![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
Disini, saya sebagai nubi ingin berbagi pengalaman kepada kawan2 SM sekalian maupun silent reader diluar sana mengalami pengalaman saya kepada daihatsu ayla X A/T airbag. berhubung saya hanya anak sma kelas 3 yang sebentar lagi mau kuliah (doakan ya..) jadi mobil ini adalah murni BUKAN mobil saya alias punya bapak saya. saya cuma make aja.
oh iya, dirumah juga ada agya e m/t 2014 (batch ke-2) yang nanti bisa dijadikan bandingan saya pada pembahasan di beberapa bagian nanti.
1. EKSTERIOR
Menurut opini pribadi saya, ayla-agya ini memiliki desain yang paling seimbang diantara rival-rival sesama lcgcnya. tidak terlalu aneh (KWR) atau terlalu unik (pantatnya satya) maupun "sporty" (datsun go, walaupun wipernya cuma 1).
Tapi untuk desain memang selera, dan antara agya & ayla terserah anda lebih suka yang mana.
Menurut saya depannya lumayan. chromenya juga pas2 aja, walapun ada celah2 di keempat sisi chromenya

Sampingnya biasa aja, tapi kayaknya kalo lis chrome itu dihilangkan bakalan keliatan lebih manis

beralih kebelakang, dia sudah dibekali sensor parkir & wiper sebagai standar tipe x. kalo diliat, belakangnya terlalu rame dengan emblem2. kalo emblem "astra daihatsu" , "ayla", "x" sama stiker protera & asco vipnya dihilangkan, bakalan keliatan lebih clean. apalagi kalo dikasih kaca film hitam & logo daihatsunya diganti logo jdmnya toyota yang agak mirip sama logonya perodua

oh, iya sedikit saya tambahkan, karena ini adalah versi terbaru dari ayla, jadinya peredamnya sudah agak beda daripada agya e mt yang ada di rumah. ketika pintu2nya saya ketuk, bunyinya lebih kerasa berisi & bunyi pintu ketika di tutup lebih mantep daripada versi2 yang lama. walaupun, ketika platnya diteken2 sama aja tipisnya kaya yang dulu
2. Interior
interior mobil ini bisa dibilang desainnya sangat biasa, tapi saya lumayan suka karena desainnya simetris ketengah. interior ini sama persis kaya agya trds punya, minus glovebox tengah & logo toyota di stir. kualitas dashboard tau sendiri lah ya, tapi masih bisa dimaklumi.
*sori foto gelap*
desain setir saya suka, bagus untuk mobil sekelas ini (apagi kalo logonya toyota)


Nah, ini adalah bagian yang paling saya tidak suka, doortrimnya. desainnya terlalu datar, tipis, meterialnya juga buruk


lanjut ke kabin row 2, menurut saya ayla ini luas banget (untuk ukuran mobil sekecil itu),



Bagasinya luas,paling luas diantara rival2nya. ada jaringnya, lumayan biar keliatan lebih berisi.


3.Driving Impression
Nah, ini saatnya. ayla ini dibekali mesin 1kr-de 998cc 3 silinder 12 katup bertenaga 65hp & torsi 88nm. kecil ya? tapi berat kosong ayla ini sangat ringan, 785kg kalo gak salah. pada versi terbaru ini, mesinnya ada perubahan sedikit pada desainnya, saya gak tau itu namanya apa pokoknya ada kotak kecil tulisannya "DOHC 12 VALVE" yang tidak ada di agya e m/t 2014 dirumah.
starter mesinnya. CESESESESESESSSSSS JRUINGGGG.... kira2 begitulah bunyinya ketika ditulis. Suara starternya lebih kasar daripada agya dirumah , supir saya juga bilang demikian. ya mungkin itu pengaruh dari kotak2 kecil itu. rpmnya gak langsung turun kaya agya e mt dirumah (apa karena ini matic ya?

