai saya coba bersenang-senang dengan mobil ini. Pindah ke S dan full throttle terasa CVT menyesuaikan sebentar lalu Civic berakselerasi dengan cepat, smoothly. Ia tidaklah eksplosive seperti TSI+DSG. Jambakannya halus namun kecepatan naik dengan cepat. Saya mencoba manual mode-nya dan saya kurang menyukainya. Setelah berpindah dari 1 ke 2 saya merasa mesin di tone down sedikit (mungkin agar CVT tidak hancur berantakan?). Meskipun begitu selepas 2 performanya bagus dan surprisingly minim slip. Sayangnya untuk engine braking mendekati tikungan mode manual ini kurang bisa diandalkan. Downshift ke 2 transmisi malah seakan membiarkan mesin berputar dekat idle, weird. Untuk berakselerasi kencang it’s best to leave it alone at S, dan dengarkan suara boosted L15 bekerja. Ia cukup coarse di putaran atas ditambah suara “whooshh” yang sayup-sayup terdengar. Dibandingkan R18 ini jelas merupakan engine yang jauh lebih baik.
Untuk menghadapi tikungan ia masih mirip Civic yang kita kenal. Minim bodyroll dan lots of grip. Untuk steering saya lebih suka FD namun masih lebih baik dari FB. Meskipun stir mobil ini ringan namun masih memberikan confidence meskipun feedbacknya agak muted. Memasuki tikungan saya rasa remnya juga sama bagusnya dengan Civic FD dan FB, biasnya pas dan minim diving. Saat turn in ia masih terasa eager seperti Civic sebelum-sebelumnya meskipun saya rasa FD sedikit lebih sharp saat turn in. Namun saya rasa ia less nose-heavy dibandingkan FD sehingga more manageable dan less understeer-prone in the corner. Dan keluar tikungan tentu saja FC menang dari FD dengan mesin turbonya dimana FD dengan 5AT kepanjangan+NA enginenya harus agak berusaha. Sayangnya, CVT agak mempersulit throttle control di tikungan. Butuh pembiasaan.
Soal kenyamanan, ia sedikit lebih nyaman dari FB yang menurut saya lebih nyaman dari FD. Peredaman biasa saja, tidak jelek namun tidak luar biasa. It’s more softly sprung than FD yet it’s still capable at cornering. It feels like a bigger car than FD FB, and maybe because it is. Tapi, saya berharap mobil ini memiliki rigidity yang lebih baik.
Overall untuk daily ini merupakan mobil yang sangat menyenangkan, namun untuk spirited driving Golf Mk VII masih lebih baik trannynya.
CONCLUSION
Is this the best Civic ever? Untuk Civic yang pernah dijual di Indonesia saya bisa bilang iya. The engine is a massive improvement over R-series. It’s smooth to drive, enak untuk dipakai di situasi harian. CVTnya sangat cocok untuk harian meskipun untuk perfomance driving agak menghalangi potensinya. Handling masih sangat baik ala Civic meski untuk harga semahal ini saya berharap rigiditynya bisa lebih baik agar bisa menyamai Golf soal soilidity.
In short, mobil ini merupakan improvement dari segala sisi dibandingkan generasi sebelumnya. Sesuatu yang dilakukan FD tahun 2006 lalu setelah ES. Dengan harga 480 juta tentu saja cukup sulit memilih antara mobil ini atau Golf yang sebenarnya terasa lebih solid dibanding Civic. Bila dibandingkan sebuah F30 mobil ini mungkin belum bisa bicara terlalu banyak (mainly karena tranny dan rigidity), namun jika dibanding CLA saya rasa secara performa ia bisa mengimbangi.
Is it worth the price? Hmmm, murahin 25 juta lagi deh biar ga bingung pilih golf atau ini.