
Kali ini saya review LCGC perang buat usaha ayah saya, dengan transmisi Semi-Automated dan PASTINYA masih tipe flagship.
Karimun Wagon R GS AGS AMT,
and so on, and so on, panjang bener nama ni gerobak.
========================================================================================================================
Mukadimah:
Karimun Wagon R GS AGS AMT
Suzuki Burgundy Red Mica
Produced by November 2015, bought at January 2016
Gogon adalah LCGC kedua yang masuk garasi saya, tapi hanya bertahan 7 hari alias 1 minggu, bukan 1 purnama dan bukan 1 windu.
alasan ambil si Gogon adalah untuk mobilitas dalam dan luar kota buat kawan kawan di lapak kecil babeh. Walaupun harganya cukup mahal, compare to duo astra mini yang super bergeter dan super keras bantingannya, kepercayaan kami terhadap murahnya parts Suzuki dan mudahnya mendapat fast moving parts karena mesin K10B yang digunakan oleh Gogon sudah sangat lama digunakan oleh mumun esteler, tepatnya sejak 2008, membuat kami memutuskan memboyong si Gogon ke rumah.
diskonnya? 2 digit karena saya ambil unit taun kemarin di awal tahun 2016…
per review ini ditulis pun masih 2 digit diskon nya. maybe kegebuk sama duo astra dan briyo [cencored].

========================================================================================================================
BBM:
Saya pakai mubil ini hanya 1 minggu pertama, isi Pertamax 50k pas pertama sampe rumah. Pengisian kedua, Premium 30k, dan pengisian ketiga, Pertalite di 50k. saat dipindahtangankan ke kantor, tak isi Shell Super full tank.
beberapa LCGC mewajibkan oktan 92, tapi manual book selow aja dengan oktan 90. Waktu saya lagi terdesak waktu dan sedang bokek, saya isi Premium dan… masih ga ngelitik dan getarannya masih wajar.
rekor paling boros:
dalkot 1:9, kondisi macet parah.
rekor paling hemat:
1:18, tol Jakarta-Serpong-Jakarta, dan… maks 100 kpj
Oli:
Menurut manual book, KWR minta oli mesin dengan range yang sangat encer, 5w-30 atau 0w-20. Gapapa, ga masalah. Di BeRes Suzuki, oli 5w-30 hanya 270rb per 4 liter dan 0w-20 sekitar 100rb per liter. Sangat murah, compare to harga oli yang dijual di BeRes merek lain.
========================================================================================================================
Kaki-kaki :
OEM Suzuki R14 rims
GT Radial Champiro Eco 175/65 R14.
Yaaaaa, jalan yang benar dari Suzuki dalam memperbesar lingkar roda dan memperlebar tapak ban. Handling increased, compare to the previous 13” rims with… lebar ban 145 yang ga lebih lebar dari tapak ban Kawasaki Ninja 250 maupun Yamaha MT-25.
Handling nya wajar buat mubil dengan track sumbu roda kiri kanan yang ramping, body tinggi dan track roda 175 plus rancang bangun suspensi tanpa front stabilizer bar. Wajar limbungnya dan wajar melayang nya saat di tol. Well, nevermind. Masih lebih baik dari apansa lama saya.
========================================================================================================================
Mods:
- Valugard Rust Protection => namanya mobil perang, kasi anti karat dulu, worth 2 mills
- OEM SGP Seat Cover => daripada beli di luaran, hajar yang OEM, worth 800k
- OEM SGP Floor Mat => gratisan
- OEM SGP Electric Door Mirror => mobil 120 juta tanpa electric mirror dan kaca cap pencet, woalah. Kucrut. Pasang deh. worth 1.4 mills
- OEM SGP Parking Sensor => dapet malak salesnya, worths 400k
- OEM SGP License Plate => dapet malak salesnya juga, yang ini 50k
Parts OEM buat KWR yang belom saya pasang tinggal retractable mirror (ga perlu lah), Rear Spoiler (ga perlu juga), luggage net (ah buat bawa galon sama cat, ga perlu), dan… krom kroman, no need.
======================================================================================================================
Driving Impression:
Titut, alarm berbunyi. Suara alarm dari klakson monotone yang menyedihkan membuka pintu mubil. Pintu dibuka, kunci dimasukkan ke lubang kunci, starter diputar dan… getaran khas 3 silinder menyambut Anda di kabin. Note : Suzuki emang jago bikin mesin 3 silinder. Even only sebuah LCGC, getaran yang masuk ke kabin IMHO cukup minim, compare ke produk astra mulai dari mesin EJ sampai mesin KR yang emang dewanya geter. Maybe mereka terinspirasi dengan vibrator. Maybe, who knows?