Tak berlama2 lama, injak rem dan ganti posisi ke drive. lepas rem, mobil langsung melompat. iya, melompat. start awalnya terlalu menyentak, hampir sama seperti yang saya rasakan ketka mencoba grand livina 2008 at punya eyang.kalo yang gak biasa mainin remnya bakalan ngejendul setiap kali start dari berhenti. lepas gas, biarkan mobil berjalan tanpa bantuan gas sedikitpun. dan... mobil merayap melaju hingga kecepatan sekitar 7-10 km/jam. cukup kencang menurut saya.
ngelewatin polisi tidur, hmmmm.... kayaknya ini lebih keras dari agya e mt yang ada dirumah. saya kira karena pengaruh ban, namun supir saya juga berkata demikian karena agya trds matic punya temennya juga lebih empuk drpd ayla ini. jadinya, entahlah apa karena ini pengaruh versi ataupun kedapatan unit yang keras aja.
berbelok ke jalan raya, setir terasa sedikitt lebih berat daripada agya dirumah, walaupun masih ringan. feelnya kosong, khas2 eps lah. saya perhatikan transmisi TAK PERNAH pindah ke gigi 2 dibawah kecepatan 18km/jam, sekitar 2000rpm. eco indikator juga baru menyala saat transmisi masuk gigi 2. gas agak dalam, responnya menurut saya lumayan, gak selemot yang saya bayangkan sebelumnya. bahkan motomobi yang 'suka turbo' aja berkata bahwa tenaga ayla matic ini lebih dari cukup untuk penggunaan dalam kota. Opini pribadi saya, saya lebih suka respon mesinnya ayla ini daripada innova v bensin at 2005 yang ada dirumah. mungkin karena innovanya udah tua.
kalo didalem kota gak terlalu kerasa beda performanya antara ayla matic ini dengan agya manual. kalo mau nyalip, baru kerasa dah.
yang saya perhatikan juga, ketika transmisi barusan pindah gigi, kemudian kita lepas gas, maka mobil juga sedikit menahan dikecepatan itu. contohnya ketika transmisi shifting gigi 3 di kecepatan 40, kemudian saya melepas gas pada kecepatan 45, mobil menahan saya di kecepatan itu alias kecepatan turunnya gak signifikan.
apalagi ya? soal kehalusan berkendara, ya namanya matic purba 4 speed gak halus2 banget, perpindahan sedikit menyentak/njendul tapi masih sangat wajar menurut saya. yang ga enak, ketika saya ngerem, pas ketepatan kompressor acnya switch on/off, bakalan ada jendulan halus kaya biasanya ada pada mobil manual.


Oke, kita bahas soal handling. pulang sekolah, saya mencoba menikung di daerah bypass masjid al-akbar (pinggirnya tol sumo) dengan kecepatan 40km/jam, mobil memang kerasa lebih stabil daripada agya e mt dirumah. walaupun ya tetep aja masih limbung. mungkin pengaruh ban juga. baru, ketika gak sengaja menghajar aspal cuil, redaman suspensinya gak sebaik agya. mungkin kalo diberi poin soal redaman suspensinya, ayla saya kasih 65 agya saya kasih 75.
Soal fuel efficientcy, bensin diisi premios idola kita, cuma dapet 11.5 km/l dengan gaya menyetir saya. kalo pake agya e mt, bisa dapet 14.5 km/l dengan gaya menyetir yang sama dan bensin yang sama.
seperti yang sudah saya jelaskan diatas, karena ini ayla versi terbaru, peredamannya menurut saya memang lebih baik daripada agya dirumah yang batch ke2, walaupun sepertinya masih perlu ditambahi peredam tambahan. hampir lupa soal audio, dia suda ada 4 speakers. tapi, jujur aja suaranya gak jernih, kaya kegedean bass (padahal udah dikecilin). saya sih masih lebih suka komposisi audio dari si agya, walaupun dia hanya memiliki 2 speaker dan audio single din. peredam pintu juga perlu, karena ketika "bass drop" doortrim juga ikut berdendang mengikuti alunan lagu yang menggebu-gebu.
Nah, kita tiba pada kesimpulan
+ model gak banyak perdebatan (walaupun memang terlalu biasa)
+ kabin luas banget
+ bagasi sangat luas
+ kaya fitur untuk ukuran seekor LCGC, hanya kurang immobilizer saja
+ AC dinginnn..... (tinggal tambah kaca film)
+ sudah lebih 'refined' daripada versi2 yang sebelumnya
+ LCGC matic yang gampang dipakai dibanding KWR GS AGS (buseettt)
+ lebih murah 9 jutaan dari agya trds matic, dengan fitur yang sama persis (minus glove box tengah, muffler cutter & bodykit doang)
- gak irit2 banget (mau irit ambil yang manual)
- bantingan suspensi kurang nyaman
- suara speaker kurang jernih
- bentuk doortrim jelek
- agak menyentak ketika start dari berhenti
- untuk yang manual, perpindahan gigi agak kasar & gejala ndut"an apalagi ketika siang terik
- merk daihatsu, terasa lebih 'gimana.. gitu' ketimbang saudaranya yan toyota (solusinya gampang, ganti embem aja)
Saran2 upgrade dari saya :
+ kasi kaca film, paling tidak 60% yang black
+ pasang peredam tambahan
+ pasang cover jok/bekleed, harganya sekitar 1-3jutaan
+ upgrade audio
+ copot semua emblem & stiker yang dibelakang, ganti logo daihatsu dengan logo toyota/toyota jdm
okeh, terima kasih semuanya karena sudah berkenan untuk membaca review saya. kalau ada kesalahan2 kata, typo, atau opini yang berbeda saya mohon maaf karena saya masih belajar..