Ini LCGC paling LAYAK DUDUK kalo menurut saya. Postur badan saya yang a little bit oversized, bisa ditopang dengan lebih baik dari duo astra dan dari miss Brio. Saya duduk dengan nyaman di bangku pengemudi, semua tombol bisa dijangkau dengan mudah, posisi tangan ke setir yang ada tilt steering yang sudah saya atur senyaman nya saya, memberikan posisi mengemudi yang enak. Lengan saya pas di setir, kaki saya yang ukuran 45 bisa meraih pedal gas dan rem dengan nyaman. Tangan kiri saya bisa dengan mudah meraih tuas parking brake dan juga meraih tuas transmisi nya yang sangat simple.
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
Setir plasticky yang memang licin membuat telapak tangan saya mudah berkeringat. Tetapi, tombol klakson yang mudah ditekan dan tuas tuas yang simple, membuat saya cukup senang mengendarai mubil kecil ini.
Talking about the impression, karena saya biasa pake Brio, mubil ini berasa leletttt dan bergetar. 0 ke 100 kpj kalok flat-out di manual mode sekitar 16-17 detik, dengan top speed sekitar 150 kpj. Masih bisa naik, tapi uda melayang sekali dan saya masih ingat kalo mubil masih dalam tahap inreyen.
Overtaking mendadak cukup sulit dilakukan karena akselerasi mesin K10B 68HP / 90Nm dengan transmisi AMT nya berasa lelet, apalagi jika diletakkan di posisi D. saat ditaruh di manual mode, mesin harus berada di putaran diatas 3500 rpm buat generate tenaga yang pas. Surprisingly, torsi mubil kecil ini cukup enak, power dari 3500 rpm sampe 6000 rpm terus mengisi, sampai napasnya habis di 6000 rpm, redline hampir 7000 rpm dan engine note nya sangat nikmat, buat mubil sekecil ini.
Transmisi AMT , AGS, bisa manual bisa matic, blah blah. whatever, berasal dari Magnet Marelli yang perna dipake di Savvy dan sedang booming di India sana, merupakan transmisi manual yang diberikan modul elektrik, sehingga ente ga perlu injek kupling. Bagusnya system ini, penggantian oli transmisi dan penggantian parts kupling bisa disamakan dengan versi manual transmission, jadi bisa lebih hemat biaya di jangka panjang. Minusnya, transmisi ini bener2 nightmare buat penikmat berkendara, ada delay pas akselerasi awal, perpindahan transmisi di mode D berasa ajrut2an plus sangat bodoh jika ente butuh tenaga mendadak dan… saat menanjak, ente butuh skill buat nginjek pedal gas sembari nurunin rem tangan, karena posisi mubil ga ditahan sama transmisi. Ente bakal berasa baru belajar bawa mubil.
Braking. Rem mubil ini berfungsi dengan sangat baik. Baik sekali karena rem nya pakem dan gak ngeloyor kayak 2 ekor apansa saya di rumah. Ga sebaik Brio, tapi masih well-made. Ngerem dari 140 kpj ke 60 kpj berasa lebi aman dari bawa apansa lama.
Handling? Kacau. Melayang. Limbung. Pas overtaking berasa ketiup angin kencang dari samping. Diatas 110 kpj berasa melayang, tapi masih lebih baik dari apansa lama. Pas belok kencang, limbung cukup parah tapi ga separah apansa lama. Sama Brio? Jauh sekali.

========================================================================================================================
In-cabin-depth
buat beruang segede 180/90 seperti saya, mubil ini SUPRISINGLY LEGA.. Legroom totally generous, compare ke apansa pilus saya masi lebi berasa lega naik karimun ini. 2nd row juga legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, iya lega. Saya bisa duduk dengan nyaman di 2nd row TAPI ketiadaan headrest di row 2 sangat mengganggu kenyamanan leher gemuk saya saat perjalanan jauh. Maybe karena mubil ini sangat Spartan, dengan doortrim minim dan konsol tengah sangat simple, sehingga kaki saya bisa leluasa ngengkang kesana kesini.
jok yang cukup tebal namun tidak suportif cukup mengganggu saat mubil dikendarai dengan kencang, apalagi kalo dibawa berbelok kencang, luar biasa menyebalkan. namun, jika ente tipikal pengemudi supe santai, hal ini bisa jadi kebalikannya.
penumpang ga akan ngoceh kalo driver mengemudi dibawah 90 kpj, karena RPM masih dibawah 2500, saat ente meraih 100 kpj, RPM naik ke 3000, suara angin mulai masuk dan suara mesin 3 silinder nya mulai menyeruak ke dalam kabin dan membuat penumpang pada ngoceh. makin ngoceh lagi ketike ente bejek gas sampe 120-130 kpj karena body akan semakin terasa melayang dan berbagai macam suara uda masuk ke dalam kabin. maklum, elsigisi.
kompor rinnai di dasbor dengan head unit cap JVC dual din membuat mubil ini terlihat spartan, tapi simple dan fungsional. dan A/C nya DINGIN, compare ke sesama LCGC merek H yang A/C nya kurang adem. Mirip lah dinginnya sama apansa.
========================================================================================================================
Kesimpulan:
Worth to buy? Yes.
Spacious, low and cheap maintenance, tolerable sama oktan rendah, fitur cukup lah buat mubil perang, dan… setelah menggelinding 4 bulan dengan beberapa ribu kilometer, si mumun kecil kucrut ini masih berasa sama seperti baru.
Nilai ekonomis si mumun ada di 5 tahun, semoga dia tahan sampai tahun kelima. ga nyampe pun resale value nya masih sangat kuwat.
Kalo perintilan kabin dan eksterior lebih penting, go buy the astras. Have a better feature there.
Power and handling addict, go for a Brio..
wheelbase and 5 + 2 is everything? go for a DaGo +
=========================================================================================================================
Projie HL

Depan

Interior

AMT

Pict:
1st pict from my HiSense Andromax R
the rest of them: courtesy of Mr. Google
Thanks
